Lindungi Diri dari Risiko Kerugian Nilai Investasi dengan Hedging, Ini Pengertian, Jenis, dan Strateginya
Agar memaksimalkan hasil investasi, setiap investor tentu perlu mencari cara untuk bisa menyikapi dan meminimalkan risiko kerugiannya. Saat lengah, risiko kerugian investasi bisa saja terjadi kapan saja dan membuat aktivitas menanam modal menjadi tidak optimal. Salah satu teknik yang bisa dilakukan oleh investor untuk menyikapi risiko kerugian investasi adalah hedging.
Secara singkat, hedging adalah serangkaian strategi dan cara yang diimplementasikan investor guna melindungi nilai investasinya dari beragam bentuk kerugian. Untuk meraih tujuan tersebut, investor melakukan teknik hedging dengan menerapkan sejumlah strategi menyesuaikan tujuan investasinya.
Tapi, bagaimana sebenarnya cara dan strategi dalam menerapkan teknik hedging ini sebenarnya? Juga, apa saja manfaat yang bisa didapatkan oleh investor ketika menggunakan teknik hedging pada aktivitas investasinya? Nah, jika ingin tahu apa pengertian hedging, termasuk manfaat, jenis, cara kerja, dan strategi penerapannya, simak rangkuman penjelasannya berikut ini.
Hedging Adalah
Jadi, apa yang sebenarnya dimaksud dengan hedging itu? Didapat dari bahasa Inggris, hedging adalah istilah yang memiliki arti “lindung nilai”. Dalam konteks investasi, hedging adalah sebuah strategi atau teknik analisis yang digunakan investor maupun trader agar bisa mengurangi atau bahkan menghilangkan risiko kerugian.
Adanya fluktuasi harga pada saham maupun pergerakan nilai selama investasi yang dipengaruhi berbagai macam faktor tentu menyulitkan investor dalam memprediksinya. Karenanya, investor perlu sebuah instrumen khusus agar bisa melindungi nilai dari aset yang dimilikinya.
Tujuan hedging sendiri adalah untuk menjaga kondisi finansial investor dan tetap mampu memberikan keuntungan. Sehingga, walaupun terjadi fluktuasi nilai secara tidak terduga, risiko yang dihadapi oleh investor menjadi lebih kecil.
Mengacu pada penjelasan tersebut, dapat dipahami jika hedging adalah sebuah teknik, strategi, atau alat bantu yang mampu membantu investor meminimalkan kerugian. Meski begitu, penerapan teknik ini belum tentu mampu menghilangkan segala kemungkinan risiko.
Tidak hanya menekan risiko, hedging adalah suatu instrumen yang mampu membantu investor mengamati serta menganalisis kemungkinan munculnya risiko saat investasi. Dengan melakukan analisis tersebut, investor bisa mempersiapkan rencana dan langkah untuk menyiasati risiko.
Secara umum, hedging juga kerap diterapkan oleh perusahaan atau bisnis yang sering bertransaksi menggunakan valuta asing. Pergerakan nilai dari mata uang asing juga fluktuatif dan pasti mampu mempengaruhi potensi keuntungan sekaligus kerugian bisnis atau perusahaan. Karenanya, penerapan hedging menjadi salah satu cara agar bisa mengantisipasi hal tersebut.
Baca Juga: Tender Offer, Fenomena Dunia Investasi yang Perlu Tepat Diantisipasi Investor
Manfaat dan Alasan Melakukan Hedging
Pada dasarnya, hedging adalah sebuah kebijakan atau strategi yang diaplikasikan agar bisa mengantisipasi sekaligus mencegah kerugian pada bisnis, investasi, atau finansial. Berikut adalah beberapa manfaat dan alasan hedging perlu dilakukan.
Melindungi Stabilitas Keuangan |
Alasan pertama dari menerapkan hedging adalah mampu menjaga stabilitas finansial. Ketika menghadapi gejolak fluktuasi yang tak dapat diprediksi, strategi ini bisa menjadi cara tepat agar stabilitas keuangan tetap terjaga. Dengan strategi ini, kamu dapat mengambil langkah efisien dan efektif agar tetap memperoleh keuntungan optimal, sekaligus meminimalkan risiko kerugian. Karenanya, strategi ini kerap diterapkan perusahaan saat bertransaksi dengan valas, maupun investor saat berinvestasi. Misalnya, nilai valuta asing yang sukar diprediksi serta adanya kemungkinan kerugian investasi masih dapat ditoleransi melalui penggunaan teknik ini. |
Menghindari Kebangkrutan |
Manfaat utama lain dari penggunaan hedging adalah mengantisipasi risiko kebangkrutan karena kerugian yang tak terbendung dan terus terjadi. Jika dibiarkan, risiko kerugian terus menerus bisa memicu kegagalan pada bisnis atau aktivitas investasi. Nah, hal tersebut dapat dihindari melalui metode hedging karena risiko kerugian bisa diamati serta diatasi sebelum terjadi dan tak sampai menyebabkan dampak yang fatal. |
Beragam Jenis Teknik Hedging
Pada penerapannya, teknik hedging memiliki banyak jenis yang mampu membatasi risiko kerugian atas nilai suatu instrumen. Berikut adalah beberapa jenis teknik hedging berdasarkan dari instrumennya.
Jenis teknik hedging | Keterangan |
Kontrak Sera |
Jenis hedging yang pertama adalah forward contract atau kontrak serah. Kontrak ini mengacu pada perjanjian 2 pihak dalam melakukan transaksi pada tanggal serta harga yang telah disetujui di masa depan. Tujuannya adalah menekan risiko terjadinya perubahan terhadap nilai sebuah aset ataupun komoditas. Melalui adanya kontrak serah, perubahan nilai pada pasar tak akan berpengaruh terhadap isi kontrak yang sudah disepakati. Oleh sebab itu, keunggulan dari menggunakan kontrak serah ini pada hedging ialah menghindari risiko kerugian karena adanya perubahan, misalnya kurs mata uang atau nilai aset pada pasar. |
Kontrak Berjangka |
Selanjutnya ada hedging jenis kontrak berjangka yang mampu membantu investor untuk mendapatkan kesepakatan harga saat belum melakukan transaksi pembelian atau penjualan. Umumnya, jenis kontrak ini dilakukan oleh 2 pihak di bursa berjangka. Pada kesepakatan kontraknya, 2 pihak sudah menyetujui harga pada pembelian suatu instrumen maupun aset di waktu mendatang. Alhasil, jika ada kenaikan atau penurunan nilai atas instrumen atau aset yang bersangkutan di kemudian hari, hal tersebut tak akan mempengaruhi nilai atau harga yang telah disepakati pada kontrak berjangka ini. |
Pasar Uang |
Money market atau pasar uang mengacu pada tempat bertransaksi jangka pendek dengan jatuh tempo kurang dari 1 tahun. Dengan jenis hedging pasar uang, ada sejumlah strategi yang dapat diterapkan agar mampu melindungi nilai suatu instrumen. Salah satunya adalah dengan melakukan covered call pada ekuitas. |
Strategi Penerapan Hedging
Telah dijelaskan sebelumnya jika hedging adalah serangkaian strategi yang dapat digunakan agar melindungi nilai finansial atas suatu instrumen. Sehingga, ada beragam strategi hedging yang bisa dipilih dan digunakan oleh investor agar mampu melindungi nilai instrumennya, antara lain:
Strategi hedging | Keterangan |
Arbitrase |
Arbitrase adalah strategi hedging yang populer digunakan oleh investor dan trader karena cara kerjanya yang simpel. Dengan strategi ini, hedging dilakukan dengan membeli suatu emiten maupun saham, kemudian segera menjualnya pada tempat lain di harga lebih mahal. Dengan strategi ini, kamu bisa memperoleh imbal hasil dari harga penjualan lebih tinggi. |
Diversifikasi |
Diversifikasi adalah teknik yang direkomendasikan ketika melakukan investasi karena ampuh meminimalkan risiko kerugian. Dengan strategi ini, kamu dianjurkan untuk membagi modal investasi ke sejumlah instrumen berbeda untuk menyebar risikonya. Kenapa? Alasannya agar saat salah satu instrumen memiliki kinerja yang buruk, performa investasi di instrumen lain masih bisa menjaga nilai modalmu. Misalnya, saat industri properti sedang anjlok, investasi di saham teknologi masih mampu mengangkat nilai portofoliomu, pun sebaliknya. Oleh karena itu, diversifikasi bisa menjadi strategi untuk menyiasati risiko kerugian agar dampaknya dapat diredam. |
Average Down |
Teknik ketiga adalah average down, yaitu secara bertahap membeli saham saat harganya menurun. Dengan strategi ini, investor bisa membeli saham di angka yang lebih rendah, sehingga mampu meningkatkan potensi imbal hasil yang mungkin didapatkannya nanti. |
Tutup Tunai |
Terakhir ada strategi tutup tunai, yaitu metode yang dilakukan saat harga saham menurun secara tidak menentu. Untuk menyiasati hal tersebut, investor memilih untuk mengalihkan uangnya menjadi dana tunai agar melindungi kondisi keuangan dan menghindari risiko kerugian lanjutan. |
Bagaimana Cara Kerja Hedging Investasi?
Pada implementasinya, teknik hedging telah diatur peraturan pemerintah secara resmi dan legal. Bahkan, penerapan strategi ini telah dilakukan pada sejumlah bisnis milik BUMN via kebijakan POS atau Prosedur Operasi Standar, telah diatur oleh Kementerian BUMN melalui Nomor S-687/MBU/10/204 dengan isian tentang SOP Lindung Nilai.
Untuk cara kerjanya sendiri, hedging secara sederhana bisa dipahami sebagai strategi untuk melindungi nilai suatu aset maupun instrumen dari risiko kerugian yang terlalu tinggi. Untuk memastikan hal tersebut, tidak jarang akan dibuat dokumen kontrak di mana tiap nilai bakal diukur sesuai dengan underlying asset.
Dengan kesepakatan antara 2 pihak yang melakukan transaksi, potensi kerugian karena hal tak terduga bisa diminimalkan. Contohnya, saat investor membeli sebuah saham perusahaan, ada beberapa faktor yang memicu nilai saham terus melemah sehingga menimbulkan kerugian. Situasi ini bisa diantisipasi oleh investor melalui opsi hedging berbentuk kontrak saat akan membeli saham.
Menggunakan kontrak tersebut, investor berkesempatan untuk menjual atau membeli saham di harga yang sudah disepakati sebelumnya sesuai isi kontrak perjanjian. Jadi, strategi ini mampu menghindari risiko kerugian, kendati dari bagaimana kondisi pasar saham di kemudian hari dan mengunci potensi keuntungan yang mungkin didapatkan.
Baca Juga: Apa Itu Tapering? Istilah yang Bertujuan Redam Inflasi dan Pengaruhi Dunia Investasi
Tepat Diimplementasikan, Hedging Bisa Jadi Cara Lindungi Nilai Aset dan Investasi
Dari penjelasan di atas, bisa disimpulkan jika hedging adalah strategi lindung nilai yang mampu membantu pihak terkait untuk terlindungi dari risiko kerugian. Strategi ini kerap diterapkan di dunia investasi dan bisnis dengan metode yang beragam sesuai kebutuhan dan tujuannya.
Baca Juga: Tertarik ke Dunia Investasi, Pelajari Dulu Apa Itu Kapitalisasi Pasar atau Market Cap