Cara Mengatur Gaji di Tahun Baru agar Tidak Kere
Tahun baru harus menjadi semangat untuk membawa keuangan pribadi kamu kembali stabil. Tidak lagi melakukan kesalahan sama di tahun sebelumnya sehingga terjadi masalah keuangan cukup berat.
Jika kemarin-kemarin gaji selalu habis di pertengahan bulan atau sebelum waktunya, sampai tidak menabung, investasi, atau menyimpan dana darurat, sekarang tidak boleh lagi seperti itu.
Kamu harus mulai mengatur keuangan dengan baik. Kelola setiap gaji atau penghasilan sebagaimana mestinya. Untuk kebutuhan masa kini dan kepentingan masa depan.
Berikut tips agar gaji tak cepat habis, sehingga tidak menjadi ‘miskin’ di akhir bulan:
Baca Juga: 4 Manfaat Kartu Kredit, Bantu Kelola Keuangan Kamu
Mengatur keuangan di tahun baru
-
Atur pengeluaran sejak awal
Bukan setelah tanggal gajian tiba, kamu sudah membuat daftar keuangan ini sepekan sebelum menerima gaji. Jadi, begitu memperoleh gaji, kamu bisa langsung mengalokasikannya sesuai rencana.
Daftar keuangan tersebut, terdiri dari pemasukan, rincian pengeluaran. Dalam menyusun rencana pengeluaran atau belanja, gunakan rumus sederhana, seperti 40-30-20-10 atau 50-30-20.
Pakai formula yang sesuai dengan kebutuhanmu. Misalnya 40% dari gaji untuk memenuhi kebutuhan rutin, 30% membayar cicilan utang, 20% untuk proteksi, tabungan atau investasi, dan 10% untuk kebaikan seperti zakat, infak, dan sedekah.
Atau formula 50% dari gaji untuk kebutuhan rutin, termasuk pembayaran tagihan dan cicilan, 30% dipakai buat kebutuhan tambahan, termasuk keinginan, serta sisanya 20% untuk masa depan tabungan atau investasi.
-
Pisahkan rekening gaji, tabungan, dan belanja bulanan
Menyatukan semua uang dalam satu rekening sangat berisiko. Uang dipakai sembarangan, menjadi tidak terkontrol penggunaannya.
Kamu harus memiliki lebih dari satu rekening bank. Misalnya rekening gaji untuk menerima gaji. Setelah itu, mengalokasikan bujet sesuai porsinya ditransfer ke rekening belanja bulanan.
Untuk anggaran tabungan ditransfer terpisah ke rekening khusus tabungan atau persiapan masa depan atau dana darurat. Rekening belanja bulanan ini yang dipakai untuk membiayai kebutuhan rutin, pembayaran cicilan utang.
Istilahnya rekening operasional, sehingga tidak akan mengganggu anggaran penting lainnya karena dana tidak campur aduk.
Baca Juga: 12 Resolusi Keuangan yang Wajib Diterapkan di Tahun Ini
Mengatur keuangan di tahun baru
-
Dahulukan kebutuhan utama
Saat kamu menerima gaji, banyak keinginan yang mau dibeli. Tetapi kamu harus mementingkan kebutuhan utama terlebih dahulu.
Kebutuhan yang sifatnya tidak bisa ditunda. Sebab, gaji harus cukup untuk sebulan. Kalau kamu mendahulukan keinginan, sementara kebutuhan pokok diabaikan, akan membuatmu kesulitan nantinya.
Prioritaskan membayar cicilan utang agar bisa tidur nyenyak, kebutuhan sehari-hari, seperti makan minum, transport, bayar tagihan bulanan. Setelah itu, dana darurat, tabungan atau investasi.
Kalau ada sisa uang, baru dipakai untuk bersenang-senang. Kebutuhan sekarang terpenuhi, persiapan masa depan terjamin, dan kamu bisa tetap happy.
Baca Juga: 6 Manfaat dari Hidup Hemat dan Keuangan Sehat
-
Batasi tarik uang tunai
Punya banyak uang tunai di dompet rentan ‘bobol’. Bukan oleh maling, tetapi akibat ulah diri sendiri yang tidak tahan belanja.
Akibatnya, belanja tidak sesuai rencana. Inilah yang membuat pengeluaran kamu membengkak. Oleh karenanya, hindari sering-sering ke ATM untuk tarik tunai.
Kalau uang tunai habis saja baru mengambil lagi. Maka dari itu, ketika menarik uang di ATM, ambil sesuai kebutuhan untuk seminggu.
Jika keluar rumah, bawa uang tunai seperlunya. Tidak berlebihan agar kamu berpikir dua kali bila ingin belanja dadakan, apalagi yang tidak ada dalam daftar pengeluaran bulanan.
Mengatur keuangan di tahun baru
-
Harus punya tujuan keuangan
Dalam hidup memang harus punya tujuan agar lebih terarah. Pun di dalam keuangan. Kamu harus punya tujuan jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang.
Misalnya jangka pendek, saldo tabungan harus mencapai Rp 10 juta dalam 3 bulan. Maka, kamu harus berupaya menyisihkan sekitar Rp 3,3 juta per bulan atau Rp 112 ribu per hari.
Atau Rp 100 juta dalam 5 tahun untuk DP rumah. Berarti harus mengumpulkan uang Rp 1,67 juta per bulan. Dengan begitu, kamu akan lebih bersemangat mencapainya.
Jika gaji masih kurang untuk target menabung setiap bulannya, kamu akan putar otak mencari penghasilan tambahan dengan bekerja sampingan. Ini dilakukan agar tujuan keuanganmu tercapai.
Tahun Baru Momen Membuka Lembaran Baru
Tahun baru merupakan momen membuka lembaran baru. Bukan hanya dalam kehidupan asmara, tetapi juga menyangkut keuangan pribadi.
Yang lalu biarlah berlalu. Namun saat ini kamu harus lebih baik lagi dalam mengatur atau mengelola keuangan. Ini semua demi kesehatan finansialmu. Keuanganmu tetap aman, masa depan finansial pun terjamin.
Baca Juga: 6 Tipe Utang yang Kerap Menjerat Karyawan