Cara Cerdas Habiskan Gaji Rp 5 Juta Sebulan
Punya gaji Rp 5 juta sepertinya kecil saat ini. Sebab harga-harga, seperti kebutuhan pokok semakin mahal. Ditambah lagi biaya lain, semisal biaya pendidikan anak.
Kalau tidak pintar-pintar mengatur keuangan, sebetulnya gaji berapapun bakal habis tanpa jejak. Alokasinya pun tidak jelas. Untuk kebutuhan tidak terpenuhi, sedangkan untuk keinginan justru dibela-belain.
Sebaliknya, bila kamu cerdas dalam mengelola keuangan, gaji Rp 5 juta sangat bisa dibagi-bagi untuk memenuhi semua kebutuhan. Bukan hanya pangan, tetapi juga tetap dapat menabung, maupun investasi.
Bagaimana cara mempraktikkannya? Simak tips mengatur keuangan untuk kamu yang bergaji Rp 5 juta berikut ini.
Baca Juga: 7 Cara Mengatur Keuangan yang Tidak Diketahui Banyak Orang
1. Habiskan saja gajimu
Pernah mendengar pernyataan ‘habiskan saja gajimu?’ Kalimat ini maksudnya adalah jangan sisakan gajimu sedikitpun. Saldo tersisa harus nol.
Kok malah seperti itu mengajarkannya? Ya memang demikian. Tetapi habiskan di sini adalah tidak untuk foya-foya.
Kamu dapat membuat anggaran bulanan, lalu mengalokasikan gajimu untuk pos-pos pengeluaran yang penting dalam kurun waktu sebulan.
Dalam hal ini, kamu bisa menggunakan prinsip mengatur keuangan 10-20-30-40. Sebesar 40% dari gaji untuk kebutuhan atau biaya hidup sehari-hari, seperti makan, biaya transportasi, membayar sewa rumah, tagihan listrik dan air, dan sesekali untuk hiburan.
Sisihkan 30% dari gaji untuk membayar cicilan utang. Contohnya tagihan kartu kredit, cicilan rumah (KPR), cicilan kredit kendaraan.
Sementara untuk tabungan, dana darurat, atau investasi, alokasikan 20%. Sedangkan sisanya 10%, dapat kamu gunakan untuk beramal. Cara mengatur keuangan yang sempurna bukan? Dunia akhirat terpenuhi.
2. Jangan andalkan satu sumber penghasilan
Bila pengeluaran sudah berusaha kamu hemat, dan ternyata gaji Rp 5 juta tidak juga cukup, putar otak. Berarti kamu harus meningkatkan penghasilan.
Kamu bisa jualan online, menjadi freelancer, guru les privat, ojek daring, reseller baju, dan pekerjaan lainnya yang menghasilan pundi-pundi uang.
Selain ‘menjual skill,’ cara lain mencari penghasilan tambahan adalah mengubah hobi jadi duit. Misalnya suka fotografer, buka jasa fotografi untuk pesta pernikahan, ulang tahun, atau acara lain.
Gak perlu modal gede. Asal tekun dan gencar promosi, pasti menjanjikan. Dari situ, uang akan mengalir dan bisa untuk menutup biaya hidup, serta disisihkan untuk tabungan sebagai bekal hari tua nanti.
Baca Juga: Asyik, Beli Mobil Baru Bisa Kena Pajak dan DP 0 Persen! Ini Tipe Mobilnya
3. Konsisten menabung dan investasi
Jangan melihat sekarang saja, tetapi juga masa depan. Mengatur keuangan bukan untuk hari ini saja, namun untuk jangka panjang.
Bila kamu sudah mengalokasikan 20% dari gaji setiap bulan untuk tabungan dan investasi, konsisten pada besaran itu. Jangan kurangi, kalau perlu ditambah dari hasil melakukan pekerjaan sampingan.
Untuk tabungan, sisihkan 10% dan investasi 10%. Tabungan ini untuk dana darurat yang sifatnya mendesak. Dengan begitu, jika ada kebutuhan urgent, kamu dapat memanfaatkan dana darurat tanpa perlu berutang.
Pun dengan investasi. Ini untuk keberlangsungan keuanganmu di masa depan. Untuk hari tuamu agar tidak melarat. Jadi, konsisten menabung dan investasi.
4. Kontrol biaya yang tidak perlu
Sadar atau tidak, uang yang kamu habiskan selama ini tidak semuanya untuk membiayai hal-hal penting. Kamu malah sering membelanjakan uang untuk hal-hal yang kurang penting, seperti salonan, belanja pakaian, menonton bioskop, dan untuk membayar biaya berlangganan aplikasi.
Pantas saja jika kondisi keuanganmu tidak terkendali. Sebelum terlambat, lebih baik kontrol biaya yang tidak perlu dari sekarang. Utamakan yang sifatnya penting, tidak bisa ditunda lagi, seperti membayar sewa rumah, tagihan listrik dan air, mencicil utang atau pinjaman, membayar uang sekolah anak, tabungan, dana darurat, dan investasi.
Keinginan dapat dibeli ketika kamu mendapatkan uang lebih atau hasil dari penghematan. Namun pada dasarnya, jika keinginan itu tidak terlalu penting, lebih baik tidak usah dibeli karena hanya menghambur-hamburkan uang.
Baca Juga: Gen X dan Z Baca Ini Biar Bisa Beli Rumah Meski Gaji Masih Rp5 Jutaan
5. Miliki asuransi kesehatan
Sakit tidak dapat diprediksi kapan datangnya. Siapapun bisa terserang penyakit. Sedia payung sebelum hujan.
Kamu perlu mempersiapkan diri agar menghindari risiko biaya kesehatan selangit untuk pengobatan maupun perawatan di rumah sakit.
Lindungi diri dan keluargamu dari risiko tersebut dengan asuransi kesehatan. Kamu bisa mengalokasikan uang untuk membayar iuran BPJS Kesehatan ataupun premi asuransi kesehatan swasta.
Dengan cara ini, biaya pengobatanmu dan keluarga bakal ditanggung BPJS atau perusahaan asuransi. Jadi, lebih baik menyisihkan uang di awal sebelum kamu tertimpa sakit yang dapat menggerogoti tabungan dan harta bendamu.
6. Hindari utang konsumtif
Berutang sebenarnya boleh, dengan catatan hindari utang konsumtif. Maksudnya adalah segala utang yang timbul untuk memenuhi gaya hidup, hasrat, dan nafsu belanja. Utang ini jelas akan menyulitkanmu mengatur keuangan dengan gaji Rp 5 juta sebulan.
Lain halnya kalau berutang untuk beli rumah baru. Kamu dapat menyewakan rumah ini untuk mendapatkan pemasukan. Dan pemasukan ini bisa dipakai untuk membayar sebagian cicilan rumah.
Tentunya, perhatikan tingkat suku bunganya. Jangan sampai mencekik kalau kamu ingin pembayarannya lancar sampai utang lunas nanti.
Tentukan Prioritas Keuanganmu dengan Baik
Kunci dari mengatur keuangan untukmu yang bergaji Rp 5 juta adalah menentukan prioritas keuangan dengan baik. Jangan sampai daftar anggaranmu lebih banyak untuk memenuhi keinginan daripada kebutuhan.
Baca Juga: Saatnya Beli SR014, Investasi Mulai Rp1 Juta Dapat Untung 5,47%