6 Pengeluaran Rumah yang Sebaiknya Punya Anggaran Sendiri
Guna menghindari pasak lebih besar daripada tiang, dibuatlah anggaran bulanan sebagai pedoman dalam berbelanja. Anggaran dibuat dengan rapi, lengkap, dan sesuai dengan penjabaran pos-pos pengeluaran dalam satu bulan. Bila kondisi memungkinkan, dapat dilakukan penghematan untuk mengurangi realisasi anggaran, sehingga jumlah yang berhasil dihemat bisa dialihkan ke pos-pos pengeluaran lain.
Sayangnya, tidak semua anggaran dapat dihemat seperti yang diinginkan. Terkadang, justru ada biaya baru yang muncul diluar jumlah yang dianggarkan, seperti biaya untuk rumah. Apabila anggarannya tidak dibuat, maka ada kemungkinan terjadinya pemakaian anggaran dari pos-pos lain.
Untuk itu, buatkanlah anggaran khusus untuk rumah. Berikut 6 jenis pengeluaran yang berhubungan dengan rumah yang harus mempunyai anggaran sendiri. Yuk, disimak!
1. Renovasi dan perbaikan kecil-kecilan
Renovasi dan perbaikan kecil-kecilan
Memang, renovasi rumah bukan biaya wajib yang muncul setiap bulan. Tapi mengingat biayanya yang besar, maka perlu untuk membuat anggaran tersendiri untuk renovasi. Jika suatu saat Anda punya rencana untuk renovasi rumah, maka bisa segera terealisasi tanpa harus menunggu pinjaman cair dari bank.
Hal yang sama juga untuk perbaikan kecil-kecilan di rumah, seperti genteng yang bocor, cat dinding yang sudah memudar, keramik mulai retak, hingga kerusakan pada bagian kelistrikan. Meski biayanya tidak besar, tapi permasalahan ini cukup sering terjadi sehingga butuh persiapan anggaran sejak awal.
Dengan adanya penganggaran ini, maka Anda tidak perlu takut lagi pada segala jenis kerusakan yang terjadi pada rumah. Anda bisa segera memperbaikinya, sehingga rumah tetap nyaman untuk ditempati.
2. Membeli perabotan
Untuk rumah yang sudah bertahun-tahun ditempati, dapat dipastikan kalau perabotannya sudah mulai usang dan lapuk. Meski masih bisa dipakai, namun perabotan yang belasan tahun tidak diganti mempunyai risiko yang dapat merugikan Anda dan keluarga. Misalnya, kursi akan lebih cepat ambruk bila diduduki oleh orang yang berat badannya berlebih.
Maka dari itu, gantilah perabotan apabila usia pemakaiannya sudah lebih dari batasan wajar. Gunakan sebagian anggaran untuk membeli perabotan baru agar keselamatan keluarga terjamin, rumah pun nampak estetik dan baru.
Sekalipun perabotan yang rusak hanya satu atau dua, tetap saja akan terasa memberatkan di kantong. Apalagi kalau yang rusak itu adalah meja, lemari, dan sofa, maka Anda bisa kalkulasikan jumlah pengeluarannya.
Baca Juga: 7 Tips Tinggal di Kontrakan Terasa Seperti Rumah Sendiri
3. Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Setiap objek pajak yang berupa tanah, rumah, apartemen, maupun ruko akan dikenakan biaya pajak setiap tahun. Tentu, pembayaran pajak tidak bisa dilewatkan begitu saja, jadi butuh anggaran sejak awal. Apabila waktu pembayarannya telah dibuka, maka Anda bisa segera melunasi menggunakan anggaran.
Pembayaran PBB terakhir biasanya akan diumumkan, jadi pastikan tidak terlambat bayar. Apabila terlambat, Anda akan membayar denda keterlambatan sebesar 2% dari total tagihan PBB per bulan.
Misalnya PBB tahunan senilai Rp450 ribu, maka denda yang dibayarkan sebesar Rp9 ribu per bulan dan Rp108 ribu per tahun. Meski kecil, tapi akumulasi dendanya akan semakin banyak bila Anda tidak segera membayar PBB beserta dendanya.
4. Pelunasan kredit atau KPR
Pelunasan kredit atau KPR
KPR atau Kredit Pemilikan Rumah merupakan upaya membeli rumah yang dilakukan dengan cara mencicil. Kredit ini biasanya disediakan oleh pemerintah dan developer agar masyarakat bisa memenuhi kebutuhan papan. Dengan biaya cicilan yang dapat disesuaikan dan tenor pembayaran yang cukup lama, produk KPR patut dilirik.
Agar pembayaran tidak menunggak, siapkanlah anggaran untuk KPR setiap bulan sesuai dengan jumlah yang harus dibayar. Sebab pembayaran yang menunggak akan mengurangi skor kredit Anda di bank, yang nantinya akan sangat berpengaruh pada pinjaman yang diajukan di kemudian hari.
Di sisi lain, tunggakan pada bulan-bulan sebelumnya akan memperbesar biaya pokok dan bunga cicilan yang akan dibayarkan pada bulan berjalan. Hal ini secara otomatis akan menggoncangkan kondisi finansial karena kenyataannya Anda tidak mempunyai dana lain untuk membayar tunggakan ini.
5. Jasa orang yang merawat rumah
Bagi yang menggunakan jasa orang untuk membersihkan rumah, maka Anda perlu membuat anggaran untuk gaji. Sesuaikan nominalnya dengan kesepakatan gaji yang dibuat di awal, lalu kalikan dengan banyaknya orang yang jasanya Anda pakai untuk membersihkan rumah.
Semakin banyak orang yang dipekerjakan, maka semakin besar anggarannya. Jadi benar-benar harus dipersiapkan dengan matang untuk meminimalisir terjadinya kasus keterlambatan pembayaran gaji.
Di sisi lain, Anda juga harus menyediakan THR dan bonus apabila performa mereka bagus. Dengan keduanya, maka loyalitas mereka terhadap Anda pun akan semakin tinggi.
Baca Juga: Daftar Bedah Rumah Swadaya, Bisa Dapat Bantuan Renovasi dan Bangun Hunian Rp 35 Juta
6. Biaya untuk asuransi rumah
Dan anggaran yang terakhir adalah asuransi rumah. Apalagi dewasa ini, semakin banyak kasus bencana alam, kriminalitas, dan kebakaran yang terjadi di sekitar, dan secara tidak langsung mengancam keselamatan rumah. Apabila salah satu dari peristiwa ini terjadi pada rumah yang ditempati sekarang, bisa dibayangkan pengeluaran otomatis membengkak untuk memperbaikinya.
Asuransi hadir untuk meminimalisir potensi kerugian kalau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi pada rumah Anda di kemudian hari. Perusahaan asuransi akan mengcover biaya kerusakan atau perbaikan untuk rumah.
Untuk itu, bayarlah asuransi secara rutin sesuai dengan nominal premi yang disepakati di awal. Gunakan anggaran asuransi untuk melancarkan pembayaran premi setiap bulan, sehingga Anda bisa merasakan manfaat asuransi secara maksimal.
Ketahui Biayanya dan Siapkan Anggarannya
Beberapa biaya di atas mungkin akan berbeda bagi tiap-tiap orang tergantung dari kebutuhannya. Jadi penting bagi Anda untuk mengetahui jenis biaya apa saja yang ditujukan khusus untuk rumah, lalu siapkanlah anggaran yang sesuai. Kelola keuangan rumah tangga dengan bijak sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Saat Desain Rumah, Anda Perlu Perhatikan 10 Poin Penting ini