Hati-hati Sifat Malas Bisa Merubah Masa Depan
‘Males, ah’ atau ‘males, deh’. Mungkin adalah ungkapan yang pernah menggelontor keluar dari mulut kita karena sesuatu hal. Namun ada sebagian orang yang tidak pernah mengeluarkan kata-kata tersebut, dan benar-benar menjadikannya suatu aksi.
Malas-malasan bukan hanya berarti berdiam diri, atau rebahan. Tapi bisa juga, tidak melakukan aksi apapun saat Anda memiliki peluang atau kesempatan untuk meraih sesuatu yang baik. Alasannya, mungkin bermacam-macam.
Urung melakukan sesuatu karena membayangkan sebuah tantangan. Atau, tidak bertindak apa-apa karena menghindar dari kesulitan yang mungkin saja akan Anda hadapi, termasuk juga dalam sikap malas.
Waspada dengan kemalasan ini. Sebab, Anda bisa jadi melewatkan sesuatu yang sebenarnya baik untuk Anda. Jika Anda termasuk dalam kategori tersebut, segeralah berubah karena efeknya, tidak main-main.
1. Nyaman
‘Saya sih, begini saja, sudah enak, kok’. Tidak bisa disangkal, berada dalam zona nyaman adalah kenikmatan yang hakiki. Anda sudah terbiasa melakukan ini, tidak perlu melakukan itu dan seterusnya. Namun, berada dalam zona nyaman terus-menerus akan membuat Anda menjadi tidak berkembang.
Dengan melakukan suatu hal itu saja terus-menerus, tentu saja raihan yang Anda capai tidak mengalami pertumbuhan. Ingat, roda terus berputar. Contohnya: banyak orang yang merasa terpukul saat masa pandemi menghantam dunia.
Karena, banyak yang berpikir bahwa semuanya terasa nyaman-nyaman saja. Tapi begitu dihadapakan dengan masa yang sulit, kefrustrasian melanda. Hingga pada akhirnya, harus ‘dipaksa’ untuk berubah.
Jangan tunggu dipaksa. Biasakan diri Anda untuk ‘tidak merasa nyaman’. Ingin terus merasa nyaman bisa membuat Anda sulit beradaptasi pada perubahan kecil maupun besar yang suatu waktu dapat terjadi.
2. Instan
Malas karena untuk sampai pada sebuah tujuan tertentu diperlukan sebuah proses. Dari pada harus menempuh jalan yang panjang, lebih baik tidak usah melakukannya sama sekali. Padahal, bahkan makanan instan dibuat melalui sebuah proses yang tidak mudah.
Jika saja semuanya dapat berjalan semudah membalikan tangan, profesi motivator tidak akan dibutuhkan banyak orang. Kadang untuk meraih sesuatu, diperlukan perjuangan hingga pengorbanan. Malahan sampai ada yang rela kehilangan banyak, demi mendapatkan sesuatu yang lebih baik.
Hilangkan pemikiran-pemikiran negatif yang membuat Anda menjadi ciut untuk melakukan sesuatu hal yang baru. Apalagi, jika semuanya belum tentu terjadi. Ingat ungkapan: ‘proses tidak akan membohongi hasil’. Jika Anda ingin mendapatkan sesuatu, perjuangkan hingga tetes darah penghabisan.
Baca Juga: 8 Kebiasaan Buruk yang Mesti Diperbaiki untuk Meraih Sukses, Yuk Dicek!
3. Egois
Salah satu hal yang menjadi pemicu malas adalah, Anda hanya menuruti ego Anda sendiri. Sedikit kembali ke zona nyaman. Anda tidak memiliki keinginan untuk berubah. Karena menurut Anda, pilihan Anda adalah yang terbaik karena sudah merasa nyaman dengan apa yang berlaku sekarang.
Anda hanya ingin melakukan dan melihat semuanya berjalan sesuai kehendak Anda sendiri. Padahal, banyak faktor yang mesti dilibatkan demi meraih sesuatu. Termasuk, menuruti aturan main orang lain dan membuat mereka merasa nyaman dengan Anda.
Kadang Anda tidak mengenali sifat egois ini, dan mulai menyebutnya sebagai idealisme. Padahal, Anda hanya mencari alasan agar dapat melakukan sesuatu sesuai kehendak Anda.
4. Kualitas
Yang penting selesai, hasilnya bagaimana nanti. Kebiasaan untuk tidak memikirkan hasil dari yang Anda kerjakan akan berpengaruh pada orang-orang di sekitar Anda. Lalu tentu saja akan menjadi bumerang, berpengaruh pada diri Anda sendiri.
Hal ini berhubungan dengan sifat egois yang telah kita bahas sebelumnya. Anda hanya memikirkan diri Anda sendiri. Seorang pemalas akan cenderung berpikir: bagaimana caranya agar saya tidak repot. Menguntungkan diri sendiri, tapi merugikan orang lain.
Karena selalu memikirkan kenyamanan diri sendiri, Anda bisa dikucilkan baik dari pergaulan dan tentu saja dalam pekerjaan. Pastinya, tidak ada yang mau kecipratan efek buruk dari apa yang Anda lakukan.
Orang yang tidak memikirkan dampak atau hasil dari apa yang ia kerjakan tidak dapat menjadi pemimpin. Karena, tentu dia tidak akan mau sibuk menyusun strategi agar bisa mendapatkan hasil yang maksimal atau terbaik.
Baca Juga: Gak Mau Kan Jatuh Miskin? Makanya, Hindari 7 Kebiasaan Buruk Ini
5. Cinta
Inilah pemicu yang bisa membuat diri Anda penuh dengan semangat yang berkobar-kobar. Karena, Anda akan menyadari bahwa hati saja tidak cukup untuk memiliki cinta. Dan jika Anda masih berdiam diri tanpa usaha sedikitpun, Anda tidak akan bisa menemukan cinta sejati.
Materi diperlukan untuk menikah, berumah tangga, berkeluarga. Matre? Tentu bukan. Tepatnya: realistis. Bagaimana bisa Anda menghidupi cinta jika hanya berdiam diri. Untuk memiliki cinta saja, Anda harus berusaha.
Ada beberapa wanita juga laki-laki yang suka dengan seseorang yang ‘tidak aman’. Maksudnya adalah: pasangan yang menyukai tantangan. Apapun yang harus dihadapi, dia tidak pernah mundur. Tapi itulah cinta. For better or for worse. Ya, kan?
6. Usia
Selalu menghindar dari proses dan ingin semuanya berjalan seturut kehendak Anda sendiri, atau hanya menunggu sesuatu yang instan. Tidak terasa waktu terus berjalan, seiring dengan usia yang terus bertambah. Hingga Anda menyadari bahwa tidak ada kemajuan yang Anda alami.
Jangan sampai terlambat. Usahakan segala sesuatunya dengan giat, selagi Anda masih memiliki tenaga untuk melakukannya. Cari lebih banyak lagi pengalaman yang dapat membuat Anda semakin berkembang.
Jika memang semua di sekeliling Anda terasa begitu-begitu saja atau membosankan, sudah saatnya untuk maju selangkah. Sambut tantangan baru. Ketakutan adalah suatu hal yang wajar. Tapi jangan sampai karena takut melangkah, tahu-tahu saja Anda sudah berada di usia yang tidak produktif lagi.
Perencanaan yang Matang
Kadang memang ada orang yang merasa bingung. Padahal, telah memiliki semangat untuk berubah. Caranya adalah, siapkan segala sesuatu dengan baik. Pahami apa yang menjadi kelebihan dan kekurangan Anda. Lalu, mulailah untuk menentukan tujuan.
Fokuslah dengan apa yang berusaha untuk Anda raih tersebut. Meski, tidak mudah untuk sampai ke sana. Jangan segan-segan untuk meminta nasihat atau bantuan orang lain. Dan, jangan sampai tergoda dengan sesuatu yang instan. Khawatirnya sesuatu yang datang dengan mudah, akan pergi dengan mudah juga.
Tetap semangat dan jangan takut untuk gagal. Anda tidak sendirian, kok. Banyak orang yang terlihat baik-baik saja, padahal mereka tengah berjuang untuk meraih cita-cita. Itulah mengapa ada ‘kisah sukses’. Karena tidak semudah itu untuk meraihnya.
Baca Juga: 4 Kebiasaan Buruk Mengelola Keuangan dan Cara Mengubahnya