Menyulitkan Kondisi Keuangan, Ini 7 Masalah yang Muncul Akibat Skor Kredit Rendah
Berbicara soal pinjaman, kamu pasti tahu jika salah satu syarat yang bisa mempermudah proses pengajuannya adalah skor kredit bagus. Skor kredit sendiri ditentukan berdasarkan riwayat kredit debitur dalam melunasi tagihan pinjamannya dengan tingkatan kolektibilitas 1 sampai 5. Kol-1 mengindikasikan riwayat pembayaran yang lancar dan tak ada tunggakan, sementara Kol-5 menandakan ada kredit macet dan tak lagi bisa dilunasi oleh debitur.
Tentunya, jika selalu tepat waktu bayar cicilan pinjaman, skor kredit akan membaik dan mampu memberi banyak keuntungan bagi debitur. Sebaliknya, jika sering terlambat melunasi cicilan pinjaman, apalagi sampai mengalami kredit macet dan gagal bayar, skor kredit akan memburuk.
Yang jelas, ada banyak masalah yang muncul akibat skor kredit rendah yang wajib untuk kamu ketahui. Nah, jika ingin tahu apa saja 7 akibat skor kredit rendah, simak pembahasannya berikut ini.
7 Akibat Skor Kredit Rendah
Akibat Skor Kredit Rendah
1. Pengajuan Pinjaman Sulit Diterima
Masalah pertama yang muncul akibat skor kredit rendah adalah kesulitan dalam mengajukan pinjaman. Dengan riwayat pembayaran yang sering terlambat, bahkan tersendat hingga mengalami kredit macet, institusi keuangan umumnya akan bersikap lebih hati-hati saat akan memberi pinjaman pada calon nasabahnya.
Pasalnya, skor kredit yang rendah mengindikasikan risiko gagal bayar yang lebih besar. Untuk itu, guna menghindari risiko kehilangan dana karena debitur tidak mampu mengembalikan dana yang telah dipinjamnya, lembaga keuangan jarang menerima pengajuan kredit dari debitur dengan skor kredit rendah.
2. Risiko Menanggung Bunga Pinjaman Lebih Tinggi
Akibat skor kredit rendah, meski pengajuan pinjaman akhirnya disetujui, ada masalah lain yang akan mengadang. Masalah tersebut yaitu risiko menanggung tingkat bunga lebih tinggi. Sebagai cara untuk mengantisipasi risiko gagal bayar dari nasabah dengan skor kredit rendah, pemberi pinjaman akan memberlakukan bunga pinjaman yang lebih tinggi dibanding seharusnya.
Dengan suku bunga lebih besar, sudah pasti beban cicilan yang ditanggung akan menjadi lebih berat. Dampaknya, beban keuangan akan menjadi lebih tinggi selama periode pinjaman. Hal ini tentu saja bisa memicu kerugian jika kamu menggunakan pinjaman untuk modal bisnis karena jumlah uang yang harus dikembalikan lebih besar imbas dari menanggung bunga lebih tinggi.
3. Negosiasi Premi Asuransi
Skor kredit yang buruk tidak hanya memengaruhi proses pengajuan pinjaman yang kamu lakukan. Melainkan, pada pengajuan asuransi, kolektibilitas kredit juga sering kali dijadikan sebagai bahan pertimbangan memberi persetujuan oleh perusahaan asuransi. Hal ini berlaku pada berbagai jenis asuransi yang umum diajukan, seperti asuransi properti, mobil, dan sebagainya.
Biasanya, skor kredit yang buruk mengharuskan nasabah untuk membayar premi asuransi yang lebih tinggi. Alasannya karena nasabah dengan skor kredit kurang bagus dianggap mempunyai risiko tinggi untuk terlambat atau bahkan mandek membayar premi. Meski tak semua layanan asuransi menerapkan pertimbangan skor kredit tersebut, cek dulu kebijakan produknya agar aspek tersebut tak sampai menjegalmu ketika melakukan pengajuan.
4. Transaksi Properti Dipersulit
Masalah lain yang bisa kamu alami akibat skor kredit rendah adalah kesulitan ketika ingin bertransaksi properti seperti membeli atau menyewa ruko. Beberapa developer properti atau bahkan pemilik rumah akan menjadikan skor kredit sebagai bahan penilaian untuk mengetahui kemampuan seseorang membayar biaya sewa tepat waktu.
Selayaknya pada pengajuan pinjaman atau asuransi, proses transaksi properti bisa saja tetap dilakukan dan disetujui dengan tambahan sejumlah syarat tertentu. Beberapa di antaranya adalah pengenaan biaya deposit yang lebih tinggi, ataupun biaya sewa yang lebih mahal dari seharusnya.
5. Jarang Mendapat Tawaran Kartu Kredit
Akibat skor kredit rendah, kendala lain yang mungkin kamu alami adalah risiko pengajuan kartu kredit ditolak dan jarang mendapatkan penawaran yang menguntungkan. Penyedia kartu kredit menjadikan informasi kolektibilitas kredit calon nasabahnya sebagai acuan dalam menyetujui pengajuan layanannya atau tidak.
Di samping itu, meski telah memiliki kartu kredit, penurunan skor kredit juga bisa membuatmu kehilangan beberapa penawaran menarik pada layanan tersebut. Beberapa contohnya adalah tak mendapat tarif bunga rendah, point rewards, cash back, dan lain sebagainya. Oleh karena itu, menjaga skor kredit sangat penting untuk dilakukan agar kesempatan memperoleh penawaran kartu kredit tidak sampai hilang.
6. Peluang Berkarier yang Lebih Sempit
Jarang orang tahu, tapi skor kredit yang buruk juga bisa memengaruhi peluangmu dalam berkarier. Khususnya pada perusahaan besar, skor kredit sering kali dijadikan sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam proses penerimaan karyawan baru. Aspek ini juga pasti menjadi perhatian khusus jika kamu melamar pada posisi atau profesi yang berurusan dengan keuangan, misalnya analis, manajer keuangan, dan akuntan.
Alasannya sederhana, skor kredit yang dimiliki seseorang mampu menunjukkan kemampuan dan keandalannya dalam mengelola finansial perusahaan. Jika skor kreditnya rendah, perusahaan sudah pasti akan menganggap seseorang tak mampu diandalkan untuk mengelola finansial perusahaan, maupun menangani informasi finansial yang sensitif.
7. Rencana Memulai Bisnis Lebih Terbatas
Terakhir, akibat skor kredit rendah, kamu juga akan mengalami masalah perihal rencana memulai bisnis. Dengan akses pinjaman yang lebih terbatas, rencana memulai bisnis pasti akan tersendat atau tak bisa dilakukan dengan optimal karena masalah modal.
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, skor kredit rendah mengharuskanmu untuk memilih mendapat pinjaman dengan bunga lebih tinggi dari biasanya maupun plafon yang lebih kecil. Tentunya, hal tersebut bisa mengacaukan rencanamu memulai bisnis karena akses modal yang lebih terbatas.
Jangan Sampai Skor Kredit Memburuk dengan Rutin Bayar Cicilan Pinjaman Tepat Waktu
Tak hanya mempersulit pengajuan pinjaman di masa depan, skor kredit yang buruk ternyata juga bisa berimbas pada berbagai hal lain, seperti asuransi, transaksi properti, sampai karier. Untuk itu, pastikan untuk selalu menjaga skor kredit agar tak sampai menurun. Caranya dengan membayar segala tanggungan cicilan dan pinjaman tepat waktu sebelum jatuh tempo hingga lunas.