Cara Mencegah Kartu Kredit dan Debit Dibajak Orang

Apakah kamu punya kartu kredit? kamu juga pastinya punya kartu debit atau kartu ATM? Jika iya, maka kamu harus berhati-hati dalam penggunaan kedua kartu tersebut. Sebab, zaman sekarang ini marak kejahatan siber (cyber crime) apabila kamu tidak berhati-hati dan waspada, kamu bisa menjadi korban. 

Kita tahu bahwa kartu kredit dan kartu debit sudah menjadi alat transaksi yang banyak digunakan sehari-hari. Malahan kadang lebih sering kamu gunakan ketimbang uang tunai karena lebih praktis. Sayangnya, di balik semua kemudahan yang ditawarkan dalam penggunaan kartu kredit dan debit ini ternyata pengguna transaksi non-tunai / cashless rentan diincar oleh penjahat siber. 

Tentunya, yang diincar adalah data-data atau informasi pribadi yang tersimpan di dalam kartu-kartu tersebut. Apabila data pribadi perbankan kamu di curi penipu atau peretas, mereka bisa menggunakan data tersebut untuk menguras uangmu. 

Modus kejahatan siber seperti pencurian data-data pribadi beragam, ibaratnya mereka akan berpura-pura menggunakan data-data kamu untuk menyamar sebagai diri kamu lalu mengambilahli semua transaksi online, mulai dari perbankan dan lain sebagainya.

Intinya, mereka akan menguras harta / uang yang tersimpan di rekening atau membeli sesuatu yang sangat mahal dengan kartu kredit dan membuat kamu melunasinya. Kejahatan siber yang berkaitan dengan kartu kredit dan kartu debit dikenal masyarakat sebagai pembajakan kartu.

Ada beberapa teknik dan istilah untuk kejahatan pembajakan data kartu ini, di antaranya phishing dan skimming, yang pada dasarnya sama-sama mencuri data kartu kredit atau debit.

Biar kamu tidak menjadi korban pembajakan kartu kredit ataupun debit, lebih baik kita simak modus penipuannya dan cara menghindarinya berikut ini. 

Pengertian Phishing dan Skimming

Phishing adalah pencurian data-data atau informasi pribadi yang sifatnya penting seperti nama, email, nomor rekening/kartu kredit, PIN kartu ATM, PIN kartu kredit, kode OTP, hingga kode CVV (3 digit nomor di belakang kartu kredit).

Skimming atau populer dengan card skimming adalah teknik penipuan online yang digunakan untuk membobol kartu ATM/kartu kredit dengan cara menempatkan alat tersembunyi pada mesin ATM atau mesin EDC guna merekam data-data pemilik kartu dari strip magnetik kartu ATM/kredit.

Kemudian, data yang telah dicuri atau dibajak tersebut akan dimanfaatkan oleh pembajaknya untuk menguras isi rekening bank kamu atau berbelanja dengan menggunakan data-data kamu. Atau hal ini sering disebut penipu akan mengambilahli semua aktivitas perbankan kamu dengan berpura-pura sebagai kamu.

Berikut Daftar Data-data yang Perlu Dijaga Kerahasiaannya agar Tidak Diretas Penipu 

  • Data pribadi (nama, alamat, email, nomor handphone, nama orang tua (ibu kandung), tanggal lahir dan lainnya)
  • Data identitas diri (KTP, SIM, KK, NPWP dan lain sebagainya)
  • Data bank atau mobile banking (nomor rekening, username, password, kode OTP (one-time password))
  • Data kartu debit (nomor kartu ATM dan PIN) dan data kartu kredit (nomor, pin, jenis kartu, nomor di belakang kartu kredit, dan sebagainya)
  • Data akun e-commerce, dompet digital dan paylater (username, password dan kode OTP)

Modus Penipuan Pembajakan Kartu Kredit dan kartu Debit

Sebelum mengetahui tips dan trik untuk mencegah kartu kredit atau kartu debit/ATM kamu dibajak orang lain, ada baiknya kamu terlebih dahulu menyimak apa saja cara yang sering digunakan oleh pembajak kartu untuk mencuri data kamu, yaitu:

1. Penipuan Melalui Internet (Online)

Dalam bertransaksi online, pemilik kartu tidak perlu menggunakan kartunya secara fisik (card not present atau CNP) dan juga tidak perlu membubuhkan tanda tangan. Jadi kamu perlu berhati-hati ketika bertransaksi online, misalnya aktivitas internet banking maupun belanja online di e-commerce.

Situs dengan keamanan tidak memadai akan dimanfaatkan oleh pembajak untuk mencuri data identitas kartu yang dimasukkan orang yang bertransaksi di Internet menggunakan fasilitas CNP tersebut. 

Pasalnya, dengan hanya bermodalkan data seperti nomor kartu, kode CVV dan bocornya kode OTP, penipu bisa melakukan transaksi menguras rekening kamu di internet dengan mudah. 

2. Penipuan Melalui Telepon atau Email

Cara ini sangat populer dan sering terjadi. Pembajak akan menghubungi kamu melalui telepon atau email dengan mengaku dari pihak bank penerbit kartu kredit atau kartu debit. 

Modusnya, penipu meminta kerjasama kamu untuk tujuan memperbarui data-data bank, sistem bank lagi update, ada masalah dengan rekening atau kartu kredit kamu, hingga ada info menang hadiah ratusan juta tanpa diundi. 

Hal semacam ini jelas adalah scam alias penipuan. Perlu kamu ketahui bahwa bank tidak akan pernah meminta data nasabah melalui telepon, email, SMS, WhatsApp, DM (direct message/ pesan di social media) maupun surat-menyurat.

Jika kamu melayani telepon/email semacam ini dengan memberikan data pribadi perbankan kamu, maka besar kemungkinan kartu kredit atau kartu debit kamu berisiko dibajak penipu.

3. Penipuan Melalui Survei Online Maupun Telepon

Kadang pembajak akan memanfaatkan fasilitas telepon maupun internet untuk mengarang survei yang buntut-buntutnya akan meminta data keuangan kamu, misalnya berkaitan dengan kartu kredit atau debit. Pembajakan data kartu kredit atau debit berkedok survei ini juga harus diwaspadai.

4. Penipuan Menempatkan Alat Phishing (berupa chip di lubang kartu mesin ATM (Skimming))

Mesin ATM juga termasuk alat yang sering diincar oleh pembajak kartu ATM maupun kartu kredit. Caranya membajak data pemilik kartu adalah dengan menempatkan alat sederhana berbentuk chip di lubang tempat memasukkan kartu ATM yang akan merekam data kamu dari kartu yang kamu masukkan.

Selain itu biasanya pembajak akan menempatkan kamera kecil di salah satu sisi mesin ATM untuk merekam saat tangan kamu memencet kode PIN. Dengan demikian mereka sudah mendapatkan data pribadi sekaligus PIN kartu kamu. Jadi kehahui modus klasik ini agar kamu bisa berhati-hati. 

5. Carding

Dalam modus ini, penipu membeli atau menjual informasi kartu kredit yang dicuri di forum online yang dikenal sebagai carding forum. Penipu menggunakan informasi kartu yang dicuri untuk melakukan pembelian online atau menarik dana dari akun korban.

6. Fake Apps and Websites

Dengan modus fake apps, penipu membuat aplikasi mobile palsu yang tampak seperti aplikasi resmi bank atau perusahaan kartu kredit. Saat korban mengunduh dan memasukkan informasi kartu, penipu mendapatkan akses ke data tersebut. Dengan modus fake websites, si penipu membuat situs web palsu yang meniru situs resmi untuk mencuri informasi kartu saat korban memasukkan data mereka.

Tips Mencegah Pembajakan Kartu Kredit/Debit

Jadi apa saja tips dan trik untuk mencegah kartu kredit atau kartu debit/ATM kamu dibajak orang lain dan disalahgunakan? Simak cara aman bertransaksi dengan kartu debit atau kartu kredit berikut ini: 

Tips Bagi Pemilik Kartu Kredit

Jika kamu memiliki kartu kredit, kamu perlu memperhatikan hal-hal berikut agar terhindar dari upaya pembajakan identitas kartu kamu:

1. Simpan Bon Transaksi Terbaru Kartu Kredit 

Setiap kali kamu bertransaksi dengan menggunakan kartu kredit, kamu akan menerima bon bukti transaksi yang harus disimpan, tentunya simpan di tempat yang aman dan tidak mudah diakses orang lain.

Apabila kamu menerima bon dalam bentuk email, maka kamu bisa mengunduhnya dan menyimpannya dengan baik. Tujuannya, jika ditemukan transaksi yang tidak sesuai, kamu bisa segera menghubungi pihak bank untuk melakukan klarifikasi. Lalu, setelah tagihan lunas dibayar, bon/bukti tagihan tersebut bisa kamu musnahkan atau hapus dari email.

2. Selalu Periksa dengan Teliti Tagihan Kartu Kredit 

Tujuan pemeriksaan tagihan kartu kredit secara teliti setiap bulannya adalah agar apabila ada aktivitas transaksi pembayaran/pembelian yang tidak kamu lakukan, kamu bisa segera melapor ke pihak bank penerbit kartu kredit untuk meminta penjelasan.

3. Segera Musnahkan Lembar Tagihan Kartu Kredit Setelah Pembayaran

Setelah kamu membayar tagihan yang tertera pada lembar tagihan kartu kredit kamu untuk bulan itu, kamu sebaiknya segera memusnahkan lembar tagihan tersebut karena jika ditemukan orang lain yang berniat jahat, nomor kartu dan informasi lain yang tertera para lembar tagihan tersebut dapat disalahgunakan.

4. Segera Blokir Kartu Kredit Jika Hilang

Apabila kamu kehilangan kartu kredit, kamu harus segera menghubungi bank penerbit kartu kredit tersebut untuk meminta agar kartu kredit tersebut diblokir. Jika kamu tidak segera memblokir kartu kredit yang hilang tersebut, maka kartu kredit kamu itu berisiko dibajak jika ditemukan oleh orang yang berniat jahat.

5. Aktifkan Layanan Notifikasi dari Bank Via Telepon Selular

Agar kamu dapat selalu memantau aktivitas transaksi kartu kredit kamu, kamu sebaiknya mengaktifkan layanan pemberitahuan transaksi dari bank penerbit kartu kredit melalui telepon selular.

Setiap kali ada transaksi menggunakan kartu kredit tersebut, pihak bank akan mengirimkan SMS notifikasi mengenai transaksi tersebut. Jika kamu mengganti nomor ponsel, sebaiknya segera melakukan pembaruan data nomor ponsel kamu dengan menghubungi bank penerbit kartu kredit kamu.

6. Selalu Waspada saat Melakukan Transaksi Online dengan Kartu Kredit

Ketika melakukan transaksi belanja online atau transaksi lainnya dengan menggunakan kartu kredit, biasanya pihak toko atau bisnis online mengharuskan kamu memasukkan data dan informasi tambahan untuk memastikan kartu kredit tersebut benar milik kamu.

Cek selalu alamat websitenya sudah benar atau tidak, dan pastikan keabsahan aplikasi belanja online/situs belanja online agartidak menjadi korban pembajakan kartu kredit. Menggunakan kartu kredit untuk berbelanja di situs belanja online yang terlihat tidak kredibel tidak dianjurkan karena kurang terjamin keamanannya.

7. Jaga Kerahasiaan CVV dan PIN Kartu Kredit

Buat pemilik kartu kredit, melindungi data-data pribadi kartu kredit itu wajib hukumnya. Jaga kerahasiaan data penting seperti CVV, PIN, tanggal expired kartu kredit, nomor KTP dan ibu kandung. Yang paling utama, jangan pernah bagikan nomor PIN kartu kredit dan CVV kepada siapapun.

Tips Bagi Pemilik Kartu Debit

Sementara itu bagi kamu yang memiliki kartu debit atau kartu ATM, perhatikan tips di bawah ini agar aman dalam menggunakan kartu kamu tersebut dan terbebas dari aksi pembajakan.

1. Perlakukan PIN Kartu Debit/ATM sebagai Informasi Rahasia

Demi keamanan lebih, kamu sebaiknya rutin mengubah PIN kartu debit, setidaknya dua kali dalam satu tahun. Lalu, hal yang lebih penting lagi, rahasiakan PIN kamu. Jika kamu sulit mengingat dan harus mencatatnya, simpan catatan kode PIN kamu di tempat yang terpisah dari kartu debit atau kartu ATM supaya yang tidak mudah diakses orang lain.

2. Segera Blokir Kartu Debit jika Hilang

Sama seperti untuk kartu kredit, jika kamu kehilangan kartu debit atau kartu ATM maka kamu harus segera menghubungi pihak bank penerbit kartumu agar pihak bank langsung memblokir kartu itu secara permanen. Kemudian kamu bisa mendatangi kantor cabang bank tersebut untuk mengurus kartu debit/ATM pengganti.

3. Gunakan Mesin ATM yang Berlokasi di Tempat Aman

Apabila kamu ingin menarik uang tunai atau melakukan transaksi lain di mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM), sebaiknya kamu memilih mesin ATM yang berlokasi di tempat yang aman, kalau bisa di dekat kantor cabang bank penerbit kartu tersebut atau yang ada petugas penjaganya. Segera hubungi pihak bank atau keamanan apabila ada masalah.

4. Periksa Lubang ATM Sebelum Masukkan Kartu ATM 

Caranya adalah dengan menggoyang bagian tersebut dan pastikan lubang kartu ATM menempel dengan kuat. Jika ada chip perekam yang dipasang pembajak, biasanya hanya direkatkan dengan lem atau selotip sehingga mudah lepas. Jika mesin ATM tersebut kamu anggap mencurigakan, segera laporkan ke petugas berwenang atau cari ATM lain yang lebih meyakinkan.

5. Selalu Tutupi Tombol-Tombol saat Memasukkan Kode PIN di ATM

Kamu harus selalu mewaspadai adanya kamera tersembunyi yang dipasang pembajak untuk merekam PIN kamu. Karena itu pastikan kamu selalu menutupi tangan kamu saat memasukkan kode PIN.

6. Simpan Bukti Transaksi Kartu Debit

Jika kamu selalu menyimpan bukti transaksi kartu debit/ATM kamu, maka kamu bisa mencocokkannya dengan data yang tertera pada buku tabungan kamu. Jika ada yang tidak cocok, kamu bisa segera melaporkan ke pihak bank untuk dilakukan penyelidikan.

Jaga Data Pribadi dengan Baik 

Jika kamu mencermati tips yang diuraikan di atas, niscaya akan memperkecil kemungkinan kartu kredit atau debit kamu dibajak dan disalahgunakan. Kecermatan dan kewaspadaan dalam penggunaan kartu kredit dan kartu debit tentu akan memperlancar aktivitas bertransaksi kamu. Semoga kini kartu kredit dan debit kamu aman dari pembajakan.