Investor Reksa Dana Wajib Tahu! Yuk Ulas Front End Load dan Cara Kerjanya

Daya tarik reksa dana sebagai instrumen investasi memang tak perlu diragukan lagi. Bahkan, banyak investor menjadikan reksa dana sebagai salah satu aset yang wajib mengisi portofolio investasinya. Alasannya karena kemudahan layanan, variasi risiko, dan potensi keuntungan dari produk ini begitu menarik di mata investor serta cocok untuk kondisi investasi apa pun. 

Tentunya, sebelum mulai menanam modal di produk ini, kamu perlu memahami berbagai macam hal yang berkaitan dengan reksa dana. Salah satunya adalah front end load, yaitu jenis beban biaya yang ditagihkan ke investor ketika melakukan pembelian awal instrumen investasi tersebut. 

Nah, agar kamu memahami tentang apa itu front end load, termasuk cara kerja, keuntungan, dan kekurangannya, berikut terangkum pembahasan lengkapnya.

Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!

Mulai Berinvestasi Sekarang!  

Pengertian Front End Load

loader

Secara sederhana, front end load adalah komisi atau biaya transaksi yang diberlakukan ketika pembelian pertama investasi dilakukan. Istilah ini sering kali digunakan pada transaksi investasi reksa dana, tapi juga berlaku pada produk keuangan lain seperti anuitas dan polis asuransi. 

Pengenaan biaya front end load ini diberlakukan ketika investor pertama kali melakukan deposit atau membeli reksa dana. Alhasil, nominal modal yang dibeli akan menjadi lebih rendah dibanding jumlah uang yang sebenarnya dibayarkan oleh investor. 

Metode biaya beban di depan ini dibayarkan kepada lembaga keuangan yang menghubungkan investor ke dunia pasar modal alias financial intermediary. Tujuannya tidak lain sebagai kompensasi dari layanan yang ditawarkannya untuk mencari dan menjual saham yang terbaik dan paling sesuai dengan kebutuhan, tujuan, ataupun toleransi risiko investor. Jadi, bisa dipahami jika front end load adalah biaya sekali bayar, bukan biaya operasional yang terus-menerus dibayarkan investor saat investasi. 

Kebalikan dari front end load adalah back end load, yaitu pengenaan biaya yang dibayarkan di saat investor menjual aset investasinya. Selain itu, ada jenis biaya beban yang memiliki cara kerja dan aturan berbeda, seperti level load yang mengenakan biaya tahunan pada investornya. 

Cara Kerja Front End Load

Ketika investasi reksa dana dan anuitas pertama kali dikenalkan di pasar, investor hanya bisa mengaksesnya melalui broker berlisensi, penasihat investasi, ataupun perencana keuangan. Konsep front end load awalnya muncul sebagai bentuk kompensasi atas layanan yang diberikan oleh lembaga keuangan tersebut. Tentunya, hal ini juga dilakukan untuk mendorong mereka agar mengarahkan kliennya membeli produk investasi tertentu. 

Sedangkan untuk saat ini, investor bisa membeli aset investasi secara langsung melalui Manajer Investasi atau perusahaan asuransi. Kebanyakan porsi dari pembayaran front end load diterima oleh perusahaan asuransi atau Manajer Investasi tersebut karena mensponsori produk tertentu. Sisanya dibayarkan ke penasihat investasi atau broker yang memfasilitasi aktivitas investasi. 

Beberapa ahli keuangan beranggapan jika biaya beban ini adalah tanggungan investor karena menggunakan keahlian intermediasi finansial dalam memilih reksa dana yang tepat bagi mereka. Pengenaan biaya ini juga bisa dianggap sebagai biaya layanan dari kemampuan profesional tersebut dalam memantau aset atau modal milik investor. 

Perlu dipahami jika aset investasi yang memiliki biaya front end load biasanya tak membebankan biaya tambahan ketika investor mencairkan investasinya. Walaupun begitu, biaya transaksi bisa jadi masih berlaku dan investor perlu memahami hal tersebut. 

Serupa, kebanyakan investasi dengan metode front end load tidak membebankan biaya transaksi tambahan ketika investor mengalihkan modal investasinya ke instrumen investasi lain. Hal ini berlaku asalkan investor mengganti investasinya di kategori reksa dana yang sama. 

Dasar Ketentuan Metode Front End Load

loader

Biasanya, beban biaya front end load ditentukan berdasarkan persentase total investasi atau biaya premium yang berlaku pada reksa dana, anuitas, atau polis asuransi jiwa. Persentase biaya tersebut bervariasi tergantung dari kebijakan perusahaan investasi. Tapi, umumnya, kisaran biaya beban tersebut adalah 3,75 persen sampai 5,75 persen, di mana biaya yang rendah bisa ditemukan pada produk reksa dana obligasi, anuitas, dan polis asuransi.

Reksa dana yang menerapkan biaya front end load ini biasa disebut load fund. Entah investor diharuskan untuk membayar biaya ini tergantung dari jenis aset pada reksa dana yang ditagihkan. Jadi, sebelum memutuskan untuk membeli reksa dana, cari tahu dulu tentang ketentuan dan kebijakan pembayaran biaya ini agar tak sampai berisiko mengganggu aktivitas investasimu nanti.  

Keuntungan Metode Front End Load

Ketika berinvestasi di instrumen tertentu, investor mungkin diwajibkan untuk membayar biaya tertentu di depan. Pengenaan front end load biasanya dilakukan untuk menghilangkan tagihan biaya tambahan dan biaya komisi seiring investor berinvestasi. Sehingga, hal ini memungkinkan mereka untuk menumbuhkan modal investasinya dalam jangka panjang dengan lebih optimal.

Di samping itu, ada beberapa keuntungan lain yang membuat metode front end load ini menguntungkan bagi investor, antara lain:

  • Menurunkan rasio pengeluaran reksa dana
  • Pertumbuhan modal lebih menjanjikan
  • Beban biaya yang terjangkau untuk aktivitas investasi yang lebih besar

Kekurangan Metode Front End Load

Meski menawarkan beragam keuntungan di atas, penggunaan metode front end load juga memiliki beberapa kekurangan yang penting untuk diketahui investor, antara lain:

  • Investasi modal menurun
  • Lebih optimal untuk aktivitas investasi jangka panjang
  • Menurunkan potensi keuntungan compounding. 
  • Memangkas imbal hasil ketika investasi jangka pendek

Front End Load Bisa Menjadi Cara Menekan Biaya dan Rasio Pengeluaran Investasi

Itulah penjelasan tentang front end load sebagai beban biaya yang dikenakan ke investor yang pertama kali membeli aset investasi. Biasa dikenakan ke instrumen seperti reksa dana dan anuitas, pembebanan biaya ini mampu menghindarkan investor dari potensi biaya lain yang meningkatkan expense ratio. Jadi, jangan heran jika modal awal investasimu berkurang karena mungkin terpangkas oleh front end load yang hanya sekali saja dibebankan