Jangan Dibiarkan Mengendap di Rekening, Begini Cara Kelola Idle Fund Secara Efektif dan Efisien
Apakah ada di antara kamu yang saat ini tengah bingung tentang bagaimana cara mengelola dana yang tersimpan di dalam rekening? Jika dibiarkan mengendap dalam tabungan, kemungkinan besar nilai uang tersebut akan terus menurun imbas dari inflasi seiring berjalannya waktu. Namun, ketika ingin membelanjakannya, kamu merasa ragu hasil yang didapatkan tak optimal, bahkan cenderung merugi.
Pada dasarnya, dana yang tersimpan di dalam rekening dan tidak akan digunakan dalam waktu dekat ini kerap disebut dengan istilah idle fund. Dana menganggur biasanya hanya sekadar tersimpan dalam rekening ataupun giro, tanpa ada rencana untuk menggunakannya pada suatu hal apapun dalam waktu dekat.
Tentunya, jika sekadar dibiarkan mengendap dalam rekening, pemiliknya cenderung akan dirugikan karena nilainya terus tergerus inflasi, dan tak mampu disokong oleh bunga dari rekening tabungan. Lantas, bagaimana cara yang efektif dan efisien dalam mengelola idle fund tersebut agar mampu memberi keuntungan dan peluang pertumbuhan yang optimal?
Tanpa panjang lebar lagi, simak penjelasan tentang apa itu idle fund, tips mengelola, hingga contohnya berikut ini.
Baca Juga: Cara Bertaruh dengan Agresif, Ini Ulasan Lengkap Tentang Call Option dan Cara Kerjanya
Sekilas tentang Apa Itu Idle Fund
Idle fund, atau bisa juga disebut sebagai dana menganggur adalah dana yang tak akan digunakan dalam periode atau jangka waktu singkat. Biasanya, jenis dana tersebut hanya akan disimpan begitu saja oleh pemiliknya dalam rekening tabungan atau giro. Karenanya, jika dibiarkan, dana tersebut hanya akan mengendap dan bahkan nilainya akan terus tergerus imbas dari inflasi seiring berjalannya waktu.
Idle fund ini bisa dimiliki oleh individu maupun perusahaan, di mana dana tersebut tak secara aktif digunakan untuk hal atau tujuan tertentu. Jika jumlah uang menganggur tersebut dibiarkan pada rekening tabungan maupun giro, jumlahnya tak akan bertumbuh secara signifikan, bahkan stagnan tanpa ada pertumbuhan sama sekali.
Paling tidak, agar tak sekadar menjadi uang menganggur, individu maupun perusahaan sebaiknya menempatkan uang tersebut di instrumen investasi. Contohnya adalah menanam dana menganggur di instrumen investasi rendah risiko, seperti reksa dana pasar uang, pendapatan tetap, ataupun deposito.
Dengan begitu, idle fund bisa terus bertumbuh dan menjadi sumber penghasilan pasif yang mampu berimbas positif terhadap kondisi keuangan. Di samping itu, dana menganggur ini juga tak akan tergerus oleh inflasi dan terus kehilangan nilainya seiring waktu. Karenanya, pemilik dana menganggur ini perlu mengambil langkah yang tepat agar pengelolaannya optimal dan efisien.
Cara Kerja Idle Cash
Secara umum, idle cash, idle funds, atau idle money semuanya memiliki arti yang sama, yaitu uang yang hanya dibiarkan menganggur tanpa digunakan untuk tujuan apa pun dalam waktu dekat. Sebenarnya, ada beragam alasan mengapa seseorang, perusahaan, atau pemerintah memiliki dana menganggur ini.
Salah satu contohnya adalah untuk mengecek akun pengelolaan keuangan yang direncanakan untuk ditransfer ke akun broker online. Hingga digunakan untuk tujuan tersebut, dana tersebut akan tetap menganggur dan tidak digunakan, pun memberi keuntungan bagi pemiliknya.
Di sisi lain, pemilik bisnis mungkin memiliki uang menganggur jika terus mengumpulkan dana tunai dalam akun bank miliknya yang tidak memiliki bunga. Tergantung dari kebutuhannya, dana menganggur yang dimiliki pebisnis tersebut bisa digunakan untuk berbagai macam hal.
Beberapa di antaranya adalah membeli peralatan baru, melakukan renovasi terhadap lapak bisnisnya, ataupun membayar tagihan pajak selanjutnya. Tujuan lainnya mengapa pemilik bisnis menyimpan dana menganggur ini adalah untuk sekadar mempunyai dana tunai yang bisa digunakan sewaktu-waktu dibutuhkan. Intinya, jika uang tersebut hanya diam dan tak digunakan untuk mendapatkan keuntungan, artinya dana tersebut bisa disebut sebagai idle fund.
Secara garis besar, idle fund adalah uang yang sedang tidak digunakan sesuai dengan potensi atau peluangnya. Meski begitu, mengubah idle fund menjadi active fund bisa dilakukan dengan sesimpel menempatkannya pada rekening tabungan atau broker, ataupun menggunakannya untuk investasi pada bisnis dan meningkatkan pemasukan.
Contoh Idle Fund atau Dana Menganggur
Baik institusi, korporasi, universitas, lembaga, pemerintah, yayasan, pebisnis, ataupun individu secara umum bisa memiliki idle fund. Namun, setiap entitas tersebut mempunyai kategorisasi terkait dana menganggur secara berbeda.
Misalnya, untuk bisnis kecil, dana menganggur ini bisa berupa dana yang tak dipakai untuk memenuhi operasional harian bisnis. Sementara bagi pemerintah, uang menganggur adalah dana yang belum digunakan untuk mendanai proyek yang telah direncanakan. Lalu, untuk individu, uang menganggur bisa mengacu pada dana yang awalnya digunakan untuk mencapai suatu tujuan finansial tertentu, misalnya berlibur, tapi batal atau tidak jadi dilakukan.
Baca Juga: Mengenal CryptoTab, Manfaat dan Cara Menggunakannya
Keuntungan Menggunakan Idle Fund untuk Berinvestasi
Selama idle fund tidak memberikan keuntungan apapun artinya masih 'nganggur'. Bisa dibilang, idle fund ini adalah dana yang tidak dipergunakan secara maksimal sesuai potensinya.
Agar idle fund bisa memberikan banyak manfaat, maka perlu dikelola secara maksimal. Nah, salah satu caranya yakni mengalokasikannya pada instrumen investasi.
Investasi sendiri punya banyak kelebihan, terutama bagi pemilik bisnis yang memiliki dana 'nganggur'. Daripada dibiarkan tidak memberikan manfaat, berikut ini beberapa keuntungan mengalokasikan idle fund dalam investasi, antara lain.
-
Mendapatkan Imbal Hasil Berlipat
Salah satu tujuan berinvestasi adalah agar bisa mendapatkan hasil berlipat. Tentunya hal ini bisa jadi langkah yang menguntungkan bagi bisnis yang memiliki dana 'nganggur'.
Dengan investasi, ini akan membantu mengembangkan dana yang 'nganggur' tadi dengan lebih maksimal. Imbal hasil yang diperoleh bahkan bisa berkali-kali lipat dari apa yang diinvestasikan.
Terlebih lagi jika bisa dengan tepat memilih instrumen investasi yang menghasilkan return tinggi. Misalnya saja, saham, Reksadana dan lain sebagainya.
-
Melindungi Nilai Aset dari Gempuran Inflasi
Menariknya lagi, dana yang diinvestasikan bukan hanya bisa memberikan return menggiurkan tapi juga bisa melindungi nilai aset dari inflasi yang bisa terjadi kapan saja.
Namun, kamu tetap harus lebih bijak dan berhati-hati dalam memilih instrumen investasi. Sebab, salah perhitungan sedikit saja dalam menempatkan dana investasi, bisa-bisa justru merugi.
Tips Efektif Kelola Idle Fund dengan Bijak
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, dana menganggur dan hanya dibiarkan di rekening atau brankas nilainya akan terus stagnan. Bahkan, seiring berjalannya waktu, nilai uang tersebut akan terus tergerus akibat inflasi dan juga biaya admin yang dibebankan oleh pihak bank.
Padahal, dengan cara dan strategi yang tepat, idle fund dapat diubah menjadi active fund yang mampu menjadi tambahan pemasukan bagi kondisi keuangan pemiliknya. Misalnya dengan mengalokasikannya pada instrumen investasi yang tepat. Nah, agar tidak salah langkah memanfaatkan idle fund tersebut, simak tips efektif mengelolanya dengan bijak berikut ini.
-
Pilih Tujuan Investasi yang Tepat
Tentunya, baik individu, perusahaan, atau pihak lainnya menyimpan dana dengan tujuan khusus. Hal tersebut dilakukan entah untuk berjaga-jaga terhadap suatu kebutuhan mendesak di waktu mendatang, atau memang untuk merealisasikan suatu rencana yang telah ditentukan sebelumnya.
Agar lebih efektif, tentukan dulu untuk apa kira-kira dana menganggur tersebut akan digunakan ke depannya. Selain itu, tentukan pula target waktu pemakaian atau penggunaan uang tersebut, apakah itu untuk jangka pendek alias kurang dari setahun, jangka menengah atau tak lebih dari 3 tahun, maupun jangka panjang atau untuk 5 tahun lagi. Penentuan tujuan dan target waktu investasi ini berhubungan erat dengan strategi mengelola dana menganggur yang selanjutnya.
-
Sesuaikan Instrumen Investasi dengan Tujuan
Untuk bisa menemukan produk investasi yang terbaik, kamu tentu harus pintar dalam menentukan pilihan produknya. Sebab, jika sampai salah pilih, bukannya untung yang didapat, modal investasi yang kamu tanamkan berisiko menurun dan malah memberikan kerugian. Kamu tentu tidak mau dana menganggur nilainya malah menurun setelah diinvestasikan, bukan?
Untuk itu, agar tidak salah pilih, sesuaikan pilihan instrumen investasi dengan tujuan serta jangka waktunya. Sebagai contoh, jika dana akan digunakan dalam waktu kurang dari setahun, pilih instrumen investasi berisiko rendah, seperti reksa dana pasar uang atau deposito. Dengan peluang imbal hasil rerata 3,5 sampai 5,5 persen per tahun, dana tersebut bisa bertumbuh tanpa ada risiko penurunan nilai yang signifikan.
Di sisi lain, jika dana menganggur masih akan digunakan dalam waktu lebih dari 3 tahun, instrumen investasi berisiko lebih tinggi seperti saham atau reksa dana campuran mungkin lebih cocok dijadikan pilihan. Pasalnya, peluang imbal hasil yang dijanjikan relatif lebih tinggi, walaupun tingkat risikonya juga perlu diperhatikan. Untuk jangka menengah, SBN atau Surat Berharga Negara dan reksa dana pendapatan tetap bisa dipilih karena memiliki tingkat risiko sedang.
-
Pastikan Platform Investasi Legal dan Terpercaya
Tips yang terakhir, pastikan platform investasi yang dipilih legal, terpercaya, dan terjamin keamanannya. Caranya dengan mengecek status terdaftar dan izin usaha dari platform investasi tersebut di OJK alias Otoritas Jasa Keuangan. Selain itu, perhatikan pula izin menjadi APERD atau Agen Penjual Efek Reksa Dana dari layanan investasi yang akan digunakan.
Dengan memastikan legalitas dan kredibilitas penyedia layanan investasi tersebut, kamu bisa menjamin jika idle fund yang disimpan di dalamnya akan tetap aman. Jadi, saat tiba waktunya menggunakan dana menganggur tersebut untuk suatu kebutuhan, kamu bisa dengan mudah dan praktis mencairkannya tanpa ada risiko mengalami kendala tertentu.
Jangan Biarkan Idle Fund Sekadar Menganggur
Pada dasarnya, idle fund merupakan dana dingin yang tak akan digunakan dalam waktu dekat karena suatu alasan tertentu. Tentunya, jika dibiarkan mengendap di rekening tabungan, nilai dari dana tersebut akan terus berkurang akibat tergerus inflasi dan biaya admin. Karenanya, untuk mengantisipasi hal tersebut dan membuat nilainya berkembang seiring waktu, usahakan untuk menempatkan dana menganggur di instrumen investasi yang tepat sesuai tujuan dan jangka waktunya.
Baca Juga: Berinvestasi Saat Nilai Tukar Rupiah Melemah