7 Kesalahan dalam Karir yang Membuatmu Sukses
Bermimpi setinggi-tingginya boleh, tapi bila tidak disertai tindakan nyata sama saja bohong. Tindakan yang sejatinya akan membantu kamu untuk semakin dekat dengan mimpi tersebut, hingga pada akhirnya mimpi menjadi kenyataan.
Sama halnya seperti berkarir, tapi mirisnya kamu sering kali takut melangkah. Kamu takut membuat kesalahan, padahal kesalahan itulah yang perlahan-lahan akan menuntunmu pada kesuksesan.
Mau bukti? Ini dia kesalahan dalam berkarir yang justru membuatmu sukses.
1. Bekerja di perusahaan kecil
Mendapatkan pekerjaan tidak seperti membalikkan telapak tangan. Bagi sebagian orang, proses mencari kerja sangatlah sulit bahkan sudah melamar dimana-mana juga belum tentu diterima. Makanya, bersyukurlah kalau pada akhirnya kamu diterima bekerja meskipun skala perusahaannya kecil.
Akan ada banyak ilmu baru yang kamu dapatkan di perusahaan. Cara kerjanya juga tidak monoton, jadi kamu bisa melakukan improvisasi tentang cara bekerja selagi menurutmu efektif dan tidak menyalahi aturan.
Jadikan pengalaman kerja di perusahaan kecil sebagai batu loncatan pada kemudian hari. Siapa tahu setelah 2-3 tahun bekerja, kamu ditawari bekerja di perusahaan raksasa.
2. Bekerja pada divisi yang kurang pas
Mungkin kamu sudah lama menginginkan pekerjaan di divisi yang sesuai dengan jurusan, bahkan sudah buat langkah-langkah untuk mewujudkannya. Sayangnya, rencana tersebut gagal total karena tingginya tingkat persaingan kerja. Agar tidak menganggur, kamu melamar di divisi yang kurang pas dan menimbulkan sedikit ketidaknyamanan.
Sekilas, keputusanmu terlihat salah. Tapi ketahuilah, kesuksesan karir terkadang terjadi karena sebuah kesalahan asal kamu mau belajar dan menikmati setiap proses.
Mungkin saja divisi yang tadinya kurang pas menjadi sangat pas untukmu. Berhentilah menyalahkan keadaan karena pada dasarnya kamu bisa memperbaikinya.
Baca Juga: Tingkatkan Karir dengan Cara Sederhana Ini
3. Dimutasi
Mutasi karyawan sering dilakukan dengan tujuan untuk menghindari terjadinya fraud. Apakah kamu pernah menjadi salah satu korban? Pasti kesal rasanya karena kamu perlu beradaptasi lagi dengan lingkungan dan orang-orang di tempat baru.
Meskipun kesal, jangan menganggap peristiwa ini untuk menyalahkan diri sendiri maupun perusahaan. Jika kamu kaji lagi, tujuan perusahaan sebenarnya baik yaitu supaya kamu maju. Jika performa kerjamu lebih bagus, ada kemungkinan kamu akan dipromosikan menjadi pemimpin di tempat itu. Yakin tidak mau?
4. Dipecat
Dipecat dari suatu perusahaan adalah mimpi buruk, tapi mimpi ini kerap kali menjadi kenyataan. Beberapa orang harus rela kehilangan pekerjaan padahal performa mereka cukup baik dalam beberapa tahun sebelumnya.
Meskipun dipecat adalah pengalaman menyedihkan, ketahuilah kalau hal ini bisa menjadi salah satu jalan menuju kesuksesan. Pemecatan bukan akhir dari segalanya karena kamu masih bisa mencari pekerjaan yang lain.
Selagi kamu punya kemampuan, percayalah perusahaan manapun pasti mau memberikan pekerjaan. Daripada terus-menerus sedih, coba maksimalkan waktumu untuk melamar sehingga status pengangguran segera berakhir.
Baca Juga: Kamu Bos? Begini 7 Tips Meningkatkan Kinerja Karyawan Tanpa Pelatihan
5. Pekerjaan yang terlalu banyak
Beberapa dari kamu merasa kalau beban kerja yang terlalu banyak merupakan salah satu dampak dari kesalahan memilih divisi sewaktu awal-awal bekerja. Padahal beban kerjamu yang sekarang belum ada apa-apanya dibandingkan saat kamu diangkat menjadi pemimpin nanti.
Jadikanlah beban tersebut sebagai bentuk latihan agar kamu terbiasa menghadapi beban kerja yang mungkin lebih banyak. Belajarlah cara mengatur waktu dengan baik agar pekerjaanmu tidak terbengkalai.
Jika kamu sukses mengatasi beban yang kecil, beban yang besar tentu bukan jadi masalah untukmu. Ambil hikmahnya agar daya juangmu dalam bekerja terbentuk secara perlahan.
6. Gaji yang kecil
Demi mendapatkan pengalaman, kamu rela digaji kecil oleh sebuah perusahaan. Padahal beban kerjanya banyak, lembur tidak dibayar yang membuatmu merasa bersalah kepada diri sendiri karena tidak punya waktu untuk beristirahat.
Sebaiknya hapus kesedihanmu, ya! Gaji kecil adalah hal yang wajar saat awal-awal bekerja. Lama-kelamaan juga akan naik karena penyesuaian Upah Minimum Regional (UMR) atau promosi jabatan.
Kuncinya sabar karena keadaan pasti berubah. Tidak mungkin sama terus-menerus apalagi kalau kamu bekerja dengan baik. Waktu akan menjawab kesedihanmu, jadi tetap semangat.
7. Lembur
Rela lembur demi mendapat predikat karyawan terbaik? Lembur bukanlah suatu kesalahan karena waktu ekstra yang kamu habiskan justru akan membantumu untuk melewati masa transisi dari dunia perkuliahan ke dunia kerja.
Seiring berjalannya waktu, kamu akan terbiasa lembur. Satu yang perlu diingat adalah jaga kondisi kesehatan mengingat tenaga yang kamu habiskan untuk lembur lebih banyak daripada saat jam kerja normal.
Perhatikan pula asupan gizi. Jangan memaksakan diri untuk lembur kalau kondisi badan kurang fit.
Kesalahan Bukanlah Malapetaka
Kesalahan merupakan hal yang wajar terjadi, bahkan setelah punya pengalaman kamu juga akan melakukan beberapa kesalahan. Namun yang pasti, kesalahan bukanlah suatu malapetaka yang dapat menghancurkan perjalanan karirmu. Kesalahan tersebut dapat diperbaiki dari waktu ke waktu agar tidak kembali terulang.