Hal yang Dilarang Dilakukan saat Berpuasa dan Alasan Kenapa Muslim Boleh Tidak Puasa
Cobaan dalam hidup pasti akan selalu ada, salah satunya dalam berpuasa. Meski sudah menyiapkan diri sebaik mungkin, hal-hal yang tidak terduga sering terjadi sehingga rencanamu untuk menjalankan ibadah puasa menjadi batal.
Pertanyaan yang paling sering muncul, apakah seorang muslim boleh tidak berpuasa? Bukannya puasa itu wajib dilaksanakan oleh seluruh umat muslim? Mungkin pula muncul pertanyaan, apa saja yang tidak boleh dilakukan saat puasa? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, simak penjelasan di bawah ini.
Mengapa Puasa Itu Wajib?
Mengapa Puasa Itu Wajib?
Puasa merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab yaitu shiyam atau shaum. Kata shiyam maupun shaum merupakan pembentukan dari kata shama yang berarti menahan. Hal ini memiliki arti bahwa puasa merupakan sebuah kegiatan yang mengajarkan kita untuk menahan diri dari berbagai hal yang bisa membuat diri kita batal puasa karena niat-niat yang buruk.
Dikarenakan puasa di bulan Ramadan merupakan salah satu rukun Islam yang perlu dijalani oleh umat muslim, maka puasa itu wajib dilakukan oleh umat-Nya. Terdapat beberapa hal yang memaknai mengapa puasa itu wajib dilakukan umat muslim.
- Merupakan bentuk ketakwaan dari umat Islam pada Allah SWT. Sesuai teks Al-Quran surat QS Al Baqarah 183, yang berbunyi:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُون
“Yaa ayyuhallaziina aamanụ kutiba 'alaikumus-siyaamu kamaa kutiba 'alallaziina ming qablikum la'allakum tattaquun.”
Artinya adalah ‘Hai, orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.’ maka dari itu, ayat ini memberi tahu bahwa Allah juga menjanjikan bentuk ketakwaan pada umat muslim yang menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadan dengan baik dan benar.
- Untuk mendapatkan kesehatan dan memberi dampak positif bagi tubuh dengan mempunyai pola makan yang benar saat sahur dan buka puasa. Tentunya hal ini dilakukan juga untuk membuang racun dari dalam tubuh dan mengistirahatkan pencernaan sejenak.
- Melatih setiap umat-Nya untuk memiliki rasa kesabaran dan membangun rasa empati pada sesama serta orang-orang yang kurang beruntung. Selain itu juga guna untuk menjalani kehidupan sehari-hari setelah ibadah puasa bulan Ramadan selesai. Hal ini tentu sesuai dengan teks Al-Quran yang berkata:
الصومُ نِصْفُ الصَّبْرِ
Yang mengartikan bahwa puasa itu separuh (dari) sabar. (Imam Ibnu Rajab al-Hanbali, Latha'if al-Ma'arif fi ma li Mawasim al-'Am min al-Wadha'if, Kairo: Dar al-Hadits, 2002, h. 207).
Hal-Hal Utama dari Puasa
Dalam menjalani puasa, sering kali terdapat beberapa godaan untuk membuat umat-Nya batal saat berpuasa. Namun, mereka harus bisa menahan diri dan melatih kedisiplinan diri agar tidak membatalkan puasanya dari matahari terbit hingga terbenam. Tentu bagi umat muslim yang menjalani ibadah puasa di bulan Ramadan, terdapat hal-hal utama yang bisa melipat gandakan pahalanya.
Berikut merupakan beberapa hal utama dari puasa yang perlu umat muslim ketahui, yaitu:
- Doanya mustajab yang mana umat muslim akan berdoa saat berpuasa di bulan Ramadan dikenal dengan doa yang paling mustajab dan hal ini dilakukan demi kebaikan diri sendiri.
- Pahala yang berlipat ganda dan tidak terhingga yang mana berpuasa di bulan Ramadan sendiri bisa membuat diri kita mempunyai pahala yang berlimpah. Maka dari itu umat muslim disarankan untuk selalu melakukan kegiatan positif selama berpuasa untuk mendapatkan pahala yang tak terhingga.
- Sebagai penghapus dosa yang mana jika umat muslim berpuasa di bulan Ramadan akan membuat dosa di dirinya semakin berkurang dengan melakukan banyak hal terkait kebaikan. Hal ini juga mendorong pahala dalam dirinya bertambah.
- Mendapatkan Surga Ar-Rayyan yang mana hal ini pasti menjadi impian besar bagi umat muslim dan pintu Surga Ar-Rayyan dikhususkan untuk orang-orang yang memang menjalani puasa dengan syariat Islam yang benar. Jadi bisa disimpulkan bahwa Surga Ar-Rayyan tidak untuk sembarangan orang.
- Mendapat dua kebahagiaan yang sangat berharga dengan cara menjalankan ibadah puasa dengan benar selama melalui bulan Ramadan. Karena jika menjalaninya dengan benar, maka mereka akan mendapatkan rasa kebahagiaan yang tidak tertandingi dan lebih berharga dari biasanya.
- Melindungi diri dari setan karena salah satu hal utama dari puasa adalah menjadi pelindung dari setan-setan yang berusaha menggoda manusia. Hal ini tidak akan terjadi di bulan Ramadan selama puasa karena pintu neraka akan ditutup serta setan-setan terkurung di dalam api neraka. Sedangkan pintu surga akan dibuka lebar-lebar bagi umat-Nya.
- Menjauhkan dari neraka jahanam yang selalu menjadi mimpi buruk bagi umat muslim, sehingga cara yang bisa dilakukan oleh mereka adalah menjalani puasa. Hal ini dikarenakan salah satu hal utama dari puasa Ramadan yaitu menjauhkan seseorang dari panasnya neraka jahanam sejauh 70 tahun. Sehingga umat muslim dianjurkan tidak membatalkan puasanya jika alasan yang dimiliki tidak masuk akal.
- Bau mulut yang lebih wangi, sehingga umat muslim yang menjalani puasa tidak perlu takut akan bau mulut. Hal ini sudah dikatakan dalam hadits riwayat Syaikhan (Al-Bukhari) dan muslim yang menyatakan bahwa bau mulut orang berpuasa akan lebih wangi di sisi Allah SWT.
Hal-Hal yang Membatalkan Puasa
Setelah membahas hal-hal keutamaan apa saja dari menjalani puasa, perlu diketahui pula beberapa hal yang membatalkan puasa. Berikut merupakan hal-hal yang membatalkan puasa.
- Haid atau menstruasi yang dialami perempuan adalah salah satu larangan untuk berpuasa di agama Islam. Walaupun hanya keluar flek menjelang masa haid pun tetap tidak diizinkan untuk berpuasa karena dapat membatalkan puasa.
- Melakukan hubungan seksual secara sengaja juga tentu menjadi salah satu hal yang membatalkan puasa karena melakukan tidak pada waktu yang tepat. Jika pasangan tersebut melakukannya saat sedang menjalani puasa di jamnya, maka tidak hanya batal puasanya, melainkan terkena denda untuk berpuasa selama dua bulan berturut-turut. Kalau dirasa kurang mampu untuk menjalani puasa selama dua bulan berturut-turut, maka diwajibkan untuk memberi makanan pokok senilai satu mud atau sekitar 0.6 kilogram pada 60 fakir miskin.
- Mabuk dengan alkohol atau produk lainnya yang membuat mabuk juga bisa membatalkan puasa dan efek bagi tubuh tentu tidak baik. Hal ini dikarenakan bisa membuat kita tidak fokus dalam bekerja, tidak sadar, dan sistem pencernaan terganggu.
- Muntah dengan sengaja juga bisa membatalkan puasa seperti misalnya memasukkan jari ke mulut agar makanan atau minuman yang sudah ditelan dapat keluar dari perut. Jika muntah secara tiba-tiba dan tidak sengaja, maka puasa akan tetap sah. Tetapi jika sengaja, hal tersebut bisa membatalkan puasa.
- Menelan dahak tentu sangat bisa membatalkan puasa karena dahak yang dikeluarkan melalui mulut akan ditelan kembali dengan mulut. Tentu hal ini dapat dihindari oleh orang-orang yang sedang berpuasa.
- Berenang bisa membatalkan puasa karena terdapat air yang bisa masuk ke dalam tubuh. Jadi usahakan berenang setelah berbuka puasa. Atau jika memang ingin berenang saat berpuasa, usahakan tidak ada air yang masuk ke tubuh walaupun sulit agar tidak membatalkan puasa.
- Hilang akal atau gila atau tidak waras tentu bisa membatalkan puasa karena menjalankannya tidak dalam keadaan sadar dan tentu tidak bisa membedakan mana yang halal dan haram, serta perilaku baik dan jahat. Sehingga orang yang berpuasa diharuskan dalam keadaan sadar dan waras agar tidak membatalkan puasa yang sudah dijalani.
- Memasukkan benda ke lubang urine dan dubur seperti menggunakan obat ambeien atau kateter urine bisa membatalkan puasa karena tidak diperbolehkan.
- Merokok merupakan hal yang bisa membatalkan puasa karena mengandung partikel yang bisa sampai ke perut.
- Keluarnya air mani atau sperma tentu dapat membatalkan puasa karena dianggap tidak bisa menjaga hawa nafsunya apabila dilakukan secara sengaja. Baik itu secara masturbasi, berciuman, berpegangan, dan lainnya. Tapi jika terjadi mimpi yang tidak sengaja, maka puasa tetap sah dan bisa melanjutkannya kembali.
- Masa nifas merupakan hal yang membatalkan puasa karena biasanya perempuan membutuhkan 40 hari sampai 60 hari untuk masa nifas. Baik itu haid maupun masa nifas, perempuan wajib mengganti puasanya di lain hari.
- Tidak bisa mengendalikan hawa nafsu akan membatalkan puasa, sama seperti berhubungan seksual. Dalam agama Islam akan memperbolehkan kembali berhubungan seksual dengan suami maupun istri jika sudah selesai menjalani puasa dalam sehari.
- Sengaja memasukkan benda ke organ dalam akan membatalkan puasa karena benda tersebut termasuk ain. Hal ini berarti jika ada benda yang masuk ke dalam lubang mulut, telinga, maupun hidung dan melewati batas awal, maka puasa dianggap batal.
- Berbuka puasa dengan sesuatu yang haram tentu sangat membatalkan puasa baik itu makanan dan minuman. Baik itu pahala puasa yang hilang dan merasakan berat saat melakukan ibadah berikutnya.
- Murtad saat berpuasa akan sangat membatalkan puasa karena keluar dari ajaran Islam. Selain membatalkan puasa, orang tersebut juga hendaknya mengucap syahadat dan melakukan qadha puasa.
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Berpuasa
Hal yang Tidak Boleh Dilakukan saat Berpuasa
Nah, agar ibadah puasa berjalan baik dan memperoleh pahala yang maksimal. Berikut beberapa hal yang dilarang saat puasa.
-
Mengganggu Orang yang Sedang Berpuasa
Bagi yang tidak berpuasa, entah itu karena sakit atau berhalangan untuk puasa, sebaiknya jangan mengganggu orang yang sedang berpuasa. Hal ini menimbulkan dosa karena kita berusaha menggagalkan niat baik seseorang. Sebaliknya, berikan dukungan kepada mereka yang berpuasa sehingga mereka makin bersemangat untuk menjalaninya.
-
Menghalalkan Segala Cara untuk Tidak Ikut Berpuasa
Tawaran makan gratis atau traktiran teman bukan jadi alasan untuk membatalkan puasa, ya. Apalagi kalau kita berpura-pura sakit agar tidak berpuasa. Perlu diingat, puasa adalah ibadah. Jika dilakukan dengan baik, tulus, dan ikhlas, berkat yang diperoleh dari berpuasa pasti akan meningkat.
-
Nonton Film sampai Larut Malam
Bagi yang suka menonton, wajib diingat kalau kebiasaan menonton film sebaiknya mulai dikurangi menjelang bulan Ramadan. Terlalu lama menonton dapat memicu terlambat bangun pagi sehingga waktu sahur pun jadi terlewatkan begitu saja. Padahal sahur menjadi bagian paling penting agar puasa bisa berjalan lancar selama seharian penuh.
-
Penggunaan Media Sosial yang Berlebihan
Apapun yang dilakukan secara berlebihan pasti hasilnya tidak baik. Hal ini juga berlaku saat berpuasa. Agar puasa bisa berjalan lancar selama seharian, sebaiknya hindari penggunaan media sosial yang berlebihan. Sebab, konten-konten yang muncul di media sosial bisa menyebabkan puasamu menjadi batal. Misalnya, gambar makanan dan minuman lezat, konten dewasa atau konten judi, serta konten yang memicu amarahmu.
Hal-Hal yang Dapat Merusak Pahala Puasa
Selain terdapat beberapa hal yang bisa membatalkan puasa, tentu ada beberapa hal juga yang bisa merusak pahala dari puasa itu sendiri. Berikut merupakan hal-hal yang dapat merusak pahala puasa, yaitu:
- Bergosip karena hal ini tentu akan mengurangi pahala puasa.
- Rasa marah yang dirasakan sama saja seseorang tidak bisa mengendalikan hawa nafsunya, sehingga bisa mengurangi pahala puasa.
- Tidur sepanjang hari akan mengurangi pahala puasa.
- Melihat lawan jenis dengan memiliki hawa nafsu akan mengurangi pahala puasa, jadi sebaiknya carilah kegiatan yang lebih positif.
- Bohong tentu akan merusak pahala puasa.
Bolehkah Umat Muslim Tidak Berpuasa?
Bolehkah Umat Muslim Tidak Berpuasa?
Jawabannya boleh, dengan catatan kita harus berstatus sebagai musafir atau peziarah di negeri orang lain. Status musafir ini didapatkan ketika kita mengunjungi tempat-tempat beragama dengan jarak tempuh yang jauh dan lama. Jika sudah mendapatkan tempat tinggal atau sudah kembali nanti, kita wajib menjalankan puasa sebagaimana umat muslim lainnya.
Selain karena berstatus sebagai musafir, ada juga situasi lain yang memperbolehkan kita untuk tidak berpuasa. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.
-
Jika Sedang Sakit
Seseorang yang sedang sakit diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Dengan catatan, berpuasa dapat memperparah kondisi kesehatan orang tersebut. Apabila sakit yang diderita hanya sakit biasa, seperti demam atau pusing, maka orang tersebut wajib menjalankan ibadah puasa.
Apabila seseorang tidak berpuasa, maka ia wajib membayar utang puasa itu saat sudah sembuh nanti atau setelah bulan Ramadan usai. Utang berpuasa yang dibayar harus sesuai dengan jumlah hari saat orang itu tidak berpuasa. Utang ini juga harus segera dibayarkan, tidak boleh ditunda-tunda. Jika membayar puasa Ramadan, sebaiknya dilakukan secepatnya atau sebelum memasuki bulan Ramadan tahun berikutnya.
-
Ibu Hamil atau Sedang Menyusui
Seperti yang diketahui, kondisi fisik ibu hamil atau ibu menyusui masih cukup lemah untuk berpuasa. Maka, ibu hamil dan menyusui diperbolehkan untuk tidak berpuasa. Tapi, jika ibu tersebut merasa sanggup untuk berpuasa, sah-sah saja bila si ibu melaksanakannya.
Intinya, ibu harus memperhatikan kondisi kesehatannya terlebih dahulu. Apabila stamina tubuh sedang menurun, lebih baik urungkan niat untuk berpuasa dan pilih hari lain sebagai gantinya.
-
Jika Usia Belum Cukup atau Sudah Terlalu Tua
Anak balita tidak diwajibkan untuk ikut berpuasa. Sebab, umur mereka masih terlalu muda untuk melaksanakan tugas dan tanggung jawab ini. Begitu pula dengan seseorang yang sudah lanjut umurnya atau lansia. Tubuh orang tersebut sudah rentan diserang penyakit.
Sebagai gantinya, baik anak-anak ataupun para lansia wajib membayarkan utang berpuasa dengan cara berfidyah atau memberi makan orang-orang miskin. Atau bisa juga dengan memberi sedekah kepada mereka yang membutuhkan.
Buang Rasa Malas Jauh-Jauh saat Ingin berpuasa
Lancar tidaknya puasa selama bulan Ramadan tergantung dari dirimu sendiri. Sebaiknya buang rasa malas sejauh mungkin agar kamu tidak menghalalkan segala cara untuk membatalkan puasa. Bangun mindset dan teguhkan hati agar kamu mau menjalani puasa dengan sabar, dari hari pertama hingga hari terakhir nanti.