Kenalan dengan Dollar Cost Averaging, Strategi Investasi Andalan Banyak Orang
Dalam menjalani investasi, baik itu di pasar modal ataupun di dunia cryptocurrency, ada banyak sekali jenis strategi yang kerap dipraktikkan oleh para investor. Tujuannya tidak lain agar keuntungan investasi bisa dimaksimalkan, sekaligus meminimalkan risikonya. Masing-masing strategi investasi tersebut pun pasti memiliki keunggulan dan kekurangannya tersendiri sehingga perlu disesuaikan dengan kebutuhan.
Di antara banyaknya strategi investasi, dollar cost averaging atau yang juga bisa disingkat sebagai DCA menjadi salah satu yang paling banyak dipilih. Dengan mengaplikasikan strategi investasi tersebut, investor mampu lebih mudah dalam menjalankan aktivitas menanam modal secara konsisten dan jangka panjang. Selain itu, cara ini juga kerap menjadi solusi agar terhindar dari risiko keputusan impulsif saat investasi.
Yang menjadi pertanyaan, apa sih metode investasi dollar cost averaging ini? Selain itu, seperti apa cara kerja dari strategi investasi ini, sekaligus keuntungan, dan berbagai hal yang penting untuk diperhatikan saat menjalankannya? Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut tentang strategi investasi ini, simak penjelasan lengkapnya di artikel cermati berikut ini ya.
Baca Juga: Intip Bedanya Strategi Investasi Pria dan Wanita
Apa Itu Strategi Dollar Cost Averaging atau DCA?
Dollar Cost Averaging atau DCA adalah sebuah strategi dimana investor menyetorkan atau menginvestasikan sejumlah dana yang sama secara rutin dalam jangka waktu tertentu.
Lewat strategi investasi ini, pembelian sebuah aset atau instrumen investasi dilakukan dengan memasukkan nominal dana yang setara pada sejumlah waktu yang ditentukan secara rutin. Dibanding melakukan investasi dengan jumlah besar di satu transaksi sekaligus, investor melakukan banyak investasi kecil secara rutin dengan konsisten dan disiplin.
Berikut beberapa contoh simpel penerapan strategi Dollar Cost Averaging:
- Seorang investor menyetorkan dana sebesar Rp500.000,- tiap bulan ke sebuah reksadana pendapatan tetap.
- Seorang investor membeli sejumlah saham BBCA sebesar Rp2.000.000,- setiap 3 bulan sekali.
- Seorang investor membeli emas secara online tiap minggu sebesar Rp100.000,-.
Siapa Saja yang Cocok Menggunakan Strategi Dollar Cost Averaging atau DCA?
DCA merupakan strategi investasi yang ideal bagi investor pemula, atau kamu yang tak ingin menghabiskan banyak waktu dan tenaga untuk menganalisis aspek teknis pasar modal atau sebuah instrumen investasi. Selain itu, strategi ini juga cocok dipilih oleh investor jangka panajang (long term).
Melalui strategi ini, investor bisa terus melakukan aktivitas menanam modal secara rutin dan tak harus memantau pergerakan nilai suatu aset terlebih dulu. Dengan begitu, investor tidak perlu banyak membuang waktu dan tenaga untuk menganalisis kondisi suatu aset ataupun instrumen investasi apapun yang akan dibelinya.
Strategi DCA ini juga bisa membantu membangun kebiasaan (habit) kamu untuk bisa berinvestasi secara rutin. Kegiatan investasi dengan strategi ini juga bisa dipahami sebagai cara mengambil keuntungan berdasarkan penurunan harga pasar tanpa mempertaruhkan modal terlalu banyak di waktu tertentu.
DCA dirancang agar bisa membantu investor dalam mengimbangi dampak negatif investasi yang terjadi akibat volatilitas pasar berjangka pendek. Dengan begitu, saat nilai suatu aset menurun, asal konsisten menerapkan metode ini, aktivitas investasi akan dijamin memberi keuntungan ketika harganya kembali naik.
Dengan mengaplikasikan strategi ini, investor bisa menghilangkan aspek emosi ketika menanam modal melalui pembelian sejumlah kecil aset dengan jumlah sama. Proses tersebut bisa terus dilakukan secara konsisten dengan periode tertentu, misalnya, mingguan atau bulanan.
Cara Kerja Strategi Investasi Dollar Cost Averaging
Secara umum, berikut cara kerja strategi Investasi Dollar Cost Averaging:
- Investor menentukan tujuan dan jangka waktu investasi yang diinginkan.
- Investor memilih jenis instrumen investasi yang akan diinvestasikan.
- Investor menentukan jumlah dana yang akan diinvestasikan secara rutin ke instrumen investasi yang dipilih.
- Investor menentukan frekuensi/kapan dana akan disetorkan secara rutin.
- Investor menyetorkan dan melakukan investasi secara rutin sesuai jumlah dana dan kapan dana harus disetorkan.
Jika diperhatikan secara keseluruhan, strategi DCA ini memungkinkan investor untuk lebih sedikit membeli aset dalam harga tinggi dibandingkan dengan harga lebih rendah. Meski begitu, keuntungan model investasi ini hanya bisa dirasakan ketika performa aset atau emiten terus bertambah seiring berjalannya waktu.
Karena alasan tersebut, pastikan untuk mempelajari historis kinerja dari suatu produk investasi sebelum memutuskan untuk menggunakan strategi ini. Pasalnya, walaupun bisa menekan risiko, strategi ini tetap saja tak dapat melindungi investor terhadap risiko penurunan nilai suatu aset investasi. Jadi, bisa dipahami jika ide umum strategi ini terjadi dengan asumsi nilai suatu aset akan terus meningkat.
Simulasi Dollar Cost Averaging
Berikut ini contoh simulasi strategi investasi Dollar Cost Averaging dengan instrumen investasi reksadana.
Bobi adalah seorang karyawan swasta yang baru pertama kali mencoba berinvestasi di reksadana Hebat. Selama 8 Bulan, Bobi telah menyetorkan gajinya sebagai dana investasi secara rutin sebesar Rp1.000.000,- setiap bulan untuk membeli reksadana tersebut.
Tanggal Investasi | Jumlah Dana yang Diinvestasikan (Rupiah) |
NAB/Unit (Rupiah/Unit) |
Jumlah Unit Reksadana |
---|---|---|---|
25/06/2022 | Rp1.000.000,- | 800,30 | 1.249,53 |
27/07/2022 | Rp1.000.000,- | 1.000,50 | 999,5 |
29/08/2022 | Rp1.000.000,- | 780,32 | 1.281,53 |
25/09/2022 | Rp1.000.000,- | 980,42 | 1.019,97 |
28/10/2022 | Rp1.000.000,- | 890,22 | 1.123,32 |
30/11/2022 | Rp1.000.000,- | 1.050,70 | 951,75 |
25/12/2022 | Rp1.000.000,- | 950,72 | 1.051,83 |
Total Modal Investasi | Rp7.000.000,- | Total Unit Reksadana | 7.677,43 |
Setelah Bobi berinvestasi secara rutin selama 7 bulan (Juni s.d. Desember 2022), total alokasi dana investasinya sudah mencapai Rp7.000.000,-. Berdasarkan total alokasi dana tersebut, Bobi juga telah mendapatkan 7.677,43 unit reksadana Hebat.
Pada tanggal 09 Januari 2023, Bobi kemudian menjual seluruh unit reksadana yang diinvestasikan ke reksadana Hebat. Pada tanggal tersebut, NAB/Unit reksadana Hebat adalah Rp930,25. Berapa keuntungan yang didapat Bobi dari investasi tersebut?
Berikut perhitungan keuntungan investasi Bobi selama 7 bulan di Reksadana Hebat:
NAB/Unit Rekasadana Hebat tanggal 09 Januari 2023 = Rp930,25
Jumlah Unit Reksadana yang dimiliki Bobi = 7.677,43
Total Modal Investasi Bobi = Rp7.000.000,-
Keuntungan Investasi Bobi |
---|
Total Nilai Investasi Sekarang (NAB/unit Reksadana Hebat x Jumlah Unit Reksadana Hebat) - Total Modal Investasi |
(Rp930,25 x 7.677,43) - Rp7.000.000,- |
Rp7.141.929.26 - Rp7.000.000,- |
Rp141.929,26 |
Kesimpulannya, jika melakukan penjualan di tanggal 09 Januari 2023, Bobi akan mendapatkan keuntungan sebesar Rp141.929,26 (2,03%).
Nah, dari contoh di atas, Bobi secara langsung sudah menjalankan strategi DCA melalui investasi yang dia lakukan di Reksadana Hebat. Dengan menyetorkan dana secara rutin sebesar 1 juta Rupiah tiap bulan sehabis gajian, Bobi dengan konsisten terus menambah jumlah dana dalam portofolio investasi yang dimiliki.
Keuntungan yang didapat oleh Bobi juga cukup baik selama 7 bulan berinvestasi, mengingat Bobi tidak perlu terlalu khawatir memantau nilai unit reksadana setiap kali pembelian dilakukan. Hal ini tentu saja akan lebih simpel dilakukan mengingat Bobi adalah seorang investor pemula.
Selama investasi dilakukan dengan konsisten tiap bulan, apapun instrumen investasi yang dipilih tentu bisa meminimalisir risiko dan pelan-pelan mendapatkan keuntungan seperti Bobi. Cukup mudah dipahami ya Sobat Cermat?
Keuntungan Strategi Investasi Dollar Cost Averaging
Keuntungan Strategi Investasi DCA
Beberapa keuntungan kalau kamu menggunakan strategi Dollar Cost Averaging:
- Alokasi dana Lebih Efektif: Bisa melakukan alokasi dana investasi dengan jumlah yang efektif dan nyaman karena jumlah dana yang diinvestasikan konsisten sesuai dengan tujuan dan jangka waktu investasi.
- Praktis dan Mudah: Investor tidak perlu terlalu melakukan analisa performa aset/instrumen investasi yang dipilih karena pembelian tetap dilakukan sejumlah dana investasi yang disisihkan secara rutin.
- Meminimalisir Risiko Kerugian: Investor bisa meminimalisir risiko kerugian karena investasi dilakukan dengan secara berkala, tanpa menyetorkan dana investasi yang besar di waktu yang tertentu.
Penggunaan dollar cost averaging sebagai strategi investasi bisa membantumu agar terhindar dari potensi pengambilan keputusan impulsif yang mampu menjerumuskan dan memberi kerugian. Tidak hanya itu, strategi ini juga ideal dipilih untuk aktivitas investasi jangka panjang.
Perlu dipahami jika strategi ini lebih efektif dipilih saat kondisi pasar sedang bearish. Pasalnya, kondisi pasar tersebut membuat investor cenderung takut untuk berinvestasi. Nah, strategi ini mampu memberimu kerangka investasi agar melakukan pembelian aset di harga rendah atau dip.
Baca Juga: Bearish - Pengertian, Jenis dan Tips Menghadapinya
Hal yang Wajib Diperhatikan Saat Menjalankan Strategi Dollar Cost Averaging
Walaupun memiliki keunggulan di atas, strategi DCA juga memiliki kelemahan yang penting untuk diperhatikan oleh para investornya. Salah satu kelemahan dari strategi ini adalah kenaikan dari biaya transaksi.
Karena strategi ini membutuhkan banyak pembelian yang dilakukan secara rutin, biaya atau tarif trading yang dibebankan juga bisa meningkat dengan cukup signifikan. Khususnya jika menggunakan metode ini dalam investasi cryptocurrency,
Meski begitu, hal tersebut tergantung dari nilai keuntungan dan durasi investasinya. Investor mungkin tak merasakan efek biaya overhead tambahan akibat pembelian berkala dibanding dengan pembelian sekaligus.
Selain itu, ada pula risiko kerugian akibat lonjakan nilai aset secara konsisten. Semakin besar harga pembelian seiring berjalannya waktu, semakin rendah pula dampak yang didapatkan dari penggunaan strategi ini.
Tips Menjalankan Strategi Dollar Cost Averaging
Setelah memahami tentang apa itu strategi dollar cost averaging, kamu juga perlu mencari tahu tips menjalankannya dengan optimal. Berikut adalah beberapa tips agar mampu mengaplikasikan strategi DCA dengan maksimal.
- DCA merupakan strategi investasi yang bisa berjalan dengan optimal pada jenis aset tertentu. Tapi, ada baiknya apabila investor perlu melakukan analisis lebih dalam terkait jenis aset serta risikonya terlebih dulu sebelum mengaplikasikan strategi ini. Dengan begitu, bisa diketahui apakah DCA merupakan strategi yang ideal untuk dipilih terhadap suatu instrumen investasi.
- Tips lainnya, konsistensi merupakan kunci penting pada strategi investasi ini. Selain itu, DCA juga mampu membantu investor dalam mencapai target investasi berjangka panjang dengan lebih efektif.
- Meski mampu menekan tingkat risiko investasi, tapi strategi DCA tetap harus diaplikasikan dengan memahami dulu detail informasi terkait suatu emiten atau aset digital. Beberapa informasi yang wajib dipahami oleh investor sebelum menggunakan strategi ini adalah data teknis terkait historis nilai saham dan kinerjanya selama ini. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, DCA lebih cocok dipilih untuk investasi di instrumen dengan potensi nilai yang terus meningkat seiring berjalannya waktu.
- Tips yang terakhir, tetap lakukan penjualan aset investasi di waktu yang tepat. Meski secara umum membantu investor agar tak terlalu fokus pada analisis aset investasi, tapi pencairan portofolio yang menggunakan strategi ini tetap harus dilakukan di waktu yang tepat. Dengan begitu, potensi keuntungan yang bisa didapatkan oleh investor menjadi lebih optimal.
Lebih Mudah Menyusun Strategi Investasi dengan Metode Dollar Cost Averaging
Itulah penjelasan tentang apa itu strategi dollar cost averaging dalam dunia investasi. Intinya, strategi tersebut memudahkan investor dalam merancang strategi investasi sekaligus meningkatkan potensi keuntungan yang bisa didapatkan. Walaupun begitu, tetap perhatikan data historis aset yang ingin dipilih dan pastikan cenderung mengalami kenaikan agar strategi DCA mampu memberi potensi keuntungan sesuai harapan.
Baca Juga: Cara Ampuh Menjadi Trader Forex Sukses dan Deretan Trader Forex Terkaya di Dunia Sebagai Inspirasi