Cara Beli Saham IPO Lewat e-IPO, Tinggal Klik Langsung Investasi
Tahun 2021 tinggal menghitung hari. Bagaimana dengan resolusi investasimu? Apakah sudah teralisasi atau malah tertunda?
Sebetulnya tidak ada kata terlambat untuk memulai investasi. Tetapi sebaiknya memang dilakukan sejak dini agar hasilnya maksimal.
Salah satu investasi yang bisa kamu lirik tahun depan adalah saham. Investasi yang dikenal memiliki tingkat risiko tinggi, namun keuntungannya besar.
Kalau masih bingung, coba berburu saham perusahaan yang bakal go public di tahun 2021. Tahun Kerbau Logam.
Membeli saham perusahaan yang akan menawarkan saham perdana atau initial public offering (IPO) saat ini kian mudah. Bisa dilakukan secara elektronik lewat e-IPO.
Kali ini Cermati.com akan membahas saham-saham perusahaan yang akan IPO, termasuk cara membelinya melalui kanal e-IPO.
Baca Juga: Mau Investasi Cuan di 2021? Buruan Serok Saham Pilihan Ini
Pengertian IPO
IPO adalah penawaran umum saham perdana
IPO adalah istilah yang digunakan di pasar modal. Merupakan penawaran umum saham perdana, di mana IPO adalah proses sebuah perusahaan untuk pertama kalinya menjual saham mereka ke publik (go public).
Status perusahaan berubah dari perusahaan tertutup menjadi perusahaan terbuka lewat IPO. Dan perusahaan harus mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Jadi, masyarakat termasuk kamu dapat membeli saham-saham perusahaan tercatat atau emiten yang ada di BEI. Dengan membeli saham sebuah perusahaan, berarti kamu menjadi investor atau pemilik perusahaan tersebut.
Investor berhak mengikuti Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) yang digelar secara berkala dan mendapatkan dividen atau pembagian keuntungan perusahaan.
Keuntungan perusahaan IPO:
- Memperoleh sumber pendanaan baru dari penjualan saham
- Tambahan kepercayaan untuk akses pinjaman
- Menumbuhkan profesionalisme
- Meningkatkan imej perusahaan
- Likuiditas dan kemungkinan divestasi bagi pemegang saham pendiri yang menguntungkan
- Melakukan merger atau akuisisi perusahaan lain dengan pembiayaan melalui penerbitan saham baru
- Menumbuhkan loyalitas karyawan perusahaan
- Meningkatkan nilai perusahaan.
Kerugian perusahaan IPO:
- Berbagi kepemilikan dengan publik atau masyarakat
- Kewajiban mematuhi peraturan pasar modal, seperti menyampaikan laporan keuangan berkala dan laporan tahunan.
Perusahaan yang Bakal IPO 2021
Ada 17 perusahaan bakal IPO di 2021
Tahun 2021, ekonomi Indonesia diprediksi akan pulih. Saat ekonomi membaik, perusahaan lebih optimistis untuk ekspansi. Melebarkan sayapnya, termasuk melantai di bursa saham.
Mengutip Kontan, ada 17 perusahaan yang berencana go public di tahun 2021. Sayangnya pihak BEI masih merahasiakan identitas perusahaan tersebut.
Namun kasak kusuk beberapa perusahaan yang berencana menggelar IPO tahun depan, antara lain:
- PT Sanghiang Perkasa
Anak usaha PT Kalbe Farma Tbk (KLBF). Bergerak dibidang usaha makanan dan minuman kesehatan. Perusahaan ini dikenal dengan nama Kalbe Nutritionals.
- Tokopedia
Tokopedia dikabarkan sedang mempersiapkan rencana besar IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan bursa saham Amerika Serikat (AS). Startup unicorn ini mengincar dana USD 1 miliar atau Rp 14 triliun.
- PT Bank FAMA International Tbk
Bank FAMA akan IPO pada awal Januari mendatang. Calon emiten berkode FAMA ini melepas saham 1,31 miliar lembar saham. Harga yang ditawarkan di masa book building Rp 298-328 per lembar.
Baca Juga: Cara Buka Rekening Saham Online: BNI Sekuritas, Mandiri Sekuritas, Panin Sekuritas, dan IPOTGO
Cara Membeli Saham IPO Melalui e-IPO
e-IPO adalah sistem penawaran umum berbasis web yang bisa diakses di mana saja dan kapan saja. Dengan e-IPO, calon investor dapat melihat informasi perusahaan-perusahaan yang sedang IPO dan membeli saham IPO dengan mudah.
Informasi tersebut mulai dari tahap publikasi atau pra efektif, penawaran awal atau book building, penawaran umum atau offering, penjatahan, sampai penawaran umum selesai.
Jika ingin investasi saham, kamu harus tahu dulu apa itu RDN, SID, dan SRE.
- SID (Single Investor Identification) adalah nomor tunggal identitas investor pasar modal Indonesia yang diterbitkan oleh KSEI
- RDN (Rekening Dana Nasabah) adalah rekening dana pada bank administrasi atas nama nasabah (terpisah dari rekening dana milik sekuritas) yang digunakan untuk keperluan penyelesaian transaksi saham
- SRE (Sub Rekening Efek) adalah rekening efek yang digunakan untuk menyimpan portofolio saham atas nama nasabah yang dicatatkan pada KSEI.
Cara membeli saham IPO lewat e-IPO ada 5 tahapan:
1. Registrasi
- Buka halaman e-ipo.co.id
- Klik Registrasi atau Daftar di pojok kanan atas
- Masukkan alamat email
- Pilih Investor Type, apakah Individual atau Institusi
- Klik Send
- Isi data investor dengan benar
- Lalu proses autentikasi melalui email yang didaftarkan
- Klik link autentikasi di email, kemudian masukkan kode OTP
- Klik Send
- Buat dan verifikasi password
- Klik
2. Verifikasi oleh sekuritas atau broker
- Selanjutnya klik +Broker
- Pilih broker atau sekuritas yang dituju
- Pilih registrasi SID atau SRE bagi yang sudah punya, atau pilih baru bagi yang belum punya. Buat yang belum memiliki SID/SRE, dapat membuatnya rekening di luar sistem e-IPO oleh broker yang dituju
- Jika sudah diverifikasi broker, maka investor dapat login dan menyampaikan minat atau memesan saham IPO di sistem e-IPO.
3. Submit minat atau pesanan
- Login atau masuk ke akun e-IPO
- Di halaman awal, akan tampil informasi perusahaan yang sedang IPO
- Pilih saham IPO yang mau dibeli, klik More Info
- Klik Place Order
- Isi formulir pemesanan
- Klik Send, lalu masukkan kode OTP
4. Sediakan dana di Rekening Dana Nasabah (RDN)
- Pihak perusahaan yang IPO akan mendapat pemberitahuan email bila ada pesanan yang masuk dari investor
- Kemudian dilakukan verifikasi
- Bila disetujui, pesanan atau pembelian saham IPO investor dapat langsung di approve
- Minat investor di masa book building wajib dikonfirmasi oleh investor di masa Konfirmasi ini berbentuk bahwa investor sudah membaca prospektus perusahaan
- Untuk membaca prospektus, klik View berlambang mata dari menu Active Orders
- Klik I have already read the prospectus
- Di masa book building, investor harus menyediakan dana di RDN sebelum masa offering
5. Terima saham IPO
- Investor dapat melihat hasil penjatahan atas pembelian saham IPO di menu History
- Bila investor mendapatkan penjatahan sesuai pesanan, maka status akan bertuliskan Alloted. Bila statusnya Alloted w/ Scale Back = mendapatkan penjatahan disesuaikan, Not Alloted = Tidak mendapatkan penjatahan, Not Carried Over = Pesanan tidak diteruskan untuk proses penjatahan.
Siapkan Dana, Wujudkan Resolusi Investasi demi Masa Depan
Kalau kamu sudah punya bujet investasi yang belum direalisasikan, sekarang waktu yang tepat. Jika belum ada anggarannya, cek kembali daftar pengeluaranmu.
Pangkas keperluan yang tidak penting, dan alihkan untuk investasi. Jangan lagi menunda investasi, agar masa depanmu lebih pasti.
Baca Juga: Mau Kaya Raya dari Investasi Saham? Ikuti Tips Keren dari Lo Kheng Hong