Begini Strategi Atur Uang untuk Single Parent
Menjadi seorang single parent tentunya bukan sesuatu yang diinginkan oleh setiap orang, namun tidak bisa juga untuk dihindari. Dalam menjalani kehidupan pernikahan dengan pasangan, kita tidak pernah bisa menentukan seberapa lama kita bisa bertahan dan apa yang akan terjadi pada kehidupan kita dan pasangan setelah menikah.
Hal ini juga berpengaruh terhadap cara mengatur keuangan, di mana seorang single parent perlu lebih bekerja keras dalam membuat anggaran keuangan, terlebih jika telah memiliki anak. Umumnya, seorang single parent adalah mereka yang memutuskan untuk bercerai dengan pasangannya, atau berpisah karena kematian.
Kejadian tersebut secara tidak sengaja membuat si single parent tersebut harus lebih bertanggung jawab lagi untuk melanjutkan kehidupannya. Single parent juga harus siap menghadapi penerimaan lingkungan sosial terhadapnya, bekerja keras untuk menghidupi keluarga (anak-anak) dan lebih cermat dalam mengatur keuangan pastinya.
Berikut ini ada beberapa kasus tentang single parent yang mungkin bisa menginspirasi Anda dalam hal mengatur keuangan.
1. Pasangan Meninggal dan Memiliki Uang Asuransi Jiwa
Apabila pasangan Anda meninggal dan ternyata dia memiliki asuransi Jiwa, hal yang perlu dilakukan adalah melakukan klaim untuk asuransi tersebut. Carilah informasi seputar asuransi jiwa, seperti apa saja aturan yang harus dipenuhi untuk bisa mengajukan klaim tersebut.
Khusus asuransi jiwa semacam ini, sebaiknya perhatikan hal berikut:
- Ketahui jenis asuransi jiwa serta pertanggungannya. Perhatikan juga nomor polis, isi perjanjian asuransi dan ketahui siapa ahli waris yang dimaksud.
- Anda harus mengetahui masa tenggang pelaporan klaim, supaya tidak melewati batas waktu yang ditentukan.
- Untuk ajukan klaim, sebaiknya lengkapi dokumen yang diperlukan seperti fotokopi Identitas, surat keterangan meninggal dunia, bukti pembayaran premi terakhir, polis asli, dan lainnya
- Formulir klaim harus diisi.
- Tunggu hasilnya.