Jadi Jenis Obligasi, Kenali Pengertian Debenture, Cara Kerja, Fitur, Hingga Keuntungan dan Kekurangannya
Bagi kamu yang terjun ke dunia investasi, memahami karakteristik, kriteria, dan keunggulan dari setiap instrumen investasi menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dengan begitu, aktivitas menanam modal bisa dilakukan dengan lebih optimal, termasuk memilih jenis instrumen investasi yang paling sesuai dengan kebutuhan.
Di setiap ragam instrumen investasi sendiri, umumnya masih ada beragam jenis produk lagi yang juga harus dipahami investor. Salah satunya adalah produk yang bernama debenture. Pada dasarnya, debenture merupakan salah satu jenis produk obligasi maupun instrumen utang lainnya yang tak memiliki jaminan agunan.
Dengan pengertiannya tersebut, debenture tentu mempunyai cara kerja, fitur, serta keunggulan dan kekurangan berbeda. Lantas, apakah jenis obligasi tersebut layak untuk dijadikan sebagai alternatif investasi oleh investor? Nah, agar bisa menjawab pertanyaan tersebut, pastikan untuk memahami ulasan tentang debenture dan segala hal penting seputarnya berikut ini.
Apa Itu Debenture?
Gampangnya, debenture bisa dipahami sebagai jenis obligasi maupun instrumen utang lainnya yang tak dijamin oleh agunan. Dengan sifatnya yang tak mempunyai jaminan atau agunan tersebut, surat utang ini perlu mengandalkan reputasi penerbit serta kelayakan kreditnya agar bisa mendapatkan dukungan atau insentif sesuai target.
Perlu dipahami jika entah itu pemerintah atau perusahaan, keduanya tidak jarang menerbitkan surat utang agar bisa mendapatkan pendanaan ataupun modal. Salah satu jenis surat utang atau obligasi yang biasa diterbitkan oleh keduanya adalah debenture ini.
Terkait kriterianya sendiri, debenture adalah tipe instrumen utang di mana tak didukung oleh agunan atau jaminan apa pun. Selain itu, jenis surat utang ini juga umumnya mempunyai masa tenor atau jangka waktu di atas 10 tahun alias jangka panjang. Selayaknya dengan mayoritas produk obligasi, investor tetap bisa mendapatkan kupon atau bunga dari surat utang ini, hanya saja nilainya cenderung lebih kecil.
Debenture sebagai Obligasi yang Bisa Dikonversikan Menjadi Saham
Surat utang, sama halnya dengan jenis obligasi lain, didokumentasikan dengan indenture. Yang dimaksud dengan indenture sendiri ialah kontrak sah dan bersifat mengikat antara pihak penerbit dengan pemilik obligasi.
Kontrak ini menetapkan terkait fitur penawaran utang, sebagai contoh, tanggal jatuh temponya, waktu pembayaran kupon atau bunga, metode perhitungan bunga, serta beragam fitur lainnya. Baik perusahaan dan pemerintah bisa menerbitkan surat utang ini.
Umumnya, pemerintah menerbitkan obligasi dengan jangka waktu yang panjang, misalnya waktu jatuh tempo selama lebih dari 5 atau 10 tahun. Kerap dianggap sebagai sarana investasi risiko rendah, produk obligasi yang diterbitkan oleh pemerintah mendapatkan dukungan penerbit pemerintah.
Perusahaan atau korporasi juga memanfaatkan surat utang agar bisa mendapatkan pinjaman berjangka panjang. Tapi, surat utang korporasi tak ada jaminan selayaknya yang diterbitkan oleh pemerintah. Dukungan dari surat utang yang diterbitkan oleh perusahaan biasanya berasal dari kelayakan kredit serta kondisi finansial perusahaan.
Jenis instrumen surat utang ini membayarkan tingkat kupon atau suku bunga serta bisa ditebus maupun dibayarkan kembali oleh pihak penerbit di tanggal tertentu. Biasanya, perusahaan melakukan pembayaran bunga dari utang secara terjadwal sebelum membayarkan dividen sahamnya pada pemilik saham.
Baca Juga: Obligasi Pemerintah - Pengertian, Jenis dan Keuntungannya
Cara Kerja Debenture agar Menguntungkan
Debenture merupakan suatu program yang menguntungkan pihak perusahaan sebab mempunyai tingkat suku bunga lebih rendah dibanding surat utang jenis lain. Tanggal pembayaran atau pelunasannya pun juga lebih lama ketimbang jenis pinjaman ataupun instrumen utang lain.
Secara umum, debenture adalah jenis obligasi yang bisa diubah maupun dikonversikan menjadi produk saham ekuitas dari perusahaan penerbitnya pasca memasuki periode waktu tertentu. Jenis produk debenture yang bisa diubah menjadi saham tersebut adalah produk finansial hibrida yang memiliki manfaat utang serta ekuitas.
Perusahaan memanfaatkan surat utang menjadi pinjaman yang memiliki suku bunga fixed atau tetap, serta membayarnya secara bertahap. Akan tetapi, pemilik surat utang mempunyai opsi menahan pinjaman sampai jatuh tempo serta mendapatkan pembayaran berupa bunga maupun mengubah pinjaman tersebut sebagai saham ekuitas perusahaan penerbitnya.
Jenis surat utang yang bisa dikonversikan menjadi ekuitas tersebut tentu menarik di mata investor. Terlebih bagi investor yang ingin memiliki ekuitas perusahaan saat meyakininya mempunyai kinerja menjanjikan dalam kurun waktu tertentu.
Akan tetapi, terdapat harga atau biaya yang perlu dibayarkan untuk memperoleh kemampuan konversi surat utang tersebut menjadi ekuitas. Biaya tersebut muncul sebab obligasi mengubah pembayaran tingkat bunga lebih rendah dibanding investasi yang memiliki bunga tetap lain.
Jenis debenture yang tak bisa dikonversi menjadi ekuitas perusahaan penerbitnya ialah surat utang konvensional atau tradisional. Guna mengompensasi kurangnya kemampuan konvertibilitas tersebut, investor umumnya mampu mendapat tingkat bunga lebih tinggi ketimbang jenis surat utang yang bisa dikonversikan.
Baca Juga: Ini Pengertian Obligasi Korporasi, Cara Membeli, dan Perbedaannya dengan Obligasi Pemerintah
Beragam Fitur Penting dari Produk Debenture
Ketika menerbitkan surat utang, hal pertama yang harus dibuat adalah surat kontrak atau perjanjian kepercayaan. Surat perjanjian tersebut merupakan kesepakatan antara pihak emiten atau penerbit dengan wali amanat yang bertugas mengatur kepentingan investor.
Selain itu, pada kontrak debenture terdapat 3 fitur penting yang harus tersedia, antara lain:
Fitur | Keterangan |
Suku Bunga |
Fitur debenture yang pertama ini bisa dipahami pula sebagai tingkat kupon yang diberikan dan nilainya telah ditentukan. Fitur suku bunga ini merupakan tingkat suku bunga yang bakal dibayarkan oleh pihak perusahaan penerbit pada para pemilik surat utangnya alias investor. Tingkat bunga atau kupon tersebut bisa bersifat tetap atau fixed rate, ataupun mengambang alias floating rate. Tingkat suku bunga floating atau mengambang memiliki potensi untuk berubah mengikuti dengan acuan. Sebagai contoh, patokan bunga tersebut bisa berubah sesuai dengan tingkat suku bunga acuan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia atau bank sentral lainnya di negara yang bersangkutan. |
Peringkat Kredit |
Fitur kedua dari debenture ialah peringkat kredit. Pemberian peringkat kredit pada sebuah perusahaan ini umumnya dilakukan oleh lembaga yang memang bertugas untuk menilai peringkat kredit perusahaan. Lalu, peringkat kredit yang dimiliki oleh perusahaan tersebut secara garis besar akan sangat berdampak terhadap tingkat suku bunga yang bakal didapatkan oleh investor. Lembaga pemeringkat kredit akan menilai kelayakan kredit sebuah perusahaan ataupun pemerintah. Entitas tersebut mampu memberikan gambaran umum terhadap investor mengenai risiko yang berkaitan dengan aktivitas investasi utang yang dilakukan perusahaan atau pemerintah. Hal ini berlaku pula pada penerbitan surat utang atau obligasi. |
Tanggal atau Waktu Jatuh Tempo |
Selain itu, ada pula fitur tanggal atau waktu jatuh tempo surat utang. Pada jenis surat utang tak bisa dikonversi, memahami waktu jatuh tempo menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Fitur ini mampu menentukan kapan penerbit surat utang wajib membayarkan kembali modal atau nilai investasi investor. Pihak penerbit sendiri mempunyai opsi terkait proses pembayaran kembali tersebut. Biasanya, proses tersebut dilakukan dengan menebus modal sesuai dengan jumlah yang seharusnya sekaligus nilai di saat utang jatuh tempo. Alternatif lainnya, pembayaran utang tersebut bisa dilakukan dengan cara cadangan penebusan. Dengan cara ini, perusahaan akan membayarkan utang dengan nominal tertentu secara berkala tiap tahun sampai tercapai pelunasan secara penuh di waktu jatuh temponya. |
Keunggulan Investasi Debenture dan Kekurangan Investasi Debenture
Sebagai jenis obligasi dan surat utang, debenture mempunyai beragam keunggulan dan kekuarangan yang perlu dipahami investor, antara lain:
Keunggulan | Kekurangan |
|
|
Kenali Karakteristik Debenture dan Sesuaikan dengan Kebutuhan
Intinya, debenture merupakan jenis instrumen obligasi atau surat utang yang tak mempunyai jaminan atau agunan. Walaupun menawarkan tingkat bunga lebih rendah serta tenor lebih panjang, tapi keuntungan debenture adalah investor bisa mengkonversinya menjadi saham ekuitas. Hal tersebut yang menjadikan obligasi jenis ini menarik di mata investor yang ingin memiliki sahamnya saat ternyata kinerja perusahaan penerbit menjanjikan.
Baca Juga: Obligasi Konvensional: Pengertian dan Perbedaannya dengan Obligasi Syariah