10 Tips Mengatur Keuangan Selama Jadi Pengangguran
Pengangguran saat ini jumlahnya semakin banyak. Tahu sendiri, kondisi ekonomi belum pulih betul akibat pandemi Covid-19.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, jumlah pengangguran naik 1,82 juta orang per Februari 2021 menjadi 8,75 juta orang dibanding periode yang sama tahun lalu.
Jutaan orang menganggur ini macam-macam penyebabnya. Entah kena PHK, dipecat, sengaja mengundurkan diri atau baru lulus (fresh graduate) dan belum dapat kerja.
Apapun itu penyebabnya, jadi pengangguran tidak enak sama sekali. Apalagi buat kamu yang sudah terbiasa bekerja.
Menganggur seperti mimpi buruk. Biasanya dapat gaji tetap setiap bulan, kini tidak. Kamu akan mengalami kesulitan keuangan.
Jika ada dana darurat atau tabungan cukup sih bakal aman sampai beberapa bulan ke depan. Biaya hidup tetap bisa terpenuhi.
Bagaimana kalau tidak punya? Berarti kamu harus bergantung pada sisa gaji atau pesangon yang diberikan perusahaan. Uang tersebut perlu dikelola dengan benar untuk menyambung hidup selama menganggur.
Berikut cara mengatur keuangan selama jadi pengangguran tanpa dana darurat dan tabungan dari Andy Nugroho, Perencana Keuangan Advisors Alliance Group Indonesia.
Baca Juga: Begini Caranya Bisa Nabung Tanpa Harus Makan Mi Instan Tiap Hari
Buat prioritas pengeluaran
1. Buat prioritas pengeluaran
Kamu harus sadar diri tidak ada lagi pemasukan, dana darurat, dan tabungan sebagai dana cadangan. Jadi, jangan barbar dalam membelanjakan uang.
Segera membuat prioritas pengeluaran. Utamakan pengeluaran yang sifatnya wajib atau tidak bisa ditunda, seperti membayar cicilan utang, biaya pendidikan anak, beli token listrik dan bayar tagihan air.
Alokasikan 50% dari uangmu untuk pengeluaran tersebut. Misalnya punya sisa gaji terakhir Rp 5 juta, maka yang dipakai sebesar Rp 2,5 juta. Syukur-syukur tak punya utang, atau lebih irit dalam penggunaan listrik dan air, sehingga biayanya bisa ditekan.
2. Hemat anggaran makan
Langkah selanjutnya agar uangmu cukup adalah menghemat anggaran makan. Berhemat bukan berarti harus makan mi instan terus selama jadi pengangguran.
Makan merupakan kebutuhan penting, tidak bisa dihilangkan, namun dapat dikurangi atau diturunkan kualitasnya.
Contohnya, dari sebelumnya makan 3 kali sehari, jadi 2 kali sehari. Atau dari yang tadinya lauk ayam, ikan, atau daging diganti dengan tahu tempe.
Beli bahan pangannya pun tak perlu yang bermerek. Cari yang harganya murah atau curah, tetapi tidak mengurangi rasanya. Misal minyak goreng, kecap, gula, beras, atau lainnya.
Kemudian masak sendiri di rumah. Selain lebih hemat, juga lebih sehat dan sesuai selera kamu. Untuk bujet makan, alokasikan uang sebesar 30%.
3. Siapkan dana cadangan
Tidak mempersiapkan dana darurat adalah kesalahan besar dalam mengelola keuangan. Seperti yang sedang kamu alami saat ini. Nganggur tapi tidak punya dana darurat.
Walaupun keuanganmu lagi pas-pasan, jangan melupakan dana cadangan. Kamu bisa menggunakan 20% dari sisa uang untuk dana cadangan, seperti biaya transport atau beli bensin dalam rangka cari kerja atau buat jaga-jaga kalau jatuh sakit.
Baca Juga: Taper Tantrum, Pengertian dan Efeknya ke Kamu Jika Benar Terjadi
4. Lupakan keinginan
Keinginan pada dasarnya kebutuhan yang masih bisa ditunda. Bila keuangan sedang ‘berdarah-darah,’ jangan egois memikirkan keinginan, apalagi buat senang-senang.
Lupakan baju baru, sepatu baru, ponsel baru, makan di kafe, jajan kopi kekinian, atau liburan. Ini bukan waktu yang tepat menghambur-hamburkan uang. Kebutuhan seperti itu sebaiknya dihilangkan.
Tunda untuk memenuhi keinginan
5. Tahan godaan beli rokok
Buat kamu perokok aktif, biasanya mending tak makan daripada tidak menghisap rokok. Coba deh kamu pikir, lebih baik uang rokok dibelikan beras seliter buat makan sekeluarga. Atau kalau kamu lajang, beras itu cukup untuk 2 hari.
Masa kamu tega membiarkan pasangan dan anakmu tidak makan dan lebih memilih beli rokok. Seharusnya kondisi keuangan yang sulit ini bisa menjadi momen baik untukmu berhenti merokok.
6. Hindari belanja pakai kartu kredit
Meski dalam kondisi terdesak, uang sudah habis, sebaiknya hindari belanja menggunakan kartu kredit. Karena jika kamu tidak bisa membayar tagihan, bunganya akan terus bergulung.
7. Gadai atau jual barang berharga
Sebagai alternatif dapat dana segar dan cepat, lebih baik menggadaikan atau menjual barang berhargamu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Ini cara yang paling aman dan bertanggung jawab.
Mending kamu rugi kehilangan barang, daripada harus berurusan dengan pihak lain karena pinjam uang. Sebab bila utang sudah jatuh tempo, pasti kamu akan ditagih.
Baca Juga: 5 Masalah Keuangan yang Wajib Diketahui Fresh Graduate
8. Bekerja paruh waktu
Punya dana darurat, tabungan, atau uang dari hasil jual aset lama-lama bakal habis kalau tidak ada pemasukan sama sekali. Sebab pengeluaran atau biaya hidup jalan terus.
Karena mungkin saja kamu menganggur tidak hanya sebulan, tetapi 2 bulan, 3 bulan, bahkan amit-amit sampai setahun.
Jika kamu belum juga dapat panggilan kerja atau diterima kerja, jangan gengsi bekerja paruh waktu. Apapun yang bisa kamu lakukan selagi halal, jalankan.
Minimal dapat penghasilan untuk kebutuhan sehari-hari, seperti makan dan bayar kewajiban. Semisal jadi freelancer, daftar jadi driver ojek atau taksi online, reseller, dan lainnya.
Bekerja paruh waktu penting agar kamu punya penghasilan
9. Ikut job fair virtual gratis
Dalam situasi seperti ini, kamu harus pintar-pintar mencari kesempatan dalam kesempitan. Bila ingin melamar kerja, ikuti job fair atau bursa kerja gratis yang diadakan Kementerian Ketenagakerjaan, kampus, atau institusi lain.
Biasanya cara tersebut tidak memakan biaya besar, karena banyak perusahaan yang melakukan tes wawancara pada saat berlangsungnya job fair. Jadi, kamu tak perlu keluar banyak uang untuk menghadiri panggilan interview.
10. Menghabiskan waktu di rumah
Selama jadi pengangguran, ada baiknya kamu lebih banyak di rumah. Menghabiskan waktu untuk beberes, menyelesaikan pekerjaan paruh waktu, menerima pesanan online, atau menebar lamaran kerja online.
Kalau memang terpaksa keluar rumah, pastikan hanya untuk memenuhi panggilan wawancara kerja misalnya. Setelah itu, kembali ke rumah dan tidak keluyuran ke mana-mana, apalagi sampai tergoda jajan di luar atau belanja yang tidak penting.
Konsisten dan Pantang Menyerah
Setiap orang pasti pernah memiliki masa-masa sulit dalam kehidupannya. Salah satunya jadi pengangguran.
Hanya pengangguran yang tidak mau berusaha yang akan terjebak selamanya dalam kesusahan tersebut. Sementara bagi kamu yang pantang menyerah, pasti ada jalan menuju kesuksesan.
Konsisten dengan perencanaan anggaran yang sudah dibuat saat menganggur, maka kamu akan keluar dari badai memilukan ini.
Baca Juga: Cara Daftar FMOTM Online agar Dapat Bansos Pemerintah