7 Cara menjaga Profesionalisme saat Menggunakan Media Sosial
Menggunakan media sosial sudah menjadi kebutuhan banyak orang, barangkali kamu salah satunya. Hal ini tentu tidak salah, selama dilakukan dalam porsi yang tepat. Media sosial memungkinkan kamu berinteraksi dengan banyak orang dengan lebih mudah dan leluasa, sehingga kemungkinan membahas berbagai topik yang berbeda akan selalu terbuka lebar.
Bukan hanya itu saja, kamu juga bisa berbagi banyak hal, termasuk memberikan komentar pada postingan orang lain maupun postinganmu sendiri. Lalu, apakah kamu sudah memahami dengan baik bahwa cara kamu menggunakan media sosial juga akan disoroti oleh pihak perusahaan?
Internet memungkinkan lebih banyak interaksi dan lebih mudah mendapatkan berbagai informasi. Sepertinya hal ini juga tidak disia-siakan oleh banyak perusahaan dalam menilai karyawan dan juga calon karyawan mereka.
Rekruter perusahaan pada umumnya mulai menjadikan media sosial sebagai salah satu tolak ukur untuk menilai profesionalisme karyawan mereka. Hal ini tentu patut menjadi perhatian khusus untukmu.
Jangan sampai kamu mendapatkan nilai buruk di dalam perusahaan, hanya karena berbagai postinganmu di media sosial. Pastikan kamu selalu bijak saat menggunakan media sosial, sehingga profesionalisme tetap terjaga dengan baik.
Cermati beberapa hal mudah yang bisa kamu lakukan saat menggunakan media sosial berikut ini, agar profesionalisme tetap terjaga dengan baik:
1. Menjaga Privasi Akun Publik
Media sosial memang memungkinkan kamu berbagi apa saja, mulai dari foto hingga berbagai postingan lainnya terkait dengan aktifitasmu. Namun semua ini tentu tidak perlu diketahui oleh semua orang, terutama yang berkaitan dengan lingkungan perusahaan, seperti atasan dan yang lainnya.
Jika kamu termasuk orang yang sering memosting berbagai hal seperti ini, maka pastikan kamu menjaga privasi akses ke akun media sosialmu tersebut. Kamu bisa mengatur privasi di akunmu, sehingga orang lain yang bukan temanmu tidak bisa melihat aktifitas dan postinganmu di akun tersebut.
Baca Juga: TikTok bikin Candu? Lakukan 7 Hal Ini Bisa Kurangi Ketagian Main TikTok
2. Gunakan 2 Akun yang Berbeda
Kamu juga bisa menggunakan 2 akun media sosial yang berbeda, sehingga kamu bisa memisahkan aktifitas pekerjaanmu dengan aktifitas pribadimu di media sosial. Buat satu akun yang khusus membahas berbagai hal tentang pekerjaanmu, di mana kamu berteman dengan orang-orang yang berkaitan dengan pekerjaan tersebut.
Di akun ini, kamu tentu harus berinteraksi dengan menjaga profesionalisme sebagai pekerja. Di akun lainnya kamu bisa berinteraksi dengan teman dan orang-orang lain dari luar lingkungan pekerjaanmu. Namun meski tidak berkaitan dengan pekerjaan, akun ini juga tetap harus digunakan dengan bijak olehmu, sehingga tidak sampai mengganggu profesionalisme sebagai pekerja.
3. Gunakan Media yang Tepat untuk Mempromosikan Diri
Jika kamu ingin membangun rekam jejak yang positif dalam berkarir, maka memilih media sosial yang tepat merupakan keputusan yang bijak. Hal seperti ini tentu tidak cocok dilakukan melalui Facebook atau Twitter, namun kamu bisa memilih LinkedIn sebagai media yang tepat.
Kamu bisa membangun jaringan yang luas di sana, berinteraksi dan mendapatkan berbagai artikel yang berguna, termasuk mendapatkan peluang kerja yang jauh lebih luas lagi.
4. Selalu Perhatikan Ejaan
Menggunakan ejaan yang tidak tepat di media sosial bisa saja menjadi penilaian banyak orang, termasuk pihak perusahaan. Ejaan yang salah bisa menjadi salah satu penilaian buruk untuk profesionalisme kamu, apalagi jika postingan tersebut berkaitan dengan perusahaan. Sebelum kamu memosting sesuatu, pastikan kamu sudah menggunakan ejaan yang benar dan sesuai dengan peruntukannya.
Baca Juga: Biar Jadi Admin Media Sosial yang Sukses, Yuk Terapin 7 Cara Jitu ini
5. Bijak dalam Mengunggah Gambar atau Foto
Tidak semua gambar dan foto memiliki arti yang sama pada pandangan semua orang, terutama gambar yang tidak familiar dengan postinganmu yang biasanya di media sosial. Bijaklah dalam mengunggah foto-foto seperti ini, sebab hal ini bisa saja menjadi nilai buruk untuk profesionalisme kamu dalam bekerja.
Ada banyak gambar atau foto yang bersifat kontroversial dan bisa dinilai sebagai keberpihakan kamu pada hal-hal tertentu, misalnya: yang berbau agama, komunitas tertentu, atau bahkan masalah-masalah berbau politik.
6. Batasi Waktu Menggunakan Media Sosial
Jika kamu ingin menjaga profesionalisme, maka mulailah membatasi diri untuk mengakses media sosialmu. Tidak perlu aktif sepanjang hari, apalagi di saat jam kerja kantor. Hal ini akan menunjukkan sikap yang tidak profesional apalagi jika kamu terlalu banyak berkomentar di dinding orang lain.
Batasi waktu untuk mengakses media sosial, sehingga kamu tidak perlu terlalu banyak mengurusi berbagai hal yang tidak begitu penting di dalam hidupmu.
7. Jangan Jadikan Media Sosial sebagai Tempat Mengumpat
Berkeluh kesah di media sosial mungkin saja sudah menjadi kebiasaan banyak orang. Namun jika kamu ingin menjaga profesionalisme, maka hindari hal seperti ini.
Tidak semua keluhan dan umpatan perlu kamu sampaikan di media sosial, sebab media sosial bukan “keranjang sampah” yang harus kamu penuhi dengan berbagai kekesalan semata. Bijaklah dalam bertutur, apalagi jika kamu berteman dengan rekan kerja dan juga para klien di media sosialmu.
Pahami Konsekuensinya dengan Baik dan Gunakan dengan Bijak
Aktif di media sosial bukanlah sesuatu yang salah, selama kamu bisa membatasi diri dan memahami dengan baik batasan profesionalisme dengan tepat. Pahami dengan baik konsekuensi menggunakan media sosial, sehingga kamu bisa menggunakan media sosialmu dengan bijak dan dalam porsi yang tepat sebagai seorang profesional.
Baca Juga: Setop 'Posting' Hal Berikut ini di Medsos agar Karier Anda Aman