Nirdividen atau Ex Dividend, Apa Itu?
Nirdividen disebut juga ex dividend. Nirviden adalah penjualan saham yang pembelinya tidak menerima dividen atas saham tersebut.
Saat membeli dan menjual saham, penting bagi investor memperhatikan tanggal nirdividen atau ex dividend dates. Selain itu, tanggal pencatatan dan tanggal penyelesaian agar tetap untung dan menghindari konsekuensi pajak.
Baca Juga: Dividen Saham: Arti, Contoh, dan Cara Menghitungnya
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Pengertian Nirdividen
Nirdividen
Nirdividen adalah suatu saham yang diperdagangkan tanpa nilai pembayaran dividen berikutnya. Biasanya dalam jadwal pembagian dividen, ada tanggal-tanggal penting yang wajib diketahui investor.
Salah satunya adalah ex dividend date atau ex date. Ex dividend date adalah tanggal di mana investor sudah tidak mendapatkan hak dividen dari suatu saham yang dibelinya.
Tanggal nirdividen atau ex dividend date terjadi sebelum tanggal pencatatan, karena perdagangan saham diselesaikan T+1. Itu artinya, transaksinya tidak bisa diselesaikan hanya satu hari kerja.
Jika seorang investor atau trader membeli saham sebelum tanggal nirdividen atau ex dividend date, masih berhak atas pembayaran dividen berikutnya. Namun bila membeli pada tanggal ex date atau setelahnya, sudah tidak berhak menerima dividen.
Karena pembeli tidak berhak atas pembayaran dividen berikutnya pada tanggal nirdividen atau ex date, saham akan disesuaikan lebih rendah dengan jumlah dividen oleh bursa.
Selain Nirdividen, Tanggal Penting Jadwal Pembagian Dividen
Bukan hanya nirdividen atau ex dividend date alias ex date yang ada di jadwal pembagian dividen. Ada juga tanggal penting lain, yakni:
-
Cum date
Cum date adalah tanggal terakhir investor dapat membeli saham tertentu untuk mencatatkan diri sebagai investor yang berhak menerima dividen dari emiten tersebut
-
Recording date
Recording date adalah tanggal pencatatan bagi pemiliki saham yang berhak mendapat dividen
-
Payment date
Payment date adalah tanggal pembayaran dividen kepada pemegang saham yang benar-benar memenuhi syarat.
Alurnya begini, ketika sebuah perusahaan mengumumkan bakal bagi-bagi dividen, dewan direksi menetapkan recording date. Setelah ada recording date dividen, tanggal nirdividen atau ex dividend date juga ditetapkan sesuai dengan aturan Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni satu hari kerja sebelum tanggal pencatatan atau recording date.
Baca Juga: Dividend Payout Ratio - Pengertian dan Cara Menghitungnya
Contoh Nirdividen atau Ex Dividend Example
Contoh Nirdividen
Contoh tanggal nirdividen atau ex dividend example:
Jika emiten VWXY mengumumkan pembagian dividen pada 3 Maret dan tanggal pencatatan Senin 11 April, maka tanggal ex date adalah Jumat 8 April karena terjadi sebelum record date.
Apabila investor membeli saham pada Kamis 7 April, tetapi menjualnya di Jumat 8 April, dia tetap menjadi pemegang saham pada Senin 11 Aprill karena catatan transaksi tidak dapat selesai selama satu hari kerja atau T+1.
Namun bila investor menjual saham di Kamis 7 April, maka transaksi akan selesai di Jumat 8 April sebelum tanggal pencatatan Senin 11 April. Dan pembeli baru saham tersebut, berhak atas dividen berikutnya.
Contoh nirdividen lain:
Emiten ABCD mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp 50 per saham. Record date ditetapkan Selasa 19 Maret. Tanggal nirdividen atau ex date-nya Senin 18 Maret.
Jika kamu membeli saham di Jumat 15 Maret, kamu akan mendapat dividen Rp 50 per saham. Tetapi bila menunggu beli saham hingga 18 Maret, kamu tidak berhak atas dividen tersebut.
Tanggal pembelian dan tanggal kepemilikan berbeda. Untuk menjadi pemegang saham pada Selasa 19 Maret, kamu harus membeli saham tersebut sehari sebelum tanggal nirdividen atau ex dividend date.
Baca Juga: Analisa Teknikal Saham: Pengertian, Perbedaanya dengan Analisa Fundamental dan Indikatornya
Harga Saham Turun Setelah Tanggal Nirdividen
Ex Dividend atau ex dividend date alias ex date
Jika ingin memperoleh dividen tunai, investor perlu membeli saham setidaknya satu hari sebelum tanggal pencatatan. Tetapi risikonya, pada harga saham yang berlaku di pasar saat itu.
Namun, bila ingin dapat harga lebih murah walaupun tanpa hak dividen, kamu dapat membeli saham pada tanggal ex date atau setelahnya. Sebab, harga saham biasanya akan turun sebesar jumlah dividen. Itu terjadi karena aset perusahaan akan segera turun sebesar dividen yang dibagikan.
Contohnya, perusahaan mengumumkan pembagian dividen yang setara dengan 2% dari harga sahamnya. Kemungkinan sahamnya akan turun 2% pada tanggal nirdividen atau ex date.
Jadi, kalau membeli saham pada atau setelah tanggal tersebut, kamu akan mendapat diskon 2% dari harga yang akan dibayarkan sebelum tanggal ex dividend date. Strategi ini tidak buruk dibanding investor yang membeli saham sebelum tanggal nirdividen dan memperoleh hak pembayaran dividen.
Misal, kamu membeli saham EFGH sebelum ex dividend date 1.000 lembar saham pada harga Rp 5.000. Berhak atas dividen Rp 100 per saham.
- Modal membeli saham = Rp 1.000 x 5.000 lembar saham = Rp 5.000.000
- Pembayaran dividen yang akan diterima = 1.000 x Rp 100 = Rp 100.000
- Kamu cuma untung 2%. Artinya, sama saja kamu membeli saham dengan modal Rp 4.900.000.
Tetapi, jika membeli pada ex dividend date atau setelahnya, tidak dapat dividen. Asumsi harga saham EFGH turun 15% dari harga sebelum ex date sesuai jumlah dividen yang dibagikan.
- Penurunan harga saham = 15% x Rp 5.000 = Rp 4.250
- Modal membeli saham = Rp 4.250 x 1.000 lembar saham = Rp 4.250.000.
Perhatikan Jadwal Nirdividen agar Bisa Cicip Dividen
Kamu sudah mengincar beli saham yang royal bagi-bagi dividen? Perhatikan juga jadwal pembagian dividennya agar kamu dapat membeli saham di waktu yang tepat.
Agar untung, sebaiknya beli saham saat ataupun sebelum tanggal cum date dan simpan saham minimal sampai ex dividend date atau tanggal nirdividen, maka kamu akan mendapatkan dividen.
Baca Juga: Market Order – Pengertian, Contoh, dan Bedanya dengan Limit Order