7 Kesalahan Pencari Kerja di Usia 20-an, Kudu Diperbaiki!
Di usia 20-an, jumlah keinginanmu biasanya bertambah banyak, begitu pula dengan tanggung jawabmu. Agar keinginan tersebut terpenuhi, bekerja adalah opsi terbaik meskipun kenyataannya kamu belum lulus dari perguruan tinggi.
Hal ini secara otomatis membuat tanggung jawabmu berlipat ganda karena di satu sisi harus kuliah, di sisi lain bekerja.
Pekerjaan yang dipilih tentu akan mempengaruhi masa depanmu. Agar terhindar dari penyesalan, berikut kesalahan pencari kerja yang sebaiknya jangan dilakukan.
Kesalahan Pencari Kerja Usia 20-an
1. Asal punya pekerjaan
Kesalahan pencari kerja
Banyak anak muda berasumsi kalau bekerja saja sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Padahal, kamu harus perhatikan lagi jenis pekerjaannya. Jangan sampai asal pilih karena hal ini akan mempengaruhi tingkat kenyamanan saat bekerja.
Carilah pekerjaan yang sesuai dengan background dan passion kamu. Jika seandainya latar belakang pendidikanmu di bidang sastra, cobalah jadi guru, jurnalis, editor, atau copywriter.
Sebenarnya sah-sah saja kalau berbeda haluan, tapi kamu butuh penyesuaian lagi agar bisa mahir di bidangnya. Penyesuaian ini tentu menguras waktu dan tenagamu, ya!
2. Tanpa tujuan yang jelas
Jangankan membuka bisnis, saat kamu ingin bekerja di suatu perusahaan juga butuh tujuan yang jelas. Tujuannya bukan sebatas yang penting bisa memenuhi kebutuhan hidup, tapi lebih besar dari itu. Misalnya, dalam tiga tahun mendatang, kamu ingin menjadi apa di perusahaan tersebut.
Kamu tentu tidak mau terus-menerus menjadi staf, kan? Makanya, tanyakan pada diri sendiri tentang rencana karir yang diinginkan sebelum apply ke suatu perusahaan.
Tujuan inilah yang menjadi penyemangat saat kamu mulai malas bekerja. Alhasil, rasa malas tersebut cepat hilang dan otomatis digantikan dengan semangat yang baru.
Baca Juga: Ikuti 7 Tips Ini Agar Karir Anda Kian Melesat
3. Tidak menyesuaikan dengan kualifikasi
Kesalahan selanjutnya adalah banyak pencari kerja yang mengabaikan kualifikasi dari perusahaan. Misalnya, perusahaan meminta kandidat dengan latar belakang pendidikan ekonomi, sedangkan kamu lulusan ilmu administrasi. Maka hal yang wajar kalau lamaranmu ditolak.
Coba perhatikan lagi persyaratan yang ditetapkan perusahaan sebelum melamar agar usahamu tidak terkesan sia-sia. Persyaratan ini jelas dilampirkan dalam iklan lowongan pekerjaan.
Di sisi lain, luangkan waktu untuk meningkatkan kapabilitas diri mengingat persaingan di dunia kerja semakin ketat. Apalagi kalau incaranmu adalah perusahaan besar.
4. Banyak gaji tapi minim pengalaman
Kesalahan pencari kerja
Mengingat statusmu masih fresh graduate saat melamar kerja, jangan langsung mengharapkan gaji tinggi. Jarang sekali ada perusahaan yang mau bayar mahal untuk karyawan minim pengalaman.
Untuk masalah gaji, nanti kamu bisa bicarakan dengan atasan setelah masa percobaan atau probation selesai. Biasanya perusahaan akan melakukan penyesuaian gaji sesuai dengan kompetensi karyawan barunya.
Setelah setahun bekerja, biasanya ada penyesuaian lagi apabila UMR di wilayahmu naik. Jadi gaji tidak selalu menjadi patokan, ya. Lebih baik perbanyak pengalaman sebagai modal untuk menapaki karir yang lebih baik dalam 2-3 tahun mendatang.
5. Menginginkan pekerjaan yang bisa buat nyaman
Jujur saja, agak sulit untuk mendapatkan pekerjaan impian setelah lulus kuliah mengingat pengalaman yang masih minim. Kamu justru akan masuk ke perusahaan kecil dulu di divisi yang mungkin kurang pas untukmu, dengan gaji kecil pula.
Sebaiknya jangan langsung putus asa, ya! Nikmati pekerjaan yang ada sekarang untuk meningkatkan daya jual di kemudian hari. Berhentilah ada di zona nyaman karena hal ini membuatmu semakin sulit berkembang.
Zona nyaman dapat terbangun dengan sendirinya kalau kamu sudah bisa handle pekerjaan yang diberikan kepadamu. Kuncinya asal sabar dan mau belajar. Mudah, kan?
Baca Juga: 6 Langkah Mudah untuk Memilih Jalur Karir yang Tepat
6. Tidak menjaga sikap
Dunia kerja bukan dunia perkuliahan yang bisa seenaknya. Di dunia kerja, kamu harus mengikuti peraturan yang ditetapkan oleh perusahaan kalau masih mau bekerja di sana. Kalau tidak, satu per satu surat peringatan akan diberikan kepadamu.
Penting untuk menjaga sikap saat memasuki dunia kerja. Misalnya, berbicara sopan kepada atasan, datang tepat waktu, dan menyelesaikan tugas sesuai deadline yang ditetapkan atasan.
Intinya, jaga profesionalitas di tempat kerja. Jangan karena kesalahan kecil, kamu kehilangan pekerjaan. Ingat kalau mencari kerja itu susah, lho!
7. Tidak membangun relasi
Kesalahan pencari kerja
Relasi yang banyak membawa keuntungan tersendiri untuk perkembangan karirmh. Dengan relasi, kamu bisa lebih dulu mendapatkan informasi seputar lowongan pekerjaan di suatu perusahaan. Bisa langsung apply kalau memang pekerjaannya cocok untukmu.
Membangun relasi tidaklah sulit. Cukup dengan sering makan siang bersama rekan kerja, mau diajak ikut komunitas, atau mengikuti event dari kantor untuk menambah kenalan.
Jangan mau jadi karyawan yang pendiam karena diam tersebut sama sekali menguntungkan. Belajarlah untuk membaur, jadi kamu bisa membangun relasi dengan mudah di kemudian hari.
Belajarlah dari Kesalahanmu Dulu
Meskipun kamu belum berbuat kesalahan apapun karena statusmu masih fresh graduate, tak ada salahnya untuk belajar dari kesalahan di masa lalu. Apapun jenisnya. Dari kesalahan tersebut, kamu bisa belajar banyak hal, jadi kesalahan tersebut tidak terjadi berulang kali.
Baca Juga: Raih Karir Internasional dengan Bekerja di Perusahaan Multinasional