Cara Memakai Kartu Kredit di Luar Negeri dan Biayanya
Bepergian keluar negeri tentu suatu hal yang sangat menyenangkan. Kini, kartu kredit menjadi sahabat yang sangat berguna dalam menemani perjalanan bahkan hingga ke luar negeri. Kartu kredit tidak hanya bermanfaat dalam bertransaksi, tetapi juga praktis digunakan dalam berbagai kegiatan serta berguna dalam memenuhi kebutuhan. Dengan menggunakan kartu kredit terutama kartu kredit travel, kamu tidak perlu menukarkan uang dengan mata uang negara tujuan.
Membawa uang tunai dalam jumlah banyak memiliki potensi korban kejahatan, seperti menjadi target tindakan kriminal perampokan atau perampasan. Selain itu, adanya aturan bea cukai yang mewajibkan lapor jika membawa uang tunai dalam jumlah besar juga cukup merepotkan. Kartu kredit akan menjadi alat transaksi yang sangat efisien karena seolah-olah menjadi mata uang yang berlaku universal untuk melakukan kegiatan transaksi di manapun dan kapanpun.
Penggunaan Kartu Kredit di Luar Negeri
Penggunaan Kartu Kredit di Luar Negeri
Jika ingin menggunakan kartu kredit di luar negeri, perlu diketahui bahwa bank penerbit kartu memiliki kebijakan yang berbeda. Biasanya, setiap transaksi belanja menggunakan kartu kredit di luar negeri akan dikenakan biaya administrasi tambahan oleh penerbit kartu.
Hal ini sering tidak dimengerti pemilik kartu, mengingat biaya transaksi tambahan itu dalam kartu kredit masuk kategori biaya tersembunyi yang mungkin saja diabaikan ketika memilih kartu kredit. Tanpa sadar, saat sedang belanja di luar negeri, biaya ini bisa saja menumpuk. Untuk menghindari kebingungan saat menerima tagihan, biaya tambahan ini perlu dipahami.
Pentingnya Memahami Biaya Transaksi Luar Negeri
Biaya Transaksi Kartu Kredit
Pada umumnya, biaya transaksi di luar negeri tergantung kebijakan bank penerbit kartu kredit. Ada beberapa bank penerbit kartu kredit yang membebankan biaya untuk setiap transaksi yang dilakukan di luar negeri. Biaya tersebut meliputi biaya selisih kurs, biaya tarik tunai sebesar 2-4%, dan biaya penggunaan ATM. Ada juga bank yang membuat kebijakan biaya sebesar 1-3% dari total pembelian kamu.
Hitungan biaya transaksi luar negeri merupakan kombinasi dari biaya jaringan (Mastercard atau Visa) dan biaya bank. Mastercard atau Visa adalah perusahaan yang berkerja sama dengan bank di seluruh dunia untuk memproses transaksi dengan penjual internasional. Namun, nominal biaya mastercard atau visa bervariasi untuk setiap penerbit kartu kredit atau bank.
Untuk memahaminya, perhatikan contoh berikut ini.
Kartu kredit kamu memiliki biaya transaksi luar negeri sebesar 3%. Saat di luar negeri, kamu belanja sebesar USD 500. Maka, total biaya tambahannya adalah USD 15 untuk pembelian tersebut. Jika diubah menjadi Rupiah, USD 15 setara dengan kurang lebih Rp200.000.
Jika jumlah pembelajaan makin besar, makin besar pula biaya tambahan yang ditagihkan. Oleh karena itu, pengguna kartu kredit perlu cermat dalam menggunakan kartu kredit di luar negeri.
Tips Melakukan Transaksi Luar Negeri
Jika kamu sering bepergian keluar negeri, kuncinya adalah mengetahui ketentuan biaya transaksi luar negeri saat awal mengambil produk kartu kredit. Cari dan pilih kartu kredit yang tidak memiliki atau rendah biaya transaksi luar negeri. Dengan begitu, kamu bisa mengetahui biaya transaksi sekaligus mendapatkan biaya sekecil-kecilnya. Perjalanan kamu dijamin menjadi lebih nyaman, tidak lagi harus terlalu memikirkan biaya transaksi.
Adapun tips yang dapat kamu lakukan ketika melakukan transaksi luar negeri sebagai berikut.
-
Laporkan Rencana Perjalanan ke Penerbit Kartu Kredit
Hal yang penting kamu lakukan adalah memberi tahu waktu dan tujuan perjalanan kepada penerbit kartu kredit. Tujuannya adalah agar penerbit dapat menjalankan pembukaan velocity. Proses ini perlu dilakukan untuk meminimalisir risiko penolakan saat menggesek di mesin EDC di luar negeri.
-
Konsultasikan dengan Pihak Bank
Sebelum merencanakan untuk pergi keluar negeri, ada baiknya untuk berkonsultasi dengan pihak bank penerbit. Tanyakan hal-hal yang berkaitan dengan nilai kurs dan biaya transaksi yang diterapkan. Umumnya, pihak bank menerapkan sejumlah program atau promo yang membuat biaya transaksi jadi nol persen.
Kamu bisa mencoba untuk mengajukan kenaikan limit untuk sementara. Ketika disetujui, ini bisa membuatmu lebih leluasa saat bertransaksi. Tentunya, hal ini akan lebih menguntungkan dan memberikan kenyamanan lebih saat bertransaksi.
-
Pahami Biaya Transaksinya
Ketika bertransaksi dengan kartu kredit, umumnya biaya transaksi valas (mata uang asing) berkisar antara 1-3 persen dari nominal transaksi. Biaya tersebut biasanya diatur sesuai kebijakan masing-masing bank penerbit kartu kredit.
Seperti Bank Mandiri, biaya yang dikenakan adalah 1 persen per transaksi valas. Selain itu, nilai kurs biasanya juga lebih mahal. Dimana perbedaanya pun cukup signifikan antara Rp500 hingga Rp1000.
Contohnya saja, kurs mata uang Rupiah terhadap USD normalnya hanya Rp14.800. Namun, dari pihak bank dikenakan Rp15.300. Artinya, kamu harus membayar dengan angka yang lebih mahal.
Untuk itu pastikan bahwa kamu sudah tahu berapa biaya transaksi valas agar tidak shock ketika tagihan kartu kredit keluar.
-
Simpan Nomor Unik Kartu Kredit dengan Baik
Nomor unik kartu kredit yang berjumlah 16 digit menjadi bagian terpenting yang wajib disimpan dengan baik. Banyaknya angka pada kartu tersebut tentunya sedikit sulit untuk dihafalkan. Maka, perlu disimpan di tempat yang khusus.
Sebaiknya, hindari menggunakan dompet untuk tempat penyimpanan. Salah satu sudut dalam koper atau kantong bisa jadi tempat penyimpanan yang baik.
Selain itu, mencatat nomor layanan pelanggan (call center) dari pihak bank penerbit kartu kredit juga harus dilakukan. Supaya ketika terjadi masalah misalnya kartu kredit hilang, bisa segera melapor dan meminta bantuan.
-
Periksa Limit Pinjaman
Saat pergi ke bank, jangan lupa cek limit pinjaman kartu kredit. Pasalnya ketika pergi keluar negeri, tak sedikit yang seringkali bermasalah ketika menggunakan kartu kreditnya untuk bertransaksi.
Misalnya, kartu kredit tersebut ternyata kelebihan limit sehingga tak dapat digunakan. Tentunya, hal ini bisa membuat reputasi pemegang kartu menjadi buruk di depan banyak orang.
Untuk itulah, pentingnya untuk mengecek batasan limit pinjaman kartu kredit agar tidak terjadi hal-hal yang tak diinginkan selama perjalanan keluar negeri. Selain pergi ke kantor cabang secara langsung, cek limit juga bisa dengan menghubungi call center bank penerbit.
-
Cek Masa Berlakunya
Hal ini mungkin terlihat sepele, tetapi jangan pastikan bahwa kamu sudah mengecek masa berlaku dari kartu kredit sebelum berangkat keluar negeri. Tentunya, tidak lucu jika kartu kredit tak bisa digunakan hanya karena sudah tidak berlaku.
Masa berlaku dari kartu kredit biasanya tertera pada kartu di bagian depannya. Segera hubungi pihak bank terkait sebelum masa berlakunya habis dan minta penggantian kartu.
-
Selalu Perhatikan Kartu Kredit Ketika Digesek Melalui Mesin EDC
Ketika kartu kredit akan digesek di mesin EDC, sebaiknya selalu diperhatikan. Jika kasir melakukan penggesekan kartu kredit hingga dua kali tanpa konfirmasi, segera tanyakan apa sebabnya.
Sebab, hal ini kemungkinan bisa menjadi indikasi akan adanya penipuan. Jangan lengah dan selalu waspada ketika ada hal-hal yang dirasa tidak wajar atas aktivitas penggesekan kartu kredit.
Apalagi, transaksi tersebut terjadi saat keluar negeri. Sehingga potensi penipuan bisa sangat mungkin terjadi akibat merchant nakal.
-
Gunakan Mesin ATM di Lokasi yang Aman
Ketika butuh uang tunai selama travelling, kartu kredit juga bisa digunakan, lho. Kamu bisa tarik tunai dengan mesin ATM yang berlogo sama seperti kartu kredit yang digunakan.
Namun, jangan tarik tunai di sembarang mesin ATM. Sebaiknya pilih mesin ATM yang berada di lokasi yang aman, seperti di stasiun, pusat perbelanjaan maupun di tempat yang ramai.
Jangan gunakan mesin ATM yang berada di tempat sepi dan tidak jelas karena tempat-tempat tersebut bisa saja rawan kejahatan.
-
Simpan Struk Bukti Transaksi
Tak sedikit yang langsung membuang struk bukti transaksi karena menganggapnya remeh dan bukan hal penting. Padahal, struk bukti transaksi tersebut merupakan pegangan penting ketika terjadi masalah yang tak diinginkan nantinya.
Terutama soal tagihan bulanan yang muncul akibat transaksi selama travelling keluar negeri. Dengan struk transaksi yang ada, kamu bisa menjadikannya sebagai bukti ketika merasa dirugikan. Contohnya jika ada ketidaksesuaian tagihan dengan transaksi yang dilakukan.
-
Pastikan Kerahasiaan PIN
Selalu jaga agar kerahasiaan PIN dari kartu kredit terjaga dengan baik. Jangan pernah sekalipun dengan alasan apapun memberikan PIN tersebut kepada siapapun. Sebab, hal ini akan berpeluang terjadinya penyalahgunaan kartu kredit yang akhirnya bisa membawa kamu dalam masalah nantinya.
-
Bawa Kartu dan Dana Cadangan
Membawa kartu cadangan juga dapat dilakukan sebagai tindakan preventif bila terjadi sesuatu dengan kartu utama kamu, seperti terblokir atau pencurian. Tak ada salahnya juga untuk membawa uang tunai dalam jumlah secukupnya sebagai antisipasi transaksi yang tidak bisa menggunakan kartu kredit.
Modus Penipuan Penggunaan Kartu Kredit di Luar Negeri
Selain memahami cara aman dalam bertransaksi kartu kredit di luar negeri, hal lain yang perlu dipahami adalah risiko penipuan transaksi kartu kredit yang bisa saja kamu alami ketika melakukan perjalanan keluar negeri. Berikut adalah beberapa contoh modus penipuan kartu kredit di luar negeri yang bisa membuat kamu lebih waspada sebelum melakukan transaksi kartu kredit di luar negeri:
Modus Penipuan | Deskripsi |
Skimming |
Di beberapa tempat, terutama di mesin EDC atau ATM yang kurang diawasi, penipu dapat menempatkan perangkat tambahan untuk mencuri data kartu (skimmer). Hindari penggunaan mesin yang terlihat mencurigakan, dan pastikan transaksi dilakukan di tempat-tempat tepercaya dengan staf yang dapat dipercaya. |
Carding |
Penipu menggunakan informasi kartu kredit yang dicuri untuk melakukan pembelian online. Aktifkan fitur keamanan tambahan seperti kode OTP dan notifikasi transaksi agar bisa segera mendeteksi dan memblokir aktivitas yang tidak sah. |
Penipuan oleh "Petugas" Palsu |
Di destinasi tertentu, penipu menyamar sebagai aparat penegak hukum untuk memeras wisatawan dengan dalih pemeriksaan. Selalu minta identitas resmi dan konfirmasi dengan kantor polisi setempat jika ragu. |
Tagihan Palsu atau Biaya Tambahan |
Di restoran atau toko, ada modus di mana harga dinaikkan atau biaya tambahan ditambahkan tanpa sepengetahuan konsumen. Pastikan kamu memeriksa tagihan dengan cermat dan gunakan mata uang lokal untuk meminimalkan risiko manipulasi nilai tukar. |
Tetap Cermat Ketika Bertransaksi di Luar Negeri
Menggunakan kartu kredit memang menggiurkan, apalagi ketika sedang berada di luar negeri. Selain memudahkan pengguna kartu kredit, banyak promo dan diskon yang bisa didapatkan ketika menggunakan kartu kredit berlogo Mastercard atau Visa dalam bertransaksi.
Karena itu, pengguna kartu kredit juga tetap harus cermat selayaknya penggunaan di dalam negeri. Bahkan, pengguna kartu kredit harus lebih pintar menggunakannya di luar negeri.
Agar penggunaan kartu kredit menjadi lebih optimal, berbagai hal perlu kamu perhatikan dan pahami agar tidak kaget ketika melihat tagihan di akhir bulan. Dengan begitu, transaksi menjadi nyaman dan pembayaran pun menjadi lancar.