Alasan Milenial Takut Memulai Investasi, Kamu Termasuk?
Investasi adalah suatu aktivitas atau kegiatan penanaman modal yang bisa mendatangkan keuntungan. Apapun bentuknya, apakah investasi saham, investasi emas, investasi reksadana, atau lainnya.
Investasi menjadi kebutuhan penting saat ini. Namun faktanya, masih banyak anak muda, termasuk milenial dan generasi Z enggan investasi.
Hal ini bukan tanpa sebab. Ada faktor yang melatarbelakangi kawula muda belum juga mau memulai investasi. Berikut beberapa di antaranya:
Baca Juga: 7 Cara Investasi di Pasar Modal yang Bikin Kaya Raya
Alasan Milenial Belum Memulai Investasi
Memulai investasi
1. Gaji terlalu kecil
Investasi erat kaitannya dengan modal. Banyak anak muda menjadikan minimnya gaji sebagai alasan tidak investasi.
Padahal sebetulnya ada investasi modal kecil, seperti investasi saham modal 100 ribu rupiah, investasi emas atau investasi reksadana di situs jual beli online modal 10 ribu rupiah.
Dengan modal investasi yang kecil ini, dapat meraup banyak cuan bila kamu investasi jangka panjang.
2. Banyak pengeluaran
Alasan lain milenial belum memulai investasi adalah karena banyak pengeluaran. Tahu sendiri, kebutuhan hidup terus bertambah. Harga-harga bahan pokok pun semakin mahal, sementara gaji pas-pasan.
Belum lagi tuntutan demi pekerjaan, maupun biaya gengsi. Semakin membuat bengkak pengeluaran. Akhirnya investasi yang dikalahkan.
Baca Juga: Cara Beli Saham BRI Online, Setoran Awal dan Biayanya
3. Masih mau bersenang-senang
Dengan alibi, masa muda tak akan datang dua kali, jadinya hidup hanya diisi dengan foya-foya. Menikmati gaji dari hasil kerja keras sebagai bentuk self reward.
Padahal, seharusnya masa depan menjadi prioritas keuangan, sehingga di masa tua bisa hidup tenang dan sejahtera. Tetapi tidak bagi mereka yang masih mau bersenang-senang, investasi di nomor sekiankan, bahkan tidak masuk dalam daftar keuangan setiap bulan.
Investasi adalah...
4. Belum ada gambaran tentang masa depan
Sebagian anak muda belum memulai investasi karena alasan belum ada gambaran tentang tujuan keuangan, masa depan atau hari tua yang diinginkannya.
Mereka belum tahu, mau pensiun di umur berapa, punya uang berapa di usia sekian tahun, apa yang akan dilakukan ketika pensiun. Itu belum mereka pikirkan.
Jadi, fokusnya hanya saat ini. Habiskan saja uang, nanti gampang, tinggal cari lagi. Ini adalah pemikiran yang salah, dan berisiko tak punya apa-apa di masa tua.
5. Takut risiko investasi
Semua investasi pada dasarnya memiliki risiko dengan tingkatan yang berbeda. Besar kecilnya, atau tinggi rendahnya biasanya berbanding lurus dengan keuntungan yang didapat.
Kalau kamu tipe orang yang konservatif atau tidak berani mengambil risiko, ada kok instrumen investasi minim risiko, seperti:
- Investasi deposito
- Investasi ORI
- Investasi emas
- Investasi reksadana pasar uang, dan
- lainnya.
Baca Juga: Pengertian Investasi Leher ke Atas dan Contohnya
6. Pengaruh pergaulan
Keraguan untuk investasi juga tidak lepas karena masalah pergaulan. Jika kamu bergaul dengan orang yang tidak investasi atau ogah investasi, kamu akan terbawa seperti mereka.
Penting untuk memilih pergaulan yang baik, sehat, dan dapat membuka mindset kamu terhadap keuntungan investasi di usia muda. Alhasil, masa muda kamu tidak terbuang percuma.
Kamu bisa bergabung dengan komunitas investor pemula, investor muda, atau komunitas investasi lain yang dapat membangkitkan semangat investasi dalam dirimu. Dengan begitu, kamu juga dapat belajar investasi, sehingga akhirnya berani terjun.
7. Belum menemukan instrumen investasi yang tepat
Beberapa dari kamu mungkin sudah ingin investasi, tetapi masih bingung atau belum menemukan instrumen investasi yang tepat. Dalam hal ini, pertama yang dapat dilakukan adalah menentukan tujuan investasi.
Misalnya tujuan investasi ingin buat DP rumah. Kemudian cari tahu profil risiko kamu, apakah termasuk yang konservatif, moderat, atau agresif.
Jika kamu termasuk yang agresif, pilih instrumen investasi saham, peer to peer lending, reksadana saham. Investasi jangka panjang agar cuannya lebih maksimal.
Sedangkan kalau profil risikomu konservatif, seperti yang disebutkan di atas, jatuhkan pilihan pada instrumen investasi rendah risiko. Di antaranya investasi reksadana pasar uang, obligasi, ORI, sukuk, maupun SBR.
Memulai Investasi Sedari Dini
Masa muda bukan masa untuk foya-foya, tetapi melarat di hari tua. Gunakan masa muda kamu untuk mempersiapkan hari tua atau masa depan agar hidup tidak luntang-lantung, bahkan mampu meninggalkan banyak warisan untuk anak cucu dari investasi.
Saat ini, pilihan investasi sangat banyak. Modal investasi kecil, dan dapat dipilih sesuai kemampuan finansial. Jadi, tidak ada alasan lagi tidak memulai investasi dari sekarang sebelum menyesal seumur hidup.
Baca Juga: 10 Sekuritas Terbaik di Indonesia untuk Investasi Saham