Waran: Pengertian, Untung Rugi, dan Contohnya

Di dunia investasi, instrumen investasi seperti saham, obligasi, dan reksa dana tentu sudah tidak asing lagi dipahami investor. Tapi, tahukah kamu jika selain ketiga instrumen tersebut, ada banyak produk investasi lain yang tidak kalah menarik untuk mengisi portofolio investasimu? Salah satunya adalah waran atau warrant

Menurut Bursa Efek Indonesia (BEI), waran adalah hak untuk membeli saham perusahaan dengan harga yang telah ditentukan oleh penerbit waran atau emiten. Yuk, kenalan lebih jauh dengan waran, mulai dari definisi, jenis, hingga kelebihan dan kekurangannya.

Pengertian Waran


Waran

Waran adalah efek berupa hak yang diberikan kepada perusahaan terbuka untuk pemegangnya membeli saham dari perusahaan tersebut pada harga yang telah ditentukan setelah 6 bulan atau lebih sejak efek tersebut diluncurkan. Berbeda dengan saham, waran tidak memberikan kepemilikan langsung atas perusahaan, melainkan hanya hak untuk membeli saham di masa depan.

Misalnya, perusahaan X memberikan waran kepada pembeli sahamnya dengan harga pembelian saham Rp100 per lembar selama dua tahun ke depan. Maka, jika satu tahun kemudian saham perusahaan X mengalami kenaikan menjadi Rp150 per lembar, pemilik waran berhak membelinya dengan harga yang sudah ditetapkan dalam waran, yaitu Rp100.

Nah, waran pun biasanya diberikan secara gratis oleh perusahaan saat melalui IPO atau penerbitan saham baru (right issue) dengan tujuan menarik investor. Pemilik waran pun tak diwajibkan untuk membeli saham. Sehingga, kamu boleh menggunakannya hanya saat dirasa kondisi pasar tengah menguntungkan.

Karakteristik Waran

Waran memiliki beberapa karakteristik yang membuatnya unik sebagai instrumen keuangan, yaitu:

  1. Dikeluarkan oleh perusahaan.
  2. Tidak memiliki batas ARA (Auto Rejection Atas) atau ARB (Auto Rejection Bawah).
  3. Memiliki kode saham dengan tanda “-W” di belakang nama saham induknya. Contoh: “FREN-W”.
  4. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD)/Preemptive Right, yaitu hak yang diberikan kepada pemegang saham yang ada untuk membeli saham baru yang diterbitkan oleh perusahaan, sebelum ditawarkan kepada pihak lain. 
  5. Bersifat detachable, artinya waran dapat bersifat terpisah dari saham induk yang diterbitkan dan bisa diperdagangkan di bursa efek.
  6. Memiliki jangka waktu, umumnya 6 bulan hingga 5 tahun.
  7. Merupakan jenis instrumen keuangan turunan (derivatif), yang artinya nilainya bergantung pada harga saham perusahaan yang mendasarinya.
  8. Memberikan hak (tanpa kewajiban) kepada pemegangnya untuk membeli saham pada harga yang sudah ditentukan, dalam jangka waktu tertentu (call option).
  9. Penerbitannya harus mengikuti aturan No. IX.D.1 keputusan ketua Badan Pengawas Pasar Modal No: KEP-26/PM/2003 mengenai Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu atau HMETD.

Contoh Waran

Untuk mengecek informasi terkait saham waran yang diperdagangkan, kamu bisa mengunjungi website Bursa Efek Indonesia (IDX). Di sana, kamu bisa menemukan daftar waran yang sedang diperdagangkan, termasuk harga pelaksanaan, tanggal jatuh tempo, dan informasi lainnya. Dikutip dari website resmi IDX per Desember 2024, beberapa saham waran adalah:

  1. Waran Seri IV Bank Victoria International Tbk.
  2. Waran Seri III Smartfren Telecom Tbk.
  3. Waran Seri II Perintis Triniti Properti Tbk.
  4. Waran Seri I Winner Nusantara Jaya Tbk.
  5. Waran Seri I Verona Indah Pictures Tbk.
  6. Waran Seri I Vastland Indonesia Tbk.
  7. Waran Seri I Topindo Solusi Komunika Tbk.
  8. Waran Seri I Teknologi Karya Digital Nusa Tbk.
  9. Waran Seri I Solusi Kemasan Digital Tbk.
  10. Waran Seri I Sinergi Multi Lestarindo Tbk.

Perbedaan Saham dan Waran

Saham dan waran sekilas mirip. Saham adalah tanda bukti penyertaan modal di suatu perusahaan, atau merupakan bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Sedangkan waran adalah hak membeli saham suatu emiten di harga tertentu.

Supaya kamu bisa lebih memahami perbedaannya, berikut tabel perbedaan saham dan waran.

 

Saham

Waran

Hak Kepemilikan

Membeli saham otomatis menjadi pemilik perusahaan

Membeli waran tidak menjadi pemilik perusahaan

Jatuh Tempo

Saham tidak memiliki masa berlaku atau jatuh tempo

Waran mempunyai tanggal jatuh tempo atau masa berlaku, yakni 6 bulan hingga 5 tahun.

Bila waran tidak ditebus (dengan saham biasa), waran yang dimiliki bisa hangus atau tidak berlaku

Kewajiban Pemberian

Wajib diberikan kepada pemegang saham atau investor

Tidak wajib diberikan karena fungsinya hanya sebagai pemanis agar investor tertarik membeli saham IPO atau right issue

Harga

Harus mengeluarkan uang untuk membeli saham

Diberikan secara gratis oleh emiten

Kode Saham

Empat huruf kapital

Empat huruf kapital yang sama dengan saham induk, dan diikuti huruf “-W” di belakang saham induk

Keuntungan Waran


Keuntungan Waran

Waran menawarkan berbagai keuntungan bagi investor, menjadikannya instrumen yang menarik dalam strategi investasi. Berikut adalah beberapa keuntungan utama dari investasi dalam waran:

  1. Potensi Keuntungan dari Kenaikan Harga Saham

    Salah satu keuntungan utama memiliki waran adalah hak untuk membeli saham perusahaan di masa depan dengan harga yang telah ditentukan sebelumnya. Jika harga saham di pasar naik lebih tinggi dari harga yang tercantum dalam waran, kamu bisa membeli saham dengan harga lebih rendah, lalu menjualnya di pasar dengan harga yang lebih tinggi untuk menghasilkan keuntungan.

  2. Leverage dengan Investasi Lebih Terjangkau

    Waran memberikan kesempatan untuk berinvestasi di saham perusahaan tanpa harus mengeluarkan modal besar di awal. Kamu hanya membayar harga waran, yang jauh lebih rendah daripada harga saham aktual, namun tetap mendapatkan potensi keuntungan dari kenaikan harga saham.

  3. Fleksibilitas dalam Penggunaan

    Waran memberikan fleksibilitas karena tidak diwajibkan untuk menggunakan haknya. Jika harga saham perusahaan tidak naik seperti yang diharapkan atau tidak sesuai dengan prediksi pasar, kamu bisa memilih untuk tidak menggunakan waran tersebut. Artinya, jika situasi pasar tidak mendukung, kamu hanya kehilangan biaya yang dikeluarkan untuk membeli waran tanpa harus membeli sahamnya. Ini memberi kebebasan bagi investor untuk menilai kondisi pasar sebelum memutuskan untuk membeli saham.

  4. Dapat Diperdagangkan di Pasar Sekunder

    Waran tidak hanya memberi keuntungan jika digunakan untuk membeli saham, tetapi juga dapat diperdagangkan di pasar sekunder. Ini berarti kamu bisa menjual waran kepada investor lain yang mungkin lebih tertarik dengan potensi saham tersebut.

Kerugian Waran


Kerugian Waran

Meskipun waran menawarkan berbagai keuntungan, penting untuk menyadari bahwa mereka juga memiliki risiko dan kekurangan. Memahami kelemahan ini akan membantu investor membuat keputusan yang lebih bijak dan strategis dalam menggunakan waran dalam portofolio mereka. Berikut adalah kekurangan waran yang perlu dipahami.

  1. Risiko Kegagalan

    Salah satu risiko utama dari investasi dalam waran adalah kemungkinan kegagalan. Jika harga saham tidak mencapai harga pelaksanaan yang telah ditentukan selama periode yang berlaku, waran akan kedaluwarsa dan kehilangan seluruh nilainya. Ini berarti investor bisa kehilangan seluruh modal yang diinvestasikan dalam waran.

  2. Waktu Kadaluwarsa yang Terbatas

    Waran memiliki masa berlaku yang terbatas, yang berarti investor harus memanfaatkan hak mereka dalam jangka waktu tertentu. Jika harga saham tidak memenuhi harga pelaksanaan dalam waktu tersebut, pemegang waran akan kehilangan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan. Hal ini menambah tekanan bagi investor untuk memantau pergerakan pasar secara aktif.

  3. Kompleksitas Investasi

    Investasi dalam waran memerlukan pemahaman yang mendalam tentang mekanisme pasar saham dan keuangan. Hal ini membuat waran kurang cocok bagi investor pemula yang belum memiliki pengetahuan dan pengalaman yang cukup dalam berinvestasi. Tanpa pemahaman yang baik, investor mungkin kesulitan mengevaluasi risiko dan imbalan dari penggunaan waran.

Tertarik Investasi Waran?

Waran dalam investasi saham menawarkan peluang menarik bagi investor yang ingin mendapatkan keuntungan dari pergerakan harga saham atau aset lainnya. Namun, seperti halnya instrumen keuangan lainnya, waran juga membawa risiko yang perlu dipertimbangkan dengan hati-hati. Oleh karena itu, penting bagi investor untuk memahami dengan baik cara kerja waran dan risiko yang terlibat sebelum memutuskan untuk berinvestasi di dalamnya.