7 Hal Tentang Reinvestasi yang Wajib Investor Pemula Ketahui
Melakukan investasi di dalam keuangan mungkin sudah menjadi hal yang biasa. Dengan investasi berbagai tujuan keuangan bisa tercapai dengan mudah. Bukan hanya itu saja, aktivitas keuangan yang satu ini juga bisa membantu kamu mencapai kemapanan dan kestabilan keuangan jangka panjang. Namun, apakah investasi seperti ini saja sudah cukup?
Investasi saja kerap tidak memberikan hasil maksimal, apalagi jika kamu tidak menempatkannya dalam instrumen yang tepat sejak awal. Di kalangan investor yang sudah berpengalaman, reinvestasi merupakan langkah cerdas yang dilakukan untuk mendapatkan imbal hasil yang maksimal.
Berikut ini beberapa hal penting tentang reinvestasi yang wajib dipahami dengan baik.
Bingung cari Kartu Kredit Terbaik? Cermati punya solusinya!
1. Apa itu return investasi (reinvestasi)?
Reinvestasi
Reinvestasi merupakan kegiatan menginvestasikan kembali imbal hasil yang didapatkan dari sebuah investasi. Hal ini bisa dilakukan dengan menginvestasikan keuntungan tersebut ke dalam instrumen yang sama, atau menginvestasikannya ke dalam instrumen lainnya yang dianggap tepat.
Tujuan reinvestasi tentu saja untuk mendapatkan hasil investasi yang lebih besar dan maksimal di dalam keuangan.
Misal: Saat kamu memiliki dana Rp 20 juta dan menginvestasikannya ke dalam ORI dengan kupon sebesar 8,5% per tahun dengan asumsi pajak 20%, maka dalam 2 tahun kamu akan mendapatkan keuntungan seperti berikut:
- Modal investasi ORI: Rp 20 juta
- Kupon: 8,5% (6,8% setelah kena pajak)
- Imbal hasil seluruhnya: 6,8% x 20.000.000 x 2 = Rp 2.720.000,-
- Kupon per bulan: 2.720.000 / 24 = Rp 114.000,-
Kupon yang ditransferkan Rp 114.000,- ini seharusnya diinvestasikan kembali ke dalam instrumen lainnya, sehingga imbal hasil investasi ORI tersebut bisa memberikan keuntungan yang lebih besar lagi. Inilah yang disebut dengan reinvestasi.
2. Umumnya, orang kaya melakukan reinvestasi
Berbanding terbalik dengan kebanyakan orang yang berpenghasilan pas-pasan, sebagian orang kaya justru terkesan pelit dan sulit mengeluarkan uang. Mereka akan sangat berhati-hati ketika berbelanja, sebab kebanyakan orang kaya sudah bisa membedakan kebutuhan dengan keinginan.
Alih-alih membelanjakan uang hasil investasinya, sebagian besar orang kaya akan memilih untuk kembali menginvestasikan keuntungan tersebut. Hasilnya, lama kelamaan jumlah uang mereka memang semakin banyak saja.
3. Hampir semua investasi bisa direinvestasikan lagi
Tak usah bingung untuk melakukan reinvestasi, bahkan jika selama ini kamu belum pernah melakukannya. Pada dasarnya, hampir semua instrumen investasi yang menghasilkan keuntungan berkala (bulanan, semester, tahunan) bisa direinvestasikan.
Misalnya, tabungan, deposito, ORI, properti yang disewakan per bulan, dan yang lainnya merupakan contoh instrumen yang menghasilkan keuntungan bulanan. Kamu bisa mengambil hasil investasi tersebut dan kembali menginvestasikannya ke instrumen lainnya yang menguntungkan.
Baca Juga: Melek Investasi: Simak Beda Investasi Saham, Reksa Dana, SBR, ORI, dan Deposito
4. Jangan malu untuk reinvestasi dalam nilai kecil
Reinvestasi dalam nilai kecil
Jika selama ini kamu menganggap hasil investasi bulanan yang hanya puluhan ribu itu kecil, maka kamu sudah harus mengubah pemikiran tersebut. Uang puluhan ribu itu mungkin saja hanya cukup untuk membeli secangkir kopi di kafe, namun itu juga tetap bisa kamu reinvestasikan kembali.
Daripada dipakai percuma dan habis untuk sekali nongkrong saja, akan jauh lebih baik jika diinvestasikan kembali. Ada banyak investasi online yang bisa kamu beli dengan nominal kecil, bahkan dari belasan ribu rupiah sekalipun.
5. Bagaimana memilih instrumen untuk reinvestasi?
Memilih instrumen yang tepat untuk reinvestasi ini juga tak kalah penting, agar kamu bisa mendapatkan imbal hasil yang lebih maksimal. Idealnya reinvestasi dilakukan pada instrumen yang bisa memberikan keuntungan minimal sama dengan instrumen sebelumnya.
Namun jika memungkinkan, memilih instrumen investasi yang bisa memberikan keuntungan yang lebih besar dari instrumen sebelumnya merupakan keputusan yang tepat. Pastikan memilih instrumen yang terbaik dan tepat.
6. Kapan hasil reinvestasi bisa dinikmati?
Jika kamu sudah terbiasa untuk melakukan reinvestasi di dalam keuangan, maka keinginan untuk menikmati hasilnya mungkin saja sudah semakin kecil. Kamu akan senang untuk mengejar keuntungan dan keuntungan, sehingga tidak lagi fokus membelanjakan uangmu untuk berbagai hal yang tidak perlu.
Ketika hasil reinvestasi sudah cukup banyak, tidak ada salahnya untuk menikmatinya sebagian, setidaknya untuk sedikit memanjakan diri atau membeli sesuatu yang sudah diimpikan sejak lama.
Baca Juga: Tips Investasi Pemula Sesuai dengan Usia
7. Amankah reinvestasi dilakukan di dalam keuangan?
Reinvestasi aman dilakukan
Reinvestasi tentu aman dilakukan, selama kamu memilih instrumen investasi yang tepat sejak awal. Sama dengan investasi pada umumnya, kamu juga wajib mengenali dan mempelajari setiap instrumen yang digunakan dalam reinvestasi.
Hal ini penting dan akan memudahkan kamu untuk mengelolanya secara maksimal. Jika sudah begini, keuntungan yang besar tentu akan lebih mudah didapatkan.
Memaksimalkan Keuntungan dengan Reinvestasi
Mereinvestasikan kembali hasil investasi merupakan langkah cerdas yang perlu dilakukan di dalam keuangan. Cara yang satu ini ampuh dan bisa membuat kamu mendapatkan imbal hasil yang maksimal. Biasakan untuk mereinvestasikan keuntungan ini secara rutin, agar kamu bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari investasi yang dilakukan.
Baca Juga: 5 Cara Investasi Emas Batangan Antam untuk Pemula