Mau Traveling ke Jepang? Agar Anti Boros dan Tetap Irit, Yuk Hitung Dulu Budget dan Estimasinya
Jepang merupakan salah satu negara Asia Timur yang unik dan punya banyak daya tarik. Negara yang dijuluki Negeri Sakura ini dikenal modern dan futuristik dengan sejumlah nilai tradisionalnya yang lestari hingga kini.
Di samping pemandangan alamnya yang indah, Jepang mempunyai fasilitas umum yang pelayanannya efisien dan nyaman—sebuah kombinasi yang menarik. Transportasi publik seperti kereta api cepat dinilai sebagai salah satu yang terbaik di dunia.
Jika Tokyo dikenal sebagai ibu kotanya yang modern, berkunjung ke Kyoto, Nikko dan Kamakura akan lebih terasa kental ciri khas tradisionalnya. Itulah sebabnya banyak wisatawan mancanegara yang ingin menyambangi Negeri Matahari Terbit, tak terkecuali para pelancong dari Indonesia.
Untuk yang ingin traveling ke Jepang, ada beberapa tips budgeting yang membuat perjalananmu bisa lebih hemat, terjangkau, sekaligus tetap nyaman dan berkesan. Lantas, berapa estimasi budget travel ke Jepang?
Baca juga: Asuransi Perjalanan Covid Jepang, Syarat Masuk Jepang 2022, dan Rekomendasi Tempat Wisata Terbaik
Budget Travel ke Jepang
Budget Travel ke Jepang
Traveling ke Jepang bisa dengan mudah terlaksana dengan membeli paket tur yang ditawarkan berbagai biro perjalanan. Biasanya, segala itinerary liburan dan akomodasi telah diatur oleh pihak mereka.
Meski begitu, kamu bisa menyambangi destinasi wisata yang non-mainstream dengan menyiapkan itinerary secara pribadi. Walaupun tak begitu praktis, cara ini akan membuat perjalananmu lebih kaya, berkesan, dan terasa seperti petualangan nyata.
Agar itinerary pribadi bisa lebih hemat, ekonomis dan murah meriah, perhitungkan dengan cermat dan matang untuk budget travel ke Jepang.
-
Tiket Pesawat
Untuk tiket pesawat normal tanpa promo (pulang pergi maupun terpisah), harga termurah bisa berkisar di angka Rp6 juta – Rp9 juta untuk sekali jalan. Artinya, dengan memaksimalkan promo, kamu bisa meminimalisir budget transportasi.
-
Pembuatan Visa
Untuk yang hendak berkunjung ke Jepang selama 90 hari, ada visa single entry, multiple entry yang bisa digunakan berkali-kali selama lima tahun, serta visa waiver tanpa biaya untuk pengguna paspor elektronik yang izin tinggalnya 15 hari untuk sekali masuk.
Biaya pembuatan visa single entry per April 2022 ialah Rp410 ribu. Sementara untuk pembuatan visa multiple entry memakan budget sebesar Rp810 ribu.
Pemohon pengajuan visa dikenakan tambahan biaya layanan Rp120 ribu untuk setiap tipe visa, termasuk visa waiver. Jika kamu hendak berkunjung ke Jepang selama 1-2 minggu, disarankan untuk mengajukan visa waiver.
Kabarnya, per tanggal 22 September 2022, Fumio Kishida selaku Perdana Menteri Jepang telah mengumumkan adanya pelonggaran syarat untuk turis berwisata ke Negeri Sakura. Persyaratan dilonggarkan terhitung mulai 11 Oktober 2022, termasuk turis asing yang diperbolehkan masuk bebas visa.
Namun, bebas visa hanya berlaku jika pelancong berkunjung maksimal 15 hari. Bila berencana tinggal lebih lama dari itu, pengunjung wajib mengajukan permohonan bisa sesuai prosedur.
Penggunaan masker wajah masih diwajibkan. Adapun Kyodo News menuturkan, pemerintah Jepang juga masih mewajibkan turis divaksinasi tiga kali atau menyerahkan hasil tes Covid-19 negatif sebelum berangkat ke ke negara mereka.
-
Penginapan
Menginap di hostel, guesthouse, kapsul atau hotel bisnis akan lebih murah dan ekonomis jika dibandingkan dengan hotel berbintang. Umumnya, harga hostel di Jepang berkisar Rp150 ribu – Rp500 ribu per malam.
Hotel bisnis tarifnya berada di kisaran 12.000 Yen (sekitar Rp1,3 juta) per malam untuk satu orangnya. Tarif guesthouse lebih terjangkau lagi, yakni di angka 5.000 – 8.000 Yen (Rp600 ribu – Rp900 ribu), namun lokasinya kerap agak jauh dari pusat keramaian.
Adapun untuk hotel kapsul, tarifnya berada di kisaran 3.000 – 6.000 Yen (Rp300 ribu – Rp600 ribu) per malam untuk satu orang. Di Tokyo, terdapat sejumlah hotel kapsul yang dikenal nyaman seperti The Millenium Shibuya dan First Cabin.
-
Transportasi
Budget transportasi untuk liburan sekitaran Tokyo dan Osaka-Kyoto bisa mulai dari 1.000 Yen (setara Rp111 ribu). Anggaran tersebut merupakan estimasi kunjungan ke 3-4 destinasi wisata dan kombinasi dari biaya bus, metro, serta subway.
Wisatawan disarankan untuk menggunakan tiket pass sesuai kebutuhan tujuan—yakni tiket yang bisa digunakan berkali-kali dalam satu harga. Misal, untuk Tokyo Metro Pass, harganya mulai dari 600 Yen. Sementara Tokyo Metro dan Toei Subway Pass bisa dibeli seharga 900 Yen.
Jika hendak mengunjungi kota lain di luar Tokyo dan menggunakan Shinkansen, belilah tiket Japan Rail Pass (JR Pass) agar bisa lebih hemat lagi. Opsi JR Pass ada yang berlaku seminggu (29.650 Yen), 14 hari (47.250 Yen), dan 21 hari (60.450 Yen).
-
Konsumsi
Biaya makan street food di Jepang berkisar Rp70 ribu – Rp100 ribu untuk setiap paket menu sekali makan. Dengan anggaran tersebut, kamu mendapat fastfood, ramen, curry rice atau beef bowl.
Adapun untuk budget makan bento box bisa didapatkan dengan harga sekitar Rp50 ribu – Rp100 ribu dari conbini (minimarket). Di 7-11, Lawson atau Family Mart, kamu bisa membeli onigiri, sandwich, bento, ramen, omurice mulai dari 230 - 700 Yen.
Sementara jika kamu ingin mencoba menu ramen dan udon, bisa didapat dengan mengunjungi restoran dan merogoh kocek mulai dari Rp150 ribuan (1.000 – 1.500 Yen).
-
Internet
Jepang umumnya menyediakan free wi-fi di conbini, penginapan atau cafe. Namun jika kamu sedang tak berada di tempat-tempat itu, kamu tentu perlu akses internet untuk memudahkan perjalananmu.
Tarif penyewaan router untuk internet berkisar Rp75 ribu per hari dengan penggunaan data unlimited. Jadi jika kamu mengunjungi Jepang selama seminggu, maka perkiraan anggarannya akan mencapai Rp75 ribu x 7 = Rp525 ribu.
Dengan budget tersebut, router bisa digunakan untuk beberapa gadget sekaligus—untuk tiga orang misalnya. Menyewa router akan memudahkanmu mengakses internet dan berkomunikasi. Bahkan jika kamu sedang berada di tengah hutan maupun di atas gunung sekalipun (dan perlu Google Maps untuk peta online agar tak tersesat).
-
Biaya Oleh-Oleh dan Dana Darurat
Siapkan dana sebesar minimal Rp1 juta untuk membeli oleh-oleh dan dana darurat. Dana darurat diperlukan jika terjadi hal-hal yang tak diinginkan atau sesuatu yang tak terduga (untuk beli obat, payung, makanan tambahan dsb).
Harga suvenir kecil, seperti gantungan kunci, berada di kisaran Rp50 ribu. Kamu juga bisa membeli snack khas Jepang seperti cokelat atau Kit Kat yang beraneka rasa.
-
Asuransi Perjalanan
Tentunya tak seorang pun menginginkan kejadian buruk menimpanya saat liburan. Namun, untuk berjaga-jaga dan atau memenuhi persyaratan perjalanan, lengkapi dirimu dengan asuransi perjalanan saat pergi ke Jepang.
Dengan begitu, liburan pun akan berjalan lebih aman, nyaman dan menyenangkan. Terutamanya di saat kondisi dunia masih belum pulih seutuhnya dari Covid-19.
Sesuaikan budget dan kebutuhan dengan opsi asuransi perjalanan yang melindungi dirimu dengan baik, seperti asuransi perjalanan yang kini telah dihadirkan oleh Cermati.
-
Jumlah Tabungan Minimal yang Diwajibkan
Sementara itu, pihak Kedutaan Jepang tak menyebutkan mengenai berapa minimal rincian tabungan yang harus dimiliki seorang wisatawan mancanegara untuk berlibur ke sana.
Meski begitu, berbagai sumber mengungkapkan, turis asing setidaknya wajib menyediakan budget minimal Rp1,4 juta per hari. Nominal tersebut diperlukan untuk memenuhi kebutuhan rata-rata selama satu hari saat traveling di Jepang.
Jadi, jika misalkan liburanmu berlangsung selama seminggu, idealnya siapkan anggaran minimal Rp9,8 – 14 juta di tabungan untuk biaya hidup. Semakin besar cash yang dimiliki, tentunya akan semakin baik dan tertunjang pula momen liburanmu di Jepang. Dengan begitu, logistik perjalananmu pun bisa lebih terjamin dan aman.
-
Total Budget Travel ke Jepang
Total keseluruhannya, kamu akan memerlukan budget hemat mulai dari Rp23 juta untuk berangkat melancong ke Negeri Sakura.
Untuk mempersiapkan budget yang cukup besar ini, ada baiknya kamu mulai melakukan investasi. Lakukan investasi di wadah yang minim risiko, seperti reksadana. Tentukan deadline pengumpulan dana sehingga ada motivasi untuk melakukan investasi. Misalnya, jika target kamu adalah berangkat ke Jepang di akhir tahun 2023, lakukankan investasi mulai sekarang dengan menabung setidaknya Rp2 juta per bulan.
Baca juga: Travelling Yuk! Simak Daftar Negara dan Ketentuannya untuk Berwisata Tahun 2022
Waktu yang Tepat untuk Berkunjung
Waktu yang tepat untuk bertandang ke Negeri Sakura ialah di Musim Semi (Maret, Mei) atau Musim Gugur (September, November). Namun, wisatawan asing juga bisa pelesiran ke Jepang saat Juli dan Agustus di Musim Panas. Biasanya, ada banyak festival budaya dan tradisional yang kerap diselenggarakan di momen tersebut.
Jika hendak bertandang di Musim Dingin, Niseko, Hokaido merupakan rekomendasi tertinggi. Ini dikarenakan, kawasan itu tampak sangat indah bak negeri dongeng dengan hujan saljunya di musim dingin.
Musim ramai dan padat pelancong terjadi di bulan April, sementara Oktober biasanya lebih sepi. Namun setelahnya, harga tiket pesawat akan lebih mahal di akhir tahun.
Jangan Lewatkan Napak Tilas Anime di Jepang
Untuk yang mau napak tilas anime Jujutsu Kaisen, bisa juga mendatangi Roppongi Hills dengan latar belakang Tokyo Tower, Takeshita Street, Sensoji Temple, Kikusuian, hingga JR Harajuku Station.
Umumnya, para penyuka anime 90-an kerap mendatangi Museum Fujiko F. Fujio (Doraemon) di Tokyo. Sementara itu, warung Ichiraku Ramen yang disebut dalam Naruto berada di kota Fukuoka tak pernah sepi dari kehadiran para pengunjung.
Adapun para fans fanatik si Topi Jerami kerap menyambangi Tokyo One Piece Tower di Tokyo Tower. Jangan lupa mampir ke Pokemon Cafe di Tokyo untuk kamu pecinta Pikachu. Atau bisa juga mampir ke Museum Gosho Aoyama di kawasan Tottori bagi penggemar Sinichi Kudo (Detective Conan).
Maksimalkan Spot Wisata Gratis
Saat di Tokyo, kamu bisa menyambangi sejumlah destinasi wisata tanpa dipungut biaya alias gratis. Dengan begitu, liburanmu pun bisa jadi lebih hemat dan ekonomis.
Salah satu spot wisata tersebut di antaranya seperti Tokyo Sky Tree Tower, Crossroad Shibuya, Patung Hachiko, Sumida River, Arashiyama, Akihabara, Fushimi Inari dan juga Namba Shrine.
Beberapa destinasi lainnya yang tak memerlukan tiket masuk ialah Meiji, Kuil kucing Gotokuji yang memiliki seribu patung maneki-neko, Taman Yoyogi, Ueno, Inokashira, dan Miyashita Shibuya.
Baca juga: 7 Asuransi Perjalanan Terbaik, Bebas Travelling Tanpa Beban Pikiran!
Liburan ke Jepang Tanpa Pemborosan
Untuk menghindari pemborosan, kamu juga bisa menyambangi sejumlah distrik Tokyo yang khas, seperti Shibuya dan Harajuku yang fashionable atau Roppongi dan Ginza yang terkenal high-class. Bagi penyuka anime, manga dan games bisa mendatangi Akihabara. Belanja bisa dilakukan di Shinjuku atau Ikebukuro.
Ingin melihat view Tokyo dari ketinggian? Bisa kunjungi bangunan Tokyo Metropolitan Government tanpa dipungut biaya. Selain itu, nikmai karya seni yang terpajang di ruang publik seperti jam besar Ghibli di Shiodome atau Maman di Roppongi. Hiking dapat dilakukan di area Tokyo, yaitu Gunung Takao.
Demikianlah ulasan mengenai budget travel ke Jepang dan beberapa informasi yang terkait di dalamnya. Jika hendak berlibur ke sana, pastikan persiapkan segala sesuatunya dengan sematang mungkin agar tetap aman dan hemat, ya!