Bisa Jadi Peluang Investasi, Ini Pengertian Discount to NAV dan Tips Optimal Memanfaatkannya
DI dunia investasi memang ada banyak sekali hal dan istilah yang penting untuk dipahami oleh para investor. Dengan memahami berbagai macam istilah tersebut, investor akan lebih mampu membaca kondisi pasar, termasuk membaca peluang dan mengantisipasi risiko yang sedang dihadapinya.
Di antara banyaknya istilah penting yang harus dipahami investor, discount to NAV menjadi salah satu yang tak boleh dilewatkan. Bisa disebut sebagai diskon pada Nilai Aset Bersih atau NAB, discount to NAV merupakan istilah yang mengacu pada sebuah harga diskon alias lebih rendah dari sebuah aset, dibanding dengan nilai aset bersih produk atau perusahaan yang mendasarinya. Sebagai contoh, istilah ini biasa ditemui dalam produk ETF atau reksa dana.
Ketika menemui kondisi ini, sudah pasti investor perlu bisa menanggapinya dengan tepat. Barulah begitu mereka mampu mengambil potensi keuntungan yang optimal dari kondisi diskon pada NAB tersebut.
Tapi, apa yang sebenarnya dimaksud dengan discount to NAV ini? Selain itu, bagaimana strategi agar bisa meraup keuntungan yang maksimal dari kondisi discount to NAV ini untuk investor? Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut, simak penjelasan tentang apa itu discount to NAV, cara kerja, dan tips mengambil keuntungan dari kondisi tersebut berikut ini.
Apa Itu Discount to NAV?
Jadi, apa yang sebenarnya dimaksud dengan discount to NAV dalam dunia investasi? Bisa diartikan secara harfiah sebagai Diskon pada Nilai Aset Bersih atau NAB dalam bahasa Indonesia, discount to NAV adalah sebuah kondisi di mana sebuah harga aset atau instrumen investasi yang didiskon atau lebih rendah ketimbang nilai aset bersih dari produk maupun perusahaan. Biasanya, kondisi ini bisa terjadi pada produk seperti reksa dana atau ETF.
Kondisi discount to NAV umumnya terjadi saat investor merasa pesimis pada outlook sebuah produk atau perusahaan. Sehingga, nilainya menjadi lebih rendah dibanding dengan potensi yang terlihat pada nilai aset bersihnya.
Selain itu, discount to NAV bisa juga secara sementara atau selama kurun waktu tertentu saja. Hal tersebut dikarenakan investor masih belum melihat dan mengetahui dengan pasti terkait prospek dari sebuah produk atau perusahaan. Sehingga, masih ada potensi fluktuasi terhadap harganya seiring waktu tergantung dari pandangan atau penilaian investor terhadapnya.
Discount to Net Asset Value atau NAV ini juga bisa dipahami sebagai situasi harga yang terjadi saat sebuah produk ETF atau harga transaksi pada pasar dari sebuah mutual fund lebih rendah dibanding nilai NAV sehari-harinya. Beberapa faktor yang bisa memicu terjadinya diskon atau penurunan harga tersebut mencakup berbagai macam kondisi di mana pasar merasa pesimis terhadap outlook di masa depan dari aset atau perusahaan yang mendasarinya.
Jadi, bisa dipahami jika discount to NAV merujuk pada kondisi di mana harga pasar dari sebuah aset, seperti reksa dana atau ETF diperdagangkan di bawah nilai NAV atau NAB. Hal tersebut sering kali disebabkan oleh pandangan bearish atau pesimis pada sekuritas atau aset yang bersangkutan. Karena nilai NAV hanya menunjukkan total nilai dari sebuah aset terkait keuangannya, ada potensi jika nilai perdagangan pada bursa berfluktuasi dari nilai NAV-nya.
Baca Juga: Tanda Pemberian Dividen, Ini Segala Hal yang Penting Diketahui tentang Declaration Date
Cara Kerja Discount to NAV
Diskon pada NAB bisa terjadi dengan nilai tertutup pada ETF dan reksa dana karena kedua instrumen investasi ini diperdagangkan pada pasar terbuka dan menghitung NAV setiap hari. Kondisi discount to NAV muncul ketika nilai pasar perdagangan sebuah aset lebih rendah dibanding dengan nilai NAV terbarunya. Diskon tersebut biasanya mengindikasikan pasar secara umum sedang bearish terhadap investasi di produk reksa dana dan pesimis jika perusahaan yang mengelola reksa dana bisa mendulang keuntungan atau imbal hasil.
NAB dari sebuah reksa dana dihitung setelah penutupan dari hari bursa, dan kerap dianggap sebagai harga forward dari NAB karena mencatat seluruh transaksi yang sudah terjadi sejak perhitungan harga dari hari sebelumnya. NAB adalah nilai keuangan dari keseluruhan aset reksa dana pada penutupan bursa, dikurangi dengan liabilitas dan dibagi jumlah shares outstanding.
Reksa dana tertutup dan ETF diperdagangkan pada bursa dengan transaksi yang terjadi di suatu nilai pasar atau sebuah harga arbitrase yang ditentukan dari peserta pasar. Ketika reksa dana diperdagangkan dengan nilai melebihi jumlah NAV yang tercantum, artinya reksa dana tersebut tergolong premium. Sebaliknya, jika nilainya di bawah jumlah NAV terakhir, reksa dana dianggap sedang ditransaksikan di harga diskon atau lebih rendah.
Tips Meraih Keuntungan dari Kondisi Discount to NAV
Reksa dana yang diperdagangkan pada kondisi discount to NAV menawarkan kesempatan keuntungan. Sinyal dari adanya diskon, baik yang secara tepat atau salah diprediksi oleh investor, menunjukkan jika sekuritas pada reksa dana dinilai lebih rendah dibanding nilai NAV yang terlihat.
Hal tersebut bisa terjadi sepanjang hari dari variasi spread bid ask dan harga dari sekuritas yang mendasarinya melemah karena pemberitaan yang buruk pada pasar. Selain itu, ada beberapa indikasi dan penyebab yang bisa memicu kondisi tersebut.
Reksa dana tertutup cenderung diperdagangkan dengan tingkat volatilitas lebih tinggi terhadap NAV produknya dibanding dengan ETF. Hal ini dikarenakan ETF memiliki otorisasi partisipan yang secara aktif mengikuti saham dan mengambil langkah untuk menjaga nilainya di pasar terbuka ketika menjauhi nilai NAV.
Sementara pada reksa dana tertutup, mekanisme tersebut tidak berlaku dan menawarkan potensi lebih tinggi terhadap arbitrase. Jika kondisi discount to NAV terjadi, investor bisa meraih keuntungan dari harga yang lebih rendah tersebut, sekaligus meraih keuntungan yield dari pembelian reksa dana di harga yang didiskon pada sekuritas yang memberikan penghasilan.
Meski begitu, perlu dicatat jika pada kebanyakan kasus, reksa dana yang berstatus sedang diskon atau premium mungkin terjadi karena ada variasi yang terjadi pada penentuan harga dari pasar atas sekuritas dalam produk reksa dana yang bersangkutan. Nilai NAV dihitung sekali per hari, sedangkan perdagangan sekuritas terjadi selama hampir 24 jam sehari di seluruh dunia. Hal tersebut bisa memicu munculnya sedikit variasi pada pasar dan dapat menyebabkan terjadinya discount to NAV atau malah kondisi premium pada reksa dana.
Baca Juga: Mulai dari Pengertian Hingga Cara Hitung, Ini Panduan Internal Rate of Return
Hal yang Penting Diperhatikan dari Kondisi Discount to NAV
Kebanyakan Manajer Investasi yang mengelola reksa dana tertutup membuat laporan baik terkait harga pasar saat ini dan NAB dari bahan pemasarannya. Mereka juga sering kali menyediakan catatan historis dari tingkat pasar diskon dan juga premium dibanding dengan nilai aktiva bersih.
Terkait hal tersebut, ada contoh dari sebuah reksa dana yang mengalami discount to NAV. Misalnya, sebuah produk reksa dana memiliki harga pasar di angka 89,700 rupiah. Sementara untuk harga NAV dari produk reksa dana yang sama tersebut adalah sebesar 91,500 rupiah.
Dalam contoh kasus tersebut, bisa diketahui jika terjadi kondisi discount to NAV pada produk reksa dana yang bersangkutan, yaitu sebesar 1,97 persen lebih rendah. Di tanggal yang sama, produk reksa dana tersebut juga melaporkan terkait kondisi discount to NAV yang terjadi 52 minggu sebelumnya, anggap saja sebesar 4 persen.
Dari informasi tersebut, investor jadi lebih bisa memaklumi terkait terjadinya kondisi discount to NAV dari sebuah produk reksa dana yang dimilikinya. Berdasarkan informasi tersebut pula investor bisa mempertimbangkan terkait keputusan investasi terbaik sebagai tanggapannya agar mampu meraih hasil yang lebih optimal di waktu mendatang.
Jika memang dirasa masih ada potensi nilai reksa dana akan berkembang, maka investor bisa tetap menyimpan dananya selama beberapa waktu. Namun, jika yang diperkirakan terjadi adalah sebaliknya, maka ada baiknya untuk segera mencairkan modal dari produk reksa dana guna mengantisipasi risiko kerugian di masa depan.
Tepat Tanggapi Kondisi Discount to NAV agar Tak Ganggu Aktivitas Investasi
Itulah penjelasan tentang apa itu discount to NAV, cara kerja, hingga tips menanggapinya agar bisa meraih keuntungan. Intinya, discount to NAV adalah kondisi di mana harga sebuah reksa dana atau ETF yang lebih rendah dibanding dengan nilai NAB atau nilai aktiva bersihnya. Bisa terjadi karena beberapa faktor, kondisi ini tentu perlu ditanggapi dengan tepat oleh investor agar tak mengganggu aktivitas investasinya, atau bahkan mampu meraih cuan dari situasi tersebut.
Baca Juga: Memahami Peran Wakil Manajer Investasi, Cara Pengajuan Sertifikasi, dan Tugasnya