Pengertian Capital Market Line, Garis Penghubung Imbal Hasil yang Diharapkan dengan Tingkat Risiko
Setiap investor yang menanam modal dengan niat mendapatkan keuntungan di masa depan, mengetahui rasio tingkat risiko dengan peluang imbal hasil yang mungkin diperoleh adalah hal yang sangat penting. Demi bisa mendapatkan informasi yang mampu meningkatkan potensi keuntungan dan meminimalkan risiko kerugian, investor tidak ragu untuk melakukan segala cara dan metode seoptimal mungkin.
Salah satunya adalah dengan memahami tentang apa itu capital market line. Sebagai suatu konsep yang penting pada dunia investasi, khususnya pasar modal, capital market line adalah sebuah garis penghubung dari expected return atau imbal hasil yang diharapkan dengan keseluruhan risiko yang ditanggung.
Dengan mengetahui konsep ini, investor mampu lebih optimal dan maksimal dalam mengelola tingkat risiko serta mendapatkan peluang keuntungan yang diharapkan. Oleh karena itu, jika kamu terjun ke dunia investasi, memahami komponen ini menjadi hal yang wajib dan tak boleh sampai dilewatkan.
Yang menjadi pertanyaan, ini, termasuk contoh dan rumus perhitungannya? Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut seputar capital market line, simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Apa Itu Capital Market Line?
Sesuai dengan yang telah dibahas sedikit sebelumnya, capital market line atau bisa juga disingkat sebagai CML ini merupakan garis penghubung dari expected return dan total risiko. Komponen ini sangat membantu investor untuk mengetahui tingkat risiko investasinya, sekaligus mengetahui peluang keuntungan yang mungkin didapatkannya secara optimal.
Lebih jelasnya, CML atau garis pasar modal adalah garis yang menghubungkan antara imbal hasil yang diharapkan atau expected return dan total risiko di portofolio investasi milik investor. Akan tetapi, komponen tersebut menyesuaikan keseimbangan dari kondisi atau situasi pasar investasi.
Secara umum, CML bisa dipahami sebagai garis atau line yang dibentuk untuk menggabungkan tingkat risiko dan juga peluang pendapatan yang ada pada portofolio investasi atau pasar modal. Hal tersebut membuat titik potong dari garis pasar modal ini dan juga batas efisiensinya akan menunjukkan portofolio paling sesuai dan optimal, atau dalam istilahnya disebut garis singgung.
Di samping itu, portofolio investasi yang masuk pada garis pasar modal ini akan mengoptimalkan korelasi antara tingkat risiko dan peluang keuntungan. Dengan begitu, kinerja atau performa market mampu berjalan dengan lebih maksimal.
Selain itu, garis alokasi modal atau capital allocation line akan menunjukkan bagian antar aset yang bebas risiko atau free risk, dan portofolio yang memberi dampak bagi investor. Saat investor meningkatkan CML, keseluruhan dari risiko serta tingkat pengembalian pada portofolio bakal meningkat.
Umumnya, investor yang ingin menghindari risiko kerugian lebih memilih portofolio yang mendekati aset atau instrumen bebas risiko serta varian rendah ketimbang harus memilih aset yang memiliki peluang imbal hasil atau keuntungan lebih tinggi. Meski begitu, untuk investor yang tak terlalu menghindari atau memiliki tingkat toleransi yang cukup tinggi terhadap risiko, mereka cenderung memilih portofolio investasi dengan CML yang lebih tinggi.
Dalam catatan, tingkat risiko yang tinggi tersebut sebanding dengan besarnya peluang keuntungan atau pengembalian dana yang mungkin diperolehnya. Karena alasan dan perannya tersebut, garis capital market menjadi hal yang sangat penting untuk dipahami oleh investor dan dipertimbangkan dalam menentukan strategi investasinya.
Jika ingin memiliki portofolio yang optimal dan efisien, sebaiknya posisi garis ini berada berdekatan dengan garis pasar modal. Untuk bisa mencapai hal tersebut, biasanya investor diharuskan menyusun kombinasi yang tepat terkait nilai imbal hasil yang diharapkan, diversifikasi, dan juga instrumen bebas risiko.
Baca Juga: Spekulasi, Spekulasi Saham, atau Investasi
Rumus Perhitungan Capital Market Line
Perlu dipahami jika garis capital market atau garis pasar modal adalah garis yang menjadi penghubung antara tingkat risiko dan imbal hasil atau keuntungan investasi. Berikut adalah rumus agar mengetahui cara hitung dari garis pasar modal ini.
ERx = Rf + SDx x (ERy – Rf) : SDy
Pada rumus tersebut, yang dimaksud dengan ERx adalah nilai pengembalian portofolio investasi yang diinginkan, sementara Rf adalah tingkat dari bebas risiko. Sedangkan untuk SDx adalah standar deviasi imbal hasil atau pengembalian portofolio, ERy adalah pengembalian pasar maupun imbal hasil atau keuntungan yang diinginkan, dan SDy merupakan standar deviasi imbal hasil pasar.
Contoh Perhitungan dari Capital Market Line
Tentunya, jika sekadar melihat rumus perhitungan capital market line di atas, kebanyakan dari kamu masih bingung tentang bagaimana cara menghitungnya dengan benar. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah contoh perhitungan CML berdasarkan rumus yang telah dijelaskan sebelumnya.
Sebagai contoh, kondisi atau situasi pasar modal sekarang ini tengah mengalami tingkat free risk atau bebas risiko sebesar 5 persen. Sementara untuk tingkat pengembalian atau imbal hasil pasar yang diinginkan berada di angka 18 persen, dan deviasinya sebesar 10 persen.
Lalu, ada 2 pilihan portofolio investasi yang mana standar deviasi di antara keduanya berbeda dengan informasi sebagai berikut.
- Portofolio X sebesar 5 persen
- Portofolio Y sebesar 15 persen.
Berdasarkan contoh kasus tersebut, maka perhitungan dari pengembalian atau imbal hasil portofolio yang diinginkan memakai rumus CML atau capital market line menjadi sebagai berikut.
Pada portofolio X, perhitungan CML adalah:
ERx = Rf + SDx x (ERy – Rf) : SDy
ERx = 5 persen +5 persen x (18 persen – 5 persen) : 10 persen
ERx = 11,5 persen.
Berdasarkan perhitungan tersebut, bisa diketahui jika tingkat pengembalian pada portofolio X adalah sejumlah 11,5 persen.
Sementara pada portofolio Y, perhitungan CML adalah sebagai berikut.
ERx = Rf + SDx x (ERy – Rf) : SDy
ERx = 5 persen + 15 persen x (18 persen – 5 persen) : 10 persen
ERx = 24,5 persen
Mengacu pada perhitungan tersebut, diketahui jika tingkat pengembalian pada portofolio Y yang diharapkan pada garis capital market ialah sejumlah 24,5 persen.
Biasanya, garis CML akan mewakili gabungan aset berbeda atas rasio Sharpe khusus. Ketika situasi risiko pada portofolio di pasar modal tengah tinggi maupun capital market beranjak naik, artinya tingkat pengembalian yang diinginkan akan ikut meningkat juga, pun sebaliknya. Meski begitu, apabila terdapat kelebihan imbal hasil tiap unit risiko sebagai bagian rasio Sharpe, nilai rasio tersebut akan tetap setara.
Baca Juga: Audit Investasi: Pengertian, Tujuan, dan Prosedurnya
Beda Capital Market Line dengan Security Capital Line
Ketika membahas tentang capital market line, kamu juga perlu memahami tentang apa itu security capital line alias SML. Pasalnya, keduanya sama-sama memiliki bentuk garis yang berperan mengenai imbal hasil pada aktivitas investasi. Sehingga, tidak sedikit pihak yang menganggap jika garis capital market atau CML ini sama dengan garis security capital.
Namun, jika dicermati lebih lanjut, kedua komponen ini memiliki sejumlah perbedaan yang tidak sulit untuk bisa dipahami. Berikut beberapa perbedaan antara CML dengan SML.
Perbedaan | CML | SML |
Pengertian | CML adalah jumlah keseluruhan atau total risiko yang dinilai berdasarkan dari standar deviasi imbal hasil pasar. | Security Market Line (SML) adalah garis yang menunjukkan hubungan antara risiko dan return dari sebuah aset investasi. |
Penentuan Risiko | CML merupakan garis penghubung dan bisa digunakan pada portofolio efisien. | SML bisa digunakan di segala jenis portofolio. |
Visualisasi | CML didasarkan pada grafik CMT atau capital market theory. | SML didasarkan dari CAPM atau capital assets pricing model, yang mana titik X yang ada di grafik mewakili risiko, lalu di poros Y menjadi pengembalian yang diinginkan. |
Menjadi Komponen Penting saat Investasi, Capital Market Line Wajib Dipahami Investor
Itulah penjelasan lengkap tentang apa itu capital market line, termasuk rumus, contoh perhitungan, hingga perbedaannya dengan SML atau security capital line. Pada dasarnya, istilah garis capital market ini mengacu pada komponen yang amat penting dalam dunia investasi dan tentunya perlu dipahami oleh investor. Barulah dengan begitu aktivitas menanam modal bisa dijalani dengan lebih optimal dan mampu memberi peluang keuntungan lebih maksimal, sekaligus meminimalkan risiko kerugiannya.
Baca Juga: Investasi Publik: Pengertian, Contoh dan Analisisnya