Balance Transfer Kartu Kredit, Inilah yang Perlu Diketahui
Awalnya kartu kredit yang digunakan memberikan kepuasan yang selama ini dicari, seperti kemudahan dalam transaksi ataupun kepraktisan dalam pemakaian. Bisa dimaklumi kalau Anda merasa nyaman dan terbiasa dengan kehadiran kartu kredit. Sebab Anda serasa dimanjakan oleh fungsi kartu kredit itu sendiri. Ingin membayar belanjaan, tinggal gesek kartu kredit. Mau belanja online, hanya perlu memasukkan kode otorisasi dan barang sudah siap dikirim.
Sayangnya, keuntungan semisal gratis annual fee (tahun pertama) atau bunga 0% cuma berlaku sementara waktu. Setelahnya, Anda akan dibebankan biaya-biaya tersebut yang sudah tak gratis lagi. Belum lagi dengan tambahan biaya-biaya lain apabila Anda terlambat membayar cicilan (denda keterlambatan) atau melakukan penarikan tunai. Lama-kelamaan Anda pun mulai merasa berat dalam membayar biaya-biaya tersebut.
Pada saat Anda sedang memikirkan cara bagaimana mengurangi beban biaya-biaya dari penggunaan kartu kredit, datanglah tawaran kartu kredit dari bank lain lewat email. Cek sebentar dan ternyata penawarannya lebih menarik dari kartu kredit yang Anda pakai sekarang. Misalnya, bunga yang dikenakan lebih kecil dibandingkan bunga kartu kredit Anda sekarang. Ditambah dengan annual fee gratis selamanya. Terus, denda keterlambatannya terbilang kecil.
Anda pun tertarik dan ingin mendapatkan kartu kredit tersebut. Namun, Anda ingat kalau kartu kredit yang dimiliki saja tagihannya membengkak dan belum dibayarkan, bagaimana bisa memiliki kartu kredit yang baru? Tenang, Anda boleh mempunyai kartu kredit yang baru kok. Saat ini hampir semua bank memasukkan fitur balance transfer sebagai fasilitas kartu kredit. Belum tahu apa itu balance transfer? Untuk lebih jelasnya, Anda bisa ketahui dari uraian di bawah ini.
Baca Juga: Perbedaan Kartu Kredit dan Kartu Debit serta Ancamannya
Balance Transfer, Cara Kerja, dan Keuntungannya
Ilustrasi Balance Transfer via bankingsense.com
Balance transfer kartu kredit adalah pemindahan saldo tagihan dari satu kartu kredit (yang digunakan saat ini) ke kartu kredit lain. Jadi, dalam membayar saldo tagihan kredit, Anda tidak lagi membayarnya ke bank lama, tetapi ke bank baru yang kartu kreditnya Anda pilih.
Sebagai gambaran untuk mengetahui cara kerjanya, bayangkan Anda menumpuk tagihan di kartu kredit Anda yang bunganya 10%. Anda menemukan kartu kredit yang menguntungkan kemudian melakukan balance transfer. Apabila kartu kredit baru menawarkan bunga 0% selama jangka waktu 6 bulan, Anda hanya membayar tagihan di kartu kredit sebelumnya dengan bunga 0% alias tanpa bunga. Tentu saja ini menguntungkan kalau Anda berhasil melunasi tagihan dalam jangka waktu 6 bulan. Dengan kata lain, Anda tidak terbebani bunga di kartu kredit yang baru dalam pelunasan tersebut.
Apa Saja yang Perlu Diperhatikan Nasabah?
Syarat Melakukan Balance Transfer via wisegeek.com
Dari penjelasan di atas, Anda barang kali sudah mulai paham tentang balance transfer dan keuntungannya. Ya, seperti yang sudah dikemukakan salah satunya, Anda bisa melunasi tagihan di kartu kredit lama tanpa harus membayar bunga (dengan catatan kartu kredit baru menawarkan bunga 0% pada awal pemakaian).
Lalu, apa saja yang perlu diperhatikan nasabah sebelum memutuskan balance transfer? Ada beberapa hal yang patut dipertimbangkan agar Anda benar-benar diuntungkan dari balance transfer.
-
Biaya Balance Transfer.
Ada pemberlakuan biaya bila Anda melakukan balance transfer. Biaya tersebut dimaksudkan sebagai biaya administrasi. Besarannya rata-rata Rp20.000-Rp25.000, tergantung dari ketentuan bank penerbit kartu kredit.
-
Besaran Bunga.
Setiap bank memberikan penawaran bunga menarik yang biasanya sampai 0%. Dan biasanya pemberian bunga 0% diberikan sebagai promo dari bank yang bersangkutan. Namun, promo bunga tersebut memiliki jangka waktu tertentu, sekitar 3-6 bulan. Setelahnya, Anda dikenakan bunga normal. Inilah yang perlu Anda perhatikan. Pilihlah kartu kredit yang bunga normalnya lebih kecil dari kartu kredit sebelumnya.
-
Besaran Maksimum Balance Transfer.
Ini yang perlu Anda ketahui lebih dulu, ternyata balance transfer punya limit. Anda dapat melakukan balance transfer maksimum 60-90% dari batas kredit yang disetujui bank. Sebagai contoh, kartu kredit Bank Y yang Anda pilih sebagai tujuan balance transfer menetapkan limit Rp10 juta dan besaran maksimum balance transfer 80%. Dari situ, bisa diketahui, besaran balance transfer yang Anda bisa lakukan sebesar Rp8 juta.
-
Biaya Penalti Akibat Pelunasan yang Dipercepat.
Hati-hati dan jangan berniat untuk melunasi tagihan kartu kredit lebih cepat dari waktu yang telah disepakati. Sebab bank memberlakukan biaya penalti bagi yang tagihannya telah lunas sebelum waktunya. Namun, apabila Anda memang tiba-tiba berniat untuk melunasi sebelum waktu yang disepakati, pastikan mengetahui lebih dulu berapa biaya penalti yang harus ditanggung.
-
Selalu Bayar Penuh Tagihan Kartu Kredit.
Untuk yang satu ini, jangan sampai Anda lalai. Kalau sampai terlambat membayar atau membayar kurang dari yang harus dibayarkan, bank akan membebani tagihan Anda dengan bunga normal.
-
Lengkapi Persyaratannya.
Tidak ribet dan mudah dilakukan, Anda hanya perlu mempersiapkan: fotokopi identitas diri (KTP/Paspor), fotokopi kartu kredit bank lain (bolak-balik), dan fotokopi lembar tagihan (billing statement) kartu kredit bank lain satu bulan terakhir.
Baca Juga: Pilihan Kartu Kredit Pertama Anda
Cermati Sebelum Melakukan Balance Transfer
Dari penjelasan di atas, Anda mungkin mulai mengetahui apa yang perlu dicermati. Ya, hal-hal, seperti biaya balance transfer, besaran bunga, besaran maksimum balance transfer, dan sebagainya, adalah yang pertama harus Anda cermati. Di luar itu, Anda perlu mencermati dan mencari tahu reputasi bank yang akan Anda pilih kartu kreditnya sebagai tujuan balance transfer. Kemudian ditambah dengan pengalaman dari nasabah yang telah merasakan balance transfer di bank yang Anda pilih. Dengan mencermati dan menimbang yang disebutkan tadi, Anda bakal merasakan keuntungan sebenarnya dari balance transfer.