Kenalan dengan Konsep Diversifikasi, Jenis, dan Manfaatnya dalam Investasi
Bagi kamu para pelaku investasi istilah diversifikasi tentu sudah tidak asing lagi terdengar di telinga. Pasalnya, diversifikasi dikenal sebagai salah satu strategi yang ampuh dan paling sering digunakan untuk menekan risiko kerugian, baik dalam bisnis maupun berinvestasi.
Dengan menerapkan diversifikasi, sebagai seorang investor kamu bisa lebih optimal mengolah portofolio investasi yang sudah dijalankan sambil menekan berbagai risiko yang akan muncul di masa depan. Tentunya kamu bisa dengan lebih leluasa mengamankan nilai portofolio investasi kamu jika dilakukan dengan tepat.
Nah, karena itu, untuk kamu yang baru saja memasuki dunia investasi penting rasanya untuk memahami berbagai hal soal diversifikasi nih. Apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan diversifikasi itu? Selain itu, apa saja jenis, strategi, tujuan, dan contoh dari istilah tersebut?
Nah, untuk lebih jelasnya, simak ulasan tentang apa itu diversifikasi dan berbagai hal penting seputar istilah tersebut pada artikel berikut ini ya Sobat Cermat.
Baca Juga: 4 Langkah Melakukan Diversifikasi Portofolio Investasi
Apa Itu Diversifikasi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diversifikasi adalah penganekaragaman. Jika diterapkan dalam istilah keuangan, diversifikasi adalah sebaran, upaya untuk menghindari ketergantungan pada suatu produk, aset, usaha, jasa, ataupun investasi. Dengan kata lain, diversifikasi ini penting untuk meminimalisir risiko kerugian dan memberikan peluang keuntungan yang optimal.
Diversifikasi dalam Investasi
Pengertian Diversifikasi dalam Investasi
Dalam dunia investasi, diversifikasi adalah strategi dalam menempatkan aset pada sebuah portofolio investasi. Selayaknya diversifikasi bisnis, diversifikasi investasi bertujuan untuk meminimalkan risiko dengan cara memadukan beragam jenis instrumen investasi yang tepat pada portofoliomu.
Mendiversifikasi portofolio berarti investor membeli instrumen investasi yang berbeda guna menurunkan risiko terjadinya kegagalan investasi apabila performa salah satu instrumen investasi sedang tidak baik atau berkurang. Aktivitas ini umumnya dilakukan pada investasi reksa dana yang di dalamnya terdapat berbagai macam jenis instrumen investasi, atau investasi saham yang memiliki risiko relatif tinggi.
Tujuan dan Manfaat Diversifikasi dalam Investasi
-
Meminimalisir Risiko Kerugian
Semakin beragam instrumen investasi yang terdapat dalam portofolio investasi kamu, maka risiko kerugian juga akan semakin kecil. Apabila ada salah satu instrumen investasi dalam portofolio yang mengalami kerugian atau berperforma buruk, maka masih ada pilihan instrumen lain yang bisa membantu meminimalisir risiko tersebut.
-
Membantu Menemukan Strategi Investasi yang Cocok dan Berhasil
Melalui diversifikasi, kamu sebagai investor bisa terus belajar dan bereksperimen untuk membagi porsi dana investasi ke berbagai instrumen investasi yang tepat sesuai kebutuhan serta kondisi pasar. Tentunya dalam menemukan strategi pembagian yang tepat, kamu perlu mempertimbangkan profil risiko pribadi, tingkat risiko masing-masing instrumen investasi, serta tujuan dan jangka waktu investasi yang akan dilakukan. Hal ini dilakukan supaya bisa menemukan strategi investasi yang cocok dan bisa menawarkan keuntungan yang optimal dengan potensi risiko kerugian yang masih bisa ditoleransi.
-
Meningkatkan Keuntungan dalam Berinvestasi
Serupa dengan poin kedua, dengan memilih instrumen investasi yang tepat, kamu bisa memaksimalkan keuntungan yang didapat dari berbagai instrumen investasi yang dipilih. Pastikan untuk menimbang terlebih dahulu instrumen investasi mana saja yang bisa menawarkan keuntungan paling maksimal sesuai dengan tujuan dan jangka waktu investasi kamu.
-
Mengurangi Ketergantungan pada 1 Jenis Instrumen
Memiliki instrumen investasi yang beragam tentunya akan mengurangi ketergantungan terhadap satu jenis dan lainnya. Keberagaman instrumen investasi menawarkan tingkat keuntungan dan risiko yang berbeda, sehingga apabila dilakukan dengan tepat, kamu sebagai investor bisa menemukan potensi keuntungan di instrumen investasi lain yang bisa memaksimalkan keuntungan dalam portofolio tanpa bergantung pada 1 jenis saja.
-
Menambah Pengetahuan dan Ilmu Investasi
Dari poin-poin sebelumnya, melakukan diversifikasi pada akhirnya akan membuat kamu lebih cermat dan berpengalaman dalam mengelola dana investasi pada portofolio. Kemampuan dan pengetahuan inilah yang nantinya akan membuat kamu bisa membuat keputusan investasi dengan lebih bijak, supaya apapun portofolio investasimu, ekspektasi keuntungan yang didapatkan bisa lebih besar, sambil berada di dalam potensi risiko yang masih bisa ditoleransi.
Bentuk dan Jenis-Jenis Diversifikasi
Jika mengacu pada target pasar yang disasar, diversifikasi dapat dibagi ke dalam 2 jenis, antara lain:
Jenis Diversifikasi | |
---|---|
Vertikal |
Horizontal |
Strategi membuat produk dengan level kegunaan yang berbeda-beda, tetapi dapat saling melengkapi atau menggantikan. Contoh Motor, Mobil. Naik motor bila jalanan macet, naik mobil bila cuaca hujan deras. Kalau di dunia keuangan misalkan Reksa Dana Campuran, isi reksa dana ini saling melengkapi dan menggantikan, fleksibel, bisa pindah dari Obligasi ke saham atau pasar uang dan sebaliknya. Tentunya hal ini sesuai dengan aturan OJK. Biasa terjadi saat kondisi makro ekonomi negara sedang tidak baik. |
Strateginya dilakukan untuk menciptakan beragam bentuk produk yang mempunyai persamaan jenis. Perbedaan antara produk hanya terletak pada merek, target pasar, atau ukuran. Jenis diversifikasi ini bisa dibilang merupakan strategi yang paling sering dilakukan perusahaan yang ada di Indonesia. Strategi membuat produk dengan level kegunaan yang sama. Contoh, Indofood, memproduksi banyak mie instan tetapi dengan brand yang berbeda, missal Sarimi, Indomie. Hampir semua brand mie instan yang terkenal di Indonesia, diakuisisi oleh Group Indofood. Kalau dalam dunia keuangan seperti Tabungan, Deposito. |
Diversifikasi dalam Portofolio Investasi
Diversifikasi dalam Portofolio Investasi
Dalam dunia investasi, diversifikasi terbukti sangat diperlukan. Mungkin kamu cukup familiar dengan istilah "Jangan Menaruh Seluruh Telur dalam 1 Keranjang". Hal ini juga berlaku dalam portofolio investasi. Sebagai investor sebaiknya kamu membagi porsi dana investasi ke dalam beberapa instrumen yang berbeda.
Tujuannya lagi-lagi sama, jika salah satu instrumen investasi ada yang rugi, masih ada instrumen lain yang memberikan peluang keuntungan. Di Indonesia, ada 3 kelas aset utama dalam portofolio investasi keuangan yang secara umum dimiliki oleh banyak orang, yaitu saham, obligasi, dan uang tunai.
Nah untuk para Sobat Cermat, cobalah menjadikan 3 kelas aset ini sebagai alternatif diversifikasi investasi. Bagilah porsi aset yang tepat di dalam portofolio investasimu supaya ekspektasi keuntungan yang didapat bisa maksimal dan risiko bisa diminimalisir. Lalu sebetulnya adakah cara yang tepat untuk membagi sebuah portofolio investasi? Yuk simak pembahasannya berikut ini.
Apakah Itu Portofolio Investasi?
Portofolio investasi adalah wadah atau sekumpulan instrumen investasi atau kelas aset yang sebaiknya sudah kamu pahami dan mencerminkan kebutuhan investasimu. Secara teori, diversifikasi dalam suatu portofolio dapat mengurangi risiko karena setiap kelas aset memiliki korelasi dan risiko yang berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Teori Portofolio Modern
Teori ini mengajarkan para investor untuk memiliki kemampuan identifikasi dan mencari kombinasi portofolio yang benar-benar sesuai dengan profil risiko masing-masing. Teori ini mengasumsikan bahwa investor cenderung membangun portofolio berisiko rendah dengan ekspektasi return tertentu. Sehingga, apabila seorang investor berinvestasi di instrumen yang berisiko tinggi, harapannya return yang dihasilkan juga semakin tinggi. Gambarannya seperti grafik di bawah ini ya.
Teori Portofolio Modern
Kamu perlu memahami bahwa setiap orang memiliki tujuan investasi dan profil risiko yang berbeda-beda. Diversifikasi yang dilakukan perlu menyesuaikan kedua hal tersebut. Teori Portofolio Modern dapat menjadi titik awal yang bagus untuk membangun portofolio investasi. Metode ini telah teruji waktu dan diterima oleh kalangan investor profesional sebagai metode untuk membangun portofolio investasi dana pensiun.
Misalkan kamu adalah investor dengan profil risiko agresif dan sebagian besar portofolio kamu berisikan saham. Ada baiknya melakukan diversifikasi pada jenis saham yang berbeda untuk mengurangi risiko. Pembagiannya bisa berdasarkan sektor, kategori ataupun karakteristik masing-masing saham, supaya momentumnya cocok dengan situasi ekonomi dan jangka waktu investasi.
Baca Juga: Strategi Diversifikasi Investasi Saham yang Benar
Lakukan Diversifikasi untuk Mengoptimalkan Profit dan Meminimalkan Risiko Kerugian
Pada dasarnya, diversifikasi adalah metode yang dilakukan oleh pebisnis atau perusahaan untuk mendorong keunggulan produk agar tidak kalah saing dengan kompetitor. Di samping itu, cara ini juga bisa dilakukan oleh investor guna meminimalkan risiko kerugian serta mengoptimalkan keuntungan. Jadi, pastikan untuk memahami konsep dan menemukan metode diversifikasi yang tepat sesuai dengan kebutuhanmu ya. Semoga Membantu.