Awas! Mengelola Keuangan secara 'Multitasking' Bisa Merugikan
Banyak orang yang merasa bahwa mereka dapat melakukan multitasking dan itu merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Namun tahukah Anda? Ada banyak penelitian menyebutkan bahwa multitasking sebenarnya dapat merugikan diri sendiri.
Mengerjakan sesuatu secara multitasking hanya akan membuat kerja otak terbagi langsung, padahal hal semacam itu sebenarnya tidak dapat dilakukan oleh otak kita. Kinerja otak tidak didesain untuk mengerjakan sesuatu secara bersamaan.
Sehingga saat memaksa otak untuk bekerja bersamaan tentunya membuat kinerja otak menjadi terganggu. Parahnya, kebiasaan seperti ini dapat membuat anda menjadi stres bahkan hingga menurunkan IQ.
Kebiasaan multitasking juga dapat berbahaya bila digunakan dalam mengelola keuangan. Sehingga multitasking bisa merugikan secara finansial. Berikut ini ada beberapa kerugian finansial yang disebabkan oleh multitasking.
1. Tidak efektif
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, otak tidak dapat dipaksa bekerja secara multitasking. Meskipun merasa bisa melakukan pekerjaan secara bersamaan, tentunya hasil akhir yang didapat tidak akan seefektif bila mengerjakannya satu persatu.
Penelitian yang dilakukan oleh Massachusett Institute of Thecnology Amerika, menyebutkan bahwa otak hanya mampu fokus pada satu atau dua hal saja. Mungin banyak orang yang mengira bahwa dengan bekerja secara multitasking akan membuat hal menjadi produktif.
Padahal hal seperti hanya menurunkan fokus hingga 40 persen sehingga membuat anda lebih sering mengalami kesalahan. Bila melakukan multitasking pada bidang finansial, tentunya membuat Anda ceroboh dalam menghitung anggaran.