Apa Perbedaan Deposito dan Tabungan?
Deposito dan tabungan merupakan produk perbankan yang bisa dipilih oleh masyarakat untuk menyimpan uang. Namun, kedua produk bank ini tidak sama. Masyarakat perlu tahu bedanya tabungan dan deposito bank supaya bisa memilih dan memaksimalkan produk bank dengan baik.
Apabila Anda pernah ditawari produk bank seperti tabungan berjangka/tabungan berencana maka Anda harus mengetahui bahwa kedua produk tersebut masuk dalam kategori prdouk simpanan bank. Sedangkan, deposito adalah produk bank yang masuk dalam kategori produk investasi.
Secara umum, Anda perlu ketahui bahwa jenis tabungan dan deposito yang ditawarkan oleh bank di masyarakat ada dalam dua bentuk yakni konvesional dan syariah. Perbedaan umumnya terletak pada pemberian manfaat bagi nasabah.
Rekening tabungan konvensional berskema wadi'ah atau titipan, dimana prinsipnya Anda menitipkan sejumlah uang di bank, kemudian bank akan memberikan bonus atau keuntungan berupa bunga kepada Anda.
Sementara itu, deposito di bank syariah berskema mudharabah (bagi hasil). Artinya, Anda sebagai pemilik dana menaruh uang di bank untuk disalurkan oleh bank ke pembiayaan (kredit), lalu keuntungan bank dari penyaluran itu akan dibagi dengan Anda berdasarkan proporsi tertentu. Dimana semua produk syariah perbankan (tabungan dan deposito) menjamin nasabahnya terhindar dari praktek riba.
Nah, biar Anda tidak semakin penasaran, cermati.com akan mengulas lengkap perbedaan deposito dan tabungan untuk menambah wawasan keuangan Anda.
1. Suku Bunga Deposito Lebih Tinggi dari Tabungan/Simpanan Bank
Ilustrasi Bunga Deposito yang Lebih Tinggi daripada Tabungan
Satu hal yang menjadi pembeda sangat jelas yakni besaran suku bunga. Keuntungan dari memasukkan dana Anda ke deposito adalah mendapatkan bunga yang lebih tinggi dibandingkan bila menempatkan yang Anda di rekening tabungan.
Di tahun 2020, terkini suku bunga deposito berkisar antara 3% hingga 5% per tahun, sementara itu suku bunga tabungan biasa berkisar hanya 0.0% hingga 1%. Tak berbeda jauh, produk simpanan seperti tabungan berjangka juga menawarkan suku bunga yang masih dibawah suku bunga deposito.
Dengan perbedaan suku bunga ini, tentunya Anda akan lebih mendapatkan keuntungan kalau menyimpan uang dalam bentuk deposito ketimbang di tabungan biasa. Sebagai contoh, Anda memiliki uang Rp10 juta. Dana sebesar ini lebih baik jika disimpan dalam bentuk deposito, dimana Anda bisa mendapatkan bunga di kisaran 3% hanya dalam jangka waktu penyimpanan 1 bulan saja. Menguntungkan bukan?
Menyoal bunga bunga deposito, Anda juga bisa menginvestasikan bunga deposito yang Anda dapatkan lewat sistem Automatic Roll Over. Dimana nantinya, bunga investasi deposito Anda bisa bertambah besar karena kemungkinan terjadi bunga majemuk.
Baca Juga: Cek Suku Bunga Deposito Terbaru di Bank-Bank Ini
2. Fleksibilitas Pengambilan Uang
Mengambil Uang Tidak Semudah Tabungan
Seperti yang pasti Anda tahu, Anda dapat mengambil dana dari rekening tabungan Anda kapan saja. Hal ini menjadi pembeda kedua antara tabungan dengan deposito. Sebab, apabila Anda menyimpan yang dalam deposito, Anda tak bisa sembarangan mengambil atau membelanjakan uang Anda hingga masa jatuh tempo tiba.
Jadi, pahami ya kalau uang yang tersimpan di deposito tidak bisa Anda cairkan seenaknya, ada jangka waktu (tenor) tertentu yang harus dilewati hingga jatuh tempo, baru uang Anda bisa digunakan.
Ragam tenor deposito adalah 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan, 12 bulan, 24 bulan. Catat, jika Anda melakukan pengambilan sebelum tanggal jatuh tempo, ada biaya pinalti yang harus dibayar.
Sebagai contoh, Anda memiliki deposito berjangka waktu 6 bulan, tapi Anda ada kebutuhan mendesak dan ingin mengambil dana tersebut, padahal ini baru bulan ke-2. Lalu, Anda melakukan penarikan uang dari rekening deposito Anda, maka Anda akan dikenai biaya pinalti.
Jadi, dengan memahami hal ini, kini Anda diharapkan apabila ingin menyimpan sejumlah uang di deposito, usahakan uang tersebut adalah uang/dana yang tidak akan terpakai dalam waktu dekat.
Baca Juga: Apa Itu Deposito Valas Dan Apa Manfaatnya?
3. Deposito untuk Investasi, Tabungan untuk Menabung
Investasi atau Menabung?
Bunga deposito yang lebih tinggi daripada bunga tabungan menjadikan deposito sebagai salah satu produk investasi. Sebagai salah satu produk investasi, deposito merupakan produk investasi yang paling minim resikonya, namun keuntungannya, dari sisi suku bunganya juga paling kecil diantara produk investasi lainnya seperti saham, reksa dana, dan obligasi.
Umumnya, masyarakat menggunakan deposito sebagai pilihan instrumen investasi untuk menyimpan dana darurat maupun dana pendidikan sebab deposito memiliki risiko investasi yang sangat rendah dan mudah dipahami dibandingkan dengan saham, reksa dana ataupun obligasi.
Bagi Anda yang masih awam soal investasi, deposito bisa menjadi langkah awal investasi Anda. Namun, bagi Anda yang sudah mahir berinvestasi, deposito juga bisa dipilih sebagai diversifikasi produk investasi guna meminimalisir risiko.
Catat, produk simpanan seperti tabungan biasa maupun tabungan berjangka bukanlah bentuk investasi. Sebab tabungan adalah tempat Anda menaruh/menyimpan uang yang akan digunakan untuk membiayai kebutuhan hidup sehari-hari, maupun simpanan untuk dana darurat.
Pengambilan dana yang fleksibel, bunga yang kecil, dan dikenai biaya administrasi bulanan membuat tabungan bukan termasuk dalam produk investasi. Meskipun di deposito juga ada biaya administrasi, namun bila dibandingkan secara keseluruhan, deposito tetap jauh lebih menguntungkan ketimbang tabungan biasa karena bunga yang diterima jauh lebih tinggi.
Baca Juga: Tindak Kejahatan Phishing Makin Marak, Begini Cara Mengenali dan Menghindarinya
4. Bilyet dan Buku Tabungan
Ilustrasi uang
Jika Anda membuka rekening tabungan, Anda akan menerima buku tabungan dengan fasilitas kartu debit/kartu ATM sebagai bukti bahwa Anda memiliki tabungan di Bank. Selain itu, Anda bisa membuka rekening tabungan dengan modal ringan yakni mulai dari Rp100.000,-. Selanjutnya, Anda pun bisa menggunakan uang yang tersimpan di rekening tersebut untuk berbagai transaksi.
Nah, hal ini berbeda ketika Anda membuka deposito. Saat membuka produk deposito Anda akan mendapat tanda bukti berupa bilyet deposito. Bilyet ini merupakan bukti kepemilikan bahwa Anda pemilik dana yang ada simpankan dalam bentik produk deposito bank. Adapun kini berkat kemajuan teknologi Anda bisa membuat deposito secara online dan mendapatkan bukti bilyet deposito dalam bentuk digital yang dikirimkan di email Anda.
Untuk membuka deposito Anda memerluka sejumlah dana tertentu. Umumnya produk deposito yang ditawarkan oleh perbankan di Tanah Air dimulai dengan modal uang sebesar Rp8 juta - Rp10 juta. Pilihan tenor yang ditawarkan yakni mulai dari 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan dan 12 bulan.
Lalu apakah deposito bisa hangus?
Diberitakan oleh Kompas.com , dimana seorang warga Surabaya Jawa Timur bernama Anna Suryani menggugat PT Bank Central Asia Tbk atau BCA karena uang yang disimpan di deposito bank tersebut diduga hangus setelah 32 tahun.
Presiden Direktur PT Bank Central Asia Tbk, Jahja Setiaatmadja turut memberikan penjelasan bahwa tidak ada istilah deposito hangus. Hak nasabah akan tetap diberikan sekalipun bilyet depositonya hilang, terselip, rusak, ataupun terbakar. Hak deposito akan dibayarkan pada saat jatuh tempo atau kalau diminta dicarikan diawal oleh nasabah.
Menyoal hal ini, Anda tak perlu khawatir. sebab uang yang Anda simpan di bank dalam bentuk depsoito tidak akan hangus dan hak nasabah pun sudah diatur jelas oleh bank.
5. Deposito dan Tabungan di Jamin oleh LPS
Ilustrasi uang disimpan
Anda tak perlu khawatir menyimpan uang Anda di bank dalam bentuk tabungan ataupun deposito. Sebab dana yang disimpan di bank itu aman dan dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan atau LPS. Adapun rekening dan tabungan yang dijamin oleh LPS besaran maksimal dana adalah Rp2 miliar, untuk deposito ada aturan tingkat suku bunga khusus yang diberlakukan oleh LPS.
Mengatur Keuangan dengan Deposito dan Tabungan
Deposito dan tabungan memiliki keunggulannya masing-masing dalam menyimpan uang. Keunggulan tersebut bisa Anda gunakan untuk membantu Anda dalam mengatur keuangan Anda agar lebih baik. Tempatkan dana yang akan Anda gunakan untuk kegiatan sehari-hari dan darurat di dalam tabungan, yang bisa diambil kapanpun Anda butuhkan.
Sedangkan deposito untuk dana yang tidak akan terpakai dalam jangka waktu dekat, sehingga secara tidak langsung Anda memiliki investasi. Dengan mengatur keuangan menggunakan deposito dan tabungan, keuangan Anda akan lebih terkontrol dan bertumbuh. Selamat mencoba!
Baca Juga : Deposito Online: Cermati Kelebihan dan Kekurangannya