Awas, Ini Akibatnya kalau Anda Kerja Keras bagai Kuda
Segala sesuatu yang berlebihan adalah tidak baik. Pun dengan bekerja. Kerja keras bagai kuda, sampai lupa waktu dan keluarga.
Sebenarnya bekerja keras tidak masalah. Ada tipe orang yang memang workaholic. Selalu pulang belakangan di kantor. Weekend atau hari libur tetap bekerja. Pokoknya hidupnya selalu kerja, kerja, dan kerja.
Lalu sampai kapan Anda mau memforsir diri Anda untuk pekerjaan? Sementara hidup tidak melulu soal urusan kerja. Anda punya keluarga dan kehidupan pribadi yang perlu juga diperhatikan. Biar hidup seimbang.
Jangan cuma asyik mengejar karier tanpa henti. Ini namanya Anda sudah bekerja berlebihan. Melebihi waktu idealnya. Setiap hari selalu lembur, meskipun pekerjaan telah selesai.
Awas, bekerja terlalu keras berbahaya. Bukan saja mempengaruhi kesehatan fisik, tetapi juga mental bisa terganggu. Apa saja bahaya kerja berlebihan? Berikut ulasannya.
Baca Juga: Cara Daftar BPJS Ketenagakerjaan Bagi Pemilik Online Shop
1. Menjauhkan yang dekat
Bekerja terlalu keras membuat Anda menghabiskan waktu setiap hari di kantor. Hanya untuk kerja. Tanpa sadar, ini akan menjauhkan Anda dari keluarga, seperti istri atau suami, anak, orangtua, dan sahabat-sahabat Anda.
Bagaimana tidak? Komunikasi Anda dengan mereka pasti akan berkurang karena tertalu sibuk dengan pekerjaan. Coba introspeksi diri? Apa Anda mengetahui kabar mereka? Apakah mereka baik-baik saja?
Jika Anda tidak mengetahuinya, berarti pertanda bahwa Anda menjauh dari mereka. Itu karena pekerjaan Anda. Bila memang kondisinya saat ini demikian, mulai sekarang berubah.
Jika pekerjaan sudah selesai, segera pulang. Atau bila jam kerja sudah usai, pulang tepat waktu. Ada keluarga yang menanti. Jika keluarga Anda jauh di luar kota atau luar negeri, sempatkanlah untuk menghubungi mereka. Apakah itu lewat telepon, SMS, atau video call.
Jangan sampai hubungan Anda dengan orang-orang terdekat menjadi renggang. Bahkan lebih buruk lagi, Anda melupakan mereka hanya karena pekerjaan. Hilang pekerjaan masih bisa dicari, tetapi kehilangan keluarga dan sahabat tidak akan terganti.
2. Kehilangan fokus dan gampang marah
Kerja berlebihan nyatanya bukan beres, malah bisa menghilangkan fokus Anda. Kok bisa? Itu karena Anda ingin menyelesaikan beberapa tugas atau pekerjaan sekaligus, meskipun belum deadline.
Memang bagus sih, tetapi bisa bikin Anda overload. Akhirnya kelelahan, dan kehilangan fokus. Kalau sudah begini, pekerjaan bukannya selesai, justru berantakan. Jika selesai pun, hasilnya kurang maksimal atau ada kesalahan.
Selain itu, dampak kerja terlalu keras dapat menimbulkan gangguan emosional. Mudah marah terhadap orang di sekeliling Anda, seperti rekan kerja, sahabat, dan keluarga.
Oleh karena itu, apabila sudah merasakan tanda-tanda seperti ini, segera rehat sejenak. Manfaatkan hari libur untuk refreshing atau mengambil cuti untuk berlibur.
Lupakan soal pekerjaan sebentar. Sehingga badan menjadi rileks, pikiran pun lebih segar, dan bisa kembali beraktivitas dengan semangat baru.
3. Mengonsumsi makanan tidak sehat
Orang banyak pikiran maupun kerja berlebihan, ada yang larinya ke makan. Intensitas atau frekuensi makan menjadi lebih sering.
Mending kalau yang dikonsumsi makanan sehat. Ini malah meningkatkan konsumsi makanan tidak sehat. Alasannya, ketika Anda merasa stres, ingin menghibur diri.
Salah satu hiburannya dengan makan. Makan makanan tidak sehat, seperti junk food, makanan instan. Karena Anda berpikir bahwa dengan mengonsumsinya, stres bakal hilang.
Stres mungkin saja hilang. Tetapi risiko terhadap kesehatan cukup tinggi, termasuk obesitas. Penyakit ini menjadi salah satu tanda Anda bekerja berlebihan. Alih-alih ingin mendapat pujian, "pasti senang dan enak ya kerjaannya, pantas jadi gemukan."
Padahal di balik itu, Anda menyimpan stres yang mengakibatkan mengonsumsi makanan tidak sehat secara berlebihan. Di samping itu, juga tambah sering mengonsumsi jenis minuman tertentu, seperti yang mengandung kafein. Misalnya kopi, teh, dan lainnya. Biar Anda melek terus dan dapat bekerja lembur.
4. Menghindar atau lari
Anda sangat mencintai pekerjaan, namun tiba-tiba saja ingin lari dari pekerjaan tersebut. Bisa jadi ini akibat bekerja terlalu berlebihan.
Anda kehilangan semangat dan tidak merasakan lagi kesenangan bekerja di bidang yang ditekuni. Rasanya lelah dan ingin menghindari.
Hati-hati akan bahaya depresi. Merasa sedih dan putus asa akibat kerja terlalu keras. Anda berpikir semua yang Anda kerjakan sia-sia.
Akhirnya bukan malah bergairah, tetapi justru kinerja turun. Produktivitas berkurang dan enggan berusaha lebih keras dari biasanya.
Saat inilah waktunya Anda mengambil cuti panjang. Menjauhkan diri dari segala aktivitas pekerjaan guna mengembalikan mood dan kebahagiaan Anda yang hilang.
5. Membawa pekerjaan ke rumah
Kebiasaan kerja keras bagai kuda tidak puas kalau hanya bekerja di kantor. Jika ada yang belum selesai, Anda akan membawa pekerjaan tersebut ke rumah. Untuk dikerjakan setelah pulang kantor maupun saat weekend.
Sebab Anda berpikir kalau tidak diselesaikan segera, pekerjaan Anda akan menumpuk. Memang bagus, namun jangan sampai Anda memaksakan diri.
Jika deadline nya masih panjang, kerjakan saja lagi keesokan harinya di kantor. Kasihan keluarga Anda, yang seharusnya waktu digunakan untuk mereka, malah Anda pakai untuk bekerja di rumah.
Baca Juga: Anda Ibu Merangkap Wanita Karier? Ini Tips Biar Tetap Akrab dengan Anak