Mengenal E-Mini, Kontrak Berjangka Terjangkau yang Diperdagangkan dengan Basis Elektronik
Kontrak berjangka atau futures contract adalah sebuah produk yang bisa dibilang cukup populer di kalangan investor. Sebagai surat perjanjian untuk membeli atau menjual aset di waktu dan harga yang telah ditentukan di masa depan, kontrak berjangka memiliki keunggulannya tersendiri dibanding instrumen investasi lain.
Tapi, tahukah kamu jika kontrak berjangka memiliki beberapa jenis dengan cara kerja dan keunikannya tersendiri? Salah satunya adalah e-mini, yaitu produk kontrak berjangka yang diperdagangkan melalui sistem elektronik. Mayoritas diperdagangkan di CME atau Chicago Mercantile Exchange di Amerika Serikat, e-mini tentu menarik untuk dibahas dan dipahami oleh investor futures contract.
Untuk lebih jelasnya, berikut adalah penjelasan tentang apa itu e-mini, termasuk sejarah singkat, hingga keunggulan dan kekurangannya.
Pengertian E-Mini
E-mini adalah sebuah istilah yang merujuk pada kontrak berjangka yang diperdagangkan secara elektronik, dan hanya memiliki sebagian kecil dari ukuran kontrak berjangka standar. E-mini digunakan oleh investor untuk memperdagangkan sekelompok aset, seperti komoditas dan mata uang. Meski begitu, kebanyakan aset yang diperdagangkan menggunakan produk ini adalah indeks.
E-mini pertama kali diluncurkan oleh CME atau Chicago Mercantile Exchange di tahun 1997 yang ditawarkan ke investor ritel dengan basis indeks S&P 500. Seperti yang kita tahu, investor ritel atau individu sering kali kesulitan menjangkau kontrak berjangka karena harganya terlalu mahal. Sehingga, kehadiran e-mini bisa menjadi alternatif bagi investor untuk menanam modal di jenis aset ini.
Selayaknya jenis kontrak berjangka lain, e-mini diperdagangkan di sejumlah bursa di dunia, dan membolehkan investor untuk menjamin spekulasi dan mempertaruhkan pergerakan harga dari underlying asset. Namun, sebagai bursa pertama yang menawarkan produk ini, perdagangan e-mini lebih dominan dilakukan di CME.
Sejarah Kehadiran E-Mini
Semua futures adalah kontrak keuangan yang mengharuskan pemegangnya untuk membeli atau menjual sebuah aset, seperti komoditas dan instrumen finansial, di waktu dan harga yang telah ditentukan. Kontrak ini menjelaskan tentang kualitas dan kuantitas dari aset yang mendasarinya, dan merupakan kontrak standar untuk memfasilitasi aktivitas perdagangan pada bursa futures.
Umumnya, kontrak berjangka hanya bisa diakses oleh investor institusional karena nominalnya yang terlalu besar bagi investor kecil. Lalu, karena hal ini, CME meluncurkan kontrak e-mini pertamanya di tahun 1997 untuk menarik minat trader yang mencari alternatif investasi lebih terjangkau.
Semenjak peluncurannya tersebut, produk ini langsung diminati oleh banyak investor dan laris manis dibeli. Saat ini, ada beberapa jenis kontrak e-mini yang mencakup jenis aset tertentu, seperti indeks, komoditas, dan mata uang. Namun, di antara sederet jenis kontrak tersebut, e-mini dari S&P 500 menjadi kontrak e-mini yang paling banyak dan populer diperdagangkan.
Selayaknya kontrak berjangka lain, trader bisa menggunakan sebuah e-mini untuk memperkirakan pergerakan pasar secara luas. Selain itu, karena menggunakan sistem elektronik, perdagangan e-mini hampir terus terjadi setiap waktu antara hari Minggu dan Jumat. Agar dapat memperdagangkan produk ini, investor harus memiliki akun dengan perusahaan broker yang menawarkan layanan transaksi e-mini.
Beda E-Mini dan Kontrak Berjangka Konvensional
Dibandingkan dengan kontrak berjangka pada umumnya, ada sejumlah perbedaan dengan e-mini. Salah satunya adalah nilai dari produk ini jauh lebih kecil dibanding kontrak futures biasa, yakni hanya seperlimanya saja.
Dengan ukuran yang lebih kecil tersebut, produk ini lebih mudah dijangkau oleh investor ritel yang ingin memasang harga berdasarkan spekulasi pergerakan harga dari aset yang mendasarinya. Sehingga, mereka bisa meraih tujuan investasinya melalui e-mini, termasuk saat melakukan spread trading. Karena karakteristik ini pula e-mini sangat populer di kalangan investor individu dan tak kalah dengan kontrak futures konvensional
Keunggulan dan Kekurangan E-Mini
Dengan karakteristik khusus yang dimilikinya, e-mini mempunyai keunggulan dan kekurangan yang penting untuk dipahami oleh investor atau trader yang ingin membelinya. Berikut adalah keunggulan e-mini bagi investor atau trader.
- Ideal menjadi instrumen trading bagi trader aktif karena menawarkan sistem perdagangan yang terus aktif di bursa.
- Tingkat margin dan volatilitasnya tergolong kecil, dan memiliki likuiditas yang besar.
- Lebih terjangkau dibanding kontrak berjangka biasa
- Biaya yang dibebankan pada perdagangan aset ini cenderung lebih rendah dibanding sekuritas biasa.
Hanya saja, e-mini memiliki beberapa kekurangan yang perlu dipertimbangkan oleh pemiliknya, antara lain:
- Karena perdagangannya terus aktif di bursa, fluktuasi harga e-mini bisa sangat cepat.
- Cakupan aset dasar yang lebih terbatas membuat transaksi produk ini kurang fleksibel menyesuaikan kebutuhan investor.
Tentang E-Mini S&P 500
E-mini S&P 500 adalah kontrak berjangka yang ditransaksikan secara elektronik. Kontrak ini memiliki ukuran seperlima dari kontrak futures S&P standar, dan menjadikan indeks tersebut sebagai basisnya.
Terdiri dari 500 saham individual yang merepresentasikan kapitalisasi pasar korporasi terbesar di Amerika Serikat, indeks S&P 500 merupakan indikator terbesar dari ekuitas di negara tersebut. Kontrak e-mini dari indeks ini ditransaksikan dengan kode Globex, ES.
Punya Karakteristik Unik, E-Mini Punya Daya Tarik Tersendiri di Mata Investor
Itulah penjelasan tentang e-mini sebagai jenis kontrak berjangka yang memiliki nilai lebih kecil dari kontrak futures biasa dan ditransaksikan secara elektronik. Dengan ciri khasnya tersebut, produk ini begitu populer di kalangan investor individu atau ritel, dan umumnya diperdagangkan di CME.