7 Langkah Penting Keuangan setelah Suami Meninggal Dunia
Ditinggal selamanya oleh suami tentu bukan hal yang mudah dan sudah pasti Anda tidak akan pernah siap untuk menghadapi kondisi seperti ini. Namun hidup harus tetap berjalan dan harus tangguh, apalagi jika sudah memiliki anak-anak dari pernikahan. Di antara banyak hal yang harus segera ditata, keuangan keluarga Anda tentu menjadi salah satu yang paling penting.
Akan ada banyak perubahan di dalam keuangan setelah suami meninggal. Hal ini harus disikapi dengan cara yang tepat, mengingat Anda dan keluarga harus tetap menjalankan kehidupan dengan layak.
Perubahan penghasilan keluarga tentu sangat mungkin terjadi, begitu juga dengan pengeluaran. Pastikan melakukan langkah yang tepat untuk menata kembali keuangan, agar kondisi keuangan tetap aman dan masa depan keluarga tetap terjamin.
Berikut ini adalah beberapa langkah penting yang wajib dilakukan di dalam keuangan setelah suami meninggal dunia:
1. Beli asuransi jiwa untuk pencari nafkah utama
Asuransi menjadi hal terpenting yang tak bisa diabaikan saat ini, apalagi jika memiliki tanggungan. Sebagai pencari nafkah utama, Anda memang harus memiliki perlindungan dalam bentuk asuransi jiwa.
Kelak jika terjadi risiko atas diri Anda, maka anak-anak akan menerima sejumlah uang pertanggungan dan tetap bisa melanjutkan hidup dan pendidikan mereka dengan baik. Inilah salah satu alasan utama untuk segera membeli asuransi jiwa.
2. Beli asuransi yang tepat dan sesuai kebutuhan
Jika berbicara tentang asuransi, maka Anda mungkin saja sudah memilikinya selama ini. Namun yang kemudian menjadi pertanyaan pentingnya adalah apakah uang pertanggungan asuransi tersebut sudah sesuai kebutuhan? Sangat penting untuk melihat kembali nilai uang pertanggungan ini dan menyesuaikannya dengan kebutuhan anak-anak kedepannya.
Cek kembali polis asuransi dengan cermat, jika perlu bisa menegosiasikannya kembali dengan perusahaan asuransi. Pilih asuransi dari perusahaan yang tepat dan dengan nilai pertanggungan yang juga tepat untuk kebutuhan anak-anak.
Baca Juga: Simak 8 Pilihan Investasi yang Tepat untuk Para Single Parent Buat Masa Depan
3. Siapkan dana darurat dalam jumlah tepat
Jangan lupa untuk menyiapkan dana darurat di dalam keuangan. Hal ini sangat penting, apalagi saat ini Anda adalah satu-satunya mencari nafkah di dalam keluarga. Idealnya Anda menyiapkan dana darurat ini sebesar 12 kali pengeluaran rutin bulanan Anda.
Jika saat ini pengeluaran rutin bulanan sebesar Rp 8 juta, maka setidaknya menyiapkan dana darurat sebesar Rp 96 juta. Tempatkan dana darurat ini di dalam rekening khusus atau instrumen investasi yang mudah dicairkan, seperti emas dan deposito.
4. Siapkan dana pendidikan anak
Selain dana darurat, Anda juga perlu menyiapkan dana pendidikan anak. Hal ini bisa disesuaikan dengan usia anak saat ini, sehingga lebih mudah untuk mengatur waktu persiapan dana tersebut.
Misalnya: jika anak masih berusia 3 tahun, maka Anda masih memiliki waktu 3 tahun ke depan untuk mempersiapkan biaya masuk SD. Alokasikan dana pendidikan ini ke dalam tabungan rencana pendidikan berjangka atau instrumen investasi yang Anda anggap tepat dan aman.
Baca Juga: Tips Mengelola Uang untuk Single Parents di Saat New Normal
5. Hemat pengeluaran
Jika melihat kenyataan penghasilan keluarga menurun, maka sudah tentu Anda wajib melakukan penghematan di dalam keuangan. Cek kembali daftar pengeluaran mana yang bisa dipangkas atau bahkan dihilangkan sekaligus. Mulai hal ini pada berbagai pengeluaran yang bersifat tidak begitu penting, seperti uang belanja baju dan juga biaya makan di luar rumah.
Fokuslah untuk memenuhi berbagai kebutuhan pokok dan penting terlebih dahulu. Semakin banyak pengeluaran yang bisa tekan, maka akan semakin banyak uang yang bisa dihemat dan dialokasikan ke rekening tabungan.
6. Siapkan dana pensiun
Dana pensiun juga menjadi hal penting yang tak bisa diabaikan, sebab nilainya juga terbilang besar. Dana pensiun akan menjamin hari tua Anda kelak, sehingga Anda tetap bisa menikmati masa tua dengan kondisi keuangan yang memadai.
Hitung kebutuhan dana pensiun nanti dan tentukan nilai yang harus disiapkan. Alokasikan dananya secara rutin, agar bisa memenuhi kebutuhan ini dengan baik. Anda bisa mengalokasikan dana pensiun ini ke beberapa instrumen investasi yang dianggap tepat, seperti reksa dana atau tabungan emas.
7. Cek dan lakukan evaluasi berkala
Jika semua langkah di atas sudah Anda jalankan dengan baik, jangan lupa untuk melakukan pengecekan secara berkala. Lihatlah kondisi keuangan dengan cermat dan pastikan semuanya bisa berjalan dengan baik.
Jika perlu, Anda juga bisa melakukan evaluasi pada beberapa pos yang tepat. Hal ini akan memungkinkan Anda mendapatkan keuangan yang lebih baik dan seimbang. Jika bukan Anda, siapa lagi yang akan melakukannya, bukan?
Tetap Kelola Keuangan dengan Cara yang Tepat
Bagi yang kini menjadi orangtua tunggal dan sekaligus pencari nafkah utama, pastikan tetap semangat untuk membesarkan anak-anak. Cek dan kelola keuangan dengan langkah yang tepat.
Anda perlu melakukan beberapa perubahan penting di dalam keuangan, agar kehidupan keluarga tetap berjalan lancar dengan keuangan yang stabil sepanjang waktu.
Baca Juga: Ini Solusi agar 'Single Mom' Bisa Mandiri