Apa yang Harus Dilakukan Jika Ingin Menunda Rencana Pernikahan?
Pandemi Covid-19 yang sudah berlangsung 1,5 tahun lebih membawa banyak perubahan pada dirimu. Bukan hanya kebiasaan, tetapi juga rencana pernikahan.
Merencanakan pernikahan tidak mudah. Apalagi juga sudah melibatkan keluarga besar dan mengurus segala tetek bengek persiapannya.
Namun kamu sebagai manusia tidak akan pernah tahu apa yang akan terjadi di depan. Biasanya niat ibadah dengan menikah selalu saja diwarnai ujian atau kerikil-kerikil kecil.
Jika kamu dan pasangan memutuskan menunda atau membatalkan rencana pernikahan, begini langkah cerdas yang harus dilakukan:
Baca Juga: Cara Booking Tanggal Nikah Secara Online Lewat Simkah Kemenag
Menunda atau membatalkan pernikahan punya konsekuensi
-
Pertimbangkan dengan matang
Pernikahan merupakan bentuk keseriusan pasangan untuk mengikat janji sehidup semati. Rencana pernikahan yang sudah disusun, baik itu baru sebatas diskusi antara kamu dan pasangan atau sudah melibatkan pihak keluarga.
Jika ingin ditunda atau dibatalkan, tentu saja sudah harus melalui pertimbangan yang matang. Bukan cuma kamu dan pasangan, namun dengan keluarga besar masing-masing.
Pastinya penundaan atau pembatalan ini bukan tanpa alasan. Misalnya saja karena pandemi kena PHK, orang tua sakit atau meninggal dunia, modal nikah belum terkumpul, atau lainnya seperti putus di tengah jalan.
-
Diskusikan bersama
Menunda atau membatalkan rencana menikah harus atas kesepakatan bersama. Oleh karena itu, sebelum memutuskan, diskusikan berdua.
Kalau perlu libatkan pula orang tua atau keluarga besar. Ini dilakukan untuk mencegah terjadinya perselisihan atau pertengkaran.
Sebab, rencana pernikahan tidak hanya melibatkan dua sejoli, tetapi juga keluarga. Jika rencana menikah sudah pernah terlontar di depan orang tua masing-masing, menunda atau membatalkan pun harus dikomunikasikan bersama.
Baca Juga: 7 Tanda Kamu Salah Dalam Mengelola Pendapatan Bulanan
-
Cek lagi perjanjian dan lakukan negosiasi ulang
Ini berlaku bila kamu dan pasangan sudah membayar uang muka atau DP kebutuhan pernikahan, seperti tempat akad dan resepsi, wedding organizer, katering, make up, foto dan video, band atau organ tunggal, serta lainnya.
Jika ingin membatalkan rencana pernikahan, kamu dapat mengecek perjanjian yang telah disepakati. Atau menanyakan langsung kepada pihak-pihak terkait.
Apakah bisa di refund atau tidak. Bila tidak, kamu dan pasangan harus merelakan kehilangan uang DP yang sudah dibayar. Ini adalah konsekuensi yang harus kalian tanggung.
Namun apabila hanya ditunda, lakukan negosiasi ulang dengan yang bersangkutan. Apakah bisa diundur dan adakah biaya tambahan atau charge.
Ilustrasi pembatalan atau penundaan rencana pernikahan
-
Perhatikan kemampuan keuangan
Baik membatalkan atau menunda rencana pernikahan pasti akan merugikan kamu. Perubahan ini bahkan dapat membuat bujet membengkak, terlebih jika harus ditunda.
Mungkin saja pada waktu pernikahan yang diubah nantinya, biaya sewa gedung atau keperluan lainnya lebih mahal. Modal nikah kamu pasti jadi lebih besar.
Demi menekan anggaran tersebut, rencana pernikahan yang kamu atur selanjutnya tidak perlu mewah. Sesuaikan dengan kemampuan keuanganmu dan pasangan.
Yang penting adalah sah di mata agama dan hukum. Soal resepsi pernikahan, bukan merupakan hal yang wajib. Jika tetap ingin menggelar pesta, buat minimalis dengan membatasi tamu undangan.
-
Beritahu ke tamu undangan
Biasanya menyebar undangan ke para tamu dua minggu atau seminggu sebelum hari H. Jika pembatalan atau penundaan pernikahanmu mepet setelah undangan disebar, segera beritahu mereka lewat telepon, broadcast pesan, email, atau lainnya dengan permohonan maaf.
Jangan sampai tidak ada kabar pemberitahuan, tamu tiba-tiba hadir sesuai jadwal pernikahan sebelumnya. Ini akan menyusahkan tamu.
Baca Juga: 6 Strategi Menyimpan Uang Untuk Pendidikan Anak
-
Pastikan tanggal yang sudah direvisi
Kamu dan pasangan bisa menunda atau membatalkan pernikahan. Kemudian melakukan negosiasi ulang disertai dengan tanggal yang sudah direvisi.
Usahakan jauh-jauh hari. Kalau terlalu dekat waktunya, dikhawatirkan vendor sudah di booking pelanggan yang lain, sehingga tidak dapat memenuhi permintaanmu.
Atur Rencana Pernikahan Lagi dengan Tenang
Saat harus menunda atau membatalkan rencana pernikahan, pastikan kamu dan pasangan tetap tenang dan tidak tergesa-gesa dalam mengambil keputusan. Kuncinya adalah komunikasi atau diskusi bersama.
Agar tidak ada lagi penundaan atau pembatalan berikutnya yang menghancurkan impian pernikahanmu. Atur segalanya dengan baik agar rencana pernikahanmu dan pasangan yang sudah direvisi dapat berjalan dengan lancar.
Dalam masa-masa seperti ini, kamu dan pasangan harus tetap saling mendukung. Tidak saling menyalahkan agar tidak memperkeruh suasana
Sedih sudah pasti, tetapi kalau menuruti sedih dan emosi, rencana pernikahan kalian bisa terancam batal lagi. Bahkan kamu dan pasangan mungkin saja berpisah untuk selamanya.
Baca Juga: Calon Pengantin, Begini Cara Mengurus Surat Nikah Tanpa Akta Kelahiran