7 Pertimbangan yang Harus Diketahui Jika Ingin Gaji Tinggi
Mengingat kebutuhan semakin banyak, kita sebagai karyawan tentu menginginkan gaji yang lebih tinggi. Ketika perusahaan tempat kita bekerja sekarang tidak mampu memenuhi keinginan ini, hal yang wajar kalau kita memutuskan untuk resign dan mencari pekerjaan lain.
Namun, ada beberapa pertimbangan sebelum kita mengambil keputusan resign demi mengejar nominal gaji yang diinginkan. Berikut beberapa diantaranya.
1. Posisi di kantor yang baru
Posisi kita di kantor sangat berpengaruh terhadap besar kecilnya gaji. Antara supervisor dan manajer, misalnya, gaji manajer tentu lebih besar karena beban kerjanya juga lebih berat.
Selain mengurusi pekerjaannya sehari-hari, manajer juga harus memantau anak buahnya dan memberikan laporan rutin kepada pihak manajemen, seperti direktur atau CEO.
Jika kita belum siap menghadapi beban kerja yang berat, sebaiknya tidak perlu pindah tempat kerja. Setidaknya untuk saat ini, kecuali kita benar-benar merasa stuck dan tidak berkembang di dalam perusahaan.
2. Lingkungan kerjanya
Kenyamanan bekerja dipengaruhi oleh lingkungan kerjanya. Mulai dari situasi sekitar, jadwal kerja, hingga sifat rekan kerja. Ketika kita tidak mendapatkan kenyamanan ini, maka gaji sebesar apapun tidak ada artinya karena uangnya pasti habis untuk mencari kesenangan guna menghilangkan penat saat berada di kantor.
Menyesali keputusan sama sekali tidak ada artinya, kecuali menjalani apa yang ada saat ini. Gaji memang penting, tapi lingkungan kerja juga tak kalah penting.
Sebelum pindah tempat kerja, sebaiknya tanyakan seperti apa lingkungan kerja di perusahaan yang hendak dimasuki. Kita bisa tanyakan kepada teman sekolah atau tetangga yang saat ini bekerja atau pernah bekerja di sana.
Baca Juga: Jam Kerja Fleksibel dan Gaji Tinggi, Ini Dia 10 Negara Terbaik untuk Para Pekerja
3. Target yang harus dicapai
Sama seperti hidup, di dunia pekerjaan juga ada target. Kita dituntut untuk memberikan kontribusi terbaik kepada perusahaan. Ketika kita berhasil menunjukkan hal ini, perusahaan biasanya akan memberi apresiasi dalam bentuk kenaikan gaji atau bonus.
Tapi, apakah kita siap mengorbankan waktu dan tenaga untuk mencapai target tersebut? Kalau memang tidak, jangan pernah mengharapkan gaji yang lebih tinggi.
Kalau jawabannya “siap”, maka lakukan dan buktikan. Semua usaha dan jerih payah yang dilakukan pasti membuahkan hasil.
4. Fleksibilitas saat mengambil cuti
Cuti merupakan hak semua karyawan, tapi tidak semua perusahaan mau memberikan cuti secara fleksibel. Jika perusahaan yang sekarang memberikan kebebasan untuk mengambil cuti, sebaiknya pikir-pikir lagi kalau mau pindah. Sebab, kita tidak pernah tahu aturan yang diberlakukan di perusahaan baru.
Jika aturan cuti di perusahaan baru sangat ketat, maka rencana kita untuk pergi liburan dua kali dalam setahun hanyalah mimpi.
Iya, gajinya memang tinggi. Tapi, untuk apa kalau kita tidak bisa habiskan atau manfaatkan gajinya? Sejatinya kita juga perlu liburan atau istirahat seharian penuh agar pikiran kembali refresh saat kembali bekerja.
5. Waktu kerja
Gaji yang tinggi bisa dijadikan modal saat negosiasi di perusahaan baru. Tapi, jangan sampai lupa untuk melihat waktu atau jam kerjanya. Jika seandainya waktu kerjanya 6 hari dalam seminggu dengan selisih gaji Rp 500 ribu antara perusahaan lama dan baru, untuk apa?
Belum ditambah dengan jobdesk pekerjaan yang lebih berat. Bukannya bangga atau senang, kita justru merasa tertekan di perusahaan baru. Sebab, kita tidak bisa menikmati Hari Sabtu untuk beristirahat.
Waktu beristirahat tak kalah pentingnya dengan uang. Di sisi lain, kita juga harus meluangkan waktu untuk berkumpul bersama keluarga agar tali persaudaraan tetap erat.
Baca Juga: Lamar Kerja di Posisi Ini, Karier Bisa Cepat Melejit
6. Kebutuhan hidup yang ingin dipenuhi
Pertimbangkan pula apa yang menjadi motivasi kita menginginkan gaji lebih tinggi. Apakah itu untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari atau untuk gaya hidup demi gengsi? Pikirkan baik-baik sebelum mengambil keputusan.
Jika ternyata bekerja di perusahaan sekarang cukup nyaman, lebih baik jangan pindah. Apalagi kalau gajinya lumayan, tingkat stresnya juga tidak terlalu tinggi, dan masih single.
Lain halnya kalau sudah berkeluarga. Mungkin bisa mencari pekerjaan lain yang gajinya lebih tinggi mengingat besarnya pengeluaran untuk kebutuhan hidup.
7. Peluang untuk memiliki pekerjaan sampingan
Katakanlah gaji di perusahaan baru lebih besar daripada yang lama, tapi kita sering lembur dan tidak punya waktu untuk mengurus pekerjaan sampingan. Yakinlah pasti tidak betah, apalagi kalau penghasilan dari side job ini lumayan besar.
Kalau kita punya rencana untuk bekerja sampingan, lebih baik pilih perusahaan yang beban kerjanya biasa-biasa saja. Kita juga bisa pulang on time agar pekerjaan sampingan tidak terbengkalai.
Hal ini penting, apalagi kalau ternyata pekerjaan tersebut sesuai dengan passion. Bukannya tidak mungkin kalau pada akhirnya kita memilih resign dari perusahaan dan fokus menjalankan pekerjaan sampingan dengan jumlah penghasilan yang lebih besar.
Sudah Siapkah Kita?
Gaji besar, effort kerja juga besar dan sebaliknya. Tanyakan seberapa siapkah kita untuk menjalaninya agar tidak timbul penyesalan di kemudian hari. Karena ketika keputusan sudah dibuat, maka kita tidak bisa mengembalikannya lagi.
Baca Juga: Galau Saat Diterima Kerja tapi Gaji Kecil? Pertimbangkan 6 Hal Ini