Jadi Hal yang Penting Diperhatikan, Ini Pengertian Abnormal Return, Penyebab, dan Cara Hitungnya
Di dunia investasi, evaluasi dan analisis produk atau aset menjadi hal yang sama sekali tak boleh dipandang sebelah mata. Melalui hasil evaluasi dan analisis tersebut, kamu bisa mengetahui bagaimana proyeksi perkembangan investasi di masa depan dan menentukan langkah terbaik untuk mengantisipasinya. Konsep dan metode untuk melakukan evaluasi dan analisis ini pun beragam terhadap sebuah investasi.
Salah satu yang penting untuk diketahui adalah konsep abnormal return. Secara umum, konsep ini bisa dipahami sebagai perbedaan antara imbal hasil yang didapatkan pada sebuah investasi, serta imbal hasil yang diharapkan dengan dasar model penilaian dari aset maupun pergerakan pasar secara menyeluruh.
Tentunya, ada beragam hal yang bisa memicu terjadinya kondisi abnormal return ini dan perlu dipahami oleh investor. Di samping itu, ada rumus dan cara perhitungan khusus untuk mengetahui angka abnormal return dan reratanya.
Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang apa itu abnormal return, termasuk penyebab, dan juga cara menghitungnya, simak penjelasan yang telah dirangkum berikut ini.
Pengertian Abnormal Return
Abnormal Return
Jadi, apa yang sebenarnya dimaksud dengan abnormal return? Bisa disebut pula sebagai return atau imbal hasil tidak normal, abnormal return adalah kondisi di mana terdapat selisih atau perbedaan antara tingkat imbal hasil yang sebenarnya atau actual return dengan tingkat imbal hasil yang diharapkan atau expected return.
Istilah ini juga bisa dipahami sebagai suatu konsep pada ilmu keuangan serta investasi, di mana diketahui ada perbedaan pengembalian aktual yang didapatkan oleh pihak investor dengan pengembalian yang diharapkannya dari suatu model penilaian aset atau instrumen investasi.
Konsep abnormal return mengacu pada suatu ukuran yang memberi gambaran terkait apakah sebuah investasi sudah memberikan laba atau keuntungan lebih baik maupun lebih buruk dibanding yang diharapkan. Gambaran tersebut bisa didapatkan dengan dasar pergerakan dari pasar secara menyeluruh, ataupun berdasarkan dari pergerakan aset maupun instrumen yang sejenis.
Tidak jarang perhitungan abnormal return sering kali digunakan untuk menilai kinerja dari surat berharga. Hasil dari perhitungan imbal hasil tidak normal tersebut pun bisa dijadikan sebagai rujukan dalam pengujian dari efisiensi pasar. Pasar bisa dikatakan efisien jika tak ada pelaku pasar satu pun yang menikmati situasi abnormal return selama jangka waktu tertentu yang cukup lama.
Tidak hanya abnormal return, ada pula istilah CAR atau Cumulative Abnormal Return. Pengertian CAR sendiri adalah jumlah keseluruhan tingkat keuntungan atau imbal hasil tidak normal. Istilah ini juga umumnya dihitung menggunakan abnormal return yang memiliki nominal kecil selama beberapa hari saja.
Kenapa CAR perlu dihitung? Alasannya karena compounding akan kembali normal pasca memberi hasil jelas. CAR adalah penjumlahan imbal hasil tidak normal di hari sebelumnya pada periode peristiwa terhadap setiap sekuritas.
Terkait imbal hasil tidak normal, kondisi tersebut tidak jarang dikaitkan dengan fenomena atau peristiwa tertentu yang berhubungan atau terjadi di sebuah perusahaan maupun kondisi pasar. Sebagai contoh, abnormal return bisa terjadi karena perusahaan mengambil langkah akuisisi atau merger, hal yang dipengaruhi laporan keuntungan perusahaan, maupun pengumuman lain yang berpotensi memberi pengaruh terhadap harga saham dari perusahaan yang bersangkutan.
Penyebab Abnormal Return Bisa Terjadi
Seperti yang telah disinggung sedikit sebelumnya, abnormal return umumnya terjadi dan dikaitkan dengan pengumuman dari fenomena atau peristiwa tertentu. Peristiwa yang dimaksud tersebut mencakup hal yang berhubungan dengan kondisi sebuah perusahaan, misalnya akuisisi atau merger, laporan keuangan, pengumuman pembagian dividen, perusahaan produktif, peningkatan pada suku bunga, tuntutan hukum, dan sebagainya.
Di samping itu, fenomena imbal hasil tidak normal juga kerap terjadi di saat momen penutupan pasar atau market on close dari BEI. Penyebab lainnya, kondisi ini juga terjadi karena adanya peningkatan kegiatan perdagangan secara signifikan.
Hal tersebut tak hanya terjadi pada pasar saham domestik atau di BEI saja, melainkan di bursa luar negeri seperti di NYSE. Bukan hanya peningkatan kegiatan transaksi atau perdagangan, terjadinya abnormal return juga dapat menjadi indikasi dari order imbalance atau ketidakseimbangan pesanan yang mempunyai risiko menyebabkan pergerakan nilai saham lebih kuat.
Segala aktivitas pada bidang keuangan umumnya bisa diartikan menjadi suatu informasi maupun kejadian yang bisa memberi pengaruh terhadap harga. Hal tersebut berlaku pada perubahan harga sebelum ataupun sesudahnya di pasar keuangan, juga perubahan pada kondisi makroekonomi, adanya kebijakan pemerintah, serta hal yang berpengaruh terhadap industri secara menyeluruh.
Melalui hasil penelitian juga ditunjukkan jika faktor spesifik khusus, seperti dari sudut perusahaan, juga bisa menjelaskan terkait apa penyebab terjadinya abnormal return. Tergantung dari faktor spesifik tersebut juga bisa diketahui seberapa besar pengaruhnya terhadap abnormal return atau keuntungan tak normal yang sedang terjadi.
Terkait variabel yang dimaksud sendiri adalah sebagai berikut.
- Ukuran dari perusahaan yang ditentukan berdasarkan jumlah aktiva maupun penjualan bersih serta nilai ekuitas.
- Tingkat pertumbuhan perusahaan yang dinilai berdasarkan pertumbuhan laba, peningkatan penjualan, maupun nilai pasar yang bertumbuh berdasarkan nilai buku.
- Tingkat risiko perusahaan atau risk leverage yang mengacu pada jumlah ekuitas dibagi total utang.
Baca Juga: Mengenal Konsep Behavioral Finance pada Investasi dan Bias Kognitif di Dalamnya
Rumus dan Cara Hitung Abnormal Return
Menghitung Abnormal Return
Pada dasarnya, rumus dan cara hitung abnormal return tidak terlalu rumit. Tapi, sebelum menghitungnya, ada beberapa variabel penting yang harus diketahui terlebih dulu. Yang pertama adalah actual return atau keuntungan sebenarnya dari sebuah investasi pada periode waktu tertentu.
Selain itu, kamu juga perlu mengetahui tentang expected return atau keuntungan yang diharapkan berdasarkan dari model penilaian suatu aset ataupun pergerakan pasar. Ketika kedua variabel tersebut sudah diketahui, perhitungan abnormal return bisa dilakukan dengan rumus sebagai berikut.
Actual Return – Expected Return = Abnormal Return
Untuk mengetahui nilai actual return sendiri ada rumus khusus yang harus diketahui, yakni:
Actual Return = (Harga Saham di Periode Sekarang – Harga Saham di Periode Sebelumnya)/ Harga Saham di Periode Sebelumnya
Dengan rumus tersebut, bisa diketahui imbal hasil sesungguhnya dari menghitung selisih nilai saham saat ini dengan nilai sebelumnya.
Sementara untuk mengetahui expected return, kamu bisa menghitungnya dengan model mean adjusted, market model, maupun market adjusted. Pada model mean adjusted, ekspektasi return memiliki nilai konstan serta setara dengan rerata actual return sebelumnya selama estimated period.
Estimated period sendiri adalah kurun waktu sebelum periode kejadian atau event period. Pada periode kejadian ini disebut pula periode pengamatan atau event window alias jendela peristiwa.
Di lain sisi, market model mempunyai 2 tahap guna menentukan expected return. Yang pertama memakai data realisasi di estimated period guna mengetahui model ekspektasi. Lalu, dengan memakai model ekspektasi bisa diketahui estimasi dari expected return pada event window.
Pembentukan model ekspektasi bisa dilakukan dengan memakai OLS atau Ordinary Least Square. Berikut adalah rumusnya.
Expected Return = Intercept Sekuritas A + Slope Coefficient atau Beta Sekuritas A * Return Pasar + Kesalahan Residu dari Sekuritas A
Untuk menghitung return pasar bisa menggunakan rumus berikut.
Return Pasar = (Nilai IHSG Sekarang – Nilai IHSG Sebelumnya) / Nilai IHSG Sebelumnya
Rumus dan Cara Hitung Rerata Abnormal Return
Umumnya, tak semua sekuritas menghitung maupun menguji potensi dari abnormal return. Tapi, hal yang biasanya diuji adalah terkait rerata abnormal return semua sekuritas melalui cross section setiap hari pada periode peristiwa.
Rumus hitung dari rerata abnormal return adalah sebagai berikut.
Rerata Abnormal Return = (Abnormal Return H-1 + Abnormal Return H-2 + ... + Abnormal Return H-n) / n
Di mana n adalah jumlah periode waktu dari perhitungan rerata abnormal return.
Abnormal Return Adalah Konsep Penting untuk Analisis Investasi dan Keuangan
Pada dasarnya, abnormal return adalah sebuah ukuran penting pada analisis investasi dan keuangan karena mampu memberi gambaran terkait performa sebuah investasi dibanding ekspektasi pasar. Imbal hasil tak normal dapat dipengaruhi oleh sejumlah faktor, baik dari internal perusahaan atau eksternal. Walaupun cara hitungnya terbilang sederhana, tapi rumus abnormal return dan reratanya tetap penting dipahami agar mampu menambah pemahaman terkait kondisi pasar serta model dari penilaian asetnya.
Baca Juga: Tentang ROI dalam Investasi Properti, Begini Rumus dan Cara Akurat Menghitungnya