Intip Tips Karier untuk Jadi Forecaster
Memproduksi suatu barang tidak boleh asal-asalan. Perusahaan perlu memperkirakan jumlah yang ingin diproduksi agar barang produksi tidak mubazir di gudang. Di sisi lain, hal ini membantu menghemat cost untuk meminimalisir kerugian perusahaan.
Forecasting adalah salah satu cara yang tepat untuk mengatasi permasalahan yang terjadi dalam perjalanan sebuah bisnis. Forecasting memegang peranan penting, makanya seorang forecaster sangat dibutuhkan oleh perusahaan. Selengkapnya mengenai forecasting akan dibahas dalam poin-poin berikut ini, ya!
Baca Juga: Account Payable: Pengertian, Tugas dan Tanggung Jawab
Apa Itu Forecasting?
Forecasting
Forecasting atau forecast adalah teknik untuk memprediksi masa depan sebuah bisnis menggunakan data-data di masa lalu. Data ini digunakan untuk melihat pola, grafik, hubungan, dan kecenderungan yang terjadi dalam suatu bisnis. Hasilnya biasanya membantu pemegang kepentingan untuk mengambil keputusan terkait rencana perjalanan bisnis di masa mendatang.
Rencana ini menjadi acuan untuk memaksimalkan perkembangan bisnis. Di dalamnya sudah terdapat berbagai solusi terkait permasalahan yang mungkin dihadapi oleh sebuah perusahaan di masa mendatang. Ketika masalah tersebut datang, perusahaan tahu bagaimana menyelesaikannya.
Misalnya, perusahaan pakaian mengalami lonjakan permintaan konsumen menjelang perayaan hari besar. Data-data yang ada sebelumnya menjadi acuan untuk memprediksi jumlah pakaian yang akan diproduksi di tahun berjalan. Alhasil, semua konsumen mendapatkan pakaian yang dibeli dan dapat menggunakannya saat hari raya.
Dengan mengetahui jumlah yang diproduksi, perusahaan tahu besarnya anggaran yang dibutuhkan untuk menghindari produksi yang mandet. Perusahaan akan memastikan anggarannya cukup beberapa bulan sebelumnya. Persiapan yang baik seperti ini akan membantu perusahaan bertumbuh dan berkembang ke arah yang lebih maju.
Manfaat dari Forecasting untuk Bisnis
Salah satu manfaat dari forecast adalah untuk memastikan agar anggaran dalam menjalankan bisnis tepat sasaran. Selain itu, terdapat pula manfaat lain yang bisa didapatkan, di antaranya.
-
Membantu Memprediksi Masa Depan Bisnis
Seperti yang sudah disebutkan di atas, forecasting dapat membantu memprediksi masa depan suatu bisnis. Jika ada tanda-tanda stagnansi, maka manajemen dapat membuat strategi baru agar bisnis tetap berjalan. Alhasil, bisnis tetap eksis dan dapat meraih keuntungan secara maksimal.
-
Meningkatkan Kepuasan Pelanggan
Forecasting membantu perusahaan memprediksi jumlah permintaan di masa mendatang. Jika terjadi permintaan yang tinggi, perusahaan mampu penuhi, sehingga konsumen merasa puas. Kepuasan ini memperbesar peluang perusahaan untuk mendapatkan kepercayaan konsumen, jadi konsumen kemungkinan besar akan melakukan repeat order di masa mendatang.
-
Menjaga Kondisi Finansial Perusahaan
Dengan mengetahui prediksi jumlah yang diproduksi, perusahaan mampu mengalokasikan dana untuk produksi. Kemungkinan terjadinya pemborosan sangatlah kecil, karena perhitungan sudah dilakukan secara detail. Kondisi finansial di perusahaan tetap terjaga, bahkan menjadi lebih baik berkat kenaikan omzet penjualan.
-
Membantu Perusahaan Selalu Up To Date
Tugas seorang forecaster adalah melihat kondisi pasar untuk memastikan bahwa barang yang diproduksi perusahaan tepat sasaran. Kondisi ini membantu perusahaan untuk selalu up to date . Penting mengingat tren yang ada di masyarakat senantiasa berubah mengikuti perkembangan zaman dan waktu.
Jenis-jenis Forecasting
Forecasting untuk Perencanaan Bisnis
Forecasting sendiri dibagi ke dalam beberapa jenis. Adapun jenis-jenis forecast adalah sebagai berikut.
-
Berdasarkan Waktu
- Jangka pendek, dengan kurun waktu dari nol hingga tiga bulan.
- Jangka menengah, dengan kurun waktu tiga bulan sampai dua tahun.
- Jangka panjang, dengan kurun waktu lebih dari dua tahun.
-
Berdasarkan Fungsi
- Peramalan ekonomi, berfokus pada prediksi tingkat inflasi di masa mendatang.
- Peramalan teknologi, berfokus pada memperbaharui teknologi yang digunakan untuk mendukung produksi.
- Peramalan permintaan, untuk mengetahui jumlah permintaan di masa mendatang.
-
Berdasarkan Ketersediaan Data
- Metode kualitatif, menggunakan penilaian subjektif (wawancara dan diskusi) untuk melakukan analisis karena perusahaan kekurangan data.
- Metode kuantitatif, menggunakan penilaian yang akurat atau pasti dengan data dan angka sebagai acuan analisis.
-
Berdasarkan Sifat Penyusunannya
- Subjektif, merupakan prediksi yang didapatkan berdasarkan intuisi seseorang.
- Objektif, merupakan prediksi berdasarkan data, metode, dan teknik yang relevan di masa lalu.
Faktor yang Mempengaruhi Forecasting
Hasil perhitungan forecasting tentu dipengaruhi oleh beberapa faktor. Kira-kira apa saja faktornya?
-
Sifat Produk Itu Sendiri
Pertama, hasil forecasting dipengaruhi oleh sifat suatu produk. Apakah suatu produk dapat bertahan dalam jangka waktu panjang atau pendek? Cara memproduksi produk juga akan mempengaruhi hasilnya.
-
Metode Distribusi yang Digunakan
Bagaimana sebuah perusahaan mendistribusikan produk juga mempengaruhi hasil forecasting. Semakin besar ruang lingkup distribusi, semakin kompleks metode yang digunakan. Tujuannya agar distribusi terpenuhi, sehingga target penjualan perusahaan dapat tercapai.
-
Tingginya Tingkat Persaingan
Ada banyak perusahaan yang bergerak di bidang produksi yang sama. Maka dari itu, perusahaan perlu memperhatikan tingkat persaingan di sekitar untuk mengetahui posisinya. Apakah mendominasi atau tidak, karena ini akan mempengaruhi peluang perusahaan untuk bertahan di tengah pasar.
-
Data historis
Data historis mempengaruhi hasil forecasting. Penting agar perusahaan selalu menyimpan dokumen tentang perjalanan bisnis, mulai dari jumlah produksi, karyawan, hingga omzet yang diperoleh. Data historis dapat dijadikan sebagai perbandingan pada tahun-tahun mendatang.
Tips Menjadi Forecaster Handal
Forecaster adalah sebuah pekerjaan yang menjanjikan. Terlebih lagi karena bisnis kini mengalami perkembangan yang cukup pesat di tanah air. Jika ingin menjadi seorang forecaster, kamu bisa lakukan beberapa tips berikut ini.
-
Memiliki Kemampuan Analisis
Profesi forecaster wajib memiliki kemampuan analisis yang baik. Analisisnya tidak sempit, melainkan luas dengan memperhatikan jumlah kompetitor yang ada di luar sana. Sebab, kompetitor sangat mempengaruhi perjalanan bisnis dalam jangka panjang.
Selain kompetitor, kamu juga harus mampu menganalisis perilaku konsumen. Produk seperti apa yang kira-kira konsumen inginkan, jadi perusahaan dapat memproduksi produk yang sesuai. Kemampuan analisis yang baik membantu perusahaan berkembang pesat.
-
Kreativitas yang Tinggi
Sebagai forecaster, kamu pun dituntut untuk memiliki kreativitas yang tinggi. Produk yang disarankan untuk diproduksi memiliki keunikan tersendiri. Hal ini yang akan membedakan antara produk perusahaan dan kompetitor.
Kamu harus mampu berpikir out of the box atau berbeda dari yang lain. Pemikiran ini harus didasarkan atas pertimbangan, analisis, sebab, dan akibat yang terjadi di masa mendatang. Jadi, kreatifnya tidak asal-asalan.
-
Peka Terhadap Perubahan
Agar dapat bersaing di tengah tingginya persaingan, kamu harus peka terhadap perubahan yang ada di sekitar. Misalnya dalam hal tren, kamu harus tahu letak perubahan tren saat ini dan di masa lalu. Dari sini, kamu bisa menciptakan produk yang berbeda dan tidak terkesan membosankan.
Sebab, sebagian besar masyarakat mengikuti tren agar bisa terlihat up to date. Perubahan yang dilakukan bisa signifikan atau minimal, asalkan unik. Dalam hal ini, kamu harus lebih sering memperhatikan pasar untuk meningkatkan kepekaan terhadap perubahan.
-
Libatkan Tenaga Kerja yang Kompeten
Seorang forecaster tentunya tidak bekerja sendirian untuk memprediksi penjualan di masa mendatang. Forecaster mempunyai tim yang sudah dibagi berdasarkan tugas, dan tanggung jawab masing-masing. Tenaga kerja yang dilibatkan dalam tim adalah yang kompeten agar dapat membuat perencanaan yang baik demi kemajuan perusahaan.
Kamu sendiri selaku bagian dari tim harus mampu memberikan kontribusi terbaik. Teruslah belajar dari orang yang berpengalaman untuk meningkatkan kompetensi di bidang forecast. Ilmu yang didapatkan bisa menjadi bekal untuk menapaki karier yang lebih tinggi di bidang forecast.
-
Memahami Cara Kerja Media
Kamu pun harus memahami cara kerja media. Sebab, perkembangan tren sendiri biasanya diberitakan lewat media yang ada. Entah itu media tradisional maupun media sosial.
Meningkatkan jam kerja di media atau sering membuka media dapat membantumu untuk lebih memahami cara kerjanya. Kemampuan ini akan memudahkanmu dalam bekerja. Apalagi pekerjaanmu mengacu pada banyak data.
Forecasting Tidak Sama dengan Budgeting
Meskipun berkaitan dengan alokasi atau anggaran perusahaan, tapi ketahuilah kalau forecasting berbeda dengan budgeting. Forecast adalah merujuk pada prediksi perjalanan bisnis di masa mendatang berdasarkan analisis dari data historis untuk memperkirakan keuangan. Sedangkan budgeting lebih merujuk pada pengeluaran dan perkiraan pendapatan yang diperoleh perusahaan.
Jadi, jangan sampai salah mengartikan, ya! Keduanya memang berbeda, tapi sama-sama memegang andil penting dalam suatu bisnis. Semoga informasi tentang forecast di atas membantu.
Baca Juga: Kontraktor: Pengertian, Tugas, Jenis dan Kisaran Gajinya