Futures Contract, Aset Derivatif Menarik yang Populer Jadi Instrumen Investasi Investor
Menjadi hal yang wajar dipahami oleh investor jika harga dari komoditas, sekuritas, atau aset tertentu selalu mengalami fluktuasi seiring waktu. Tergantung dari pergerakan harga tersebut, transaksi bisa memberikan keuntungan yang optimal atau malah risiko kerugian.
Untuk menyiasati hal tersebut, dikenal sebuah aset derivatif yang bernama futures contract atau dalam bahasa Indonesia disebut kontrak berjangka. Jenis kontrak ini memiliki cara kerja khusus di mana terdapat perjanjian antara pihak pembeli dan penjual untuk melakukan transaksi di waktu dan harga tertentu di masa depan.
Tentunya, pembahasan tentang futures contract ini cukup menarik untuk dipahami oleh para pemain pasar modal ataupun pebisnis. Nah, jika kamu ingin tahu lebih lanjut mengenai futures contract dan berbagai hal penting seputarnya, simak panduan lengkapnya berikut ini.
Apa Itu Futures Contract?
Futures contract adalah perjanjian yang bersifat legal dan resmi untuk melakukan pembelian atau penjualan atas suatu aset, sekuritas, atau komoditas di harga dan waktu tertentu di masa depan. Bisa juga disebut kontrak berjangka, futures contract adalah kontrak yang terstandarisasi untuk kuantitas dan kualitas guna memfasilitasi perdagangan pada bursa futures.
Seseorang yang membeli futures contract memiliki kewajiban untuk membeli dan menerima underlying asset atau aset yang mendasarinya ketika kontrak tersebut jatuh tempo. Di lain sisi, penjual futures contract wajib menyediakan dan mengirimkan underlying asset ketika tanggal jatuh tempo kontrak tersebut.
Memahami Cara Kerja Futures Contract
Futures adalah kontrak keuangan derivatif yang mewajibkan setiap pihak di dalamnya untuk melakukan transaksi aset di waktu dan harga yang ditentukan di masa depan. Pada cara kerjanya, pihak pembeli harus membeli atau pihak penjual harus menjual aset yang mendasari kontrak ini di harga yang telah disepakati, tak peduli berapa harga aset tersebut sebenarnya di bursa saat jatuh tempo.
Bagi yang belum tahu, arti underlying asset adalah komoditas fisik atau instrumen investasi lain yang diperdagangkan pada kontrak berjangka. Futures contract ini menjelaskan tentang detail kuantitas dari underlying asset tersebut dan secara khusus dibuat untuk memfasilitasi aktivitas trading di bursa futures. Futures bisa digunakan sebagai metode hedging atau lindung nilai, maupun spekulasi perdagangan.
Tentang Hedger pada Praktik Futures Contract
Pada penerapan futures contract dikenal istilah hedger sebagai salah satu kategori partisipan pasarnya. Yang dimaksud dengan hedger sendiri adalah pembeli atau produsen underlying asset yang melakukan lindung nilai atau memastikan harga di mana komoditas akan dibeli atau dijual. Mereka menggunakan kontrak berjangka untuk memastikan jika mereka memiliki pembeli dan jaminan harga yang menguntungkan terlepas dari fluktuasinya di pasar.
Misalnya, produsen minyak ingin menjual komoditas tersebut menggunakan futures contract untuk mengunci harga di angka tertentu, lalu mengirimnya ke pihak pembeli ketika jatuh tempo. Di contoh serupa, perusahaan manufaktur membutuhkan minyak untuk aktivitas produksinya sehingga berencana membeli minyak di waktu mendatang. Dengan menggunakan kontrak berjangka ini, perusahaan manufaktur bisa mengunci harga lebih awal dan mengetahui nominal yang harus dibayar saat jatuh tempo guna memudahkan akuntansinya.
Tentang Speculator pada Praktik Futures Contract
Karena kebanyakan harga komoditas bergerak dengan pola tertentu, perdagangan futures mampu memberi potensi keuntungan yang menjanjikan, bahkan ketika belum ada bunga langsung pada komoditas yang mendasarinya. Trader dan manajer keuangan memanfaatkan futures ini untuk mempertaruhkan pergerakan harga underlying asset tersebut di masa depan.
Sebagai contoh, trader bisa membeli futures komoditas tertentu jika meyakini harganya akan meningkat sebelum jatuh tempo agar mampu meraih keuntungan. Tapi, perkiraan tersebut belum tentu terjadi karena ada beberapa faktor yang mampu mempengaruhi harganya. Jadi, bisa jadi harga komoditas lebih rendah dari harga yang ditetapkan pada futures dan memicu kerugian bagi pembelinya.
Jenis Futures Contract
Kontrak berjangka bisa digunakan untuk menentukan harga dari berbagai jenis komoditas atau aset, selama ada bursa atau pasar yang cukup besar untuk menampungnya. Beberapa jenis futures contract yang sering kali ditransaksikan pada bursa adalah sebagai berikut.
Jenis | Pengertian |
Agricultural Futures | Futures jenis ini tersedia di beberapa bursa dunia, seperti Chicago Mercantile Exchange atau CME. Beberapa kontrak berjangka yang disediakan dari jenis ini adalah fiber, kayu, susu, kopi, gula, dan sebagainya. |
Energy Futures | Untuk jenis energy futures, kontrak berjangka ini menyediakan eksposur pada jenis energi dan bahan bakar umum, seperti gas alam dan crude oil. |
Metal Futures | Kontrak ini melakukan transaksi berupa besi industrial dan logam mulia, seperti, emas, tembaga, dan baja. |
Currency Futures | Kontrak jenis ini menyediakan eksposur terhadap perubahan pada suku bunga dan nilai tukar dari sejumlah mata uang negara tertentu. |
Financial Futures | Terakhir, futures jenis ini memperdagangkan nilai masa depan dari sekuritas atau indeks. Contohnya adalah futures dari indeks S&P 500 dan NASDAQ. Ada pula kontrak untuk produk utang, seperti treasury bond. |
Perbedaan Futures Contract dan Forward Contract
Jika melihat dari cara kerjanya, futures contract memiliki kemiripan dengan forwards contract, di mana pembeli dan penjual sepakat untuk menentukan harga dan kuantitas dari sebuah produk untuk ditransaksikan di waktu mendatang. Kedua jenis kontrak ini juga kerap digunakan sebagai spekulasi sekaligus lindung nilai.
Akan tetapi, baik futures contract dan forwards contract memiliki perbedaan yang penting untuk dipahami. Jika kontrak berjangka merupakan kesepakatan yang terstandardisasi dan bisa diperdagangkan pada bursa, forwards contract secara sederhana hanyalah kesepakatan privat antara pihak pembeli dan penjual.
Meski bisa diperdagangkan pada pasar OTC atau Over the Counter, tapi forwards contract memiliki regulasi yang lebih terbatas dan cenderung sulit diakses oleh investor ritel. Hal ini memunculkan adanya kesempatan untuk mengubah kesepakatan kontrak forwards sesuai kepentingan pihak pembeli atau penjualnya sewaktu-waktu.
Contoh Transaksi Futures Contract
Untuk memahami lebih lanjut tentang futures contract, kamu bisa menyimak contoh transaksinya berikut ini.
Sebuah perusahaan minyak berencana untuk memproduksi 1 juta barel minyak di tahun depan dan akan siap dalam waktu 12 bulan. Anggap saja harga minyak saat ini adalah 75 USD per barel.
Perusahaan tersebut bisa memproduksi minyak dan kemudian menjualnya di harga pasar saat ini untuk transaksi 1 tahun mendatang. Mengingat ada volatilitas pada harga minyak, harga pasar di waktu mendatang bisa sangat berbeda dengan harga sekarang. Jika diperkirakan harga minyak akan meningkat di tahun depan, perusahaan minyak bisa saja tak mengunci harga minyak sesuai harga saat ini dengan kontrak berjangka.
Tapi, jika perusahaan minyak tersebut berpikir jika harga 75 USD per barel adalah harga yang menguntungkan, maka mereka bisa melakukan penjualan dengan mengunci harga menggunakan futures contract. Jadi, keuntungan yang mungkin didapatkannya juga bisa dipastikan terlepas dari pergerakan harga minyak di masa depan.
Terkait penentuan untuk mengambil futures contract, ada beberapa hal yang penting dipertimbangkan. Contohnya adalah harga pasar saat ini, tingkat imbal hasil dari aset jenis bebas risiko, waktu jatuh tempo, biaya penyimpanan, keuntungan dividen, dan convenience yield.
Jika mengambil contoh perusahaan minyak di atas, anggap saja dalam 1 tahun futures contract dari minyak tersebut berada di angka 78 USD per barel. Dengan melihat kontrak tersebut, dalam 1 tahun perusahaan diharuskan untuk mengirim 1 juta barel minyak dan dijamin memperoleh pemasukan sebanyak 78 juta USD. Harga 78 USD per barel tersebut pasti diterima tanpa terpengaruh harga pasar dari minyak di waktu tersebut.
Futures Contract Mampu Melancarkan Operasional Pasar Komoditas dan Kunci Keuntungan
Dengan cara kerjanya tersebut, futures contract merupakan jenis aset penting yang mampu membuat transaksi di pasar komoditas lebih lancar. Produk ini membuat pihak pembeli dan penjual bisa mengunci harga lebih dulu guna memastikan keuntungan atau harga beli dari komoditas tertentu. Jadi, perencanaan keuangan menjadi lebih pasti dan terhindar dari risiko yang mampu mengacaukan perdagangan ataupun aktivitas produksi.