Bertemu dengan Agen Asuransi? Perhatikan Hal Ini
Sudah punya asuransi? Bagi yang belum, mungkin ingin segera punya asuransi, tapi belum menemukan produk yang tepat. Pasalnya sebelum membeli, kita harus mengetahui produknya dengan baik agar tidak salah pilih.
Tak heran kalau agen asuransi memiliki peran yang penting sebagai jembatan penghubung antara masyarakat dan asuransi. Jika suatu saat nanti kita bertemu dengan agen dan ditawarkan produk asuransi, ini beberapa hal yang harus diperhatikan.
Ini hal yang perlu diperhatikan saat ketemu agen asuransi:
1. Memahami Tujuan Pendaftaran Asuransi
Asuransi merupakan produk untuk meminimalisir risiko, bukan investasi meskipun ada manfaat investasinya di dalam. Sebab, asuransi tidak bisa menambah jumlah aset yang kita miliki melainkan menyelamatkannya dari pengeluaran akibat jatuh sakit, kecelakaan, maupun saat meninggal dunia.
Pahami tujuan kita masuk asuransi. Jika tujuannya untuk meringankan beban finansial saat jatuh sakit, asuransi kesehatan adalah produk yang tepat. Sementara kalau kita sebagai pencari nafkah untuk keluarga, maka asuransi jiwalah yang tepat.
Sampaikan tujuan tersebut kepada agen, sehingga ia bisa menghitung cost atau premi asuransi setiap bulan. Tentunya yang sesuai dengan manfaat yang kita inginkan.
2. Terbuka tentang Kondisi Keuangan
Bagaimana dengan kondisi keuangan? Penting juga untuk mendiskusikan hal ini kepada agen asuransi demi memudahkan pemilihan produk dan manfaat yang tepat. Sebab untuk mendapatkan manfaat optimal, premi yang dibayar lebih besar.
Misalnya, kita ingin manfaat pengobatan sampai ke seluruh dunia, maka preminya bisa berkali-kali lipat dari manfaat kalau pengobatannya cuma di Indonesia saja.
Mintalah agen untuk membuatkan simulasi asuransi berdasarkan jumlah premi yang sanggup dibayar, kriteria kamar rawat inap, dan luas wilayah pengobatan. Dari sini kita bisa mengetahui apakah keinginan kita tersebut bisa terealisasi atau tidak. Jika tidak, maka preminya harus diperbesar lagi.
3. Beritahu Siapa yang Daftar Asuransi
Asuransi ditujukan untuk semua orang di segala usia. Beritahu siapa yang akan mendaftar asuransi ketika kita bertemu dengan agen. Entah itu kita, orang tua, adik, atau pasangan.
Tujuannya untuk mengestimasi premi asuransi. Sebab, besar kecilnya premi sangat bergantung pada umur calon polis. Antara pasangan yang umurnya 30 tahun dan orang tua berumur 50 tahun, premi orang tua pasti lebih besar.
Kenapa demikian? Sebab, risiko timbulnya penyakit pada orang tua lebih besar daripada yang lebih muda.
Baca Juga: Dana Darurat atau Asuransi, Mana Lebih Penting?
4. Jujur tentang Kondisi Kesehatan
Dalam proses pendaftaran asuransi, ada namanya proses underwriting. Artinya adalah proses menilai tingkat risiko yang mungkin terjadi pada polis di kemudian hari. Apakah tingkat risikonya tergolong tinggi, sedang, atau rendah.
Cara mengetahuinya adalah dengan memberitahukan kondisi kesehatan yang sebenarnya. Jadi, kita perlu jujur tentang jenis penyakit yang pernah diderita. Kalau tidak jujur, takutnya hal ini akan menghambat proses klaim di kemudian hari.
Jika suatu hari kita mengajukan klaim atas salah satu penyakit kritis yang tidak disebutkan saat pendaftaran dan asuransi berhasil melacak kalau kita pernah menderita penyakit tersebut, maka klaim kemungkinan ditolak.
5. Bertanyalah kalau Kurang Mengerti
Orang awam seperti kita tentu kurang paham tentang asuransi, apalagi istilah-istilah yang ada di dalamnya. Inilah alasan kenapa bertanya itu penting dilakukan saat ada hal-hal yang kurang dimengerti. Selagi ada agen asuransi juga yang siap menjelaskan, jadi jangan sia-siakan momen ini.
Pertanyaan yang diajukan membantu kita lebih kenal dengan produk yang ingin dibeli. Dengan demikian, kesalahpahaman tentang manfaat seperti yang sering terjadi dalam asuransi dapat diminimalisir.
6. Memastikan Agen Asuransi Memiliki Lisensi
Pernah mendengar berita kalau agen asuransi membawa kabur uang tertanggung? Nah, inilah yang harus diwaspadai karena kasusnya semakin banyak ditemukan.
Sewaktu ketemu agen asuransi, tanyakan tentang lisensi agen. Bila perlu, mintalah agen untuk menunjukkan lisensi tersebut sebagai bukti kalau ia bekerja di bawah naungan perusahaan.
Jika ada kejadian yang tidak diinginkan, kita bisa menuntut ke perusahaan sehingga kejadian ini bisa segera ditangani. Kita sebagai tertanggung pun tidak merasa dirugikan.
Baca Juga: Kebutuhan Asuransi Berdasarkan Fase Kehidupan
7. Kemampuan Agen dalam Menjelaskan Produk
Agen itu ibaratkan penjual, yang mana penjual harus paham betul tentang produk yang dijualnya. Benar, kan?
Sewaktu menawarkan produk asuransi, kita harus cermati penjelasan agen. Lihat kemampuannya dalam menjelaskan produk. Dari sini kita dapat menilai apakah agen tersebut berkualitas atau tidak.
Dari apa yang dijelaskan, kita bisa tahu manfaat yang bisa didapatkan. Jadi, kita sebagai masyarakat awam tidak menganggap asuransi penipuan.
Bangun Hubungan Baik dengan Agen Asuransi
Sudah tahu kan apa saja yang perlu diperhatikan saat bertemu agen asuransi? Jika sudah, jangan lupa untuk membangun hubungan baik karena saat kita mengalami kendala klaim, agen asuransi inilah yang akan senantiasa membantu kita.
Baca Juga: Tips Menghitung Uang Pertanggungan Asuransi