8 Tips Atur Uang dengan Sisa Gaji saat Menganggur
Kamu sedang menganggur? Pasti rasanya tidak enak. Penghasilan seketika berhenti, tidak ada pemasukan setiap bulan seperti biasa.
Tentu saja kondisi ini akan berpengaruh pada keuangan pribadi kamu. Bersyukur kalau punya dana darurat, biaya sehari-hari masih bisa tertutup.
Bagaimana jika tidak ada dana darurat, atau tabungan sama sekali, maka ujung-ujungnya adalah mencari pinjaman. Sebenarnya punya atau tidak dana darurat, saat ini status kamu pengangguran.
Kamu perlu lebih ekstra dalam mengatur keuangan. Setiap rupiah yang kamu miliki harus digunakan sebaik mungkin, khususnya untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Bisa jadi itu adalah uang terakhir yang kamu punya. Maka dari itu, perlu dikelola secara bijak agar cukup untuk bertahan hidup sampai dapat pekerjaan baru.
Begini cara mengatur keuangan ketika sedang menganggur tanpa tabungan dan dana darurat:
Baca Juga: 5 Cara Menghemat Uang Belanja Biar Cukup Sebulan
1. Buat daftar pengeluaran prioritas
Kamu harus sadar diri tidak ada lagi pemasukan, dana darurat, dan tabungan sebagai dana cadangan. Jadi, jangan barbar dalam membelanjakan uang.
Segera membuat prioritas pengeluaran. Utamakan pengeluaran yang sifatnya wajib atau tidak bisa ditunda, seperti makan dan minum, membayar cicilan utang, bayar kos, biaya pendidikan anak, beli token listrik dan bayar tagihan air.
Alokasikan 50 persen dari uangmu untuk pengeluaran tersebut. Misalnya punya sisa gaji terakhir Rp 5 juta, maka yang dipakai sebesar Rp 2,5 juta.
Syukur-syukur tak punya utang, atau lebih irit dalam penggunaan listrik dan air, sehingga biayanya bisa ditekan.
2. Menghemat biaya makan
Langkah selanjutnya agar uangmu cukup adalah menghemat anggaran makan. Berhemat bukan berarti harus makan mi instan terus selama jadi pengangguran.
Makan merupakan kebutuhan penting, tidak bisa dihilangkan, namun dapat dikurangi atau diturunkan kualitasnya. Contohnya, dari sebelumnya makan tiga kali sehari, jadi dua kali sehari. Atau dari yang tadinya lauk ayam, ikan, atau daging diganti dengan tahu tempe.
Beli bahan pangannya pun tak perlu yang bermerek. Cari yang harganya murah atau curah, tetapi tidak mengurangi rasanya. Misal minyak goreng, kecap, gula, beras, atau lainnya.
Kemudian masak sendiri di rumah. Selain lebih hemat, juga lebih sehat dan sesuai selera kamu. Anggaran makan masuk dalam alokasi 50 persen.
3. Lupakan keinginan tidak penting
Keinginan pada dasarnya kebutuhan yang masih bisa ditunda. Bila keuangan sedang ‘berdarah-darah,’ jangan egois memikirkan keinginan, apalagi buat senang-senang.
Lupakan baju baru, sepatu baru, ponsel baru, makan di kafe, jajan kopi kekinian. Ini bukan waktu yang tepat menghambur-hamburkan uang. Keinginan seperti itu sebaiknya dihilangkan.
4. Hindari belanja pakai kartu kredit
Meski dalam kondisi terdesak, uang sudah habis, sebaiknya hindari belanja menggunakan kartu kredit. Karena jika kamu tidak bisa membayar tagihan, bunganya akan terus bergulung.
5. Bekerja paruh waktu
Uang lama-lama bakal habis kalau tidak ada pemasukan sama sekali. Sebab pengeluaran atau biaya hidup jalan terus. Karena mungkin saja kamu menganggur tidak hanya sebulan, tetapi dua bulan, tiga bulan, bahkan amit-amit sampai setahun.
Jika kamu belum juga dapat panggilan kerja atau diterima kerja, jangan gengsi bekerja paruh waktu. Apapun yang bisa kamu lakukan selagi halal, jalankan.
Minimal dapat penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makan dan bayar kewajiban. Semisal jadi freelancer, daftar jadi driver ojek atau taksi online, reseller, dan lainnya.
Baca Juga: Cara Mengatur Gaji Harian agar Tak Cuma Numpang Lewat