7 “Dosa” yang Sering Dilakukan Karyawan Baru, Kamu Pernah?
Memasuki dunia kerja untuk pertama kali, seperti apa rasanya? Mungkin akan cukup menegangkan karena kamu akan bertemu dengan orang-orang profesional yang sudah berpengalaman.
Sedangkan kamu baru pertama kali mencicipi dunia kerja, jadi wajar kalau agak merasa takut. Jika rasa takut tersebut tidak dikontrol, biasanya akan menimbulkan berbagai kesalahan.
Berikut kesalahan yang sering dilakukan karyawan baru. Apakah kamu pernah melakukannya juga?
Baca Juga: 8 Kesalahan yang Paling Sering Dilakukan Freelancer
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
Ilustrasi datang terlambat ke kantor
1. Terlambat datang kantor
Kesalahan pertama yang sering kali terjadi oleh sebagian orang adalah datang terlambat ke kantor. Ketika ditanyakan alasan, maka jawabannya adalah “belum terbiasa bangun pagi”.
Ingat, dunia kerja beda dengan kuliah. Jadi pastikan kamu selalu datang tepat waktu atau lebih awal dari jam masuk. Sebab, jam kedatanganmu menjadi salah satu penilaian untuk performa kerja.
Jika memang sulit bangun pagi, apa salahnya pasang alarm atau tidur lebih cepat. Jadi, keesokan harinya, kamu bisa bangun lebih awal dari biasanya.
Coba terapkan secara perlahan sampai akhirnya kamu terbiasa dan tidak terlambat lagi di kemudian hari untuk menghindari penilaian negatif.
2. Datang ke alamat yang salah
Kesalahan yang satu ini bisa terjadi apabila kantor tempatmu bekerja punya cabang di wilayah sama, berdekatan pula. Maka dari itu, penting untuk memperhatikan alamat kantor yang dituju sehari sebelum masuk kerja.
Jadi, tidak ada yang namanya salah mendatangi kantor. Malunya itu, lho! Di sisi lain, kamu juga butuh waktu untuk berkendara ke alamat yang benar.
Alih-alih ingin datang tepat waktu, malah jadi terlambat. Sangat disayangkan, bukan? Cobalah teliti memeriksa ulang semua hal yang berhubungan dengan kantormu sekarang, termasuk peralatan yang perlu dibawa untuk hari pertama bekerja.
3. Malu bertanya
Malu bertanya, sesat di jalan, inilah peribahasa yang melekat dalam diri karyawan baru. Selain karena takut, kamu enggan bertanya karena takut mengganggu pekerjaan senior yang telah menumpuk di meja kerja.
Daripada senior kesal, kamu memilih untuk berpura-pura mengerti. Lain kali jangan dilakukan lagi, ya!
Beberapa atasan di sebuah perusahaan biasanya akan meminta kamu untuk menjelaskan kembali apa yang sudah dipelajari. Bayangkan bila penjelasanmu salah, maka bukan kamu saja yang dicap jelek. Tapi juga seniormu itu.
Bertanya adalah hal yang wajar. Bahkan sesudah berbulan-bulan bekerja pun, pasti ada saja hal yang nantinya kamu tanyakan kepada senior. Selagi minta dengan sopan, senior manapun rekan kerja pasti akan membantu kamu, jadi tak perlu takut.
Baca Juga: 9 Hal yang Harus Diperhatikan sebelum Memilih Pensiun Dini
4. Bersikap cuek dan acuh
“Masih baru, jangan belagu”, inilah ucapan para senior yang dibuat kesal oleh juniornya. Benar, sebagai anak baru kamu harus mencoba bersikap ramah, baik itu dengan tersenyum atau menyapa saat bertemu dengan sesama rekan kerja di kantor.
Lantas, bagaimana kalau cuek itu sudah menjadi salah satu sifatmu? Kikis secara perlahan. Ini kantor, kamu akan berhubungan dengan banyak orang, jadi sikap cuekmu itu tidak berlaku.
Cuek itu boleh untuk hal berbau gosip atau negatif. Kamu tidak perlu mencampuri karena itu bukan urusanmu. Tentang siapa yang mereka gosipi kamu sendiri juga tidak kenal, kan?
Ilustrasi karyawan baru melakukan kesalahan
5. Membandingkan kantor
Benar, rumput tetangga terkadang lebih hijau daripada rumput sendiri. Hal yang sama berlaku untuk kantormu sekarang. Banyak hal yang mungkin kamu kurang suka dengan kantor, tapi membandingkannya dengan kantor teman tidaklah bijak.
Alasannya, nama perusahaan, mungkin juga bidangnya sudah berbeda. Jadi, standar alias SOP yang berlaku pun berbeda. Juga dari segi gaji, popularitas, dan skala perusahaan.
Syukuri saja dengan kantor dan pekerjaanmu sekarang. Masih banyak orang yang menginginkan posisimu. Lagipula kamu digaji perusahaan, jadi tidak pantas membandingkan kantor satu dengan lainnya.
Kalau ternyata kurang suka atau banyak ketidakcocokan, lebih baik diam dan bertahan sampai masa probation atau percobaanmu selesai. Atau satu tahun bekerja di sana sebagai batu loncatan.
Setelah itu, kamu bisa memutuskan resign ke perusahaan idaman. Oleh karena itu, lebih baik kerjakan tugasmu dengan hati ikhlasi, tidak berkeluh kesah sehingga membuat pekerjaanmu berantakan.
Baca Juga: Tips Membuat CV, untuk Kamu yang Tertarik dengan Dunia Marketing
6. “Yang penting selesai”
Memang bagus kalau pekerjaanmu bisa selesai lebih cepat dari perkiraan. Tapi di dunia kerja, selesai saja tidak cukup.
Kamu perlu mengkaji ulang atau evaluasi apa yang sudah dikerjakan untuk memastikan apakah benar atau masih ada salah. Kalau masih salah, maka segera perbaiki sebelum diserahkan kepada atasan.
Kalau sudah benar semua, baru boleh diserahkan kepada atasan untuk dinilai. Kamu harus berhasil membuat hasil kerja menjadi maksimal karena poin penilaiannya ada di sini.
Jangan sampai karena malas evaluasi atau kaji ulang sebelum diserahkan, pekerjaanmu malah banyak catatan minus.
7. Kurangnya inisiatif bekerja
Tugasmu sudah selesai? Bagus, tapi jangan sampai tidak ada aktivitas selama jam kerja masih berlangsung. Yang ada produktivitasmu malah dipertanyakan sesama rekan kerja atau atasan.
Lebih baik tanya rekan kerjamu apakah ada yang bisa dibantu. Selain meringankan beban kerja mereka, bantuan yang diberikan membuat ilmumu bertambah banyak.
Lumayan sebagai bekal karier siapa tahu ke depannya kamu ditunjuk untuk menggantikan posisi mereka. Jadi, sebaiknya inisiatif bekerja kalau kamu ingin maju.
Belajarlah dari Kesalahan yang Pernah Dilakukan
Beberapa dari kamu mungkin pernah melakukan salah satu kesalahan di atas. Tidak apa, tapi jangan sampai kesalahan tersebut terjadi berulang-ulang.
Belajar dari kesalahan tersebut agar kamu bisa menjadi salah satu karyawan baru teladan atau terbaik di kantor.
Baca Juga: Fresh Graduate, Ini Cara Untuk Mengetahui Gaji yang Akan Kamu Dapat