Antara Beli Kopi dan Investasi, Bagaimana Bijaknya Atur Keuangan Demi Masa Depan?
Tidak bisa dipungkiri jika kopi saat ini telah menjadi salah satu bagian gaya hidup yang tak bisa lepas dari keseharian masyarakat. Agar bisa memulai hari dan rutinitas dengan lebih semangat, tidak sedikit orang memulai paginya dengan meneguk segelas kopi. Setelah itu, ketika hari sudah menjelang siang, beberapa orang juga kembali meminum kopi untuk menjaga energinya hingga penghujung hari.
Belum lagi dengan kebiasaan meminum kopi di coffee shop selepas kerja sembari nongkrong dengan teman. Dengan seringnya kebiasaan minum atau beli kopi, tahukah kamu jika pengeluaran ini tanpa disadari cukup deras memangkas isi dompetmu? Terlebih bagi kamu yang tidak bisa melewati hari tanpa kopi, pengeluaran untuk beli kopi bisa mencapai ratusan ribu per bulannya.
Hal tersebut memunculkan kesadaran akan besarnya potensi dana yang bisa kamu kumpulkan jika menekan atau bahkan menghilangkan pengeluaran untuk beli kopi ini. Yang menjadi pertanyaan, berapa banyak sih dana yang bisa dihemat saat berhenti atau mengurangi kebiasaan beli kopi?
Nah, jika kamu ingin tahu jawaban pertanyaan tersebut dan sederet manfaat mengurangi kebiasaan beli kopi, simak penjelasan berikut ini.
Baca Juga: Mengenal SMARTER dan Penerapannya pada Tujuan Keuangan
Tren Beli Kopi Kaum Milenial
Tren Beli Kopi di Kaum Milenial
Sebenarnya, sejak dulu kopi telah dikenal sebagai salah satu minuman yang mampu membangkitkan energi dan semangat. Hal ini dikarenakan minuman ini memiliki kandungan kafein yang mampu meredakan rasa kantuk dan membuat penikmatnya tetap terjaga. Hanya saja, dulu kopi yang identik sebagai minuman orang tua sudah mulai didominasi oleh kalangan milenial.
Bahkan, saat ini ada banyak gerai minuman kekinian dengan basis kopi di hampir setiap sudut kota, termasuk coffee shop yang sekaligus menyediakan tempat untuk nongkrong. Pergeseran tren minuman kopi ini bisa dibilang berlangsung dan menjamur begitu cepat dengan varian yang beragam.
Kopi yang identik dengan rasa pahit pun sudah dimodifikasi agar memiliki cita rasa lebih manis, bahkan dengan tambahan berbagai macam bahan dan topping yang disukai kalangan milenial. Tentunya, kandungan kafein dalam minuman tersebut tetap terjaga dan membuat pecinta kopi saat ini berasal dari hampir semua kalangan tanpa terkecuali.
Baca Juga: 15 Tips Mengubah Kebiasaan Boros Menjadi Kebiasaan Hemat
Kelebihan dan Kekurangan Beli Kopi
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, beli kopi dan mengonsumsinya saat ini telah menjadi kebiasaan yang rutin dilakukan banyak orang setiap harinya. Dari sekadar membeli kopi kemasan sampai racikan barista, tidak sedikit orang kesulitan harinya tanpa menyeruput kopi.
Sebenarnya, keuntungan minum kopi adalah mampu meredakan rasa kantuk. Dengan begitu, kamu bisa lebih siap menghadapi hari dan segala rutinitas yang harus dilewati. Walaupun, bagi pecinta kopi yang rela menghabiskan uang untuk membelinya, ada banyak kekurangan dalam konteks kesehatan dan finansial yang penting untuk kamu ketahui, yaitu:
-
Melewatkan Kesempatan Investasi
Sesekali, coba perhitungkan berapa besar pengeluaran yang kamu miliki setiap bulan untuk beli kopi. Sebagai contoh sederhananya, anggap saja per hari kamu membeli secangkir kopi dengan harga 20 ribu. Artinya, dalam sebulan, dana yang perlu dikeluarkan untuk hal ini mencapai 600 ribu.
Dengan dana tersebut, kamu sebenarnya bisa mengalokasikannya ke tabungan maupun investasi. Dengan begitu, nilai uang tersebut bisa terus bertambah demi meningkatkan kondisi keuangan di masa depan. Misalnya, dalam 5 tahun aset likuid yang dimiliki bisa mencapai 36 juta dari sekadar menghemat pengeluaran beli kopi.
-
Picu Efek Samping
Selain itu, terlalu banyak mengonsumsi minuman kopi juga bisa memicu efek samping bagi kesehatan. Masalah kesehatan yang kerap disebabkan oleh kopi adalah kecanduan kafein. Bahkan, saat terpaksa harus berhenti minum kopi, ada beberapa masalah yang muncul, seperti pusing, mudah lelah, dan tak bersemangat.
-
Membengkakkan Pengeluaran
Gaya hidup membeli kopi yang kerap dilakukan setiap hari tak mengherankan banyak menjadi alasan kenapa pengeluaran membengkak. Terlebih, beberapa orang mungkin memiliki kecenderungan untuk hanya membeli minuman kopi dari brand tertentu saja dengan harga yang tidak murah. Jika terus dilakukan, sudah pasti hal tersebut bisa membengkakkan pengeluaran.
-
Memicu Risiko Penyakit Dalam Jangka Panjang
Perlu disadari jika terlalu banyak minum kopi juga bisa memicu gangguan kesehatan, bahkan yang sifatnya kronis dan degeneratif dalam jangka panjang. Contoh umumnya saja tidak sedikit pecinta kopi yang mengidap penyakit asam lambung. Selain itu, jika terlalu banyak meminum minuman manis, ancaman diabetes juga bisa muncul kapan saja.
Pentingnya Berhenti Beli Kopi bagi Kondisi Keuangan
Sebenarnya, mengonsumsi dan beli kopi adalah hal yang wajar dan sah-sah saja untuk dilakukan oleh siapa pun. Bagi penikmat biasa, harga beli kopi pada dasarnya tidak terlalu mahal karena terdapat kemasan sachet atau minuman botol yang bisa dibilang masih terjangkau.
Hanya saja, yang menjadi masalah adalah saat kamu rutin membeli kopi di gerai minuman kekinian atau coffee shop. Pasalnya, tidak dapat dipungkiri jika harga minuman di tempat tersebut bisa cukup deras menguras isi kantong jika tidak diperhatikan. Untuk secangkir kopi saja, pembeli harus merogoh kocek belasan, atau bahkan puluhan ribu rupiah.
Tentunya, jika hanya dilakukan beberapa kali dalam seminggu hal tersebut tidak akan terlalu menjadi masalah yang berarti bagi keuangan. Tapi, lain halnya jika kebiasaan beli kopi ini dilakukan setiap hari. Karena membuat pengeluaran membengkak, tidak sedikit orang yang menganggap jika kegemaran beli kopi bisa berimbas buruk bagi kondisi keuangan.
Meski begitu, bagi para pecinta kopi, khususnya yang termasuk sebagai caffein addict, seketika menghentikan kebiasaan tersebut terasa sangat sulit untuk dilakukan. Sebab, meski mampu memberi manfaat untuk menghilangkan rasa kantuk, tapi kandungan kafein pada kopi bisa menyebabkan rasa kecanduan. Sehingga, mungkin membutuhkan upaya dan tekad agar bisa mengurangi maupun menghentikan kebiasaan beli kopi ini.
Namun, asalkan dilakukan dengan sungguh-sungguh, dijamin kebiasaan beli kopi ini bisa dikurangi dan dihentikan seiring waktu. Jadi, anggaran untuk hal tersebut bisa dialihkan pada kebutuhan lain yang dirasa lebih penting, seperti menabung ataupun investasi.
Kisaran Perhitungan Pengeluaran untuk Beli Kopi
Pengeluaran Bel Kopi Terhadap Kondisi Keuangan
Lalu, berapa sih kisaran pengeluaran dari beli kopi ini hingga dianjurkan untuk mengelolanya dengan bijak agar kondisi keuangan lebih ideal? Tentunya, perhitungan ini perlu disesuaikan dengan seberapa sering kamu membeli kopi. Jika menjadikan hal tersebut gaya hidup yang tak bisa dilewatkan, bukan tidak mungkin pengeluaran untuk beli kopi ini bisa sangat besar memangkas keuangan
Tidak percaya? Anggap saja setiap kamu membeli kopi, baik di gerai minuman kekinian atau coffeeshop, uang yang dirogoh berkisar 20 ribu sampai 50 ribu tiap cangkirnya. Jika dilakukan sekali setiap hari selama sebulan, pengeluaran untuk beli kopi ini bisa mencapai 600 ribu sampai 1,5 juta.
Nominal tersebut tentu tidak bisa dianggap sepele karena cukup besar mengambil alokasi gaji bulananmu. Belum lagi jika setiap kali beli kopi kamu juga membeli camilan atau makanan dengan harga yang tidak jauh berbeda. Pengeluaranmu untuk hal ini bisa membengkak 2 kali lipat, bukan?
Tips Mengatasi Pengeluaran Beli Kopi
Menghilangkan kebiasaan meminum kopi memang bisa dibilang sangat sulit, terlebih jika minuman tersebut kerap dijadikan sebagai cara untuk memulai hari dan menghilangkan rasa lelah atau kantuk. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi besarnya pengeluaran beli kopi ini.
Salah satunya dengan meminum kopi buatan sendiri. Dibandingkan dengan kopi yang dibeli di gerai atau coffeshop, kopi buatan sendiri memiliki harga yang jauh lebih terjangkau. Misalnya, kopi kemasan sachet bisa kamu beli dengan harga 3 ribu sampai 5 ribu rupiah, di mana hanya sepersepuluh dari harga kopi yang biasa dibeli di coffeeshop.
Cara lainnya, kurangi intensitas beli kopi dan ganti ke jenis minuman lain yang lebih terjangkau, misalnya teh atau air putih. Selain secara umum lebih sehat, hal ini bisa membuat pengeluaran lebih hemat. Dengan begitu, kamu bisa lebih mudah mengalokasikan keuangan untuk kebutuhan lain yang lebih penting, seperti menabung dan investasi demi masa depan.
Lebih Bijak Atur Pengeluaran Beli Kopi Agar Bisa Optimal Berinvestasi
Sebenarnya, tidak ada yang salah dari minum dan beli kopi, terlebih jika dilakukan agar meningkatkan produktivitas saat bekerja. Hanya saja, karena gaya hidup beli kopi dengan harga relatif mahal, tidak sedikit orang kesulitan mengelola keuangannya bahkan sampai mengorbankan kestabilan finansialnya di masa depan. Karenanya, upayakan untuk lebih bijak mengatur pengeluaran membeli kopi agar ada lebih banyak dana yang bisa disisihkan untuk menyiapkan keuangan di waktu mendatang, seperti melalui investasi.
Baca Juga: Efektif Capai Tujuan Finansial Keluarga dengan Investasi, Begini Tips Menyisihkan Uang Belanja