8 Langkah Cerdas Memulai Bisnis Apotek
KOMPAS.com - Tertarik menjadi pengusaha di bidang kesehatan? Bisnis apotek bisa jadi salah satu ide usaha menjanjikan. Ini karena tingginya permintaan obat-obatan dari masyarakat terbilang cukup besar. Terlebih semenjak masa pandemi berlangsung beberapa tahun terakhir, sehingga tidak ada salahnya untuk mencoba peruntungan untuk mencoba bisnis ini.
Permintaan vitamin, obat, dan fasilitas kesehatan lainnya menjadi sangat tinggi hingga saat ini, sehingga kebutuhan apotek yang menyediakan berbagai produk kesehatan menjadi semakin besar. Namun, ada banyak hal yang perlu dipersiapkan untuk memulainya.
Mengingat produk kesehatan, termasuk obat-obatan memerlukan izin edar supaya dapat dipasarkan sesuai prosedur dan juga aman dikonsumsi.
Selain itu, pemilik juga harus memiliki izin untuk membuka apotek tersebut. Sebagai panduan secara singkat, berikut ini beberapa tips untuk memulai bisnis apotek yang bisa diterapkan, seperti dilansir dari Cermati.com:
1. Memilih Lokasi yang Strategis
Hal pertama yang perlu dipersiapkan untuk membuka bisnis adalah memilih lokasi yang tepat lebih dulu. Pastikan lokasi yang dipilih letaknya strategis yang membuatnya mudah dijangkau calon konsumen.
Sebaiknya, pilih lokasi yang terpantau ramai dan banyak dikunjungi oleh masyarakat, sehingga peluang mendapatkan konsumen baru akan lebih mudah dan cepat.
Selain itu, memilih lokasi strategis juga memberikan keuntungan lain. Seperti memudahkan proses distribusi obat-obatan dan produk kesehatan yang dijual menjadi jauh lebih efektif.
2. Siapkan Fasilitas yang Memadai
Hal lainnya yang perlu diperhatikan sebelum memulai bisnis apotek adalah menyiapkan segala bentuk fasilitas yang dibutuhkan. Terutama fasilitas untuk penyimpanan obat-obatan maupun berbagai produk kesehatan yang lainnya. Ini dilakukan agar produk obat-obatan tersebut tetap terjaga kualitasnya sehingga tetap efektif dan aman dikonsumsi.
Beberapa fasilitas yang perlu dipersiapkan mulai dari etalase pajangan produk, lemari es hingga AC ruangan. Sebab, ada beberapa jenis.
Fasilitas tersebut diperlukan untuk menyimpan produk, belum lagi ada beberapa jenis produk obat yang memang harus disimpan di lemari pendingin sesuai labelnya. Seperti suntikan insulin, vaksin, dan beberapa jenis obat-obatan.
Sementara itu, ruangan apotek juga harus diperhatikan dari mulai suhunya secara ideal, tertutup dan tidak terpapar sinar matahari secara langsung. Untuk, itu pastikan ruangan toko yang dipilih memenuhi standar dengan fasilitas yang cukup memadai, sehingga mampu menyediakan obat-obatan maupun produk kesehatan berkualitas bagi pelanggan.
3. Pilih Sistem Bisnisnya
Langkah selanjutnya yang perlu dipersiapkan sebelum memulai bisnis apotek adalah menentukan sistem bisnis untuk dikembangkan. Anda dapat menjalankan bisnis apotek mandiri dengan menyiapkan semua jenis obat-obatan dan produk kesehatan lainnya sendiri.
Kemudian menjualnya ke pelanggan secara langsung atau memulai bisnis apotek dengan sistem bisnis franchise (kemitraan). Sebab saat ini, ada banyak bisnis apotek berskala besar yang menawarkan kemitraan. Untuk bisnis dengan sistem kemitraan ini, biasanya calon investor hanya perlu menyiapkan modal dengan nominal yang telah ditentukan dan tempat usahanya.
Nantinya, pihak penyedia kemitraan yang akan menyiapkan berbagai jenis obat-obatan, produk kesehatan maupun peralatan lainnya untuk menjalankan bisnis apotek. Tentunya, hal ini lebih memudahkan karena operasional bisnis bisa langsung dijalankan lebih cepat.
4. Periksa Keamanan Produk Obat yang Dijual
Pastikan untuk tidak sembarangan menjual produk kesehatan di apotek, terutama obat-obatan dan sejenisnya. Selalu periksa keamanan, izin edar, tanggal kadaluarsa, hingga kandungan dari setiap obat-obatan yang akan dijual. Misalnya dengan melakukan cross check di situs resmi milik BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan).
Ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah obat-obatan yang akan dijual sudah teregistrasi secara resmi atau belum, sehingga kelayakannya produk bisa dipertanggungjawabkan.
BPOM sendiri merupakan lembaga negara yang bertugas untuk mengawasi peredaran obat dan makanan di seluruh pelosok wilayah Indonesia.
Ketika produk belum bersertifikasi BPOM, ini artinya produk tersebut ilegal dan dilarang untuk dipasarkan. Karena kemungkinan kandungannya bisa membahayakan tubuh. Jadi, cermat dan selalu berhati-hatilah ketika menjalankan bisnis apotek ini. Karena keselamatan pelanggan jadi taruhannya.
Baca juga: Strategi Pemasaran agar Bisnis Kesehatan Berkembang Pesat
5. Pilih Tenaga Kerja Profesional
Untuk mendukung kegiatan operasional apotek berjalan lancar, pastikan untuk merekrut karyawan profesional. Setidaknya, di sebuah apotek diperlukan satu atau dua orang karyawan dengan pengetahuan atau background pendidikan di bidang medis. Seperti apoteker atau seorang lulusan teknik kefarmasian.
Karyawan yang memiliki keahlian di bidang obat dan kesehatan akan membantu pelanggan mendapatkan informasi terkait penggunaan dan dosis obat secara tepat. Mereka pula yang nantinya memberikan obat sesuai resep yang diberikan dokter, termasuk membantu kinerja dan pengelolaan apotek secara keseluruhan.
Dengan mempekerjakan karyawan profesional atau tenaga ahli farmasi dan medis, bisnis apotek yang dikembangkan akan berjalan semakin lancar.
Selain itu, dengan adanya tenaga kefarmasian atau apoteker juga turut membantu meningkatkan kepercayaan calon pelanggan. Sebab, mereka merasa mendapatkan pelayanan dari tenaga medis profesional dan sesuai prosedur berlaku.
6. Dukung Operasional dengan Teknologi Terkini
Agar operasional apotek lebih maksimal, penting untuk mempertimbangkan dukungan teknologi canggih. Sebut saja seperti, pencetakan 3D, teknologi sensor, realitas virtual, kecerdasan buatan, dan sebagainya.
Mengingat saat ini perkembangan teknologi telah menjadikan semua hal serba digital. Untuk itu, disarankan agar bisnis apotek pun mulai menerapkan teknologi untuk mendukung operasional bisnisnya lebih maksimal.
Anda bisa melakukan riset sederhana terkait teknologi yang diperlukan atau mengikuti teknologi yang apotek lain telah terapkan dalam bisnisnya. Pastikan untuk selalu aktif untuk update informasi terkait teknologi terkait bisnis apotek di berbagai media, termasuk internet.
7. Terapkan Langkah Promosi Terbaik
Selain menggunakan teknologi dalam operasional usaha, di era digital seperti saat ini langkah promosi juga perlu dilakukan dengan lebih kreatif. Salah satunya dengan memanfaatkan kecanggihan teknologi internet untuk mempromosikan bisnis.
Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk mempromosikan bisnis apotek di internet. Misalnya dengan membuat toko online, membangun website, sosial media hingga marketplace.
Mengombinasikan sejumlah saluran penjualan tersebut, selain meningkatkan brand awareness juga mampu menghasilkan jangkauan yang lebih luas, sehingga keuntungan yang diperoleh bisa lebih maksimal.
8. Memberi Pelayanan Secara Maksimal
Hal paling penting yang akan membantu keberlangsungan bisnis adalah pelayanan yang diberikan pada pelanggan. Jangan lupa selalu berikan yang terbaik dalam hal pelayanan. Misalnya dengan menerapkan salam senyum dan sapa dengan tulus serta ramah.
Sampaikan hal ini pada seluruh karyawan yang bekerja dan jadikan sebagai SOP (standar operasional prosedur), sehingga mereka akan melakukan hal serupa terhadap setiap pelanggan tanpa membeda-bedakan.
Dengan begitu, ini akan memberikan kenyamanan pada pelanggan. Baik ketika mereka akan membeli obat atau produk kesehatan maupun informasi lainnya yang dibutuhkan.