Cerdas Menabung di Usia 20-an, Ikuti 5 Langkah Ini!
Kebanyakan anak muda berusia 20-an rata-rata punya alasan sama, gaji minim sehingga sulit menyisihkan penghasilannya untuk ditabung. Tapi sebetulnya, ada beberapa langkah menabung yang bisa dilakukan buat anak-anak muda berusia 20-an.
Jadi, jangan hanya karena besaran gaji yang minim lalu dijadikan alasan untuk menunda-nunda menabung. Misalnya saja, saat ini baru lulus kuliah dan mungkin baru diterima kerja. Gaji memang tidak besar sementara ada banyak sekali kebutuhan yang mesti dipenuhi.
Tetapi di lain sisi, mungkin belum terlalu memikirkan tanggungan tetap karena belum memiliki aset yang harus dicicil ataupun keluarga yang harus dinafkahi. Sebab itulah, menabung seharusnya lebih diprioritaskan karena sewaktu-waktu bisa dimanfaatkan. Misalnya saja untuk dana darurat, modal usaha, untuk beli aset maupun modal investasi.
Tapi gimana caranya? berikut beberapa tips menabung di usia 20an yang bisa kamu lakukan dengan mudah!
1. Tingkatkan pemasukan dan tekan pengeluaran
Tingkatkan pemasukan dan tekan pengeluaran
Cobalah untuk mulai membiasakan diri menekan angka pengeluaran diiringi dengan meningkatkan income atau pemasukan. Saat ini, terlebih dengan adanya dukungan teknologi yang begitu cepat perkembangannya, kamu dapat memanfaatkan keahlian untuk mendapatkan sumber penghasilan tambahan.
Cobalah jual keahlian yang dimiliki dan menjadi seorang freelancer. Misalnya saja, di bidang digital marketing, pemrograman, desain grafis, tulisan, terjemahan, dan sebagainya.
Ada begitu banyak marketplace yang dapat mempertemukan freelancer dan klien. Seperti Sribulancer, Upwork, Fiverr dan masih banyak lagi. Daftar saja di situs freelance tersebut lalu temukan pekerjaan yang sesuai dengan skill yang dimiliki.
2. Buat skala prioritas untuk penghasilanmu
Langkah selanjutnya, urutkan prioritas penggunaan uang penghasilan setiap waktu. Karena punya tujuan menabung, maka cobalah untuk memprioritaskan penghasilan yang diperoleh untuk ditabung. Berapapun penghasilannya, tapi jika menabung sudah masuk dalam prioritas utama maka pasti bisa dilakukan.
Baca Juga: Keuntungan Menabung di Digital Banking
3. Cobalah untuk berinvestasi
Coba investasi
Jika sudah punya uang sendiri untuk ditabung, jangan lupa untuk menyisihkannya untuk diinvestasikan meski sedikit. Sebab, uang tabungan bisa yang diinvestasikan bisa membuatnya bertambah. Lain halnya jika hanya dialami dalam tabungan saja, bahkan justru bisa berkurang karena ada potongan biaya administrasi.
Selain itu, inflasi hampir terjadi tiap tahun dan bisa mengurangi nilai tukar uang. Ditambah lagi, memiliki uang di tabungan yang dapat diambil sewaktu-waktu bisa mempengaruhi perilaku lebih boros. Karena tidak bisa menahan diri untuk beli sesuatu yang kurang dibutuhkan.
Investasi menjadi penting sebab nilai uang yang diinvestasikan bukannya berkurang namun justru bertambah seiring waktu. Terlebih karena efek compounding, misalnya jika instrumen investasi yang dipilih berupa deposito, Reksadana maupun saham. Akan ada bunga yang diperoleh dari investasi tersebut. Menarik bukan?
4. Hindari pemakaian kartu kredit
Harus diakui memang jika dalam berbagai hal kartu kredit sangat memberi kemudahan bagi penggunanya. Terutama penggunaan yang lebih efisien saat ingin memenuhi berbagai kebutuhan. Jika memang tujuan utamanya benar-benar hanya untuk menabung, sebisa mungkin cobalah untuk menghindari pemakaian kartu kredit.
Secara psikologis, seseorang cenderung lebih mudah merelakan uang yang tidak terlihat jumlahnya. Maknanya, penggunaan kartu kredit akan mempengaruhi seseorang untuk jadi lebih boros karena tidak melihat uang yang dibelanjakan secara fisik. Sehingga tidak ada perasaan bersalah ketika berbelanja dengan kartu kredit.
Disamping itu, meningkatkan pemakaian kartu kredit tak jauh berbeda dengan menambah utang. Selain itu, hal ini juga justru semakin memberatkan tagihan.
Alhasil bukannya jumlah tabungan yang bertambah justru terlilit tagihan yang terus membengkak. Kalau sudah begitu, masih ingin bergantung dengan kartu kredit? Sebaiknya pikir-pikir dulu berulang kali dengan matang.
Baca Juga: Lebih Untung Mana, Kartu Kredit atau Kartu Debit?
5. Ingin mengajukan pinjaman? Pertimbangkan dulu!
Pertimbangkan ketika ingin mengajukan pinjaman
Selain dari kartu kredit, saat ini akses untuk mendapatkan pinjaman begitu banyak. Terlebih karena internet membuat informasi menjadi sangat mudah diakses. Tapi perlu diingat, akses pinjaman yang semakin mudah, ini maknanya akan semakin memperlebar ‘lubang utang’.
Terlebih lagi jika utang hanya digunakan untuk hal-hal yang tidak produktif. Misalnya, pengajuan pinjaman untuk membeli gadget terbaru. Perlu diketahui bahwa gadget tidak dapat dijadikan sebagai aset yang bisa menghasilkan. Sebab, tidak bisa menghasilkan uang secara langsung dan jika dijual kembali, umumnya nilainya terus menurun. Kalau sudah begini, apakah bisa bisa menabung jika masih suka cari pinjaman untuk sesuatu yang tidak produktif?
Jika memang harus mengajukan pinjaman, sebaiknya gunakan pinjaman tersebut untuk hal-hal yang lebih produktif seperti untuk modal usaha. Jadi pikirkan lagi dengan matang, apakah tujuan untuk mengajukan pinjaman memang benar-benar perlu untuk kebutuhan produktif ataukah sekedar memenuhi gaya hidup?
Jika tidak, maka jangan ajukan! Seban, justru akan semakin mempersulit keinginan untuk menabung. Apalagi di lain sisi, juga harus menutup tagihan yang gak bisaditunda. Pikirkan dengan matang ya!
Tekadkan Niat dan Kemauan yang Kuat
Siapapun bisa menabung, meski usianya masih 20-an. Justru di usia ini kebutuhan hidup masih belum terlalu banyak sehingga kesempatan untuk menabung jadi lebih besar. Jangan lewatkan kesempatan menabung dari usia muda agar bisa mencapai kebebasan finansial di masa tua nanti.
Baca Juga: Jangan Samakan Menabung dengan Investasi, Ini Hal yang Perlu Diketahui