Pengertian Deposito, Ciri Khas, dan Cara Perhitungan Bunganya
Deposito adalah salah satu pilihan investasi yang populer karena menawarkan suku bunga lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa dengan risiko yang relatif rendah. Sebagai produk simpanan berjangka, deposito memiliki ciri khas tertentu yang membedakannya dari jenis simpanan lainnya.Berikut pembahasan secara lengkap pengertian deposito, karakteristik utamanya, serta cara menghitung bunga deposito agar bisa memahami keuntungan yang diperoleh dari instrumen keuangan ini.
Pengertian Deposito
Deposito adalah produk simpanan berjangka yang ditawarkan oleh bank dengan tingkat suku bunga lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa. Dana yang disimpan dalam deposito hanya dapat dicairkan setelah mencapai jangka waktu tertentu yang telah disepakati, seperti 1, 3, 6, atau 12 bulan.
Deposito sering digunakan sebagai instrumen investasi dengan risiko rendah karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), asalkan nominal dan suku bunganya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Selain itu, deposito juga dapat dijadikan jaminan kredit di beberapa bank.
Ciri Khas Deposito
Hal lain yang perlu diketahui dari deposito adalah ciri-ciri deposito. Hal ini diperlukan untuk mengenali manfaat serta resiko yang mungkin terjadi ketika kamu nanti sudah memutuskan untuk berinvestasi pada produk jenis ini.
Berikut ini adalah ciri khas deposito yang harus kamu ketahui :
-
Setoran Minimum: Bank biasanya menetapkan jumlah setoran minimum untuk pembukaan deposito, yang dapat berbeda antara satu bank dengan lainnya.
-
Jangka Waktu Simpanan: Deposito memiliki jangka waktu tertentu, seperti 1, 3, 6, 12, atau 24 bulan. Dana tidak dapat dicairkan sebelum jatuh tempo tanpa dikenakan penalti.
-
Pencairan Dana: Pengambilan dana hanya dapat dilakukan saat jatuh tempo. Jika dilakukan sebelumnya, nasabah akan dikenakan penalti yang mengurangi keuntungan.
-
Bunga Deposito: Suku bunga deposito lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa, menjadikannya instrumen investasi yang menarik.
-
Risiko Rendah: Deposito dianggap memiliki risiko rendah karena dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dengan syarat tertentu.
-
Deposito Sebagai Jaminan: Deposito dapat digunakan sebagai jaminan untuk pinjaman di bank tertentu.
Cara Menghitung Keuntungan Bunga Deposito
Banyak dari antara kamu yang mungkin belum mengerti bagaimana cara menghitung keuntungan dari deposito. Caranya mudah, dan bahkan lebih mudah dari cara menghitung bunga tabungan.
Untuk menghitung bunga deposito, gunakan rumus berikut:
(Suku Bunga × Nominal Deposito × Jumlah Hari) ÷ 365
Contoh Perhitungan:
Misalkan kamu menempatkan dana sebesar Rp100.000.000 dalam deposito berjangka 12 bulan dengan suku bunga 5% per tahun dan pajak bunga deposito sebesar 20%.
Berikut adalah tabel perhitungan bunga deposito:
Langkah | Rumus | Hasil |
---|---|---|
Menghitung Bunga Kotor | (Suku Bunga × Nominal Deposito × Jumlah Hari) ÷ 365 | (5% × Rp100.000.000 × 365) ÷ 365 = Rp5.000.000 |
Menghitung Pajak | Pajak = 20% × Bunga Kotor | 20% × Rp5.000.000 = Rp1.000.000 |
Menghitung Bunga Bersih | Bunga Bersih = Bunga Kotor - Pajak | Rp5.000.000 - Rp1.000.000 = Rp4.000.000 |
Jadi, bunga bersih yang diperoleh setelah pajak adalah Rp4.000.000.
Deposito menawarkan keuntungan yang stabil dengan risiko rendah, menjadikannya pilihan investasi yang menarik bagi mereka yang mencari keamanan dan pengembalian yang lebih tinggi dibandingkan tabungan biasa.
Bingung cari investasi Reksa Dana yang aman dan menguntungkan? Cermati solusinya!
Tetapkan Arah Untuk Mengambil Deposito
Menentukan arah dan tujuan dalam berdeposito adalah langkah krusial yang berpengaruh pada keuntungan dan risikonya. Jangka waktu deposito perlu dipilih dengan cermat sebagai bagian dari strategi investasi. Jika tujuan utama adalah investasi, ada beberapa faktor penting yang harus diperhatikan, termasuk jenis deposito yang sesuai dengan kebutuhan.
Jenis-Jenis Deposito:
- Deposito Berjangka – Cocok bagi yang ingin mendapatkan suku bunga lebih tinggi dengan kepastian jangka waktu tertentu.
- Deposito Likuid (On Call) – Pilihan tepat bagi yang membutuhkan fleksibilitas dalam pencairan dana secara mendadak.
Selain memilih jenis deposito, perbandingan suku bunga antar bank juga penting. Saat ini, banyak platform online yang memudahkan proses perbandingan tersebut untuk mendapatkan keuntungan optimal.
Bagi yang memiliki dana besar, strategi diversifikasi dengan menempatkan dana pada beberapa produk deposito dengan jangka waktu berbeda bisa menjadi solusi untuk mengoptimalkan hasil investasi sekaligus menjaga likuiditas.
Saat memilih bank, faktor utama yang harus diperhatikan adalah reputasi dan kredibilitasnya. Perlu diingat, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) tidak menjamin simpanan di bank yang menawarkan suku bunga di atas batas yang ditetapkan. Oleh karena itu, waspadai bank yang menawarkan bunga terlalu tinggi dan selalu tanyakan detail mengenai kebijakan deposito, termasuk apakah perlu membuka rekening tambahan. Langkah ini penting untuk menghindari risiko yang bisa muncul di kemudian hari.