7 Tips Beli Rumah Subsidi Supaya Untung

Rumah subsidi merupakan salah satu program yang kini diadakan oleh pemerintah untuk membantu masyarakat memiliki hunian. Program ini diadakan lantaran harga tanah semakin mahal, khususnya di kota-kota besar. Pada akhirnya mengakibatkan berkurangnya minat masyarakat untuk membeli rumah sendiri dan memilih untuk mengontrak.

Beli rumah subsidi bisa dilakukan dengan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dengan nominal cicilan ringan. Jadi, cicilan tidak mengganggu cash flow masyarakat selama mereka mampu mengelola keuangannya dengan baik.

Keuntungan dan Kerugian Beli Rumah Subsidi

Rumah subsidi merupakan pilihan yang pas bagi kamu yang ingin memiliki rumah sendiri, tapi belum memiliki cukup uang untuk membelinya secara tunai. Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan membeli rumah subsidi, di antaranya:

  • Harganya cenderung lebih mudah
  • Bisa dibeli dengan cara KPR
  • Cicilan yang terjangkau
  • Suku bunga rendah, yaitu 5%
  • Uang muka ringan
  • Terbebas dari Pajak Pertambahan Nilai (PPN)
  • Tenor pelunasan cukup lama hingga 20 tahun
  • Pembelian dan pembayaran dilindungi oleh pemerintah
  • Sebagai investasi jangka panjang karena harga jualnya terus meningkat

Selain keuntungan di atas, terdapat pula sejumlah kerugian saat beli rumah subsidi. Adapun kerugiannya, antara lain:

  • Ukuran rumah cenderung sempit
  • Lokasinya berada jauh dari perkotaan
  • Kualitas bangunan kurang bagus
  • Pembelian rumah dibatasi oleh pemerintah
  • Penjualan kembali dibatasi
  • Cenderung rebutan karena jumlah rumah subsidi terbatas

Syarat-Syarat Beli Rumah Subsidi

Tertarik untuk beli rumah subsidi? Nyatanya, ada beberapa syarat yang wajib dipenuhi agar pembelianmu disetujui oleh bank yang memberikan KPR. Adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut.

1. Warga Negara Indonesia (WNI)

Syarat pertama adalah harus WNI dengan batasan usia yang ditentukan. Sebelum beli rumah subsidi, kamu akan diminta untuk menunjukkan bukti status kewarganegaraan untuk memastikan kelayakan pembelian rumah. 

2. Memiliki Penghasilan Rendah

Rumah subsidi bukanlah rumah yang ditujukan bagi golongan menengah ke atas, melainkan golongan bawah. Mereka adalah masyarakat yang memiliki penghasilan rendah. Batasan penghasilan berbeda-beda, sesuai dengan wilayah dan provinsi program subsidi pemerintah.

Bagi kamu yang ingin membeli rumah subsidi, kamu wajib menunjukkan slip gaji kepada bank yang memberikan KPR. Pastikan gajimu ada di bawah batas, sehingga pengajuan diterima dan rumah subsidi bisa menjadi milikmu.

3. Masih Bekerja

Warga negara yang diperbolehkan untuk membeli rumah subsidi adalah mereka yang masih bekerja, baik di perusahaan swasta maupun pemerintah. Hal ini bisa dibuktikan dengan melampirkan surat keterangan kerja atau slip gaji dari perusahaan.

Bagi yang menjalankan usaha, kamu bisa menunjukkan surat izin usaha kepada bank. Dengan syarat apabila penghasilan bulanan yang didapatkan dari usaha berada di bawah batas yang ditentukan.

4. Melengkapi Dokumen yang Diminta

Setiap pembeli rumah subsidi wajib melengkapi dokumen-dokumen yang sudah ditentukan. Beberapa dokumennya, antara lain:

  • Kartu identitas
  • Slip gaji
  • Rekening tabungan
  • NPWP
  • Dokumen lain sesuai ketentuan

5. Belum Memiliki Rumah

Syarat yang terakhir adalah belum memiliki rumah sama sekali. Bagi yang sudah menikah, pastikan suami atau istri belum pernah membeli rumah. Begitu pula bagi yang masih lajang agar pengajuan pembelianmu disetujui oleh bank pemberi KPR.

7 Tips Beli Rumah Subsidi Supaya Untung

Membeli rumah subsidi adalah opsi terbaik bagi yang ingin memiliki rumah dengan keterbatasan modal. Agar pembelian menguntungkan, sebaiknya lakukan 7 tips di bawah ini.

1. Perhatikan Lokasi Rumah

Lokasi menjadi salah satu aspek penting yang wajib diperhatikan saat beli rumah subsidi. Pilihlah rumah yang lokasinya tidak terlalu terpencil untuk memudahkan aksesmu saat bepergian. 

Apabila lokasinya sulit diakses, maka biaya transportasi menjadi lebih mahal, khususnya kalau kamu menggunakan transportasi umum. Sementara kalau pakai transportasi pribadi, biaya bensinnya pun jadi mahal.

Lokasi yang sulit diakses juga kurang aman karena rentan terjadi kasus pencurian. Apalagi kalau jumlah penghuninya masih sedikit, yang secara otomatis akan membuatmu was-was, khawatir, dan kurang nyaman saat menempatinya.

2. Datang Langsung ke Lokasi

Tips selanjutnya adalah datang ke lokasi untuk melakukan survei. Rumah yang ditampilkan developer memang bukan rumah yang sesungguhnya, melainkan rumah contoh. Setidaknya kamu ada sedikit Gambaran saat rumah tersebut selesai di bangun.

Perhatikan konsep bangunan yang diusung oleh pengembang. Perhatikan posisi, tata letak, jumlah rumah di sekitar, dan fasilitas yang ditawarkan. 

Terkadang apa yang ditampilkan di iklan tidak sesuai dengan realita. Jadi, pengecekan langsung sangat dibutuhkan untuk menghindari adanya penyesalan di kemudian hari.

3. Ketahui Track Record Developer

Sebelum beli rumah subsidi, jangan lupa untuk melacak track record atau kinerja pengembang pada proyek-proyek sebelumnya. Track record ini adalah bukti nyata dari hasil kinerja selama ini yang akan berdampak langsung pada kualitas bangunan nanti.

Pertimbangkan ulang apabila track record pengembang buruk. Misalnya, banyak masyarakat yang mengeluh karena kualitas bangunan jelek, fasilitas yang tidak terurus, dan lain sebagainya.

Informasi tentang track record bisa dicari tahu lewat internet atau sosial media. Perhatikan komentar para pembeli terdahulu sebelum akhirnya kamu memutuskan untuk membeli rumah subsidi.

4. Perhatikan Kualitas Bangunan

Memiliki rumah yang berada di lokasi strategis dengan bangunan yang berkualitas adalah keinginan banyak orang. Sayangnya, kedua hal ini jarang sekali didapatkan dari rumah subsidi.

Kebanyakan rumah subsidi adalah kebalikannya mengingat harga rumahnya murah. Namun, beberapa pengembang cukup aware terhadap kualitas bangunan. Apabila kamu jeli saat mengecek langsung, kamu bisa melihat seberapa bagus atau buruk kualitas bangunannya.

Berkualitas bukan berarti tahan banting. Setidaknya pondasi bangunan kokoh, dindingnya tidak retak-retak, saluran air, dan pemasangan ventilasinya bagus. Dengan begini, kamu pun nyaman untuk menghuni rumahnya dalam jangka panjang.

5. Melakukan Pengecekan Berkala

Tidak ada salahnya untuk melakukan pengecekan berkala saat pembangunan rumah subsidi berlangsung. Pengecekan bertujuan untuk memastikan apakah pembangunan sesuai SOP dan perjanjian atau justru melenceng.

Selain itu, pengecekan dilakukan untuk melihat sejauh mana pembangunan sudah terlaksana. Jangan sampai karena tidak pernah dicek, hasilnya mengecewakan dan di luar ekspektasi.

Sisihkan waktu luang untuk melakukan pengecekan, seperti di hari libur atau weekend. Pastikan kamu datang di pagi hari saat tukang sedang bekerja, jadi kamu bisa melihat kinerjanya sekaligus.

6. Pastikan Proses Pengajuan Mudah

Pembelian rumah subsidi diikuti oleh serangkaian langkah. Mulai dari mengumpulkan dokumen, menyerahkannya, hingga melakukan verifikasi sesuai waktu yang ditentukan oleh pihak berwenang.

Pastikan setiap prosesnya disampaikan dengan jelas untuk menghindari adanya miskomunikasi yang merugikan salah satu pihak. 

Ikuti setiap proses yang ditetapkan sebaik mungkin untuk menghindari penolakan. Jika ada dokumen tambahan yang diminta, maka sertakanlah saat penyerahan dokumen agar pembelianmu segera diproses.

7. Sesuaikan Kemampuan Finansial

Tips beli rumah subsidi terakhir adalah menyesuaikan kemampuan finansial. Ada angsuran rutin yang nantinya akan kamu bayarkan setiap bulan. Coba hitung angsuran tersebut secara cermat untuk menghindari keterlambatan pembayaran, kredit macet, atau gagal bayar.

Perhitungan melibatkan total penghasilan bulanan, biaya hidup, dan angsuran KPR. Pastikan total angsuran tidak lebih dari 30% gaji, sehingga pembayaranmu lancar.

Jika ternyata finansialmu tidak mencukupi, sebaiknya tundalah untuk beli rumah subsidi. Kamu bisa cari informasi pembangunan rumah subsidi lain yang sekiranya sesuai dengan budget dan kemampuan finansial. 

Rumah Subsidi Adalah Investasi di Masa Depan

Bukan hanya sebagai tempat tinggal, rumah subsidi bisa menjadi salah satu investasi jangka panjang yang menggiurkan. Selisih antara harga beli dan jual adalah besaran keuntungan yang akan didapatkan saat kamu menjual rumah tersebut. Jumlah keuntungan semakin besar apabila lokasi rumah subsidi semakin ramai, karena harganya otomatis meningkat seiring berjalannya waktu.

Bagi kamu yang ingin membeli rumah, jangan ragu untuk mempertimbangkan rumah subsidi sebagai rumah pertama. Kamu bisa mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk mengetahui rencana pembangunan yang akan diadakan pemerintah di wilayah asalmu. Dengan demikian, kamu bisa segera melengkapi dokumen persyaratan dan membeli rumah subsidi sebelum huniannya habis dibeli orang lain.