Apa yang Dicari Milenial saat Memilih Layanan Perbankan?
Orang Indonesia kini semakin melek soal lembaga jasa keuangan, termasuk perbankan. Literasi keuangan dan inklusi keuangan di Tanah Air naik, bahkan sudah melampaui target.
Berdasarkan hasil Survei Nasional Literlasi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (SNLIK OJK) 2019, indeks literasi keuangan (pengetahuan tentang lembaga jasa keuangan serta produknya) mencapai 38,03%.
Sementara indeks inklusi keuangan (penggunaan produk dan jasa keuangan oleh masyarakat) menyentuh angka 76,19%. Capaian indeks keduanya melebihi target di 2019 yang masing-masing 35% dan 75%.
Literasi maupun inklusi keuangan ini meliputi lembaga jasa keuangan perbankan. Di mana masyarakat Indonesia sudah semakin sadar pentingnya layanan bank. Apalagi generasi milenial yang kian melek layanan perbankan digital.
Hal ini seiring dengan meningkatnya pengguna ponsel pintar alias smartphone di Tanah Air. Anak muda zaman now juga cenderung lebih senang yang praktis, simpel, mudah dalam menunjang aktivitas mereka, termasuk dalam hal melakukan transaksi keuangan.
Tinggal klik dari ponsel, sudah bisa transfer uang, membayar barang yang dibeli saat belanja online, melunasi tagihan listrik dan air, membeli pulsa, hingga top up saldo dompet digital.
Lalu apa saja sih layanan perbankan yang dipilih kaum milenial? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Kode Bank Indonesia Terlengkap
1. Biaya administrasi bulanan dan saldo minimum rekening
Biaya administrasi bulanan dan saldo minimum rekening
Produk yang paling familiar dari perbankan adalah tabungan. Simpanan dengan suku bunga yang bisa ditarik kapan saja tanpa ada jangka waktu atau tenor. Tentu saja sebelum membuka rekening tabungan, calon nasabah termasuk milenial mempertimbangkan biaya-biaya dan saldo minimum setoran di awal maupun batas minimal saldo yang harus diendamkan di rekening tabungan.
Masing-masing bank berbeda dalam menetapkan biaya administrasi bulanan dan saldo minimum tersebut. Tergantung pada jenis tabungan yang dipilih. Untuk biaya administrasi bulanan, mulai dari Rp10 ribu-15 ribu.
Sedangkan untuk saldo minimum ditahan mulai dari Rp20 ribu dan saldo awal minimum (setoran) Rp100 ribu. Kebanyakan calon nasabah milenial akan memilih layanan bank yang memberikan biaya administrasi bulanan rendah dan saldo minimum ringan. Pasalnya, mereka tidak akan hanya punya satu rekening tabungan, tapi beberapa di bank yang lain.
2. Punya kantor cabang dan mesin ATM yang banyak
Punya banyak mesin ATM dan kantor cabang
Pertimbangan lain milenial dalam memilih layanan perbankan, tentu saja kantor cabang dan mesin ATM. Mereka pasti akan melihat seberapa banyak kantor cabang dan jaringan ATM. Bukan cuma di kota-kota besar, tapi juga sampai ke desa-desa atau daerah pelosok.
Namanya milenial kan senang bepergian atau jalan-jalan. Jadi kantor cabang maupun ATM sangat penting. Jika sewaktu-waktu ada masalah, seperti kehabisan uang tunai, bisa dengan mudah mencari ATM. Atau ketika kartu debit terblokir, tak perlu ke kantor pusat bank. Tinggal pergi ke kantor cabang di dekat rumah.
3. Kemudahan dan kecepatan bertransaksi dengan layanan digital
Tersedia layanan digital
Saat ini, bank berlomba-lomba memberikan layanan digital untuk kemudahan dan kecepatan milenial dalam bertransaksi keuangan. Pakai mobile banking, internet banking, SMS banking, dan layanan digital lain. Semua bisa dilakukan dari ponsel. Begitu praktis, mudah, dan tidak ribet lagi.
Baca Juga: Jangan Sampai Kebobolan! Ini Cara Cerdas Menjaga Keamanan Kartu Kredit
4. Aneka produk investasi, selain tabungan
Memiliki produk investasi beragam
Generasi milenial dewasa ini tidak hanya melek tabungan, tapi juga investasi. Mereka ingin menanamkan uangnya pada sebuah produk investasi yang tepat. Bank dapat melihat ceruk pasar ini. Menawarkan produk investasi bagi milenial, seperti deposito, reksadana, emas, hingga surat utang negara.
Tentunya masing-masing produk investasi punya keunggulan dan risiko berbeda. Begitupun dengan modal yang dibutuhkan untuk investasi. Bank dapat meyakinkan bahwa produk investasi ini lebih untung ketimbang tabungan karena imbal hasil lebih besar. Pastikan pula bahwa syarat investasinya mudah, agar milenial tertarik.
5. Reputasi keamanan bank
Reputasi perbankan
Sekarang ini, kejahatan siber, pembobolan rekening marak terjadi. Keamanan sistem menjadi salah satu pertimbangan milenial dalam memilih layanan perbankan. Setiap bank pasti akan meyakinkan calon nasabahnya bahwa mereka punya sistem keamanan yang canggih.
Namun milenial akan melihat rekam jejaknya. Apakah sebuah bank punya banyak kasus yang menimpa nasabah terkait pembobolan rekening atau kejahatan lain. Setiap orang, termasuk milenial pasti akan memilih bank yang memiliki reputasi baik, dalam hal pelayanan maupun keamanan.
Cermat dalam Memilih
Milenial menjadi target sasaran bank dalam menggenjot produk dan layanan perbankan. Mulai dari tabungan, kartu kredit, Kredit Tanpa Agunan (KTA), hingga Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Akan tetapi, generasi ini tidak akan memilih sembarangan. Semakin canggih dan lengkap layanan perbankan, makin besar kemungkinkan dipilih oleh kaum milenial.
Baca Juga: Bunga Kartu Kredit Turun, Cek Besarannya Sebelum vs Saat Pandemi Corona