Apa Itu Branding dan Bagaimana Cara Memulainya?
Membangun sebuah bisnis tak semudah membalikkan telapak tangan. Apalagi bisnis yang kamu inginkan bisa dikenal banyak orang, melenggang di pasar lokal dan internasional. Namun, tak ada yang tak mungkin jika kamu merencanakan bisnis dengan matang. Mulai dari mempersiapkan modal bisnis, produksi dan yang tak kalah pentingnya adalah branding bisnismu dengan cara yang tepat.
Branding inilah yang seringkali disepelekan pebisnis pemula. Kebanyakan pebisnis ingin bisnisnya maju tapi malas untuk ngebranding produk jualannya atau justru belum tahu apa itu branding?
Jika belum memahaminya, berikut pengertian branding hingga cara memulainya yang perlu kamu perhatikan.
Pengertian Branding
Branding
Menurut Kotler, branding adalah nama, istilah, tanda, simbol atau rancangan atau kombinasi dari semuanya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasikan barang atau jasa atau kelompok penjual dan untuk mendeferensiasikannya (membedakan) dari barang atau jasa pesaing.
Branding bisa dikatakan sebagai identitas yang menggambarkan keseluruhan produk, jasa atau kelompok. Segala unsur yang ada di dalamnya akan membangun sebuah brand. Jika dalam sebuah perusahaan branding dapat meningkatkan brand image (citra yang terbentuk dalam benak konsumen).
Baca Juga: Go Internasional, Begini Cara Ekspor Produk Jualan di E-Commerce Biar Bisnis Maju
Cara Membangun Branding
Branding
Dalam membangun sebuah branding tentu tidak cukup dilakukan hanya satu malam saja. Bisa berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun. Semuanya butuh proses untuk menciptakan citra yang sesuai di mata pelanggan.
Branding merupakan upaya terus menerus untuk menancapkan dalam benak konsumen untuk mengenali produk atau jasa yang kamu miliki. Upaya ini membutuhkan banyak elemen yang terlibat sehingga mampu menciptakan branding yang berhasil.
Berikut cara memulai branding, antara lain:
1. Ketahui Latar Belakang dan Filosofi Produk
Kwan Harsono, seorang Chief Brand Consultant Bedrock Asia mengatakan bahwa untuk mengetahui dan mengupas sebuah brand maka dia harus tahu latar belakang hingga filosofi yang ingin dibangun sebuah perusahaan. Dia harus melakukan survei hingga mewawancarai semua stakeholder yang terkait dengan perusahaan.
2. Buat Merek, Logo dan Kemasan yang Tepat
Membangun brand bukanlah perkara yang sederhana. Branding hampir mencakup segala aspek perusahaan yang mampu merepresentasikan image dari perusahaan tersebut.
Setelah kamu merangkum latar belakang dan filosofi bisnismu, selanjutnya yang harus kamu lakukan adalah membuat merek, logo, kemasan produk yang tepat. Artinya, semua aspek pendukung brandi ini sesuai atau saling berkaitan dengan latar belakang dan filosofi bisnismu.
3. Buat Visi dan Misi
Selanjutnya yang perlu kamu lakukan adalah membangun visi misi perusahaan sesuai apa yang ingin dicapai dan ditampilkan ke publik. Indikator jika branding ini berhasil maka konsumen akan sama melabeli produk atau jasa kamu sesuai dengan apa yang diharapkan.
Jika ternyata citra yang terlihat atau dirasakan konsumen berbeda dengan maksud branding yang kamu buat berarti ada kesalahan. Perlu dievaluasi bagian manakah yang perlu diperbaiki. Bisa jadi ada maksud yang belum tercapai.
Misalnya, kamu ingin toko online terpercaya, maka kamu harus memberikan pelayanan yang amanah, mulai dari stock produk yang sesuai, bahan yang kamu gunakan, pengemasan hingga pengiriman.
Baca Juga: Ini Perbedaan Membangun Brand dan Marketing dalam Bisnis yang Perlu kamu Tahu
Contoh Branding
1. Brand Nike
Misalnya saja dalam brand “Nike”. Mengapa logo yang dipakai oleh Nike terlihat sangat sederhana yakni tanda “contreng”. Tentu di dalamnya mengandung filosofi serta arti yang mampu mencitrakan perusahaan. Begitu pula juga dengan pemilihan desain-desain sepatu maupun produk olahraga lainnya. Semua unsur terkait haruslah mencirikan bahwa itu merupakan produk dari Nike.
2. Restoran Jepang
Contoh lainnya adalah pada sebuah restoran Jepang misalnya. Nama dan logo restoran akan memakai unsur Jepang. Begitu pula dengan tempatnya yang dihias sedemikian rupa sehingga menimbulkan suasana negeri Jepang. Pemilihan warna yang dominan dalam restoran juga harus mencirikan Jepang.
Semua hal tersebut dilakukan sebagai wujud nyata dari upaya membangun brand dari segi penampilan. Dari penampilan yang sudah mencirikan khas restoran Jepang maka akan terbangun budaya yang disajikan dalam sebuah restoran. Selain itu juga dapat didukung dengan para pelayan yang mengenakan kostum atau baju yang identik dengan Jepang.
Tidak lupa makanan yang dijual pun berupa makanan khas Jepang. Bisa jadi dimodifikasi dengan menyesuaikan citra rasa daerah tertentu akan tetapi tidak menghilangkan unsur utama dari restoran Jepang ini.
Lakukan Branding dengan Konsisten
Hal kecil itu jangan dianggap remeh. Karena kembali lagi branding adalah upaya terus menerus untuk menancapkan citra dalam benak pelanggan. Sehingga semua unsur yang terlibat dalam perusahaan harus saling mendukung dan membangun. Perusahaan-perusahaan besar pun melakukan branding hingga mencapai brand image yang mereka inginkan membutuhkan waktu yang tidak sebentar. Jadi, tetap semangat untuk mem-branding usahamu.