5 Tips Memaksimalkan Portofolio Technical Writer Agar Cepat Dapat Kerja
Portofolio menjadi salah satu andalan utama untuk mendapatkan perhatian dari recruiter. Hal ini banyak dilakukan oleh pelamar dari berbagai bidang, termasuk technical writer juga.
Technical writer merupakan bidang kepenulisan teknis, di mana bidang ini berbeda dengan penulisan umum lainnya, seperti penulisan konten atau bahkan jurnalis. Belakangan ini penulisan teknis ini bahkan sudah memiliki cakupan yang lebih luas, bahkan termasuk semua dokumentasi terkait dengan proses teknis yang kompleks seperti laporan dan juga brief.
Di dalam prakteknya, berbagai informasi teknis yang disajikan dalam bentuk tulisan merupakan kategori technical writing. Format penulisan ini tidak terikat dengan buku panduan, namun harus disajikan dengan cara yang jelas.
Technical writing bisa disajikan dalam berbagai bentuk, seperti: ringkasan, email, laporan teknis, dan yang lainnya. Jika kamu berniat meniti karir di bidang yang satu ini, pastikan kamu menyertakan portofolio yang tepat ketika melamar.
Berikut ini adalah beberapa langkah mudah, yang bisa kamu lakukan untuk memaksimalkan portofolio technical writer:
1. Kumpulkan tulisan terbaikmu
Kumpulkan tulisan terbaikmu
Menunjukkan hasil kerja terbaikmu merupakan salah satu cara terbaik untuk mendapatkan perhatian ketika melamar. Hal ini bisa kamu lakukan dengan cara mengumpulkan tulisan terbaikmu melalui portofolio.
Kamu bisa mengumpulkan beberapa contoh tulisanmu dari beberapa kantor yang berbeda sekaligus. Jika ternyata kamu hanya bekerja di satu perusahaan saja, maka kumpulkan tulisan terbaikmu ini berdasarkan kategori saja.
Jangan takut untuk mencantumkan beberapa tulisan yang berbeda, sebab ini justru bisa menjadi pertimbangan recruiter untuk melihat kemampuan menulismu secara luas. Portofolio yang relevan di bidang technical writing tentu akan bisa menjadi salah satu jalan mudah untukmu dalam mendapatkan pekerjaan.
Namun jika kamu belum memiliki tulisan yang seperti ini, cantumkan saja tulisan terbaikmu yang kamu anggap layak dan sudah diterbitkan di media profesional. Tulisan ini juga bisa menjadi pertimbangan bagi rekruter.
Baca Juga: Punya Hobi Menulis? Nih, ada 7 Pekerjaan yang Cocok Buat Kamu
2. Berikan contoh terbaru
Pengalaman menulis yang panjang akan secara otomatis mempengaruhi kualitas tulisan, kamu harus memahami hal ini dengan baik. Semakin banyak kamu menulis, maka kemampuan menulismu tentu akan semakin baik.
Pastikan kamu menyusun portofolio dengan mencantumkan tulisan-tulisan terbarumu. Pilih dan sesuaikan kategori tulisanmu berdasarkan waktu penulisannya, mulai dari yang baru hingga yang paling lama tentunya.
Namun jika ternyata kamu memiliki cukup banyak tulisan yang baru, maka tidak ada salahnya untuk membuat portofolio mu hanya berisi tulisan yang baru saja. Jangan hanya fokus pada satu bidang penulisan, sebab recruiter juga perlu melihat kemampuanmu dalam menulis berbagai hal yang berbeda secara teknis.
Sertakan tulisan yang variatif dan tidak hanya berkutat pada satu topik/ bidang tertentu saja di dalam portofolio.
3. Berikan penjelasan singkat di setiap contoh
Contoh penjelasan singkat di tulisan
Portofolio yang jelas dan detail akan membuat pembacanya menjadi lebih mudah dan nyaman untuk memahaminya. Hal ini juga harus kamu lakukan dengan cara yang tepat di dalam setiap tulisan yang kamu cantumkan.
Cobalah untuk memberikan penjelasan singkat pada setiap contoh tulisanmu, agar recruiter mudah untuk mengevaluasinya. Selain penjelasan singkat, kamu juga bisa membuat sebuah panduan singkat dalam membaca portofolio tersebut.
Hal ini sekaligus bisa menunjukkan kemampuanmu dalam technical writing. Instruksi yang tepat akan mempermudah pembaca untuk memahami portofolio dengan efisien.
Baca Juga: Wajib Tahu, Inilah 5 Keuntungan Menjadi 'Content Writer'
4. Buat versi online
Mencantumkan tulisan dalam versi online sebagai portofolio tentu tidak bisa kamu lupakan. Banyak orang yang lebih nyaman untuk membaca langsung secara online, daripada membaca tulisan dalam bentuk hasil print.
Selain itu, kamu juga akan leluasa untuk memperbaiki atau memperbarui portofolio ini secara berkala, jika kamu pikir hal tersebut dibutuhkan. Kamu bisa menyusun tulisan-tulisan terbaikmu yang mudah diakses secara online, bahkan oleh recruiter sekalipun.
Bukan hanya dalam proses rekrutmen, portofolio online seperti ini juga akan bisa dilihat dengan mudah oleh banyak orang yang berkepentingan dengan hal tersebut.
5. Buat sebagai bahan perbincangan ketika interview
Di dalam wawancara, pertanyaan apapun bisa saja terlontar dari recruiter, terutama terkait kemampuan kerjamu. Hal ini tentu tidak akan menjadi masalah, jika kamu sudah membekali diri dengan portofolio yang tepat.
Jadikan portofolio ini sebagai bukti kemampuan kerja dan juga prestasimu selama ini. Rekruter tentu bisa memeriksanya dengan mudah, apalagi jika sejak awal kamu sudah menyusunnya dengan cara yang tepat dan menarik. Selain itu, kamu juga bisa menyampaikan bagaimana pola kerja dan juga cara kamu mengatur waktumu di saat bersamaan.
Buat portofolio yang tepat untuk mendukung karirmu
Berniat menjadi technical writer yang handal, kamu tentu sudah mempersiapkan diri dengan baik untuk ini. Selain skill, pastikan kamu melengkapi portofolio dengan maksimal, agar lebih mudah menarik perhatian recruiter. Susun portofolio yang tepat dan profesional, sehingga kamu cepat mendapatkan pekerjaan dan bisa sukses di bidang kepenulisan teknis ini.
Baca Juga: 7 Trik Ampuh Supaya Cepat Dapat Kerja