Kenali Risiko dan Cara Hindarinya, Ini Pengertian Dusting Attack dan Cara Antisipasinya
Di antara beragam peluang dan keuntungan yang ditawarkan oleh mata uang crypto, jenis aset digital ini nyatanya juga mempunyai beragam risiko yang penting untuk diketahui para pemainnya. Pasalnya, dengan memahami apa saja risiko yang mungkin dihadapi, para investor dan trader crypto mampu mengantisipasinya dengan langkah yang tepat.
Salah satu contoh risiko dalam dunia crypto yang perlu kamu ketahui saat terjun ke industri tersebut adalah dusting attack. Pada dasarnya, dusting attack adalah salah satu ancaman dalam dunia crypto yang mungkin terjadi karena sifat mata uang crypto yang selalu terhubung ke internet. Meski setiap platform serta jaringan crypto sudah dilengkapi dengan sistem keamanan yang canggih dan mumpuni, tak menutup kemungkinan risiko ini bisa saja terjadi tanpa pertanda.
Yang menjadi pertanyaan, apa sih yang dimaksud dengan dusting attack ini? Juga, bagaimana oknum tak bertanggung jawab melakukan aksi ilegal ini, contoh kasus yang pernah terjadi, serta beragam tips untuk menghindari dusting attack? Nah, jika kamu ingin tahu jawabannya, langsung saja simak penjelasan tentang apa itu dusting attack dan segala hal penting seputarnya berikut ini.
Pengertian Dusting Attack
Seperti yang sudah sempat disinggung sedikit sebelumnya, dusting attack adalah salah satu risiko yang mengancam dunia crypto dan bisa saja terjadi pada siapa saja yang terjun ke dunia tersebut. Pada dasarnya, dusting attack adalah suatu metode penyerangan di mana oknum yang melakukannya mengirim sejumlah mata uang crypto dengan jumlah yang kecil pada alamat wallet secara acak.
Itulah mengapa metode ini kerap disebut sebagai “dusting”, yang dalam bahasa Indonesia berarti meniupkan debu kecil. Pasalnya, nilai aset crypto yang dikirimkan oleh oknum ini nominalnya amat kecil sehingga bisa diibaratkan sebagai butiran debu alias dust.
Praktik penyerangan dengan cara ini dilakukan guna mengungkap pemilik dari alamat wallet yang akan diserang. Metode dusting attack barangkali cukup sulit untuk bisa dideteksi sebab para pelakunya melakukan aksi yang menyerupai UTXO atau Unspent Transaction Output, yaitu suatu sisa aset kripto dari sebuah transaksi yang sudah dieksekusi.
Apabila aset kripto yang dikirimkan melalui aksi dusting attack kemudian dipakai oleh korban pada sebuah transaksi, pihak penyerang bisa melihat informasi transaksi, termasuk alamat tujuannya. Lantas, peretas bisa menggunakan beragam informasi yang berhasil didapatnya dalam melancarkan aksi lanjutan, sebagai contoh, penipuan, phishing, ataupun pemerasan.
Meski begitu, aksi dusting attack ini tak selamanya berbahaya dan mengancam korbannya. Sebab, ada lembaga analisis jaringan blockchain yang secara sengaja melakukan aksi dusting attack guna melakukan sebuah penelitian atau memiliki kontrak kerja sama dengan pemerintah. Praktik ini juga dapat dilakukan sebagai cara untuk mengetes bandwidth atau throuphut dari suatu jaringan.
Jadi, berdasarkan penjelasan tersebut, bisa dipahami jika dusting attack adalah suatu modus yang dilakukan para pelakunya untuk mencari sekaligus memperoleh informasi dari pemilik dompet crypto. Hal tersebut dilakukan dengan cara mengirimkan aset crypto dengan jumlah sangat kecil. Lalu, berdasarkan informasi yang didapatnya, para oknum tersebut bisa melakukan penyerangan dan ancaman pada korbannya.
Baca Juga: Berisiko Kacaukan Ekosistem Crypto, Ini Pengertian Crypto Winter dan Beragam Dampak Buruknya
Bagaimana Dusting Attack Bisa Terjadi?
Jadi, siapa pihak yang melakukan praktik dusting attack ini? Sudah jelas, jawabannya adalah sekelompok peretas atau hacker yang memang telah biasa melakukan aksi penipuan dan pemerasan, sampai tindakan phishing.
Umumnya, para pelaku tersebut akan menarget pengguna aset crypto yang dikenal mempunyai aset digital cukup besar. Tak tanggung-tanggung, aksi ancaman yang dilakukan oleh para pelaku ini juga bisa menarget anggota keluarga korban guna mendapat uang tebusan sejumlah aset crypto tertentu.
Akan tetapi, seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, jenis serangan ini tak selalu dilakukan oleh oknum dengan intensi jahat. Sejumlah lembaga resmi maupun penegak hukum kerap pula melakukan praktik ini guna mendapatkan sejumlah target maupun kelompok kriminal yang dicurigai melakukan tindakan pencucian uang maupun menghindari pajak.
Tindakan dusting attack ini sendiri dilakukan untuk menjadi media atau sarana menguji bandwidth atau throughput sebuah jaringan. Dalam kata lain, praktik ini tak selalu dilakukan oleh oknum tak bertanggung jawab yang ingin menjebak dan merugikan korbannya. Walaupun begitu, tetap waspadai akan risiko menjadi korban tindakan ini agar mampu terhindar dari bahayanya.
Contoh Kasus Penyerangan Dusting Attack
Sebagai salah satu tindakan yang mengancam dan memakan korban di dunia crypto, banyak kasus dusting attack telah terjadi sebelumnya dan cukup menarik perhatian. Terlebih kasus dusting attack yang terjadi pada tahun 2018 dan 2019 lalu.
Pada kurun waktu tersebut, seseorang menemukan hingga ratusan ribu transaksi kecil atau dust di jaringan Litecoin. Akan tetapi, sumber dari serangan tersebut beruntungnya cepat ditemukan serta diidentifikasi oleh sekelompok orang yang tengah mengiklankan mining pool miliknya. Aksi tersebut juga diketahui tidak menimbulkan kerugian pada para korbannya.
Contoh lainnya, fenomena dusting attack juga pernah terjadi pada jaringan blockchain Bitcoin, tepatnya di tahun 2018 lalu. Pada kasus tersebut, tercatat terdapat ribuan dompet BTC yang mendapatkan sejumlah 888 satoshi koin. Ketika selesai diidentifikasi, ternyata aset tersebut dikirimkan olel BestMixed, suatu platform crypto mixer yang mengiklankan layanannya.
Sampai saat ini, belum ada informasi resmi tentang adanya efek yang memberi kerugian secara nyata terhadap korban dari aksi dusting attack ini. Meski begitu, selaku pengguna, baik investor atau trader crypto wajib tetap bersikap waspada akan bahaya dan ancaman dari serangan tersebut.
Baca Juga: Mengenal Falling Wedge Pattern, Pola yang Bantu Trader Tentukan Strategi Trading Crypto
Tips untuk Terhindar dari Risiko Dusting Attack
Ancaman dari aksi dusting attack memang selama ini tercatat belum sampai memberikan kerugian yang berarti pada para korbannya. Kendati demikian, demi memastikan keamanan dan kenyamanan selama terjun ke dunia crypto, kamu tentu perlu mengetahui bagaimana tips menghindari dari risiko serangan tersebut. Untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa caranya.
- Beri tanda pada transaksi yang telah tak terpakai. Caranya bisa dengan mulai menandai tiap keluaran transaksi yang tak terpakai pada platform yang digunakan.
- Tak memberi informasi alamat wallet secara sembarangan, apalagi pada orang yang tidak dikenal. Umumnya, terdapat sejumlah situs yang mengharuskan pengunjungnya untuk menuliskan informasi wallet address ini. Padahal, hal tersebut bisa menjadi salah satu cara oknum melancarkan aksinya.
- Tips lainnya, kamu bisa membuat alamat wallet yang baru untuk tiap transaksi. Selain itu, kamu juga dapat secara rutin mengganti alamat transaksi guna menyulitkan oknum peretas untuk melacak akun atau alamat wallet.
- Tips yang terakhir, lakukan konversi pada dust yang diterima. Terdapat sejumlah platform crypto yang menyediakan pilihan untuk mengonversi dust atau koin crypto berjumlah kecil agar bisa digunakan pada platform yang bersangkutan.
Langkah yang Harus Dilakukan saat Jadi Korban Dusting Attack
Dikarenakan informasi transaksi kripto bersifat publik, kamu wajib menjaga informasi aset dan juga akunmu. Agar hal tersebut bisa dilakukan, ada beberapa langkah yang dapat kamu ikuti saat sudah terlanjur menjadi korban dusting attack, antara lain:
- Saat telah menjadi korban dusting attack, jangan pernah memindahkan koin dust. Carilah platform wallet yang mempunyai opsi untuk memberi tanda deposit kecil serta dana yang diterima oleh walletmu.
- Rutin cek isi saldo crypto. Kamu dapat juga menggunakan platform wallet yang menawarkan fitur notification atas setiap transaksi yang terjadi pada akun sehingga bisa langsung mengetahuinya melalui notifikasi tersebut.
- Apabila terdapat situs maupun entitas airdrop yang mengharuskanmu memasukkan alamat wallet dengan hadiah seperti koin atau token, ada baiknya untuk menghindarinya. Jangan pernah memberi informasi penting seputar wallet address ini sembarangan pada orang lain atau pihak mana pun tanpa tujuan dan maksud yang jelas.
Lebih Aware dan Waspada Akan Segala Ancaman di Dunia Crypto
Sejatinya, dusting attack adalah salah satu ancaman yang wajib dipahami dan dihindari oleh para pemain aset crypto. Selain itu, tentunya ada beragam jenis risiko yang bisa saja mengancam keamanan investor maupun trader crypto hingga mampu memicu kerugian yang sangat besar. Karenanya, selalu aware dan bersikap waspada akan segala ancamannya saat terjun ke dunia crypto.
Baca Juga: Mengenal Perpetual Protocol atau PERP, Proyek Mata Uang Crypto Berupa DEX Produk Berjangka Ethereum